30 C
Jakarta
Kamis 18 September, 2025
Beranda blog Halaman 26

Kajian Tentang Amalan Nisfu Sya’ban (Studi Terhadap Hadits-hadits Fadhail A’mal)

0

KAJIAN terhadap amalan-amalan kaum muslimin yang berhubungan dengan fadhail a’mal (keutamaan-keutamaan amal) khususnya tentang Nisfu Sya’ban, penting dan menarik untuk disimak, penting karena ia merupakan ibadah, yang mana salah satu ciri ibadah adalah ittiba’ (mencontoh Nabi Saw) menarik.

Kenyataannya sebagian amal ibadah kaum muslim digugat karena tidak mengutip dari sumber-sumber asli yaitu Al Qur’an dan hadits sehingga terkesan apa yang dikerjakan terlalu mengada-ngada bahkan terjebak kepada saling menyalahkan.

Sebelum menukik kepada persoalan amalan-amalan yang dibiasakan oleh sebahagian kaum muslimin pada malam Nisfu Sya’ban (malam 15 bulan Sya’ban), seperti membaca Yasin 3 kali selepas maghrib, shalat sunat, dan puasa pada siang harinya, terlebih dahulu kita meneliti hadis-hadis yang menjelaskan tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban tersebut.

Tidak ada bantahan bahwa diantara malam-malam yang dijadikan Allah Swt. antara satu dengan yang lain ada mempunyai kelebihan, seperti malam turun Al Qur’an disebut malam yang berkah (inna anzalnahu fi lailatin mubarakah): Sesungguhnya kami turunkan Al Qur’an pada malam yang berkah) (Addukhan ayat 22),. malam Jumat, malam Lailatul Qadar, malam-malam Ramadhan, semuanya mempunyai keunggulan masing-masing.

Demikian pula halnya malam Nisfu Sya’ban punya kelebihan dari malam-malam yang lain. Kemuliaan malam Nisfu Sya;ban, bukan tidak punya dasar samal sekali, banyak hadis-hadis yang menjelaskan keutamaan malam Nisfu Sya’ban, meskipun hadis-hadis tersebut tidak sampai ke tingkat Shahih, akan tetapi tidak sampai jatuh ke tingkat Maudhu’ (palsu).

Paling tidak ada 7 (tujuh) riwayat hadits, dijumpai di dalam kitab Tuhfatul Al Huwazy Syarah Jami’ Turmuzi Juz 3 hal. 161-162. (Perpustakaan Daar Al Hadits Cairo. Th 2001).

Pertama : Riwayat Aisyah ra. : Dia mengatakan : Suatu malam saya kehilangan Rasul Saw., lalu saya keluar, tiba-tiba Rasul Saw. sedang berada di Baqi’ (perkuburan kaum muslim di Madinah, di samping mesjid Nabawi), maka Rasul Saw. bersabda : Apakah engkau khawatir kalau-kalau Allah dan Rasul menyia-nyiakanmu, lalu saya menjawab : Saya pikir engkau mendatangi istrimu yang lain ya Rasulullah, maka Rasul Saw. bersabda : Sesungguhnya Allah Swt. turun pada malam Nisfu Sya’ban ke langit dunia maka Dia akan mengampuni dosa sebanyak bulu-bulu kambing Bani Kilab. (HR. Turmuzi).

Kedua : Riwayat dari Aisyah ra : Rasul Saw. melaksanakan shalat malam dan sujud terlalu lama sehingga saya mengira dia telah wafat dalam sujud tersebut, tiba-tiba saya melihat jari telunjuknya bergerak, dan bangun dari sujudnya, dan setelah selesai shalat, beliau bersabda : Wahai Aisyah (atau Humaira), apakah kamu mengira bahwa Nabi Saw. telah meninggalkanmu, saya berkata : Tidak wahai Rasulullah, tetapi aku mengira engkau tidak tiada karena sujudmu terlalu lama. Rasul Saw. bersabda : Tahukan engkau malam apakah ini? Aku berkata : Allah dan Rasul yang lebih tau. Rasul Saw. bersabda : Malam ini malam Nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni orang-orang yang bermohon kepadanya, dan merahmati orang yang menyayangi, dan memberi tempo pada orang pedengki. (HR. Baihaqi).

Ketiga : Hadits riwayat Muaz bin Jabal bahwa Rasul Saw. bersabda : Allah memperhatikan semua makhluknya, pada malam Nisfu Sya’ban dan mengampuni semua makhluknya terkecuali orang-orang musyrik dan orang-orang pendengki dan pendendam. (HR. Thabrani).

Keempat : Hadits riwayat Abdullah bin Amr. Redaksi sama, akhir hadits terkecuali pendengki dan pembunuh. (HR. Ahmad).

Kelima : Hadits riwayat Makhul, dan Kasir bin Murrah, Redaksi hadits sama. (HR. Thabrani dan Baihaqi).

Keenam : Hadits riwayat Makhil, dari Abi Tsa’labah awal redaksi hadits sama dengan hadits ke-4 dan ke-5 dan akhir hadits mengatakan, menempokan orang-orang kafir dan membiarkan orang-orang dengki dengan kedengkiannya hingga dia berdoa. (HR. Thabrani dan Baihaqi).

Ketujuh : Hadits riwayat Ali bin ra. : Bila datang malam Nisfu Sya’ban shalatlah di malam harinya dan puasalah di siang harinya. Maka sesungguhnya Allah turun ke langit dunia ketika terbenam matahari. Lalu berfirman : Siapa saja yang memohon keampunan akan saya ampuni, siapa saja mohon rezeki Aku beri rezeki, siapa memohon kesehatan Aku beri kesembuhan demikianlah seterusnya hingga terbit fajar. (HR. Ibnu Majah).

Dan penulis mendengar masih banyak lagi riwayat lain yang menerangkan tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban, Prof. Ali Mustafa Ya’kub mengatakan : Paling tidak sembilan riwayat yang menceritakan keutamaan malam tersebut.

Komentar Ahli Hadits

Para ahli hadits memberikan komentar dan kritikan terhadap hadits-hadits di atas, hadits pertama statusnya Munqathi’ (yaitu salah satu sanadnya terputus) dan hadits yang kedua, adalah hadits Mursal (seorang periwayat pada tingkat sahabat tidak disebutkan), hadits yang ketiga sebagaimana yang dikomentari Ibnu Majah sanadnya, Ibnu Luhai as. Dhaif (lemah), hadits yang keempatnya dhaif, dan hadits yang kelima dan enam adalah hadits Mursal, dan yang terakhir yaitu hadits yang ketujuh dilemahkan oleh Imam Bukhori karena salah satu sanadnya terdapat Abdullah bin Muhammad bin Abi Sabrah terkenal pemalsu hadits. Dan Annasa’i mengomentari hadits ini sebagai hadits matruk (salah seorang perawinya tertuduh bohong atau berbuat fasik).

Dari komentar-komentar para ahli hadits di atas dapat disimpulkan bahwa hadits-hadits di atas adalah hadits-hadits lemah, tidak dapat berdiri sendiri untuk mencapai tingkat Hasan (baik) atau sahih.

Akan tetapi karena hadits-hadits di atas tidak hanya satu jalan, bahkan 7 (tujuh) jalan periwayat masing-masing dari Aisyah dua jalan, dari Muaz bin Jabal dari Abdullah bin Amar, dari Makhul 2 jalan, dan terakhir dari Ali bin Abi Thalib. Maka status hadits di atas dapat terangkat menjadi Hasan Lighairih (dapat dijadikan dalil untuk diamalkan). Oleh sebab itu keutamaan malam Nisfu Sya’ban tetap diakui dan dianjurkan untuk beramal dan mohon ampun sebanyak-banyaknya kepada Allah Swt. pada malam tersebut.

Anggaplah hadits di atas lemah semuanya dan tidak dapat didukung oleh hadits-hadits lain, namun para ulama hadits membolehkan mengamalkan hadits-hadits Dhaif (lemah) untuk Fadhail a’mal, selama tidak berkaitan dengan akidah dan masalah halal dan haram.

Sampai di sini penjelasan tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban, adapaun tentang tata cara beramal pada malam itu tidak dijelaskan di dalam hadits-hadits di atas, seperti membaca Yasin 3 kali selepas maghrib, shalat sunat Nisfu Sya’ban 12 rakaat membaca surat al Ikhlas 30 kali setiap rakaat, dan lain-lain.

Akan tetapi menghidupkan malam itu dengan bermacam-macam amal ibadah, membaca istighfar, memperbanyak shalat sunat mutlak, membaca Alquran, membaca Yasin sebanyak-banyaknya tidak pula dilarang.

Wallahua’lam

Dr.H.Muhammad Nasir,Lc, MA

  • Wakil Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah
  • Pimpinan Ponpes Tahfiz Alquran Al Mukhlisin Batu Bara

Masyhuril Khamis: Jurnal Perguruan Tinggi Al Washliyah Masih Rendah

0
Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM

JAKARTA – Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM, saat membuka workshop peningkatan kompetensi pengelola jurnal di Perguruan Tinggi Al Washliyah, mengemukakan jurnal perguruan tinggi Al Washliyah masih rendah. Karena masih banyak dosen yang belum gemar menulis untuk melakukan penelitian.

Menurut orang nomor satu di organisasi terbesar di Indonesia ini, di antara titik kelemahan perguruan tinggi Al Washliyah adalah tradisi menulis di kalangan dosen masih lemah dan rendah. Padahal kualitas dan kuantitas karya ilmiah dosen, menurut dia, sangat menentukan reputasi dan rangking perguruan tinggi itu sendiri.

Masyhuril Khamis juga berharap semua pengelola jurnal dapat ikut mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas karya ilmiah dosen. Demikian juga pimpinan perguruan tinggi Al Washliyah, perlu memberikan penghargaan terhadap seluruh dosen yang produktif dalam menerbitkan karya ilmiah, karena telah berkontribusi dan berjasa bagi pengembangan kampus.

Selain iu, Masyhuril berharap seluruh pengelola jurnal, didukung oleh para pimpinan perguruan tinggi, serius dalam pengelolaan jurnal dalam rangka meningkatkan reputasi kampus dalam bidang penelitian dan publikasi. Sebab jurnal adalah ruh perguruan tinggi, katanya.

Guna peningkatan kuantitas publikasi dalam organisasi Al Washliyah, menurut Masyhuril Khamis, jika dipandang perlu dilakukan, maka jumlah penelitian dan publikasi dosen dapat saja menjadi salah satu syarat utama dalam promosi jabatan struktural di perguruan tinggi Al Washliyah.

Ketua Umum menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini harus lebih sering diadakan dalam rangka mempercepat peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi dosen, peneliti, dan mahasiswa Al Washliyah.

“Gairah menulis ini harus kita hidupkan di kampus-kampus Al Washliyah, dan Pengurus Besar Al Washliyah akan memberikan reward kepada perguruan tinggi yang mampu menaikkan rangking jurnalnya, dan juga kepada orang-orang yang banyak menulis,” kata Masyhuril Khamis, sambil menyebutkan PB Washliyah memiliki dua website resmi, kabarwashliyah.com dan washliyah.or.id. (rilis/sir)

Sukses, Al Washliyah Gelar Workshop Peningkatan Kompetensi Pengelola Jurnal

0

JAKARTA -Workshop peningkatan kompetensi pengelola jurnal di Perguruan Tinggi Al Washliyah sukses dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom, Kamis, 6 Februari 2025/7 Sya’ban 1446 H. Kegiatan ini diinisiasi oleh Majelis Pendidikan Pengurus Besar (PB) Al Jam’iyatul Washliyah bekerja sama dengan Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah (LKSA) PB Al Washliyah.

Workshop bertujuan untuk mendorong pengelola jurnal di perguruan tinggi Al Washliyah agar meningkatkan kualitas jurnal mereka hingga mampu mencapai akreditasi nasional yang lebih tinggi dan berpotensi terindeks di database internasional seperti Scopus dan Web of Science (WoS).

Dipandu oleh Zuhri Arif Sihombing, MH., dosen Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan, kegiatan ini diawali dengan acara pembukaan. Ketua Panitia, Dr. Ja’far, M.A. yang juga Ketua LKSA PB Al Washliyah, dalam laporannya memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi oleh pengelola jurnal di perguruan tinggi Al Washliyah.

Berdasarkan data dari Science and Technology Index (SINTA), sebanyak 19 jurnal di tiga perguruan tinggi Al Washliyah telah terakreditasi. Namun, semua masih berada di peringkat SINTA 4, 5, dan 6. Lebih memprihatinkan lagi, tujuh perguruan tinggi Al Washliyah belum memiliki jurnal yang terakreditasi sama sekali. Selain itu, tidak satu pun jurnal milik Al Washliyah yang telah terindeks di lembaga indeks internasional seperti Scopus atau Web of Science (WoS).

Dr. Ja’far juga menjelaskan bahwa workshop ini dirancang oleh Majelis Pendidikan PB Al Washliyah dengan tiga tujuan utama: (1) meningkatkan kemampuan dalam memproduksi dan menilai kualitas artikel ilmiah sesuai standar jurnal bereputasi nasional dan internasional, (2) meningkatkan wawasan tentang strategi sukses dalam proses akreditasi di SINTA serta indeksasi di Scopus dan Web of Science, dan (3) meningkatkan keterampilan teknis dalam tata layout jurnal yang profesional dan sesuai standar internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, panitia menghadirkan narasumber yang berpengalaman di bidang pengelolaan jurnal ilmiah.

Majelis Pendidikan PB Al Washliyah mengundang tiga orang narasumber. Narasumber pertama adalah Prof. Dr. Mhd. Syahnan, M.A., Managing Editor MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman yang telah terindeks Scopus. Prof. Syahnan berbagi pengalaman tentang proses penulisan dan penilaian artikel jurnal bereputasi nasional dan internasional. Ia menekankan pentingnya orisinalitas, metodologi penelitian yang kuat, serta konsistensi dalam gaya penulisan sebagai kunci sukses untuk diterima di jurnal bereputasi. Narasumber kedua adalah Dr. Zaini Dahlan, M.Pd.I., Editor-in-Chief Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies (JCIMS). Ia memberikan panduan teknis tentang bagaimana meningkatkan peringkat SINTA sebuah jurnal, mulai dari peningkatan jumlah sitasi hingga strategi promosi jurnal agar lebih dikenal di kalangan akademisi. Narasumber ketiga adalah Dr. Asrul, M.Si., Direktur Perdana Publishing sekaligus Sekretaris Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Provinsi Sumatera Utara. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam format dan tata letak jurnal sebagai salah satu aspek yang akan dinilai dalam proses akreditasi.

Ketua Panitia juga menjelaskan bahwa workshop ini diikuti oleh seluruh pengelola jurnal dari berbagai perguruan tinggi di lingkungan Al Washliyah. Mereka merupakan pengelola jurnal di Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah, Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan, Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al Washliyah Sibolga/Tapanuli Tengah, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Washliyah Binjai, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Washliyah Aceh Tengah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Washliyah Banda Aceh, Universitas Al Washliyah Darussalam (UNADA) Banda Aceh, dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Washliyah Barabai. Para peserta yang berjumlah 89 peserta sangat antusias mengikuti setiap sesi workshop. Diskusi interaktif antara peserta dan narasumber menghasilkan banyak gagasan segar tentang bagaimana meningkatkan mutu jurnal di perguruan tinggi masing-masing.

Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, H. Ridwan Tanjung, S.H., M.Si, juga hadir dan memberikan kata sambutan. Beliau menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program Majelis Pendidikan PB Al Washliyah.

Kegiatan tentang pengelolaan jurnal seperti ini sudah pernah diadakan pada bulan Maret 2022 di Jakarta. Pada bulan Januari 2025, Majelis Pendidikan PB Al Washliyah melakukan evaluasi tentang pengelolaan jurnal di lingkungan perguruan tinggi Al Washliyah dan menemukan bahwa masih banyak jurnal di perguruan tinggi Al Washliyah yang belum terakreditasi. Beberapa jurnal di tiga perguruan tinggi sudah terakreditasi akan tetapi masih di peringkat SINTA 4, 5 dan 6.

Beberapa perguruan tinggi Al Washliyah bahkan belum memiliki jurnal yang terakreditasi. Harapannya, forum ini dapat menemukan strategi peningkatan kualitas jurnal Al Washliyah, dan kelak dapat meningkatkan reputasi seluruh jurnal Al Washliyah.

Dalam penutupan acara, panitia pelaksana menyampaikan beberapa rekomendasi penting. Salah satu rekomendasi utama adalah pembentukan Asosiasi Pengelola Jurnal Al Washliyah. Asosiasi ini diharapkan menjadi wadah komunikasi dan kolaborasi antar-pengelola jurnal di lingkungan Al Washliyah, sehingga dapat saling berbagi pengalaman, pengetahuan, serta strategi peningkatan kualitas jurnal. “Asosiasi ini akan menjadi motor penggerak bagi pengelola jurnal untuk terus berinovasi dan meningkatkan standar mutu. Kita bisa belajar dari pengalaman jurnal-jurnal yang sudah terakreditasi, bahkan yang sudah menembus indeks internasional,” kata Dr. Ja’far.

Workshop Peningkatan Kompetensi Pengelola Jurnal di Perguruan Tinggi Al Washliyah merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan kualitas publikasi ilmiah di lingkungan Al Washliyah. Dengan kolaborasi yang solid, pendampingan berkelanjutan, dan komitmen dari seluruh pengelola jurnal, cita-cita untuk membawa puluhan jurnal yang dimiliki oganisasi Al Washliyah menuju indeksasi internasional bukanlah hal yang mustahil.

Melalui workshop ini, para peserta mendapatkan bekal yang sangat berharga untuk mengembangkan jurnal mereka ke level yang lebih tinggi. Harapannya, hasil dari workshop ini dapat segera diimplementasikan, sehingga perguruan tinggi Al Washliyah mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional. (rilis/sir)

Kemuliaan Sya’ban yang Terlupakan

0
Dr.H.Muhammad Nasir Lc,MA, Wakil Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah.

DI DALAM kamus Lisanul arab,Ibnul Manzdur (1290) menjelaskan bahwa Sya,ban berasal dari kosa kata syi’ab yang berarti jalan di atas gunung,jalan berpencar, bercabang, dinamakan demikian karena dahulu kala orang orang arab pada bulan tersebut yatasya’ab/berpencar untuk mencari sumber mata air,atau yatasya’ub/berpencar di gua gua, atau boleh jadi dinamakan sya’ban karena bulan ini muncul di antara dua bulan Rajab dan Ramadan.

Setelah datang Islam bulan itu diartikan sebagai bulan untuk membuka jalan, atau sebagai pintu gerbang menemukan banyak jalan, guna untuk mencapai kebaikan, namun karena posisi bulan tersebut berada di antara dua bulan yang mulia dan dimuliakan (antara Rajab dan Ramadan), maka kemuliaan bulan sya’ban sering terlupakan,berkaitan dengan hal ini, Nabi Muhammad Saw bersabda; bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang karena posisinya berada antara bulan Rajab dan bulan Ramadan. Bulan sya’ban adalah bulan yang diangkatkan amal amal ibadah kepada Allah, oleh karena itu Aku senang jika amal ibadahku diangkatkan kepada Allah Aku dalam keadaan puasa (HR Abu Daud dan Annasai).

Dari teks hadis ini dapat difahami bahwa bulan sya’ban adalah bulan disenangi oleh Nabi Saw, karena bulan ini adalah bulan penyetoran amal ibadah kepada Allah Swt, dalam priode tahunan dan rasa senang itu diungkapkan dalam bentuk amalan puasa di hari hari bulan Sya’ban, sama halnya dengan penyetoran amal ibadah dalam periode mingguan yaitu setiap malam Jumat Beliau mengiringinya dengan puasa pada hari Kamis.

Kecintaan Beliau kepada bulan Sya’ban, bukan hanya disebabkan bulan ini sebagai bulan penyetoran amal ibadah,lebih dari itu. Bulan ini sebagai pintu gerbang yang membuka jalan kemuliaan sesuai dengan makna dari bulan Sya’ban itu sendiri, seperti jalan yang berpencar sebagaimana diterangkan makna etimologinya di dalam kamus lisanul arab di atas, persisnya untuk mengantarkankannya kepada bulan yang lebih mulia, lagi ditunggu tunggu kedatangan nya, yaitu bulan suci Ramadan,dengan kata lain bulan Sya’ban sebagai persiapan untuk menyongsong kedatangan bulan suci Ramadan.

Dengan demikian, bulan Sya’ban dipandang mulia dalam Islam disebabkan ia sebagai tangga atau pintu gerbang masuk ke dalam bulan yang mulia pula,di dalam ushul fiqh ada istilah yang mengatakan lilwasail hukmul maqoshid/yang mengatarkan kepada tujuan hukumnya sama dengan tujuan itu sendiri, ditambah lagi dari posisi keberadaan, bulan ini pun diapit oleh dua bulan yang mulia yang notabenenya membuat orang lalai terhadap kemuliaan bulan Sya’ban itu sendiri.

Alasan di atas memperkuat dugaan kita mengapa bulan ini banyak dilupakan orang, wajar jika ada kemulian besar yang dinanti nantikan kedatangannya dapat membuat orang lupa dengan perantara yang mengantarkannya,bila orang sudah mendapatkan buah mangga biasanya lupa dengan galah yang menjoloknya. Sejalan dengan argumentasi pikiran diatas Rasulullah ada bersabda; bulan Rajab adalah bulan Alllah, bulan Sya’ban bukan Ku dan bulan Ramadan adalah bulan umatKu,terlepas dari kualitas hadis terserbut apakah hadis sahih atau hadis dhaif.

Yang jelas,Nabi Muhammad Saw mengatakan bulan sya’ban sebagai bulan pribadinya karena Beliau mengerti betul bulan tersebut banyak jalan untuk memperbaiki kualitas umatnya dengan cara memperkuat keimanan, menganjurkan umatnya untuk mempersiapkan diri menjemput datangnya bulan termulia dengan penuh suka cita dan pengharapan anugerah dari Allah Swt, karena seakan akan sudah berada di dalam atmosfir Ramadan.

Di antara persiapan yang dicontohkan oleh, adalah pada bulan sya’ban meskipun tidak sebulan penuh, sebagaimana riwayat Nabi Saw dari Aisyah berpuasa Ra; Saya tidak mengetahui Beliau SAW puasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadan. Para ulama menguatkan pendapat ini diantaranya Ibnu Mubarak dan lain lain mengatakan, bahwa puasa sunat setelah nishfu Sya’ban tidak dianjurkan. Jika ada diantara umatnya ada yang berpuasa satu bulan penuh bulan Sya’ban
bahkan tiga bulan berturut dari bulan Rajab, Sya’ban, Ramadan,tidak ada larangan sama sekali.

Adapun larangan berpuasa selepas pertengah Sya’ban hingga mendekati Ramadan,kuat dugaan larangan tersebut bukan larangan haram, karena puasa yang dilarang dalam satu tahun hanya 5 hari yaitu puasa hari raya Idul Fitri, Idul Adha dan tanggal 11,12 13 bulan Zulhijjah (hari Tasyriq).

Atau boleh jadi larangan tersebut berlaku bagi orang yang tidak membiasakannya, karena dikhawatirkan akan melemahnya fisik dan menurunnya stamina badan ketika melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadan.

Sampai pada puncaknya di pertengahan Sya’ban Rasullullah Saw meningkatkan amal ibadahnya menghidupkan malam nya dengan melaksanakan salat dan puasa di siang harinya dan bersedekah disebabkan pada malam nisyfu sya’ban merupakan malam istimewa di antara satu bulan malam sya’ban.

Diriwayatkan dari Aisaya Ra : Suatu malam ia kehilangan Raslullullah Saw dan mencarinya kesana kemari akhirnya ia menemukan Nya di Baqi’ sedang menengadahkan wajahnya ke langit Beliau berakata; Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya’ban dan mengampuni dosa sebanyak-banyaknya melebihi bulu domba Bani Kilab (HR.Turmuzi,Ahmad,Ibnu Majah) dan banyak lagi hadis yang dapat menjadi pendukung (syawahid) kualitas hadis tersebut menjadi hasan dan pantas untuk diamalkan.

Akhirnya kalau kita merujuk kepada sumber asli seperti kutubusittah kita akan banyak menemukan hadis yang menerangkan keutamaan bulan sya’ban,dan nishfu sya’ban,namun karena kebanyakan orang banyak melupakannya,lalu bila melihat orang yang memuliakannya dengan mengisinya dengan berbagai kegiatan amal ibadah,sebagian orang ada yang berteriak membid’ahkannya bahkan menghukumnya sebagai orang sesat dan ahli neraka. Wallahu Alamu Bhishsawab

Dr.H.Muhammad Nasir Lc,MA
Wakil Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah

Ketua Sako Pramuka Al Washliyah Raih Gelar Doktor Dengan Cumlaude

0

JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM menghadiri sidang terbuka promosi doktor ilmu hukum, Muhamad Zarkasih di ruang aula lantai 8 Gedung Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, pada hari Kamis 06 Februari 22025/ 07 Sya’ban 1446 H. Promotor, Prof Dr Sri Gambir Melati Hatta, SH, Co-Promotor I, Dr. Timbo Mangaranap Sirait, SH,MH, Co-Promotor II, Dr. Wagiman, S,Fil, SH,MH.

Desertasi dengan judul ‘Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Terkait Radikalisme Ekstrimisme dan Terorisme Atas Nama Agama Dalam Kerangka Negara Pancasila’ Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Purnawirawan, HM Zarkasih, yang juga ketua Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Al Washliyah ini berhasil meraih gelar doktor dengan judicium cumlaude.

Usai sidang pensiunan perwira menengah polisi ini mendapat ucapan selamat dari keluarga dekat, dosen penguji dan termasuk dari Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM. Ucapan selamat juga terus mengalir di grup whatSaap pengurus Al Washliyah dan pengurus Sako Pramuka Al Washliyah.

RIWAYAT HIDUP:
Nama: Muhammad Zarkasih
Tempat/Tgl Lahir: Jakarta, 16 Agustus 1961
Istri: Sri Murniati, SE
Anak:

  1. Muhammad Erlangga Nizar Pratama, SE
  2. Shinta Pramita Dewi, S.Ip, M.Sc
  3. Aprillia Islimati Putri, S.Ip, M.Sc
    SD Petojo Jakarta Pusat (1974).
    SMPN 5 Jakarta Pusat (1977).
    SMAN 23 Jakarta Barat (1981).
    S1 Fakultas Hukum tahun 2000 (setelah bertugas di Polri
    S2 Master Ilmu Hukum di STIH IBLAM Jakarta (2015).

PENGALAMAN TUGAS
Empat kali tugas pada UN peace keeping Force/Pasukan Pemeliharaan Perdamaian (Baret Biru) PBB di negara:

  1. Kamboja 1991 (UNTAC)
  2. Slovenia Timur 1997 (UNTAES)
  3. Kroasia 1998 (UNPSG).
  4. Bosnia Herzegovina 2001 (UNMIBH).

Tim Penyidik Dalam Peristiwa Terorisme di Indonesia.
Bom Bali 1 Oktober 2002
Bom Kuningan (Kedubes Australia 9 September 2004).
Peledakan Bom di KBRI Indonesia di Paris Prancis (2004)
Bom Bali 2 pada 1 Oktober 2005.
dan operasi kepolisian pada peristiwa terorisme lainnya di Pulau Jawa, Ambon, Poso, Aceh dan beberapa wilayah lainnya. (sir)

Ketua MPR Sarankan Al Washliyah Ambil Izin Tambang

0

JAKARTA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Ahmad Muzani menyarankan Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) mengambil izin tambang, karena hal itu akan bermanfaat untuk kesejahteraan anggota organisasi.

“Al Washliyah sudah ambil izin tambang?,” tanya Ketua MPR, Ahmad Muzani saat menerima kunjungan silaturahmi PB Al Washliyah, dipimpin Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM di ruang kerja Ketua MPR, Gedung Nusantara 3 Lantai 7 DPR/MPR Senayan, Jakarta Pusat, 04 Februari 2025/05 Sya’ban 1446 H.

Ketua Umum PB Al Washliyah spontan menjawab bahwa hal itu masih tahap proses. Beberapa hari lalu, kata Masyhuril Khamis, PB Al Washliyah juga sudah hadir pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Badan Legislatif (Baleg) MPR yang membahas Penyusunan RUU tentang Perubahan Keempat Atas UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Selama ini pegelolaan tambang, menurut Muzani, dipegang oleh negara. Bila ormas keagamaan seperti Al Washliyah mendapat izin tambang, maka pasti untuk negara. Selain itu tentu akan bermanfaat buat anggota organisasi.

Muzani berharap Al Washliyah dapat memanfaatkan kesempatan untuk anggota. Jangan hanya dianjurkan sedekah, namun perhatian organisasi masih kurang kepada angotanya.

Ketua MPR ini juga sempat mempertanyakan, apakah organisasi Al Washliyah mendapat bantuan Baznas dan Dana Abadi Umat? Setelah mendapat jawaban, menurut dia, yang dapat dana abadi itu baru tiga organisasi, yakni MUI, NU dan Muhammadiyah. Seharusnya, kata Muzani, proporsional.

Mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBZ), menurut Muzani, Sekjen DPP Gerindra ini, program MBZ akan berlangsung secara bertahap. Tahun 2028 baru terlaksana secara keseluruhan.

Website ini mencatat, PB Al Washliyah menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Badan Legislatif (Baleg) DPR di Ruang Rapat Baleg di Gedung Nusantara Lantai I, Senayan, Jakarta Pusat, pada hari Rabu 22 Januari 2025/22 Rajab 1446 H. RDPU ini digelar untuk mendengarkan saran, pandangan dan masukan terhadap Penyusunan RUU tentang Perubahan Keempat atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

urut mendampingi Ketua Umum PB Al Washliyah, adalah Sekjen PB Al Washliyah, Dr.Ir.H.Amran Arifin MM,MBA, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho, MM, Ketua PB Al Washliyah Bidang Hukum dan HAM, Prof.Dr.H.Deding Ishak, SH,MH, Ketua PB Al Washliyah Bidang Kader, Kolonel Purn Drs.H.Muhammad Zaid, MM, Sekretaris PB Al Washliyah Bidang Pendidikan, Muhammad Razvi Lubis, S.Pd, M.Pd, Halimah Ruhiyah,SE.I, Sugeng Prayitno dan Hifzan Zafir Kurniawan.(sir)

Insya Allah, Ketua MPR Akan Buka Rakernas dan Rapimnas Al Washliyah 24 April Ini

0
Ketua MPR Ahmad Muzani (tengah) foto bersama PB Al Washliyah. (Foto-sugeng)

JAKARTA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Ahmad Muzani menyatakan kesediaannya membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Al Washliyah, pada hari Jumat-Minggu 24,25 dan 26 April 2025.

Hal tersebut dikemukakan Ahmad Muzani saat menerima kujungan silaturahmi Pengurus Besar Al Washliyah yang dipimpin Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM di Gedung Nusantara 3 Lantai 7 DPR/MPR Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 04 Februari 2025/05 Sya’ban 1446 H.

“Insya Allah, tak ada masalah. Masalah nya, kalau pada jam itu saya dipanggil Presiden,” kata Muzani menanggapi permohonan Ketua PB Al Washliyah Bidang Hukum dan HAM, Prof.Dr.H.Deding Ishak, SH,MH, yang juga selaku Ketua Panitia Rakernas II dan Rapimnas 2025.

Prof Deding Ishak menyebut bahwa acara pembukaan Rakernas II dan Rapimnas, menurut rencana, akan dilangsungkan di Gedung MPR RI. Sementara rangkaian kegiatan lainnya akan dilaksanakan di satu hotel di kawasan Jakarta.

“Kami berharap pak Ketua MPR dapat membuka Rakernas dan Rapimnas Al Washliyah,” pinta Prof Deding.

Sebelumnya, Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM memaparkan sekilas tentang organisasi Al Washliyah, termasuk keberadaan pengurus Al Washliyah yang kini sudah berada di 33 provinsi di Indonesia, 368 kabupaten/kota. Sesuai amanah organisasi, kata ketua umum, PB Al Washliyah akan menyelenggarakan Rakernas II dan Rapimnas pada minggu terakhir bulan April 2025.

Tema yang diusung pada kegiatan Rakernas dan Rapimnas, kata Masyhuril Khamis, adalah penguatan perbaikan akhlak bangsa. Pesertanya berasal dari kalangan pengurus wilayah, pengurus daerah, kepala sekolah, da’i dan para rektor perguruan tinggi Al Washliyah, akan hadir pada kegiatan tersebut.

Turut mendampingi Ketua Umum PB Al Washliyah, adalah Sekjen PB Al Washliyah, Dr.Ir.H.Amran Arifin MM,MBA, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho, MM, Ketua PB Al Washliyah Bidang Hukum dan HAM, Prof.Dr.H.Deding Ishak, SH,MH, Ketua PB Al Washliyah Bidang Kader, Kolonel Purn Drs.H.Muhammad Zaid, MM, Sekretaris PB Al Washliyah Bidang Pendidikan, Muhammad Razvi Lubis, S.Pd, M.Pd, Halimah Ruhiyah,SE.I, Sugeng Prayitno dan Hifzan Zafir Kurniawan.(sir)

Prof MS Udin Kembali Terpilih Pimpin Al Washliyah NTB Periode 2025-2030

0

MATARAM – Prof.Dr.TGH.MS Udin, MA kembali terpilih menjadi Ketua Pengurus Wilayah Al Washliyah Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2025-2030. Pemilihan tersebut berlangsung pada Musyawarah Wilayah (Muswil) Al Washliyah NTB yang digelar pada hari Senin 3 Februari 2025/4 Sya’ban 1446 H.

Nasri Anggara, Pengurus Wilayah Al Washliyah NTB yang dihubungi melalui telepon selulernya, mengatakan bahwa pelaksanaan muswil berjalan lancar dan suasana marhamah, penuh kekeluargaan.

Prof.Dr.TGH. MS Udin Kembali terpilih untuk memimpin organisasi berlambang bulan sabit berbintang lima untuk lima tahun ke depan di daerah wisata Indonesia ini.

Saat ini tengah Menyusun komposisi pengurus dan kemudian akan dilaporkan ke induk organisasi, yakni Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah yang bermarkas di Jakarta, Jalan Jenderal Ahmad Yani No 41 Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat.

Pengurus wilayah sekurang-kurang Ketua Umum, didampingi 4 wakil ketua, sekretaris umum, didampingi 4 wakil sekretaris dan seorang bendahara. (sir)

Qariah Cilik Juara MTQ Internasional Dihadiahi Umroh Dari Menag

0

TERNATE – Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyerahkan secara simbolis hadiah paket umrah kepada Izzah Qurrata’ain, Sabtu (1/2/2025). Hadiah tersebut merupakan buah dari keberhasilan Izzah menjuarai ajang Musabaqah Tilawatil Qur.’an (MTQ) Internasional Qatar 2025.

Hadiah umrah ini bagian dari apresiasi Pemerintah Provinsi Maluku Utara kepada Izzah yang diserahkan seiring kunjungan Menag Nasaruddin di Ternate. Penyerahan berlangsung usai Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara di Asrama Haji Transit Ngade.

Sebelumnya, pengumuman kemenangan Izzah disampaikan pada 21 Januari 2025 waktu Qatar, dan menjadi kebanggaan besar bagi masyarakat Indonesia, khususnya Maluku Utara. Izzah berhasil menjuarai kategori Tilawah Anak-anak, mengalahkan puluhan peserta berbakat dari berbagai negara.

Ustad Mubaraq, ayah sekaligus mentor Izzah, mengaku sangat bangga atas pencapaian putrinya yang baru berusia 10 tahun itu. Menurutnya, Izzah telah dua kali mengikuti MTQ Internasional, namun pada kesempatan sebelumnya ia meraih posisi kelima.

“Namun, pengalaman itu menjadi pelajaran berharga yang memotivasinya untuk terus berlatih dan memperbaiki diri,” ujar Ustad Mubaraq, seperti telah diberitakan RRI sebelumnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Maluku Utara, memastikan memberikan hadiah spesial kepada juara MTQ Internasional Qatar, Kategori Tilawah Anak-anak, Izza Qurrata’ Ain berupa ibadah umrah.

Selain Izza, Pj. Gubernur Maluku Utara, Samsuddin A Kadir, juga memerintahkan Plt. Kepala Biro Kesra, Fadly U. Muhammad untuk berangkatkan kedua orang tuanya.

“Ini adalah bentuk dukungan Pemerintah Daerah untuk Izza yang sudah mengharumkan nama Maluku Utara dan Indonesia di kancah Internasional,”ujar Samsuddin sebagaimana yang dikutip dari rri.co.id.

Beberapa hari sebelumnya, Ayah dari Izzah Qurata’ain mengemukakan kepada website, setelah anaknya Kembali ke tanah air perhatian masyarakat terus mengalir atas prestasi anaknya. Namun saat itu, perhatian dari pemerintah daerah dan pusat belum ada. (rri.co.di/sir)

Muslimat Kunjungi Masjid Al Washliyah Bojen Pandeglang

0

KETUA Umum Pimpinan Pusat Muslimat Al Washliyah, Dra.Hj.Nurliati Ahmad, MA, Bendahara PP Muslimat, Amelia dan Pengurus Majelis Dakwah PB Al Washliyah, H.Abdul Mun’im Ritonga, SH,MH mengunjungi Masjid Al Washliyah di Bojen, Pandeglang, Provinsi Banten, pada hari Ahad 2 Februari 2025/3 Sya’ban 1446 H. Kunjungan ini dalam kaitan survei tempat untuk mengadakan kegiatan 15 Ramadan 1446 H. Berupa tabligh kbar, bazar butik gratis, pembagian sembako untuk jemaah sekitar masjid. (Foto-sugeng)

Al Washliyah Luncurkan Duta Zakat, Ketum PB: Patuh Mana Orang Kaya Bayar Pajak atau Zakat?

0

JAKARTA – Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) mengadakan orientasi Duta Zakat Relawan Al Washliyah Zakat, Infak dan Sedekah (Alzis) di Kantor PB Al Washliyah, Jalan Jenderal Ahmad Yani No 41 Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. Kegiatan ini diikuti sekitar 50 peserta terdiri dari anggota Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA), Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA), Angkatan Puteri Al Washliyah (APA) dan Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH).

Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM pada memberi apresiasi yang besar terhadap keikutsertaan duta-duta zakat Al Washliyah tersebut. Ia berharap dengan bergabungnya puluhan duta zakat Al Washliyah ini, maka ia optimis Alzis akan dapat bekerja maksimal mengumpulkan dan menyalurkan zakat, infaq dan sadekah dari kalangan umat Islam Indonesia, khususnya kalangan Al Washliyah.

Duta zakat Al Washliyah ini, menurut Masyhuril Khamis, tugasnya mengajak umat Islam yang memiliki rezeki lebih, sekaligus mengingatkan muslim kaya segera membersihkan harta benda nya dengan mengeluarkan kewajiban zakat. “Patuh mana orang kaya bayar zakat atau pajak?,” katanya.

Ia mempertanyakan hal itu, karena kecenderungan orang yang empunya lebih besar untuk membayar pajak, dibanding mengeluarkan zakat. Padahal zakat, kata kiai ini, memiliki dalil yang kuat untuk dijadikan pedoman. Tapi kenyataannya, kata dia, orang lebih gelisah belum membayar pajak, daripada belum membayar zakat.

Duta zakat yang dibentuk oleh PB Al Washliyah melalui Lembaga Al Washliyah Zakat, Infaq dan Sedekah (Alzis) ini, menurut Masyhuril Khamis, untuk mengingatkan orang kaya untuk berzakat, infaq dan sedekah. Ia mencontohkan seseorang bergaji Rp10 juta, maka kewajiban zakatnya 2,5 persen. Berarti 250 ribu rupiah harus dikeluarkan,” katanya. “Kita hanya mengajak dan menyampaikan kewajiban zakat.”

Orang nomor satu di jajaran Al Washliyah ini memaparkan program Al Washliyah di bidang pendidikan, sosial dan dakwah. Sebanyak 10 Lembaga perguruan tinggi, ratusan sekolah/madrasah, panti asuhan, masjid dan sebagainya yang kini dikelola organisasi Al Washliyah. Tentu banyak beban sosial yang harus diperhatikan. Karena itu, lembaga Alzis diharapkannya menjadi Lembaga solusi yang dapat menangani santunan.

Berdasar antusiasnya duta zakat Al Washliyah, Ketua Umum PB Al Washliyah sangat optimis terhadap pencapaian berikutnya. Termasuk melengkapi perubahan Alzis, semula sebagai Unit Pengumpul Zakat (UPZ) menjadi Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Direktur Operasional Alzis PB Al Washliyah, Muhamad Affan melaporkan bahwa kegiatan ini proses berkelanjutan. Diawali tahap orientasi Duta Zakat Relawan Alzis, kemudian bimbingan mengenai tugas sebagai duta zakat Al Washliyah.

Affan juga mengingatkan bahwa penumpulan zakat umat Islam Indonesia masih minim, khususnya dari kalangan orang yang memiliki kelebihan rezeki. Umat Islam masih lebih banyak membicarakan berangkat haji dan umroh ke tanah suci, dibanding mengeluarkan zakat, infaq dan sedekah. Padahal zakat juga termasuk satu diantara lima Rukun Islam.

Kepada duta zakat, Affan mengimbau agar memberi motivasi dan edukasi mengenai kewajiban zakat. Termasuk memberikan manfaat dari zakat. Duta zakat tidak hanya mengumpukan, namun harus memberikan pemanfaatan zakat, infak dan sedekah tersebut. Setiap peserta dianjurkan dapat mensosialisaikan program Alzis untuk menggugah umat Islam berzakat melalui akun media social masing-masing. Insya Allah, orang kaya bayar zakat melalui Al Washliyah.

Hadir pada acara itu, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho, MM, H.Gunawan Tarigan, S.Pdi, anggota PB Al Washliyah, Ketua PP Muslimat Al Washliyah, Dra.Hj Nurliati Ahmad, MA, Ketua PP IPA, Afri Yanri Putra, Sekretaris PP IPA, Halimatur Ruhiya,M.Pd, Ketua PP APA Sri Nurlina, Sekretaris PP APA, Eny Yuniati. (sir)

Viral, Video Juara MTQ Internasional Diberi Uang Saku Rp1 Juta, Mubarak: Pemerintah Belum

0
Izzah Qurata`ain Mubarak

JAKARTA – Video juara MTQ Internasional, Izzah Qurata’ain Mubarak, 10 tahun, minim dukungan pemerintah menjadi viral belakangan ini di media sosial. Padahal sang juara membawa nama baik Indonesia di dunia internasional saat MTQ internasional di Qatar, Timur Tengah, pada 14 Januari 2025 lalu. Tidak banjir bonus sebagai mana sang juara lainnya yang kembali ke tanah air.

Ustad Mubarak yang dihubungi website Al Washliyah, pada hari Jumat 31 Januari 2025/1 Sya`ban 1446 H, membenarkan narasi sebagai mana tayangan video yang viral. Akan tetapi, kata dia, pejabat Pemprov Maluku Utara telah memberi klarifikasi, bahwa bantuan uang saku Rp1 juta saat mau berangkat ke Qatar, adalah bantuan pribadi. Bukan atas nama Pemprov Maluku Utara.

“Waktu pemberangkatan ke Abu Dabi, kami melapor ke Pemprov. Karena kami berangkat mandiri,” kata Ustad Mubarak, yang mengaku guru madrasah di Ternate Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Setelah video anaknya viral di medsos? Menurut Mubarak, bantuan dan dukungan mulai berdatangan, termasuk bantuan bersifat pribadi. Hanya saja, dia tidak merinci jenis bantuan tersebut. Satu travel yang berkantor di Jeddah, Arab Saudi, memberi hadiah umroh kepada putri pertamanya itu. Menurut rencana, sang juara MTQ Internasional ini berangkat ke tanah suci pada bulan Ramadhan 1446 H ini.

Bantuan beasiswa? Ayah kandung Izzah Qurata’ain Mubarak ini mengatakan sampai saat ini belum ada kepada murid kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah ini. Demikian juga bantuan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Belum ada sama sekali, kata dia. Dia mendapat kabar bahwa Manteri Agama RI, Prof.Dr.KH. Nasarudidin Umar, MA akan berkunjung ke Kakanwil Kemenag Maluku Utara, dan putrinya dipercaya menjadi pembaca ayat suci Al Quran pada acara tersebut.

Bapak dari empat anak ini bersyukur atas prestasi anaknya di ajang internasional. Dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia, bahkan saat itu sempat diundang oleh Kedubes Untuk Indonesia di Qatar.

Mubarak berharap agar perhatian pemerintah daerah dan pusat hendaknya tidak membeda-bedakan sang juara. Apakah itu atlet olahraga atau juara MTQ. Karena sama-sama membawa nama harum bangsa dan negara Indonesia. Ia sendiri memaklumi bahwa anaknya berangkat mengikuti MTQ Internasional secara mandiri, karena MTQ Internasional secara resmi tingkat anak-anak belum ada.

Juara MTQ internasional ini tiba di bandara Maluku tanggal 24 Januari 2025 lalu. Sayang, minim upacara penyambutan sebagai mana layaknya sang juara yang bertarung di luar negeri. MTQ internasional di Qatar ini diikuti 500 peserta dari berbagai negara dunia, namun hanya 16 yang memasuki babak akhir, dan tampil sebagai juara pertama adalah putri Ternate Selatan, Maluku Utara, Indonesia.

Video dengan narasi ‘miris jawara MTQ Internasional Ini hanya diberi uang saku 1 juta oleh pemprov Malut Banyak komentar tentang video ini. (sir)