BEKASI – Pengurus Majelis Amal Sosial PB Al Washlliyah mencari rumah kontrak untuk menampung anak telantar dan anak jalanan. Hal ini sebagai upaya pembinaan kepada anak-anak bangsa yang terabaikan oleh pembangunan. Ini dikemukakan Sekretaris Majelis Amal Sosial PB Al Washliyah, Jothan Pasaribu, disela-sela kesibukannya sebagai Staf Panwaslu Kota Bekasi, Kamis (28/2/2013) malam.
Menurut dia, banyak anak telantar termasuk anak jalanan yang butuh perhatian pemerintah dan Ormas Islam. Anak usia produktif itu tidur di mana saja mereka mau. Oleh karena itu, Al Washliyah sebagai Ormas Islam yang juga peduli kepada kehidupan sosial, kata Jothan, memiliki rencana mencari rumah kontrakan untuk sementara untuk dijadikan tempat singgah anak jalanan dan telantar itu.
“Kita sediakan rumah, mereka bisa tidur dan mandi secara bebas tapi tetap diawasi,” kata Jothan. “Di rumah itu ada petugas khusus yang kita siapkan semacam marbot yang ada di masjid,” katanya.
Rumah tersebut, kata Jothan, tak perlu mewah cukup sederhana saja, asal di pinggir jalan raya yang menjadi titik kosentrasi anak jalanan dan anak telantar. Biasanya anak yang demikian tidak ingin tempat tinggalnya jauh dari keramaian kota atau deru lalulintas. “Ada penerangan yang cukup, air tersedia dan tempat bersih.”
Khusus di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi, persoalan anak jalanan dan anak telantar masih menjadi persoalan yang tidak tuntas-tuntas. “Al Washliyah akan membina anak telantar lewat program ini,” ujar Jothan.
Sebagai mana diketahui, Al Washliyah yang berusia 82 tahun ini memiliki sejumlah panti asuhan, terbanyak berada di Sumatera Utara. Namun anak jalanan dan anak telantar, ada yang enggan masuk panti sosial dengan berbagai alasan. “Hendaknya semua pihak tergerak hatinya membantu program ini.”
(munthe)
About Author
rukunseniorliving.com panti jompo elit