31.1 C
Jakarta
Kamis 18 September, 2025
Beranda blog Halaman 24

Dalam Tempo 13 Hari, Komposisi Al Washliyah Sulut Hasil Resuffle Sudah Tersusun

0
Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis SH,MM menyerahkan buku kepada H.Muhammad Qodri Yusuf, SE.

MANADO – Dalam tempo 13 hari, komposisi Pengurus Wilayah Al Washliyah Sulawesi Utara (Sulut) hasil resuffle berhasil disusun, periode 2025-2030. Perombakan kepenguruskan ini merupakan tindaklanjut surat PB Al Washliyah Nomor: Int-190/PB-AW/XXII/II/2025 tertanggal 6 Februari 2025 kepada PW Al Washliyah Sulawesi Utara, sekaligus PB Al Washliyah menunjuk H.Muhammad Qodri Yusuf, SE sebagai carateker dengan tugas utama, menyusun komposisi pengurus wilayah yang baru.

Bertempat di satu hotel di Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin 17 Februari 2025/18 Sya’ban 1446 H, carateker H.Muhammad Qodri YusuF, SE melangsungkan rapat untuk menyusun komposisi kepengurusan. Rapat ini dihadiri oleh Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM dan Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rizal Naibaho, MM.

Semula, sesuai agenda kehadiran Ketua Umum PB Al Washliyah di Kota Manado, Sulawesi Utara, sekaligus melihat langsung lokasi pembangunan Masjid Al Washliyah, sementara lahan yang direncakan, menurut Ketua Umum, lebih cocok untuk lokasi pembangunan lembaga pendidikan. Pihak pengurus Al Washliyah setempat, kata dia, tengah berupaya mencari lokasi yang cocok dan tepat, disamping membangun komunikasi ke semua pihak.

Semangat pengurus untuk membesarkan organisasi Al Washliyah, mendapat apresiasi yang besar dari Ketua Umum PB Al Washliyah. “Mereka komitmen untuk membesarkan Al Washliyah dan sangat setuju adanya Masjid Al Washliyah,” papar Masyhuril, “Namun untuk lokasi masih perlu beberapa tempat yang cocok, sebab kondisi Sulawesi Utara diperlukan komunikasi ke smeua pihak Ketika akan mendidikan rumah ibadah.”

Berikut draf susunan personalia PW Al Washliyah Provinsi Sulawesi Utara, yang didapat redaksi website resmi PB Al Washliyah ini, Selasa malam 18 Februari 2025.

Penasehat:

  1. Ir.H.Djafar Alkatiri, MM, M.PdI
  2. AKBP Purn Drs.H.Samsurijal Mokoagow, SH,MK
  3. H.M.Zeet Attamimi, S.Ag,MH
  4. Herry Anwar, S.Sos

Ketua : H.Muhammad Qodri Yusuf, SE
Wakil Ketua: Ridwan Neno, S.Ag
Wakil Ketua: Rahman Mile
Wakil Ketua: Anwar Sumar,SH
Wakil Ketua: Roni Katili
Wakil Ketua: Rudi Sugeha

Sekretaris: Djalim Neno
Wakil Sekretaris: Ridwan Ikhsan Fallugah
Wakil Sekretaris: Zainal Djamil.

Bendahara: Yugo Prasetio
Wakil Bendahara: Darwin Winarno.

Mengenai komposisi ini, Ketua Umum PB Al Washliyah, Masyhuril Khamis, menyatakan akan disesuaikan dengan ketentuan AD/ART, sehingga jumlah ketua dan sekretaris berimbang. “Itu masih draf, saya sudah minta untuk disempurnakan,” kata Masyhuril Khamis kepada pers.

Website ini mencatat, Ketua PW Al Washliyah Sulawesi Utara sebelumnya, Drs.Faiz Albar menyatakan mengundurkan diri, karena pindah provinsi ke daerah asal di Maluku. Selain itu, pengurus lain juga banyak yang tidak aktif belakangan ini. (sir)

Ini Dia Komposisi PW Al Washliyah NTB Periode 2024-2029

0

MATARAM – Susunan personalia Pengurus Wilayah Al Washliyah Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2024-2029 terbentuk. Hal ini sebagai tindaklanjut Musyawarah Wilayah Al Washliyah Provinsi NTB, yang secara aklamasi memilih kembali Prof.Dr.TGH.MS Udin, MA pada hari Senin 3 Februari 2025/4 Sya’ban 1446 H lalu.

Berdasar laporan yang diterima redaksi website resmi PB Al Washliyah, Selasa 18 Februari 2025/19 Sya’ban 1446 H, ini dia komposisi pengurus PW Al Washliyah NTB sebagai berikut:

Penasehat:

  1. Gubernur NTB
  2. Dr.HSukiman Azmi, MM
  3. Drs.H.Anang Zainuddin.
  4. Drs.HA Karim Arazak, SH,MH
  5. TGH Azhar Rasyidi, M.Pd
  6. Aswan A.Hasan Nasution, S.Ag
  7. Abdullah Masarang,SH,MH.

Ketua: Prof.Dr.TGH.MS Udin, MA
Wakil Ketua: Drs.I Zaini Fansuri
Wakil Ketua : H.Abdul Azis Fahmi, S.Ag
Wakil Ketua : Dr.H.Muhammad Taufik, Lc, M.HI.

Sekretaris: Dr.H.Bustami Saladin, MA
Wakil Sekretaris: Sukayadi, S.Pd
Wakil Sekretaris: Lalu Mas’ud, M.Pd
Wakil Sekretaris: Rizalul Khair, M.Kom

Bendahara: Jamaluddin, M.Pd
Wakil Bendahara: Rahmatullah, S.Ag
Wakil Bendahara: Ahmad Toha, M.Pdi

Anggota:

  1. Dr.Mastur, Ph.D
  2. TGH Taufikurrahman, LC
  3. Dr.TGH Subakti, S.Ag, M.PdI
  4. Dr.H.Nasri Anggara, MA
  5. TGH Jamhur
  6. Ust Fatahandi
  7. H.Toni Kushadi, SH, MH. (sir)

Pada berita sebelumnya, Prof.Dr.TGH.MS Udin, MA kembali terpilih menjadi Ketua Pengurus Wilayah Al Washliyah Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2025-2030. Ralat, seharus periode 2024-2029.

Pemilihan tersebut berlangsung pada Musyawarah Wilayah (Muswil) Al Washliyah NTB yang digelar pada hari Senin 3 Februari 2025/4 Sya’ban 1446 H. (sir)

Sudah 28.120 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji, Pelunasan Sampai 14 Maret 2025

0
Tenda jemaah haji [kemenag]

JAKARTA –Pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 1446 H/2025 M bagi jemaah reguler memasuki hari kedua. Lebih 28 ribu jemaah telah melakukan pelunasan.

Pelunasan Bipih 1446 H dibuka dari 14 Februari – 14 Maret 2025. Tahap ini dibuka menyusul terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 Hijriah/2025 Masehi yang bersumber dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji dan Nilai Manfaat sudah terbit. Keppres Nomor 6 tahun 2025 ini ditandatangani Presiden pada 12 Februari 2025.

Pelunasan dilakukan di Bank Penerima Setoran (BPS) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) pada jam kerja, mulai pukul 08.00 – 15.00 WIB. “Pada penutupan sore ini, ada 28.120 jemaah haji reguler yang telah melakukan pelunasan,” terang Direktur Layanan Haji dalam Negeri Muhammad Zain di Jakarta, Senin (17/2/2025).

Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
Kuota jemaah haji reguler terdiri atas: 190.897 kuota jemaah haji reguler yang berhak lunas sesuai urutan porsi; 10.166 jemaah haji reguler prioritas lanjut usia; 685 kuota pembimbing ibadah; dan 1.572 kuota petugas haji daerah.

“Sore ini, 27.744 jemaah yang berhak lunas dan 376 jemaah lanjut usia prioritas, telah melunasi biaya haji,” papar Muhammad Zain.

“Tiga provinsi terbanyak adalah Jawa Barat dengan 5.252 jemaah, Jawa Timur
4.842 jemaah, dan Jawa Tengah 4.402 jemaah,” tandasnya.

Kemenag telah merilis daftar nama jemaah haji reguler yang masuk alokasi kuota tahun 1446 H/2025 M. Ada dua kriteria jemaah haji reguler yang masuk dalam alokasi kuota haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi.

Pertama, jemaah haji masuk alokasi kuota keberangkatan pada musim haji tahun berjalan. Kedua, prioritas jemaah haji reguler lanjut usia.

Website ini belum memperoleh data terakhir pada hari Selasa 18 Februari 2025, di laman kemenag.

KEPPRES BIAYA HAJI

Keppres Nomor 6 tahun 2025 ditandatangani Presiden pada 12 Februari 2025. Keppres ini mengatur Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) per embarkasi.

“Ketentuan biaya ini berlaku bagi jemaah haji, Petugas Haji Daerah (PHD), dan Pembimbing Kelompok Bimbingan lbadah Haji dan Umrah (KBIHU),” ujar Dirjen PHU Hilman Latief.

Berikut Besaran Bipih Jemaah Haji:
a. Embarkasi Aceh sebesar Rp46.922.333,00
b. Embarkasi Medan sebesar Rp47.976.531,00
c. Embarkasi Batam sebesar Rp54.331.751,00
d. Embarkasi Padang sebesar Rp51.781.751,00
e. Embarkasi Palembang sebesar Rp54.411.751,00

f. Embarkasi Jakarta (Pondok Gede dan Bekasi) sebesar Rp58.875.751,00
g. Embarkasi Solo sebesar Rp55.478.501,00
h. Embarkasi Surabaya sebesar Rp60.955.751,00
i. Embarkasi Balikpapan sebesar Rp57.235.421,00
j. Embarkasi Banjarmasin sebesar Rp59.331.751,00

k. Embarkasi Makassar sebesar Rp57.670.921,00
l. Embarkasi Lombok sebesar Rp56.764.801,00
m. Embarkasi Kertajati sebesar Rp58.875.751,00

“Besaran Bipih jemaah haji ini dipergunakan untuk biaya: penerbangan haji, sebagian biaya akomodasi di Makkah, dan sebagian biaya akomodasi di Madinah, biaya hidup (living cost),” papar Hilman.

Berikut besaran Bipih PHD dan Pembimbing KBIHU:
a. Embarkasi Aceh sebesar Rp80.900.841,00
b. Embarkasi Medan sebesar Rp81.955.039,00
c. Embarkasi Batam sebesar Rp88.310.259,00
d. Embarkasi Padang sebesar Rp85.760.259,00
e. Embarkasi Palembang sebesar Rp88.390.259,00

f. Embarkasi Jakarta (Pondok Gede dan Bekasi) sebesar Rp92.854.259,00
g. Embarkasi Solo sebesar Rp89.457.009,00
h. Embarkasi Surabaya sebesar Rp94.934.259,00
i. Embarkasi Balikpapan sebesar Rp91.213.929,00
j. Embarkasi Banjarmasin sebesar Rp93.310.259,00

k. Embarkasi Makassar sebesar Rp91.649.429,00
l. Embarkasi Lombok sebesar Rp90.743.309,00
m. Embarkasi Kertajati sebesar Rp92.854.259,00

Bipih PHD dan KBIHU ini dipergunakan untuk biaya penerbangan; akomodasi; konsumsi; transportasi; pelayanan di Arafah, Mudzalifah, dan Mina; pelindungan; pelayanan di embarkasi atau debarkasi; pelayanan keimigrasian; premi asuransi dan pelindungan lainnya; dokumen perjalanan; biaya hidup (living cost); pembinaan jemaah haji di tanah air dan Arab Saudi; pelayanan umum di dalam negeri dan Arab Saudi; dan pengelolaan BPIH

Keppres juga mengatur tentang Besaran BPIH Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi yang bersumber dari Nilai Manfaat yang digunakan untuk membayar selisih BPIH dengan besaran Bipih sebesar Rp6.831.820.756.658,34. Sementara Nilai Manfaat untuk Jemaah Haji Khusus sebesar Rp9.490.138.000,00.

JEMAAH BERHAK LUNAS

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri pada Ditjen PHU, Muhammad Zain menjelaskan, pihaknya telah merilis daftar nama jemaah haji reguler yang masuk alokasi kuota tahun 1446 H/2025 M. Daftar nama itu tertuang dalam Surat No B -04045/DJ/Dt.II.II.1/HJ.00/02/2025 tentang Daftar Nama Jemaah Haji Reguler Masuk Alokasi Kuota Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi.

“Surat ini kami tujukan kepada Kepala Kanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia dan Pimpinan Bank Penerima Setoran (BPS) Bipih untuk disosialisasikan,” sebut Muhammad Zain.

Daftar Nama Jemaah Haji Masuk Alokasi Kuota 1446 H/2025 M

https://drive.google.com/drive/folders/1X9JtECyQJiME0VQ2DX4Nm-YhaTJiAWMo

Daftar nama Jemaah Haji Reguler yang masuk dalam alokasi kuota haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jemaah haji masuk alokasi kuota keberangkatan pada musim haji tahun berjalan dengan ketentuan:
1) Berstatus aktif;
2) Berusia paling rendah 18 tahun;
3) Belum pernah menunaikan ibadah haji atau sudah pernah menunaikan ibadah haji paling singkat 10 (sepuluh) tahun sejak menunaikan ibadah haji yang terakhir pada tahun 1436 Hijriah/2015 Masehi kecuali pembimbing KBIHU bersertifikat.

b. Prioritas Jemaah Haji Reguler lanjut usia yang ditentukan:
1) Secara sistem berdasarkan urutan usia tertua di masing-masing provinsi;
2) Terdaftar sebagai Jemaah haji paling sedikit 5 tahun atau telah terdaftar sebagai Jemaah haji sebelum tanggal 3 Mei 2020. (kemenag/sir)

Salat Tarawih Ada Dua Versi, Dua Puluh dan Delapan Rakaat

0
Dr.H.Muhammad Nasir, Lc,MA, Wakil Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah.

PENDAHULUAN

Bulan Ramadan adalah bulan yang terbaik dari 12 bulan, amal ibadah digandakan pahalanya. Yang wajib digandakan menjadi 70 kali lipat, amal ibadah yang sunnat seperti melakukan yang wajib. Bulan yang berkah padanya diturunkan Al-Qur’an, setan-setan dibelenggu. Oleh sebab itu umat Islam semestinya harus menjadikan peluang yang berharga ini sebagai bulan PMA (Penanaman Modal Akhirat).

Abu Bakar Al Jazairy di dalam kitab Minhajul Muslim menjelaskan ada 5 macam amal ibadah yang harus diprioritaskan pada bulan ini : 1. Bersedekah 2. Qiyamullail 3. Tilawah Al Qur-an (membaca Al Qur’an) 4. Beri’tikaf 5. Melaksanakan Umroh ke tanah suci Makkah.

SALAT TARAWIH

Tarawih adalah bahasa Arab bentuk Jamak dari Tarwihah artinya Satu Kali Istirahat, Tarwihani artinya Dua Kali Istirahat dan Tarawih artinya beberapa kali istirahat.

Di dalam Hadits tidak dijumpai istilah Salat Tarawih, tetapi terminologi itu diambil dari penuturan Aisyah seperti diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi, bahwa Nabi Muhammad Saw. salat empat rakaat kemudian “Yatarawah” (beristirahat). (Sebagaimana tertulis dalam kitab Subul Al Salam Al Sanani) Tidak benar apa bila ada yang menyebut nama tarawih adalah buatan kita.

TARAWIH 20 RAKAAT
Rasul Saw. telah bersabda : “Siapa yang berdiri (melakukan Qiyamullail) pada bulan Ramadan karena iman dan ikhlas, diampunkan Allah dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari).

Tidak ada kejelasan berapa rakaat Nabi melakukan “Qiyamullail” Ramadan, yang disebut oleh para ulama sebagai Salat Tarawih. Tetapi Rasul melakukannya 2 atau 3 malam saja secara berjamaah, maka malam ketiga atau keempat Rasulullah ditunggu-tunggu oleh para sahabat, untuk salat berjamaah tetapi Nabi tidak ke mesjid.

Sejak itu sampai wafat Rasul Saw, hingga pada masa Khalifah Abu Bakar dan awal pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ra. tidak ada yang melakukan Salat Tarawih berjamaah. Baru pada masa pertengahan pemerintahan Umar bin Khattab, beliau menyuruh sahabat Ubay bin Ka’ab untuk menjadi Imam Tarawih di mesjid, ternyata Ubay bin Ka’ab dan bersama para sahabat melakukannya 20 rakaat.

Memang ada yang menilai perbuatan Ubay bin Ka’ab tersebut lemah, seperti Imam Al Mubarakfuri dan Syeikh Nasruddin Al Bani. Namun penilaian itu dibantah lagi oleh Syeikh Ismail Al Ansori seorang peneliti Hadits dari Daarul Ifta di Riadh Saudi Arabia.

Jadi cukup jelas bahwa Salat Tarawih 20 rakaat ada dasarnya tidak rekayasa para ulama-ulama terdahulu. Dan di dalam disiplin Ilmu Hadits, perbuatan sahabat dinamakan Hadits Mauquf, dan kedudukan Hadits Mauquf bisa menjadi Hadits Marfu’ yaitu Hadits yang bersumber dari Rasul Saw. Selama masalah tersebut tidak berkaitan dengan masalah Ijtihadiyah dan pelakunya tidak menerima sumber dari mantan Yahudi dan Nasrani. Demikian menurut Imam Sayuti dalam kitab Tadrib Al Rawi. Sedangkan Salat Tarawih 20 rakaat yang dilakukan oleh Ubay bin Ka’ab dengan para sahabat bukanlah Ijtihad beliau, tetapi adalah perintah Umar bin Khattab, dan beliau sendiri bukan mantan Yahudi dan Nasrani.

TARAWIH 8 RAKAAT

Tentang Hadits yang menjelaskan bahwa Nabi Salat Tarawih 8 rakaat dan Witir 3 rakaat redaksinya seperti ini: Dari Jabir bin Abdullah ia berkata : “Ubay bin Ka’ab datang menghadap Nabi Saw. lalu berkata : “Wahai Rasulullah Saw. tadi malam ada sesuatu yang saya lakukan (maksudnya pada bulan Ramadan), Nabi Saw. bertanya: Apakah itu wahai Ubay? Ubay menjawab : Orang-orang wanita di rumah saya mengatakan mereka tidak dapat membaca Al Qur’an. Mereka meminta saya untuk mengimami salat mereka, maka saya salat bersama mereka 8 rakaat, kemudian saya Witir. Jabir kemudian berkata, maka hal itu diridhoi oleh Nabi Saw. karena beliau tidak berkata apa-apa.

Hadits tersebut sangat lemah sekali bahkan semi palsu. Karena di dalamnya terdapat Rawi yang bernama Isa bin Jariah Al Ansory al Madani dan menurut para ahli kritik Hadits seperti Ibnu Ma’in, Abi Daud, dia munkar al Hadits dan Annasai berkata, Hadits yang diriwayatkan Isa bin Jariah adalah Matruk (semi palsu), tidak dapat dijadikan Hujjah.

Adapun Hadits yang menjelaskan bahwa Nabi melakukan salat malam 11 rakaat seperti hadits riwayat Aisyah itu adalah penggalan hadits tentang salat Witir. Kalau pelaksanaan Salat Tarawih dan witir 11 rakaat mengambil Hadits ini sebagai dalil, ini adalah keliru, tetapi bila mengambil kepada Hadits Bukhari yang di atas, boleh jadi benar karena Nabi Saw. tidak membatasi jumlah rakaat salat malam di bulan Ramadan.

DUA VERSI
Di negeri kita ini Salat Tarawih ada 2 versi. Pertama 20 rakaat dan Witir 3 rakaat. Kedua 8 rakaat ditambah 3 rakaat. Keduanya benar apabila mengambil dalil hadits Bukhari di atas yang mana Rasul Saw. tidak membatasi jumlah rakaat Tarawih. Bahkan pelaksanaan Tarawih 20 rakaat lebih kuat karena berdasarkan kepada Hadits Mauquf yang statusnya sudah naik menjadi Hadits Marfu’, dan inilah yang dilaksanakan oleh umat Islam di negeri kita ini dan juga di Makkah dan Madinah. Walaupun Hadits Mauquf tersebut telah dikritik oleh Syeikh Al Bani tetapi kritikan itu dibantah oleh Syeikh Ismail Al Ansori di dalam kitab Tashih Hadits Sholat Tarawih Isyrina Rakaat fi Al Raddi ala Syeikh Nasruddin Al Bani.

Dr.H.Muhammad Nasir, Lc,MA
Wakil Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah

Masjid Al Washliyah Cigombong Bogor Akan Direnovasi & Dibangun Rumah Tahfidz

0

BOGOR – Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.H.Masyhuril Khamis,SH,MM Bersama Ketua Pengurus Wilayah Al Washliyah Jawa Barat, Dr.KH.Ahmad Aidin Tamin, MA mengunjungi Masjid Al Washliyah Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari Sabtu 15 Februari 2025/16 Sya’ban 1446 H.

Kunjungan ini berkaitan dengan rencana PB Al Washliyah membantu perbaikan atau renovasi bangunan Masjid Al Washliyah. Turut mendampingi Ketua Umum PB Al Washliyah, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho, MM. Pewakif lahan masjid dan sejumlah jemaah menyambut kedatangan pimpinan organisasi ini.

Masyhuril Khamis dapat menyaksikan langsung kondisi bangunan masjid. Bagian atas rusak hingga bocor di saat hujan turun. Pengurus organisasi ini langsung melakukan koordinasi dengan pewakif tanah, sekaligus mengagendakan program renovasi.

Diharapkan, masjid tersebut dapat dipergunakan jemaah untuk ibadah dan kegiatan sosial kemasyarakatan, apalagi pada saat menjelang bulan suci Ramadan. Untuk tindaklanjut renovasi, rombongan pengurus Al Washliyah, berjanji akan kembali mengunjungi tempat itu pada hari Sabtu 22 Februari 2025/23 Sya’ban 1446 H, mendatang.

Kepada pewakif, yang duduk sebelah kanan Ketua Umum PB Al Washliyah, mengenakan lobe putih, berharap pewakif dapat menambah luas lahan wakaf di sekitar bangunan masjid. Masyhuril Khamis mengemukakan, bangunan masjid tersebut nanti bakal dilengkapi sarana pendidikan agama berupa bangunan rumah tahfidz. Sebab lahan bangunan masjid yang ada sekarang ini sudah tidak memungkinkan lagi.

“Bila pewakif nambah tanahnya ke Washliyah, Insya Allah, kami bangun rumah tahfidz,” tegas Masyhuril.

Kepada jemaah masjid, PB Al Washliyah berharap agar masjid itu dipergunakan dan dirawat dengan baik. Dan terpenting lagi tumbuh rasa memiliki. Bukan hanya untuk tempat ibadah, tapi juga ada sarana pendidikan agama guna memperbaiki akhlak bangsa.

Dalam catatan, Masjid Al Washliyah Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, termasuk di antara bagian masjid di Indonesia, yang dibangun dengan menggunakan nama Al Washliyah. Sementara sumber dana, sepenuhnya berasal dari seorang dermawan, yang tidak mau disebutkan identitasnya. (sir)

Ketua Umum Masyhuril Instruksikan Rektor Washliyah Kurangi Perjalanan Dinas

0

JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM menginstruksikan kalangan rektor mengurangi perjalanan dinas, sehingga anggaran perjalanan tersebut dapat dialihkan untuk menata dan membenahi kebersihan & ketertiban area kampus.

“Jalan-jalan kita kurangi,” pinta Masyhuril Khamis, saat fit and prover test, atau test kelayakan dan kepatutan Calon Rektor Universitas Al Washliyah (Univa) Medan, Sumatera Utara, Prof.Dr.HM Jamil, MA, periode 2025-2029 di Kantor PB Al Washliyah, Jalan Jenderal Ahmad Yani No 41, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, pada hari Jumat sore, 14 Februari 2025/15 Sya’ban 1446 H.

Masyhuril Khamis merasa terusik dalam setiap kunjungan ke sejumlah kampus perguruan tinggi yang dikelola organisasi Al Washliyah di Indonesia. Faktor kebersihan, keindahan dan ketertiban masih kurang, padahal masalah ini membutuhkan kepedulian bersama. Kebersihan dan ketertiban bukan hanya tanggungjawab rektor, tapi semuanya yang terlibat dalam kampus harus memiliki kepedulian, termasuk dosen, mahasiswa dan staf rektorat.

“Pasang CCTV di kampus, biar kelihatan siapa yang tidak peduli terhadap kebersihan dan ketertiban,” tegasnya. “Nanti lihat siapa yang melangkahi sampah dan siapa yang parkir kendaraan sembarangan.”

Ia menyinggung keberadaan sekuriti kampus, yang menurut Masyhuril Khamis perlu dilengkapi supaya tampil lebih gagah dan menarik, sopan dan ramah. Ruang pimpinan kampus juga harus tertata dan rapi. Tidak mengenakan sandal saat menerima tamu. “Kalau sepakat tidak pakai sepatu, ya mungkin tidak masalah,” ucap Masyhuril Khamis.

Secara umum, orang nomor satu di Al Washliyah mengakui perkembangan dan pembangunan infrastruktur di kampus swasta tertua di Sumatera Utara ini, sudah banyak mengalami perubahan dan kemajuan. Karena itu, dia mengintruksikan kepada seluruh rektor dan ketua sekolah tinggi Al Washliyah, supaya berusaha semaksimal mungkin menjadikan kompleks kampus yang dipimpin menjadi indah dan menarik.

Khusus Univa Medan, menurut Masyhuril Khamis, brand Univa selama ini dikenal adalah ulama.

Mengenai hasil test kelayakan dan kepatutan, yang digelar PB Al Washliyah terhadap calon tunggal Prof.Dr.HM Jamil MA, Ketua Umum Masyhuril Khamis menyerahkan epenuhnya pada Majelis Pendidikan PB Al Washiyah. Sebelum masa jabatan Prof Jamil berakhir 3 Maret 2025 mendatang, sudah ada keputusan tentang Rektor Univa Medan, Sumut.

Diberitakan sebelumnya, PB Al Washliyah melakukan Fit and Proper Test atau test kelayakan dan kepatutan terhadap calon Rektor Universitas Al Washliyah (Univa) Medan, Prof.Dr.HM Jamil, MA, periode 2025-2029 pada hari Jumat 14 Februari 2025/15 Sya’ban 1446 H.

Prof.Jamil tampil dihadapan PB Al Washliyah, didampingi Dr.H.Muhammad Nasir, Lc,MA dari Badan Pembina Harian (BPH) Univa Medan, Sumatera Utara, beserta dua staf pendamping.

Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis,SH,MM, bersama Sekjen PB Al Washliyah, Dr.Ir.H.Amran Arifin,MM,MBA, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho,MM, Ketua PB Al Washliyah Bidang Pendidikan/Majelis Pendidikan, H.Ridwan Tanjung, SH,M.Si, Sekretaris Majelis Pendidikan, Muhammad Razvi Lubis, S.Pd, M.Pd, H.Zulhamdi Rusydi, M.Pd, Ketua PB Al Washliyah Bidang Kader, Kolonel Purn Drs.H.Muhammad Zaid, MM, Ketua PB Al Washliyah Bidang Dakwah, H.Anas Abdul Jalil, M.Pd.

Prof Jamil memaparkan visi misi calon Rektor Univa Medan periode 2025-2029. Banyak pertanyaan yang mencuat, termasuk saran demi kemajuan Univa masa depan, sekaligus mampu bersaing dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan swasta.

Waktu yang diberikan terbatas hanya 20 menit menjelang waktu Salat Maghrib, sebelum melakukan test, PB Al Wshliyah mengadakan rapat panitia persiapan lanjutan Rakernas dan Rapimnas, yang akan digelar pada 25,26 dan 27 April 2025, atau tiga minggu setelah Lebaran. (sir)

PB Al Washliyah Fit and Proper Test Calon Rektor Univa Medan Dalam Tempo 20 Menit

0

JAKARTA – Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) melakukan Fit and Proper Test atau test kelayakan dan kepatutan terhadap calon Rektor Universitas Al Washliyah (Univa) Medan, Prof.Dr.HM Jamil, MA, periode 2025-2029 pada hari Jumat 14 Februari 2025/15 Sya’ban 1446 H.

Prof.Jamil tampil dihadapan PB Al Washliyah, didampingi Dr.H.Muhammad Nasir, Lc,MA dari Badan Pembina Harian (BPH) Univa Medan, Sumatera Utara, beserta dua staf pendamping.

Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis,SH,MM, bersama Sekjen PB Al Washliyah, Dr.Ir.H.Amran Arifin,MM,MBA, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho,MM, Ketua PB Al Washliyah Bidang Pendidikan/Majelis Pendidikan, H.Ridwan Tanjung, SH,M.Si, Sekretaris Majelis Pendidikan, Muhammad Razvi Lubis, S.Pd, M.Pd, H.Zulhamdi Rusydi, M.Pd, Ketua PB Al Washliyah Bidang Kader, Kolonel Purn Drs.H.Muhammad Zaid, MM, Ketua PB Al Washliyah Bidang Dakwah, H.Anas Abdul Jalil, M.Pd.

Prof Jamil memaparkan visi misi calon Rektor Univa Medan, yakni menjadikan Univa Medan sebagai universitas unggul (mumtaz) dalam penyediaan sumber daya manusia, yang menguasai studi Islam, sains, teknologi, seni dan mampu bersaing dengan universitas terkemuka secara global tahun 2040. Misi, menyelanggarakan Pendidikan dan pengajaran bermutu yang berkontribusi bagi pengembangan studi Islam, teknologi dan seni berkarakter Kealwashliyahan. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis studi Islam, sains, teknologi dan seni untuk kesejahteraan masyarakat.

Menyelangarakan kerjasama dalam dan luar negeri yang berkontribusi bagi pengembangan studi Islam, sains, teknologi dan seni. Melaksanakan manajemen kelembagaan melalui penerapan good universitas governance(GUG) untuk mempersiapkan lulusan yang berdaya saing tinggi dan berkarakter kealwashliyahan.

Selain itu, Prof Jamil yang masih menjabat Rektor Univa Medan sampai tanggal 3 Maret 2025 ini, juga menyajikan program strategisnya, seperti peningkatan akreditasi, pengembangan prodi dan pasca sarjana, peningkatan SDM, peningkatan klasterisasi kampus, digitalisasi, pengembangan infrastruktur kampus serta penguatan spritualitas.

Kepada Pengurus Besar Al Washliyah dan pengurus Majelis Pendikan PB Al Washliyah, ia mengemukakan tentang upayanya untuk meningkatkan akreditasi. Dengan tekad yang lebih baik lagi dari yang sudah tercapai selama ini. Target pengembangan tahun 2025, akreditasi institusi baik sekali. Tahun 2027, semua program studi terakreditasi baik sekali. Tahun 2028, 4 program studi lagi meraih akreditasi unggul. Tahun 2026-2029 penambahan dua prodi S1 (Arsitektur/Teknik Informatika dan PPG). Tahun 2025-2026 Prodi Ilmu Hukum dan Tahun 2029 pengusulan prodi S3 (PAI/Ilmu Hukum).

Dalam waktu 20 menit sebelum azan Maghrib di Jakarta, calon rektor ini juga mengurai program peningkatan klasterisasi kampus, digiltasi, infrastuktur kampus dan penguatan spritualitas. Dengan demikian, visi dan misi nya sevagai calon dipaparkan dalam suatu program kerja. Mengenai digital, Prof Jamil mengakui selama ini masih menggunakan data konvensional, sehingga mau tidak mau digitalisasi, menurut dia, sudah saatnya diterapkan guna menghindari file yang hilang.

Test kelayakan dan kepatutan ini diwarnai sejumlah pertanyaan dari Ketua Umum PB Al Washliyah, Sekjen PB Al Washliyah dan Ketua Majelis Pendidikan. Termasuk tantangan kerja ke depan, masalah kebersihan dan ketertiban area kampus. Sekali-sekali suasana cair dengan ditandai canda tawa antara calon dengan unsur PB Al Washliyah. (sir)

Tingkatkan Kompetensi Dakwah, Prodi S2 KPI UIN Bandung dan Washliyah Indramayu Gelar Pelatihan Mubaligh

0

INDRAMAYU -Program Studi S2 Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, bekerjasama dengan Pengurus Daerah (PD) Al Jam’iyatul Washliyah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menggelar pelatihan mubaligh dan mubalighah, beberapa waktu lalu.

Kegiatan yang berlangsung di Kabupaten Indramayu ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dan bertujuan meningkatkan kompetensi dakwah para mubaligh dan mubalighah agar lebih relevan dengan perkembangan zaman.

Dalam acara ini, sambutan disampaikan oleh Ketua PD Al Washliyah Indramayu, Ketua Yayasan Al Washliyah Indramayu, serta Ketua Program Studi S2 KPI UIN SGD Bandung, Dr. Hj. Lilis Satriah, M.Pd., yang sekaligus membuka secara resmi pelatihan ini.

Dr. Hj. Lilis Satriah, M.Pd., dalam sambutannya menekankan bahwa KPI sebagai program studi yang berfokus pada ilmu tabligh memiliki tanggung jawab besar dalam menganalisis problematika dakwah di masyarakat dan mengembangkan strategi yang lebih efektif.

“Berbagai tantangan dakwah saat ini, seperti meningkatnya kenakalan remaja dan perubahan sosial yang pesat, memerlukan strategi dakwah yang lebih variatif dan aktual. Oleh karena itu, pelatihan ini diharapkan dapat membekali para mubaligh dan mubalighah dengan keterampilan serta wawasan yang dapat diterapkan dalam praktik dakwah sehari-hari,” ujarnya.

Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber utama. Dr. H. Imron Rosyidi, M.Si., menyampaikan materi tentang teknik khutbah Jumat, guna meningkatkan efektivitas penyampaian pesan dakwah. Sementara itu, Dr. Dadan Anugrah, M.Si., membawakan materi mengenai strategi dakwah di era digital, menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dalam menyebarkan dakwah yang lebih luas dan efektif.

Ketua PD Al Washliyah Indramayu, mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini dan berharap kerja sama ini dapat berlanjut dengan berbagai program pelatihan lainnya.

“Kami sangat bersyukur menjadi ormas pilihan yang digandeng oleh UIN SGD Bandung, salah satu perguruan tinggi Islam terbaik di Jawa Barat. Kami berharap kegiatan seperti ini tidak hanya berlangsung sekali, tetapi dapat terus berlanjut dengan berbagai program pelatihan lainnya,” ungkapnya.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para mubaligh dan mubalighah semakin kompeten dalam menyampaikan dakwah yang menarik, kontekstual, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. (rilis/sir)

Digandrungi Kaum Milenial, Ketum PB Al Washliyah: Valentine Bukan Budaya Islam

0
Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis,SH,MM.

JAKARTA – Kalangan kaum milenial banyak menggandrungi perayaan valentine atau hari kasih sayang, padahal bukan budaya Islam ataupun budaya bangsa Indonesia. Pendapat ini dikemukakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, Dr.H.Masyhuri Khamis, SH,MM di Jakarta, Kamis 13 Februari 2025/14 Sya’ban 1446 H.

Orang nomor satu di jajaran Ormas Islam Al Washliyah ini, sungguh prihatin dengan kecendrungan sebagian kaum muda Indonesia terhadap perayaan kasih sayang tersebut. Budaya non Islam itu telah merasuki relung-relung kehidupan anak bangsa. Buktinya, hampir setiap bulan Februari pada tanggal 14 menjadi peringatan valentine, meskipun budaya ini bukan tradisi umat Islam.

“Valentine itu bukan budaya Indonesia, tapi dari barat,” tegas Masyhuril Khamis kepada pers.

Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) MUI ini mengemukakan, valentine bukan bagian dari budaya yang ada di Indonesia. Seharusnya, kaum muda khususnya yang Islam, tidak perlu ikut-ikutan dalam budaya kebarat-baratan, sebab hal ini tidak sesuai dengan norma agama, maupun budaya bangsa. Peran orangtua dan masyarakat, kata Masyhuril Khamis, sangat diperlukan untuk menjaga dan membentengi anak-anaknya dari virus budaya non Islam.

Hari kasih sayang bukan hanya satu hari. Menurut ajaran Islam, kasih sayang itu sepanjang hayat di kandung badan. Tidak hanya kasih sayang kepada sesama manusia, tapi juga kepada alam dan makhluk ciptaan Allah.

“Dari sisi agama, setiap saat, setiap detik, kita dianjurkan untuk saling berkasih sayang, dalam arti menjalin silaturahmi, tolong menolong, dan juga saling menasehati. Tidak hanya satu hari,” papar Masyhuril Khamis.

Masyhuri Khamis mengingatkan kalangan da’i, guru, ustadz/ustazah, untuk memberi pencerahan dan pemahaman agar kaum muda muslim terhindar dari budaya semacam ini. Al Washliyah, kata dia, sebagai Ormas Islam juga mempunyai tanggungjawab besar untuk memperkuat perbaikan akhlak anak bangsa.

“Menyayangi dan menghormati itu sangat dianjurkan, tetapi tidak boleh ada pengkultusan pada waktu-waktu tertentu, apalagi dibungkus dengan kegiatan yang melanggar syariat,” sambungnya.

Masyhuril Khamis mengharapkan kaum muda Islam dapat memfilter setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia dengan filter ajaran agama. Ia pun tidak menampik bahwa setiap perbuatan yang dilarang agama, peminatnya makin banyak. Karena itu, kata dia, ini tantangan dan tugas bersama Ormas Islam Indonesia dan aparat pemerintah. (sir)

Bangun Komunikasi, PW Al Washliyah Jateng Kunjungi Kanwil Kemenag di Semarang

0

SEMARANG – Pengurus Wilayah Al Washliyah Provinsi Jawa Tengah melakukan kunjungan silaturahim kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah, di Semarang, Jawa Tengah, pada hari Kamis, 13 Februari 2025/14 Sya’ban 1446 H.

Rombongan PW Al Washliyah Jawa Tengah dipimpin Ketuanya, H>Diding Darmudi, Lc, M.Si, Wakil Ketua, Supangat, Bendahara, Sutopo, Sekretaris Umum, Agustiansyah. Sementara menyambut langsung oleh Kakanwil Kemenag Jawa Tengah, Dr.H.Saiful Mujab, didampingi Kabid Penais, H.Imam Bukhori, Staf Penais, Dyah Irmaning Tyas.

Ketua PW Al Washliyah Jawa Tengah, H.Diding Darmudi menjelaskan Al Jam`iyatul Washliyah (Al Washliyah) merupakan ormas Islam, yang pengurusnya baru terbentuk pada tingkat wilayah Jawa Tengah, namun demikian, Al Washliyah sudah menjadi Ormas Islam yang berskala nasional, dan didirikan pada 30 November 1930/9 Rajab 1439 H di Kota Medan, Sumatera Utara. Organisasi Al Washliyah berdiri sebelum Indonesia merdeka.

Sedangkan Lembaga Pendidikan Al Washliyah, menurut Diding, sudah lama berdiri di daerah Magelang, Jawa Tengah.

Mengenai kunjungannya ke Kanwil Kemenag Jawa Tengah, kata Ustad Diding, selain untuk memperkenalkan pengurus baru Al Washliyah, juga ingin menjalin hubungan silaturahim dan kerjasama dengan pihak lembaga pemerintah, termasuk Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, sekaligus mengharapkan Kanwil Kemenag dapat membina dan menanungi pengurus Ormas Islam Al Washliyah ini.

Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Dr.H.Saiful Mujab, dalam pertemuan itu meminta pengurus Al Washliyah Jawa Tengah untuk selalu mengaupdate jaringan struktur pada tingkat Bawah. Level daerah dan kecamatan, untuk kepentingan kegiatan-kegiatan, program Kerjasama dan lainnya.

Saiful Mujab berharapkan agar PW Al Washliyah Jawa Tengah selalu membangun komunikasi timbal balik antara Al Washliyah dengan pihak Kanwil Kemenag Jawa Tengah.

Dari pertemuan itu akan ditindaklanjuti, pihak Kanwil Kemenag Jawa Tengah akan memasukkan Ormas Al Washliyah dalam daftar program kegiatan dan saling mengundang sekiranya masing-masing punya aktifitas. (rilis/sir)

Wamenlu Diundang Rakernas & Rapimnas Washliyah, Puasa Ini Dicadangkan Bulan Ramadan Palestina

0
Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM saat Bersama Wamenlu H.Muhammad Anis Matta, Lc.

JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), H.Muhammad Anis Matta, Lc berusaha akan hadir pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Al Washliyah yang akan diselenggarakan di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 25,26 dan 26 April 2025 mendatang. Kegiatan ini akan diikuti sekitar 300 peserta Al Washliyah dari seluruh Indonesia.

Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH, MM mengemukakan hal itu usai bertemu dan mohon waktu Wamenlu untuk menjadi narasumber pada Rakernas dan Rapimnas Al Washliyah tersebut.

Wamenlu bidang Timur Tengah ini dijadwalkan memberi ceramah pada hari Sabtu tanggal 25 April 2025 pukul 16.00 Wib. Panita memberi tema paparan: ‘Perkembangan Terbaru Tentang Gaza Palestina dan Timur Tengah.’

“Surat sudah disampaikan, intinya beliau akan usahakan,” ucap Masyhuril Khamis, usai bertemu Wamenlu bersama ketua-ketua umum Ormas Islam, seperti MUI, Wahdah Islamiyah, DDII, Persis, Hidayatullah, PUI, IKADI dan lainnya.

Pertemuan tersebut berlangsung di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa 11 Februari 2025/12 Sya’ban 1446 H. Silaturahmi dengan pimpinan Ormas Islam ini diwarnai dengan berdiskusi tentang perkembangan politik Timur Tengah, khususnya Palestina.

Acara diawali dengan Salat Maghrib dan Isya berjemaah hingga pukul 22.00 Wib.

Menurut Masyhuril Khamis, pertemuan berlangsung penuh akrab, diskusi yang menarik. Banyak persoalan keumatan dibicarakan, terutama dukungan bangsa Indonesia terhadap masa depan rakyat Gaza, Palestina. “Insya Allah forum ini akan terus berlanjut dan ini bagian dari kepedulian kita, termasuk Ormas Islam bersama pemerintah Republik Indonesia.”

Apa kata Wamenlu tentang Gaza? Masyhuril Khamis menjelaskan usai pertemuan, pada intinya Indonesia ikut berperan aktif dalam perdamaian dunia dan pembelaaan yang kongkrit pada Gaza. Karenanya, Insya Allah, Ramadan ini dicadangkan sebagai bulan Ramadan Palestina, tegas Masyhuril. (sir)