JAKARTA – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.Ir.H.Amran Arifin, MM,MBA menyatakan prihatin dan kecewa atas pernyataan Wakil Bupati Deli Serdang, Lomlom Suwondo yang menyebut Kabupaten Deli Serdang adalah kabupaten nahdiyin.
Pernyataan dari Wakil Bupati Deli Serdang itu, menurut Amran Arifin, sangat arogan. Tidak mencerminkan sikap dan perilaku seorang pejabat publik. “Al Washliyah tidak pernah mengklaim Deli Serdang sebagai tanah dan wilayah Washliyin,” tegasnya di Jakarta, Senin 26 Mei 2025/28 Zulkaedah 1446 H.
“Apalagi saya dapat informasi beliau salah satu kader IPA, sungguh disayangkan statement pejabat daerah yang mengarah kepada provokasi, dan aneh dia yang menyatakan Washliyah provokasi,” kata Amran Arifin, mantan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang ini.
Amran Arifin mendesak Lomlom Suwondo selaku Wakil Bupati Deli Serdang, yang baru menjabat dalam beberapa bulan terakhir ini untuk segera menarik ucapannya, dan minta maaf secara terbuka kepada umat, khususnya washliyin. Sebab pernyataan seperti itu tidak mencerminkan sikap seorang pimpinan.
Al Washliyah, menurut Amran Arifin, mempunyai hubungan baik dengan pihak mana pun. Termasuk dengan PBNU dan PP Muhammadiyah. Demikian juga kepada lembaga pemerintah, swasta dan militer. Al Washliyah berdiri pada 30 November 1930 di Kota Medan, Sumatera Utara, namun tidak pernah mengklaim bahwa Sumatera Utara itu adalah provinsi washliyin.
“Saya minta beliau untuk menarik ucapannya, ” tegas Amran, sembari minta Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumatera Utara berkoordinasi menyikap pernyataan pejabat daerah itu.
Sebagai mana tersiar di media sosial, video Wakil Bupati Deli Serdang, Lomlom Suwondo mengundang reaksi keras dari kalangan kader, pengurus, warga dan simpatisan Al Washliyah. “Ini adalah kabupaten nahdiyin. Saudara-saudara silakan baca bahwa ini adalah kabupaten nahdiyin. Kalau saudara seperti ini, bahwa saudara bukan kader Al Washliyah, saudara provokasi. Silakan,” ucap Lomlom Suwondo dengan lantang. (sir)