BANDA ACEH – Ketua Pimpinan Cabang Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PC-HIMMAH) Kota Banda Aceh, Umar Banta Ali, S.Sos.I kecewa dengan sikap PW HIMMAH Aceh, Toni Firmanyas (ketua PW) dan Syahrul Mardianto (sekretaris PW) yang telah mengeluarkan surat carateker kepada Rusli, dikarenakan dalam Pelaksana Musyawarah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banda Aceh ke-XII yang dilaksanakan pada tanggal 19-21 Februari 2016 di Asrama Haji.
Proses carateker PC.HIMMAH Kota Banda Aceh yang dipimpin oleh Umar Banta Ali dikarenakan mendukung calon yang lain bukan sesuai keinginan PW HIMMAH Aceh, sehingga terjadinya dualisme kepemimpinan di tingkat PC.HIMMAH Kota Banda Aceh. Proses carateker yang dikeluarkan oleh PW HIMMAH ACEH tidak berlandasan pada hukum yang sah, karena PC.HIMMAH Kota Banda Aceh baru saja melaksanakan Konferensi Cabang (konfercab).
Acara tersebut dihadiri empat Pimpinan Komisariat (PK), Muhammad Dahlan selaku (Ketua PK STAI Al-Wasliyah), Tarmizi Muhammad (Ketua PK STIKIP Al-Washliyah), Aljawahir (Ketua PK Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry), dan Misran (Ketua PK Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry) dan Syahrul Mardianto (Utusan PW HIMMAH Aceh).
Kita juga mempunyai bukti yang kuat (berita acara) yang ditandatangani oleh semua PK HIMMAH dan PW HIMMAH Aceh.
Rasa kekecewaan juga disampaikan oleh Suryadi sebagai Steering Commite (SC) dan mantan Sekretaris PC.HIMMAH Aceh Kota Banda Aceh, keppemimpinan Umar Banta Ali, S.Sos.I adalah sah karena telah melakukan proses musyawarah melalui Konfercab.
Walaupun kegiatan ini dilaksanakan sederhana dikarenakan PC.HIMMAH Kota Banda Aceh tidak mempunyai biaya untuk melaksanakan mewah, akan tetapi konfercab ini kami laksanakan sesuai dengan pedoman organisasi HIMMAH. Kegiatan ini juga telah direstui oleh Toni Firmanyas. Kita tidak akan melaksanakan konfercab kalau tidak disetujui oleh ketua PW HIMMAH Aceh. kita juga mempunyai bukti semuanya, ujarnya.
Muhammad Dahlan selaku PK STAI Al-Washliyah juga mengatakan hal senada yang bahwa kepimpinan Umar Banta Ali adalah sah, dihadiri langsung utusan PW HIMMAH Aceh yaitu SyahrulMardianto.Namun, kita sayangkan kepada PW HIMMAH Aceh setelah mereka mengeluarkan SK Carateker kepada Rusli dan tidak mau duduk dulu dengan ketua PC.HIMMAH yang sah, tetapi mereka meninggalkan konflik pada pelaksanaan Musda KNPI Kota Banda Aceh yang dilaksanakan pada 19 sampai dengan 21 Februari 2016 dan mereka berangkat menuju Muktamar HIMMAH di Jakarta.
Kenapa harus HIMMAH Kota Banda Aceh yang harus dicareteker, padahal jelas-jelas mereka telah melaksanakan Konfercab. Seharusnya yang dicarateker adalah PC.HIMMAH di Kabupaten dan Kota yang ada di Aceh yang hampir 10 tahun belum Konfercab.
(rilis/esbeem)
About Author
