26.8 C
Jakarta
Kamis 18 September, 2025
Beranda blog Halaman 16

Ini Dia Karya Inspiratif, Buku Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan UNIVA Labuhanbatu

0

BUKU Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan UNIVA Labuhanbatu adalah karya inspiratif yang merekam jejak perjuangan dan dedikasi panjang dalam membangun pendidikan tinggi Islam di Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Berawal dari kelas jauh Fakultas Tarbiyah UNIVA Medan di Rantauprapat, cerita berkembang menuju pendirian STIT dan STAI Al Washliyah, dua tonggak penting yang menjadi fondasi lahirnya Universitas Al Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu. Kisah tentang wakaf tanah dari H. Tutur Parapat dan pembangunan gedung kampus menjadi simbol kepedulian dan kebersamaan umat dalam memajukan ilmu pengetahuan.

Transformasi menuju universitas bukanlah perjalanan yang mudah—konflik dan dinamika internal sempat mewarnai, namun semua dilalui dengan semangat musyawarah dan visi besar keumatan.

Buku ini juga mengulas kepemimpinan dua tokoh sentral, Dr. H. Bukhari Is dan Dr. Basyarul Ulya Nasution, yang membawa UNIVA menuju lompatan kemajuan: kerja sama internasional, program MBKM, hingga peningkatan kualitas akademik yang membanggakan.

Lebih dari sekadar catatan sejarah, buku ini adalah sumber inspirasi bagi generasi muda dan pengambil kebijakan yang ingin memahami bagaimana cita-cita besar bisa diraih melalui konsistensi, kolaborasi, dan keyakinan.

Menurut Ketua Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah, Dr.Ja’far, MA bahwa buku sejarah Univa Labuhanbatu ini merupakan terbitan teranyar atau terbitan ke-29. Selengkapnya adalah:

Daftar Terbitan LKSA Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah periode 2021-2024 bekerjasama dengan Centre for Al Washliyah Studies (Pusat Kajian Al Washliyah).

1.Ja’far. Biografi dan Karya Ismail Banda. Medan: CAS-LKSA, 2021. ISBN 978-623-98804-0-8. https://books.google.co.id/books?id=h0xVEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false.
2.Ja’far. Sang Ulama Pemimpin: Biografi Abdurrahman Sjihab. Perdana Publishing-LKSA, 2021.
3.Ja’far. Citra Al Washliyah: Histori, Moderasi dan Jihad Untuk NKRI. Medan: CAS-LKSA, 2022. ISBN 978-623-98804-1-5. https://books.google.co.id/books?id=hF9YEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false.
4.Dahlan, Zaini, et al. Al Washliyah Studies: Catatan Menuju 1 Abad Al Jam’iyatul Washliyah. Edited by Ja’far and Zaini Dahlan. Medan: CAS-LKSA, 2022. ISBN 978-623-98804-2-2. https://books.google.co.id/books?id=fF9YEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false.
5.Ja’far. Dialog Kealwashliyahan: Sketsa Gerakan Al Washliyah di Pentas Lokal, Nasional dan Global. Edited by Ismed Batubara. Medan: CAS-LKSA, 2022. ISBN 978-623-98804-3-9 https://books.google.co.id/books?id=ll9YEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false.
6.Khamis, Masyhuril. Al Washliyah Menuju 1 Abad. Edited by Ja’far. Medan: CAS-LKSA, 2022. ISBN 978-623-98804-4-6 https://books.google.co.id/books?id=kTlzEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false.
7.Ja’far. Jejak Sang Bintang: Sketsa Biografis Syekh Hasan Ma’sum, H. Ismail Banda, H. Abdurrahman Sjihab, H.M. Arsjad Th. Lubis & H. Yusuf Ahmad Lubis. Edited by Ismed Batubara. Medan: CAS-LKSA, 2022. ISBN 978-623-98804-5-3. https://books.google.co.id/books?id=AO9-EAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false.
8.Ja’far. Ijtihad Politik Al Washliyah. Edited by Ismed Batubara. Medan: CAS-LKSA, 2022. ISBN 978-623-98804-6-0 (PDF). https://books.google.co.id/books?id=6V2YEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
9.Ja’far. Demi Sebuah Asa: Refleksi Setahun Awsat Forum. Edited by Zaini Dahlan and Sakti Ritonga. Medan: CAS-LKSA, 2022. ISBN 978-623-98804-7-7 (PDF). https://books.google.co.id/books?id=-12YEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
10.Asari, Hasan, et al. Al Jam’iyatul Washliyah: Ulama, Politik dan Resiliensi. Edited by Ja’far and Zaini Dahlan. Medan: CAS-LKSA, 2022. ISBN 978-623-98804-8-4 (PDF). https://books.google.co.id/books?id=zj6eEAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false
11.Siddik, Dja’far, Rosnita, and Ja’far. Edukasi Umat: Institusi Pendidikan Al Washliyah di Era Reformasi. Edited by: Zaini Dahlan. Medan: CAS-LKSA, 2023. ISBN 978-623-97305-0-5 (PDF). https://books.google.co.id/books?id=My-9EAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
12.Siddik, Dja’far, Rosnita, and Ja’far. Sekolah Arab: Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Al Washliyah di Tanah Melayu. Fatkur Rohman and T. Faizin. Medan: CAS-LKSA, 2023. ISBN 978-623-97305-1-2 (PDF). https://books.google.co.id/books?id=kS-9EAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false
13.Batubara, Ismed, et al. Risalah Politik Al Washliyah. Edited by Ahmad Khoirul Fata, Ja’far, and T. Faizin. Medan. CAS-LKSA, 2023. 978-623-97305-2-9 (PDF) https://books.google.co.id/books?id=PXK8EAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false.
14.Ja’far. Udin Sjamsuddin: Laskar Masjumi dari Tanah Deli. Edited by Ismed Batubara. Medan: CAS-LKSA, 2023. ISBN 978-623-98804-9-1 https://books.google.co.id/books?id=ZtCwEAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false.
15.Ja’far. Demi Sebuah Asa: Refleksi Dua Tahun Awsat Forum. Edited by Zuhri Arif. Medan: CAS-LKSA, 2023. ISBN 978-623-97305-3-6 (PDF). https://books.google.co.id/books?id=tEu-EAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
16.Ja’far, et al. Filantropi Al Washliyah: Sejarah, Fatwa dan Revitalisasi. Edited Imam Yazid, T. Faizin and Zuhri Arif. Medan: CAS, 2023. ISBN 978-623-97305-4-3 (PDF). https://books.google.co.id/books?id=9l3hEAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false.
17.Ja’far. Al Jam’iyatul Washliyah: Sejarah dan Ideologi. Medan: CAS-LKSA, 2023. ISBN 978-623-97305-5-0 (PDF). https://books.google.co.id/books?id=54LnEAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false.
18.Ja’far. Dewan Fatwa Al Washliyah: Sejarah dan Fatwa-fatwa. Edited by Harun Alrasyid, Dahlia Lubis, and T. Faizin. Medan: CAS, 2023. ISBN 978-623-97305-6-7 (PDF). https://books.google.co.id/books?id=RkzoEAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false.
19.Ja’far. Ikatan Pelajar Al Washliyah: Sejarah, Ideologi dan Tokoh. Edited by Zaini Dahlan. Medan: CAS, 2023. ISBN 978-623-97305-7-4 (PDF). https://books.google.co.id/books?id=1nLoEAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false.
20.Ja’far. Gerakan Pemuda Al Washliyah: Historisitas, Religiositas dan Nasionalisme. Medan: CAS, 2023. Edited by Zaini Dahlan. ISBN 978-623-97305-8-1 (PDF). https://books.google.co.id/books?id=IZvpEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false.
21.Ja’far. Demi Sebuah Asa: Refleksi Tahun Ketiga Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah. Edited by Zuhri Arif. Medan: Centre for Al Washliyah Studies, 2024. ISBN 978-623-97305-9-8. https://books.google.co.id/books?id=Nv4UEQAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false .
22.Abd. Rahman Dahlan, et al. Wijhah, Khittah dan Shibghah Al Washliyah. Edited by Ja’far. Medan: Centre for Al Washliyah Studies, 2024. ISBN 978-623-89294-0-5. https://books.google.co.id/books?id=mawXEQAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false
23.Ja’far, et al. Menuju Kader Paripurna: Pengantar Wawasan Kealwashliyahan dan KeHIMMAHan. Edited by Ja’far, Irwansyah and Zuhri Arif. Medan: Centre for Al Washliyah Studies, 2024. ISBN 978-623-89294-1-2.
24.Ja’far, et al. Jihad Al Washliyah Melawan Korupsi: Respons Ulama dan Cendekiawan Al Washliyah terhadap Masalah Korupsi. Edited by Ja’far. Medan: Centre for Al Washliyah Studies, 2024. ISBN 978-623-89294-2-9.
25.Ja’far, et al. Kealwashliyahan Tingkat Perguruan Tinggi. Edited by Ridwan Tanjung, Zuhri Arif and Ja’far. Jakarta: Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah, 2024. ISBN 978-623-10-2627-9.
26.Khamis, Masyhuril. HIMMAH: Wadah Pembinaan Mahasiswa Al Washliyah (Pesan dan Kenangan Seorang Kader. Edited by Ja’far, Zuhri Arif, and Muhammad Shaleh Assingkily. Jakarta: Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah, 2024. ISBN 978-623-10-2639-2.
27.Ja’far, et al. Tradisi Dayah: Jaringan Intelektual dan Tradisi Kitab Kuning. Medan: Centre for Al Washliyah Studies, 2024.
28.Ridwan Nurdin & Ja’far. Buku Pintar Al Washliyah. Medan: Centre for Al Washliyah Studies, 2024.
29.Basyarul Ulya, Sejarah Perumbuhan dan Perkembangan Univa Labuhanbatu.
(sir)

Tunggu, Keputusan Strategis Rakernas dan Rapimnas Al Washliyah Sentul Bogor

0

PERHELATAN Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Al Washliyah, yang digelar oleh Pengurus Besar Al Washliyah, pastilah mengandung maksud tertentu. Setidaknya kegiatan akbar tersebut diharapkan akan membuahkan keputusan-keputusan strategis, dan bermanfaat jauh ke depan. Dua jenis rapat ini akan disajikan dengan format berbeda dengan rapat-rapat sebelumnya. Tunggu saja akan segera hadir. (coming soon)

Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) akan menggelar kegiatan akbar pasca Lebaran tahun 2025 ini. Tepatnya pada 25-27 April 2025/26-28 Syawal 1446 H yakni menyelanggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Rapat Pimpinan Al Washliyah (Rapimnas) Al Washliyah, yang diikuti sekitar 35 wilayah Al Washliyah se-Indonesia, ratusan pengurus daerah, pengurus luar negeri, majelis, badan, lembaga serta pimpinan organisasi bagian Al Washliyah.

Kegiatan akbar ini, menurut agenda, akan dibuka oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, H.Ahmad Muzani dan ditutup oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr.H. Nasaruddin Umar, MA pada Sabtu malam, 26 April 2025. Sementara hari Ahad, 27 April 2025 akan ditandai dengan bincang-bincang tokoh dari sejumlah Ketua PW Al Washliyah. Waktunya seusai menunaikan ibadah Salat Subuh di Lorin Hotel Sentul Internasional, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menurut keterangan, Rakernas dan Rapimnas kaliini agak berbeda dengan sebelumnya. Pada tahun ini, Rakernas bukan lagi ajang evaluasi dan koreksi program PB Al Washliyah, namun rakernas tahun 2025 ini akan mempertajam pembahasan dan keputusan pada rapat tingkat pimpinan, yang dilangsungkan pada waktu terpisah dalam tempat yang sama.

Usai pembukaan di MPR, ratusan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia ini dibawa oleh panitia ke Lorin Hotel Sentul, Bogor, Jawa Barat, sebagai arena rapat. Sementara di Gedung DPR/MPR hanyalah acara pembukaan serimonial, sekaligus mendengar arahan Ketua MPR. Akan tetapi di Sentul, peserta akan menguras pikiran dan beradu gagasan demi memacu kemajuan organisasi Al Washliyah, yang berdiri sebelum Indonesia merdeka, tepatnya 30 November 1930/9 Rajab 1349 H.

Rapat pertama yang digelar adalah rapat pimpinan. Yang hadir jajaran Dewan Fatwa, Dewan Pertimbangan, Dewan Kehormatan, Dewan Pakar, Pengurus Besar Al Washliyah, beserta majelis, badan dan lembaganya, Pengurus Wilayah Al Washliyah se-Indonesia, Pengurus Daerah Al Washliyah se-Indonesia, pengurus luar negeri, serta pimpinan organisasi bagian Al Washliyah. Pada kesempatan ini, kalangan pimpinan organisasi Al Washliyah akan membahas dan menyepakati, memutuskan kebijakan Al Washliyah ke depan, termasuk membahas mengenai pemasalahan aktual, seperti diterima atau tidak pengelolaan izin tambang, penggunaan tambahan nama sebelum nama Al Washliyah dan sebagainya.

Lebih rinci materi pembahasan rapimnas Al Washliyah, meliputi (1) membangun kemitraan Al Washliyah dengan pemerintah, swasta dan kekuatan lainnya dalam bidang Pendidikan, (2) pembaharuan strategi dan pola dakwah Al Washliyah di era digital, (3) pengelolaan Lembaga social Al Washliyah berbasis kemaslahatan dan sosial ekonomi serta kearifan local, (4) membangun perekonomian umatnberbasis dakwah, prinsif kebersamaan dan profesinalisme, (5) membangun pusat pembinaan, pelatihan dan kaderisasi, (6) pembinaan Pendidikan dan Lembaga social di Bawah perkumpulan Al Washliyah.

Keenam materi tersebut, akan dibahas tuntas pada tingkat pimpinan. Kemudian rumusan itu dibawa ke tingkat rapat kerja nasional (Rakernas) pada esok harinya. Pada rakernas ini, materi dari Rapimnas akan diurai dan dipertajam dalam kerangka implementasi secara nasional pada jajaran Al Washliyah. Karena itu, narasumber yang diharapkan hadir, juga akan memaparkan materi yang memiliki korelasi dengan hasil-hasil rapimnas, atau dengan eksistensi Al Washliyah sebagai Ormas berskala nasional serta internasional.

Al Washliyah sebagai Ormas Islam yang lahir sebelum Indonesia merdeka, telah bergerak di bidang pendidikan, dakwah dan sosial. Karena itu, Al Washliyah memiliki patner dengan Lembaga pemerintah, yakni Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiksainstek), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian ATR/BPN, BPKH, Baznas, BPJPH dan lainnya.

Dengan demikian, Rakernas dan Rapimnas Al Washliyah akan melahirkan keputusan dan ketetapan (rantap) dan rantus yang strategis untuk Al Washliyah dan bangsa Indonesia, hari ini, esok dan masa datang. Al Washliyah melalui kegiatan akbar ini, sekaligus akan menyatukan dan menguatkan upaya perbaikan akhlaq bangsa sesuai tema kegiatan.

Diharapkan, kehadiran kalangan pimpinan Al Washliyah pada kegiatan ini, akan membuahkan hasil positif dan energik. Kalangan ketua-ketua wilayah, daerah dan organisasi bagian tingkat pusat, hendaknya dapat berbagi kiat dan jurus mengembangkan Washliyah di wilayah masing-masing. Pihak panitia akan menyiapkan sesi khusus untuk bincang-bincang Kealwashliyahan, pada Ahad pagi.

Yang jelas, bahwa Rakernas dan Rapimnas ini bukan ajang rekreasi dan arena selfi dengan pejabat. Tapi ajang perdebatan dan adu gagasan pada tataran tingkat nasional.

Usia Al Washliyah lebih tua dari usia partai politik yang ada di Indonesia ini, karena itu Al Washliyah harus mampu mengayomi semua kekuatan dan elemen bangsa, dan harus tampil terdepan membela umat. Al Washliyah akan tetap menjadi buah hati umat. Hiduplah Washliyah zaman berzaman. (syamsir/pensiunan wartawan)

Ketua Washliyah Malaysia Datuk Jalidar Salaman Dengan Raja Negeri Sabah & Ketua Menteri

0

SABAH – Ketua Pengurus Perwakilan Luar Negeri (PPLN) Al Washliyah Malaysia, Datuk H.Jalidar Abd Rahim salaman dengan Tun Musa Aman, Tuan Yang Terutama di Pertua Negeri Sabah (Raja Negeri Sabah, pada acara Majelis Sambutan Hari Raya Idul Fitri Negeri Sabah, Malaysia, di SICC Kota Kinabalu, Malaysia, pada hari Sabtu 05 April 2025/06 Syawal 1446 H.

Majelis sambutan hari raya adalah anjuran Kerajaan Negeri Sabah. Ketua PPLN Al Washliyah Malaysia, hadir pada acara tersebut sebagai undangan atas nama Ketua PertubuhannKebajikan Islam Sabah (Perkis) Kota Kinabalu.

Selain itu, Datuk H. Jalidar Abd Rahim pada acara yang tersebut berkesempatan bersalaman mesra dengan Yang Amat Berhormat Datuk Seri H Hajiji H Noor, Ketua Menteri Sabah dan Isteri, di majlis Sambutan Hari Raya Idul Fitri di SICC Kota Kinabalu.

“Undangan atas nama Ketua Pertubuhan Kebajikan Islam Sabah (PERKIS) Kota Kinabalu, dan Ketua Pengurus Perwakilan Luar Negeri PPLN Al Washliyah untuk Negara Malaysia,” jelas Datuk kepada website ini, Sabtu. (sir).

PB Al Washliyah Ziarahi Makam Wizdan di Makkah, Istri dan Anak Almarhum Teteskan Air Mata

0

MAKKAH – Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) yang dipimpin Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM ziarah ke makam H.Wizdan Fauran Lubis Bin H.Hawari Lubis, cucu tokoh dan pendiri Al Washliyah, di pemakaman Jihad Saraya Makkah Almukarromah, Arab Saudi, pada hari Kamis 03 April 2025/04 Syawal 1446 H lalu.

Almarhum Wizdan merupakan petugas Haji Indonesia pada pelaksanaan Ibadah Haji tahun 2024 lalu. Di sela-sela beliau menjalankan tugas negara, Wizdan yang menjadi petugas haji atas rekomendasi PB Al Washliyah, wafat di Makkah usai melaksanakan tugas pada malam hari di Masjidil Haram, Arab Saudi. Ziarah ke makam salah satu Ketua PB Al Washliyah ini dilaksanakan pengurus menjelang Magrib, Waktu Arab Saudi (WAS).

Rencana ziarah ke makam ini, menurut M.Razvi Lubis, adik kandung almarhum, sudah diniatkan oleh pengurus sejak lama. Alhamdulillah bersamaan dengan ibadah umroh pada awal Syawal 1446 H, PB Al Washliyah yang terdiri dari Ketum PB Al Washliyah, Dr. H. Masyhuril Khamis, Sekjen PB Al Washliyah, Dr. H. Amran Arifin, MM,MBA, Bendahara Umum PB Al Washliyah, H. Rizal Naibaho, MM, Sekretaris PB Al Washliyah, M. Razvi Lubis, M.Pd dan Dr. Syamsul Bahri, M.Pd Wakil Rektor UMN Al Washliyah Medan.

Berdasar laporan Razvi dari tanah suci, sesampainya di makam, kiai Masyhuril memimpin doa untuk Almarhum Wizdan. Air matapun menetes saat doa dipanjatkan.


M. Razvi, adik almarhum menyampaikan usai doa dipanjatkan dia langsung menghubungi keluarga di Kayumanis, Jakarta.

Pertama yang dihubungi adalah ibunda almarhum. Meski waktu di Jakarta sudah larut malam, namun Umi Hj. Rahmah masih menunggu telepon dari Makkah untuk melihat langsung kuburan anaknya dimakamkan.

Selanjutnya Razvi menghubungi isteri dan anak almarhum di Jakarta. Sekali menghubungi langsung diangkat oleh puteri almarhum Khansa HD, ada juga puteranya Haziq Mifzal Fauran dan isteri Rusyi Yunika. Razvi menunjukan letak kuburan ayah mereka yang hanya ditandai oleh sebuah batu. Lalu mereka diminta untuk mendoakan ayahnya dari kejauhan.

Ketika ditanya apa ada yang ingin disampaikan untuk ayah tercinta, mereka bertiga tidak bisa berkata apapun hanya meneteskan air mata.
Rombongan PB Al Washliyah setelah itu, lanjut ke di Masjid Ji’ronah untuk mengambil miqot dan lanjut ke Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah umroh.

H.Wizdan Fauran Lubis Bin H.Hawari Lubis, cucu tokoh dan pendiri Al Washliyah, HM Arsyad Thalib Lubis ini wafat dalam usia 48 tahun. Tepatnya pada hari Senin 10 Juni 2024/03 Zulhijjah 1445 H.

Jabatan terakhir almarhum adalah Ketua Pengurus Besar Al Washliyah bidang Hubungan Antar Lembaga dan Organisasi periode 2021-2026, Sekretaris Pengurus Wilayah Al Washliyah DKI Jakarta, Mantan Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Al Washliyah (PP GPA), Kepala Sekretariat PB Al Washliyah, guru SMP Al Washliyah Kayumanis, Jakarta Timur. (mrl/sir).

Viral ‘Tarian THR’ Disebut-sebut Mirip Tarian Yahudi, Washliyah Ingatkan Sabda Rasulullah

0
Ilustrasi -ist

JAKARTA – Belakangan ini, sebuah video yang menampilkan `tarian THR’ (tunjangan hari raya) menjadi di sejumlah platform media social. Video tersebut menyuguhkan sekelompok orang menari diiringi musik, bahkan ada yang menuding tarian itu disebut-sebut mirip tarian Hora, sebuah tarian tradisional Yahudi.

Fenomena yang muncul pada saat Idul Fitri 1446 H pada sebagian masyarakat Indonesia, akhirnya video tersebut menimbulkan pro dan kontra. Termasuk dari kalangan tokoh dan ulama organisasi Al Jam`iyatul Washliyah (Al Washliyah), organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah dan sosial.

Ketua Pengurus Besar Al Washliyah, Dr.KH.Julian Lukman, MA mengingatkan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ’anhu. Beliau bersabda: “Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak pun kalian pasti akan mengikuti mereka.”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka.”

Hadits ini, kata KH Julian Lukman, menunjukkan peringatan Rasulullah SAW bahwa umat Islam akan cenderung meniru perilaku dan tradisi umat-umat sebelumnya, khususnya Yahudi dan Nasrani, bahkan dalam hal-hal yang tidak masuk akal atau tidak bermanfaat.

Imam An-Nawawi Rahimahullah menjelaskan bahwa istilah “sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta” serta “lubang biawak” adalah perumpamaan yang menggambarkan betapa eratnya kesamaan perilaku umat Islam dengan Yahudi dan Nasrani dalam hal kemaksiatan dan penyimpangan, bukan dalam kekufuran.

“Hadits ini mengingatkan kita untuk berhati-hati agar tidak mengikuti jejak umat-umat terdahulu dalam hal yang menyimpang dari ajaran Islam,” papar Kiai Julian Lukman, Ketua Bidang Antarlembaga PB Al Washliyah.

Pada bagian lain, ada yang menyesalkan budaya bukan Islam itu menyebar dengan begitu cepatnya melanda tanah air. Kepada yang melakukan diimbau untuk istighfar dan menyesali bahwa perbuatan tarian itu bukan budaya Islam. “Kalau memang tidak tau, sebaiknya taubat dan istighfar,” pinta satu warga di pinggir Jakarta.

Tari-tarian tersebut masih menimbulkan pro dan kontra, malah ada yang menyebut tarian seperti loncatan penguin itu bukan dari Yahudi, tapi dari Firlandia. Darimana pun itu berasal, hendaknya umat Islam Indonesia menelaah atau mengakaji dulu apakah budaya itu sesuai dengan ajaran Islam atau bukan. Jangan latah! (sir)

Kerja Keras Pengurus Bangun Rumah Tahfidz dan Paud Al Washliyah di Singosari Malang

0

MALANG – Pembangunan rumah tahfidz dan Pendidikan Usia Dini (Paud) Al Wahlyah terus berlanjut. Sarana Pendidikan ini berada di lahan wakaf Hj. Siti Alfiasih di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Alhamdulillah, pembangunan rumah tahfidz dan Paud Al Washliyah ini sudah memasuki tahap pemasangan tembok bangunan.

Dalam laporan Pengurus Wilayah Al Washliyah Jawa Timur ke PB Al Washliyah di Jakarta, pada penghujung Ramadan 1446 H/2025, menyebutkan laporan perkembangan terbaru pembangunan. Merespon ini, Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyuril Khamis, SH,MM menyatakan gembira atas perkembangan dan kemajuan pembangunan fisik rumah tahfidz dan Paud tesebut.

Menurut dia, hal itu membuktikan kerja keras segenap personalia Pengurus Wilayah Al Washliyah Jawa Timur. Ia percaya tanpa semangat dan kemauan keras pengurus, tahapan dan perkembangan pembangunan tidak akan berjalan.

Ketua Umum PBAl Washliyah terus memantau perkembangan pembangunan ini. Ia berharap dalam waktu tidak terlalu lama, rumah tahfidz dan Paud tersebut dapat diresmikan pengoperasionalannya kepada umat Islam di Malang. “Ini bukti kerja keras dari PW Al Washliyah Jatim, Sudah lama juga kita menantinya, Alhamdulillah, waktu nya akan kita resmikan,” jelas Masyhuril Khamis ke media ini.

Dalam catatan, Kamis 7 Desember 2023/23 Rabiul Ula 1445 H lalu, Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Msyuril Khamis, SH, MM, didampigi Bendahara UmumPB Al Washliyah, Drs.H.Rizal Nibaho, MM meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Tahfidz dan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Al Jam`iyatul Washliyah Jawa Timur di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM meletakkan batu pertama pembangunan. Kemudian disusul secara berturut-turut oleh Ketua Wilayah Al Washliyah Jawa Timur, Dr.Rosidi Roslan, Sekretaris PW Al Washliyah Jawa Timur, Ir.Hadi Widagdo, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rizal Naibah, MM.

Lokasi pembangunan Rumah Tahfidz dan Paud ini berada di lahan seluas 1.400 meter persegi. Ini tanah yang merupakan wakaf seorang warga melalui organisasi Al Washliyah. Pewakaf meniatkan untuk Rumah Tahfidz dan Paud. Penyerahan dokumen tanah tersebut berlangsung di Kantor PB Al Washliyah, Jalan Jenderal Ahmad Yani No 41 Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, yang dilakukan oleh pewakif, Hj Siti Alfiasih kepada Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis SH,MM, pada hari Jumat tanggal 16 Juni 2023/27 Zulkaedah 1445 H lalu.

Kenapa pewakif menyerahkan ke Al Washliyah? Tentulah punya cerita tersendiri. Satu di antaranya, karena pewakif lebih percaya kepada pengurus dan Organisasi Al Washliyah, yang kini sudah berusia 95 tahun. Selain itu, pewakif ingin mendorong Al Washliyah berkembang di Jawa Timur. (sir)

Panduan Takbiran Idul Fitri

0
Muhammad Abduh Nasution, Sekretaris Majelis Dakwah Al Washliyah Deli Serdang, Sumatera Utara

Dikutip dari Kitab Al Adzkar karya Imam An Nawawi, cetakan Dar Ibn Hazm Beirut halaman 302 :

ويستحبّ التكبير ليلتي العيدين، ويُستحبّ في عيد الفطر من غروب الشمس إلى أن يُحرم الإِمام بصلاة العيد، ويُستحبّ ذلك خلفَ الصلواتِ وغيرها من الأحوال. ويُكثر منه عند ازدحام الناس، ويُكَبِّر ماشياً وجالساً ومضطجعاً، وفي طريقه، وفي المسجد، وعلى فراشه. وأما عيدُ الأضحى، فيُكَبِّر فيه من بعد صلاة الصبح مِنْ يَوْمِ عَرَفة إلى أن يصليَ العصر من آخر أيام التشريق، ويكبرُ خلفَ هذه العَصْرِ، ثم يقطع، هذا هو الأصحّ الذي عليه العمل.

وفيه خلافٌ مشهورٌ في مذهبنا ولغيرنا، ولكن الصحيح ما ذكرناهُ، وقد جاء فيه أحاديث رويناها في “سنن البيهقي” [٣/ ٢٧٨-٢٨٠] ، وقد أوضحتُ ذلك كلَّه من حيث الحديث، ونقل المذهب في “شرح المهذّب” [٣/ ٤٥-٤٨] ، وذكرتُ جميعَ الفروع المتعلقة به، وأنا أشيرُ هنا إلى مقاصده مختصرة.
٩٠١- قال أصحابنا: لفظ التكبير أن يقول:
الله أكبر، اللَّهُ أكْبَرُ، اللَّهُ أكْبَرُ، هكذا ثلاثاً متواليات : ويكرّر هذا على حسب إرادته.
قال الشافعي والأصحاب: فإن زادَ، فقال: اللَّهُ أكْبَرُ كَبِيراً، وَالحَمْدُ لِلَّه كَثِيراً، وَسُبْحانَ اللَّهِ بُكْرَةً وأصِيلاً، لا إِلهَ إلا الله، ولا نعبدُ إلا إياه، مخلصين له الدين ولو كره الكافرون، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وعدهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ، لا إله إلا الله والله أكبر؛ كانَ حَسَناً.
٩٠٢- وقال جماعة من أصحابنا: لا بأسَ أن يقول ما اعتاده الناسُ، وهو: اللَّهُ أكبرُ، اللهُ أكبرُ، لا إله إلا الله، والله أكبر اللَّهُ أكْبَرُ، ولِلَّهِ الحمدُ.

Disunnahkan bertakbir pada malam hari raya Idul Fitri, dan pada hari raya Idul Fitri disunnahkan sejak terbenamnya matahari hingga imam memulai salat Idul Fitri. Dianjurkan juga untuk melakukannya setelah salat dan waktu-waktu lainnya. Memperbanyak mengucapkannya ketika berada di tengah kerumunan orang, ketika sedang berjalan, ketika sedang duduk, ketika sedang berbaring, dalam perjalanan, di dalam masjid, dan di tempat tidur. Adapun hari raya Idul Adha, hendaknya takbir dilakukan setelah Salat Subuh pada hari Arafah hingga Salat Ashar pada hari terakhir Tasyrik, dan hendaknya takbir dilakukan setelah shalat Ashar tersebut, kemudian berhenti. Ini adalah pendapat yang paling benar dan cara pengamalannya.

Terdapat perbedaan pendapat yang masyhur dalam hal ini pada madzhab kami dan lainnya, tetapi yang benar adalah apa yang telah kami sebutkan, dan hadits-hadits tentang hal ini kami sampaikan dalam kitab Sunan Al-Baihaqi [3/278-280]. Semua itu telah saya jelaskan dari sisi hadits dan madzhab dalam kitab “Sharh al-Muhadhdhab” [3/45-48]. Saya telah sebutkan semua cabang yang terkait dengannya, dan di sini saya akan sampaikan maksudnya secara singkat.

901 – Para sahabat kami berkata: Lafaz takbir itu ialah: Maha Besar Allah, Maha Besar Allah, Maha Besar Allah, seperti ini sebanyak tiga kali berturut-turut. Dan dia mengulanginya sesuai keinginannya.

Imam Syafi’i dan para sahabatnya berkata: Jika ia menambahkan dan mengucapkan: “Allah Maha Besar lagi Maha Besar, segala puji bagi Allah yang limpah dan segala puji bagi Allah di waktu pagi dan petang, tidak ada Tuhan selain Allah, dan kami tidak menyembah selain-Nya, dan kami hanya mengabdikan diri kepada-Nya untuk agama kami, meskipun orang-orang kafir membencinya, tidak ada Tuhan selain Allah semata, Dia telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan golongan-golongan, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar.” Yang demikian itu baik.

902 – Sekelompok sahabat kami berkata: Tidak mengapa mengucapkan apa yang sudah menjadi kebiasaan manusia, yakni: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi Allah segala puji.

Muhammad Abduh Nasution
Sekretaris Majelis Dakwah Al Washliyah Deli Serdang, Sumatera Utara

Berkah Ramadan dan Idul Fitri; Hidup di Bawah Al Qur`an

0
Masjid Istiqlal -ist

الله أكبر ۹ x
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لا إله الا الله ولا نعبد الا اياه مخلصين له الدين, لا اله الا الله وحده صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده ,لا إله الا الله هو الله أكبر الله أكبر ولله الحمد.
الحمد لله الذى أنعمنا بنعمة الإسلام والإيمان أشهد أن لا إله الا الله وحده لا شربك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله , اللهم فصلى وسلم على هذا النبى الكريم سيد الأنبياء والمرسلين محمد ابن عبد الله المبعوث رحمة العالمين الذى لا نبى بعده , اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد وعلى أصحابه ومن تبعه باحسان إلى يوم الدين .” ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم “
معاشر المسلمين والمسلمات رحمكم الله أصيكم ونفسى بتفوى الله فقد فاز المتقون: فقال تعالى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ. وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” اتقوا الله حيثما كنت .”
الله أكبر 3 x ولله الحمد ,
قال الله تعالى فى كتابه العزيز, أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم,
وَهٰذَا كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ مُبٰرَكٌ فَاتَّبِعُوْهُ وَاتَّقُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْن. وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من امسه فهو ملعون.( رواه الحاكم)
الله أكبر۳ x ولله الحمد , معاشر المسلمين والمسلمات رحمكم الله

Alhamdulillah wasyukrillah, Allah telah memberikan nikmat, karunia dan berkahNya kepada kita, diantaranya, sekarang ini kita dalam suasana ‘Idul fithri“ kita berhadir disini dalam rangka Shalat ‘Idul Fithri sebagai bukti bahwa kita telah menang melaksanakan Ibadah Ramadhan, siangnya berpuasa dan malamnya shalat Taraweh dan Ibadah lainnya, Semoga kehadiran kita ditempat ini adalah bagian dari Firman Allah swt. فمن يريد الله أن يهديه يشرح صدره صدره للاسلام…
Artinya: “Sesiapa yang dikehendaki Allah akan diberinya hidayah/petunjuk dilapangkan dadanya untuk Islam.”QS.6: 125, dan juga bagian dari Sabda Rasulullah:
“.. ياابن آدم إنك لو آتيتنى بقراب الأرض خطايا ثم لقيتنى لا تشرك بى شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة”
Artinya:“ Wahai manusia, sekiranya kamu datang kepadaKu, dengan membawa dosa dosa hampir sepenuh bumi, kemudian kamu berjumpa denganKu dalam keadaan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu, niscaya Aku berikan ampunan kepadamu dengan hampir sepenuh bumi.”

InsyaAllah, Allah akan memberi hidayah dan keampunan bagi kita semua, Amiin Yaa Rabbal’Alamiin. Allah berfirman, QS. 39: 53.
قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Artinya: Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Rasa syukur itu telah kita tunjukkan dengan berbagai jenis Ibadah yang telah kita lakukan dengan mengagungkan Asma Allah, bertahmid; memuji Allah dan bertasbih; menyucikan Zat dan sifat Allah, dan hari ini kita Shalat ‘Idul Fitri yang dilanjutkan dengan khutbah dan semoga Amal Ibadah selama Ramadhan dapat mengantarkan kehidupan kita “Hidup dibawah Naungan al-Qur’an “ kehidupan yang paripurna dan dapat melestarikannya dalam menggapai kebahagian kehidupan dunia dan akhirat.

Kemudian shalawat dan salam kepada; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sayyidul anbiyai wal-musalin, khairul-Aanaam, panutan dan contoh teladan bagi umat manusia untuk mengisisi hidup dan kehidupan ini agar berjalan sesuai dengan petunjuk Allah Swt.dan Rasullah Saw.
الله أكبر ۳ ولله الحمد , معاشر المسلمين والمسلمات رحمكم الله

Khutbah kita pada” Shalat‘Idul Fitri yang mulia ini” bertitik tolak dari ibadah yang kita lakukan selama Ramadhan dan Ayat al-Qur’an dan Hadist yang saya bacakan tadi yang dirangkum dengan Judul: BERKAH RAMADHAN DAN ‘IDUL FITHRI; HIDUP

DI BAWAH NAUNGAN AL-QUR’AN”

Memperhatiakan kondisi umat sekarang ini serba paradoks; yang seharusnya dengan kemajuan Ilmu pengetahuan orang akan menjadi santun dan jujur tapi ternyata banyak yang sombong dan pembohong alias ahli hoaks, seharusnya dengan adanya hukum dan penegak hukum seharusnya akan menampilkan keadilan dan keamanan tapi ternya banyak kejahatan dan kriminal, seharus dengan kemajuan teknologi dan globalisasi akan mewjudkan kemudan dan pemuliaan sesama, tapi justru banyak penipuan dan penindasan seperti yang dilakukan oleh Zionis Yahudi terhadap rakyat Palentia, seharusnya dengan Agama orang akan menampilkan akhlak mulia, tapi ternyata banyak yang biadab tak beradab … oleh karena itu moment Ramadhan dan ‘Idul Fthri tahun ini harus jadikan moment yang tepat untuk hidup dibawah naungan al-Qur’an, sesuai dengan uraian khutbah ini, berkah Ramadhan dan ‘Idul Fithri, karena al-Qur’an diturunkan Allah adalah; Hudan linnasi minal huda wal furqoon.
الله أكبر ۳ ولله الحمد , معاشر المسلمين والمسلمات رحمكم الله

Berkah Ramadan dan ‘Idul fithri;

Beberapa berkah Ramdan dan ‘Idul Fithri yang perlu dimaknai dalam kehidupan;
Petama, Berkah Al-Qura’an diturun pada bulan Ramadhan; Yaitu padan malam lailatul qadri, min ‘indillah ila Lauhil mahfuzh dari sisi Allah ke-Lauhil Mahfuzh, QS.93: 1,إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan
Malam lailatulqadar ini yang disebut malam khorun min alfi syahri lebih baik dari seribu bulan dan waktunya adalah 10 terakhir Ramahdan

Kemudian diturukan kepada Nabi Muhammad SAW. Berangsur angsur lebikurang selama 23 tahun melalui Jibril alaihissalaam yang diawali pada 17 Ramadhan yang diperingati denga malam Nuzul Qura’an Allah berfirman, QS.2: 185
شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدي للناس وبينات من الهدي والفرقان
Artinya: “Bulan Ramadhan yang Allah turunkan didalamnya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, sekaligus penjelas dari petunjuk dan pembeda (antara kebenaran dan kebatilan).”

Agar al-Qur’an tersebut menjadi berkah dalam kehidupan kita, maka al-Qur,an tersebut harus dibaca, diimani dan dijadikan pedoman hidup QS.2: 121
ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يَتْلُونَهُۥ حَقَّ تِلَاوَتِهِۦٓ أُو۟لَٰٓئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَ
Artinya: Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.

Selanjutnya dengan mempelajari al-Qura’an akan mendapat berkah peredikat, “orang baik”Sabda Rasulullah; “Khoirukum man ta’alamal Qur’an wallamahu
Artinya;” Sebaik baik kamu adalah yang mempelajarai al-Qur’an dan mengajarkannya”.

Dan dengan membaca dan bersahabat dengan al-Qur’an akan mendafat syafa’at;
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Artinya:’’Bacalah al-Quran karena al-Quran akan datang pada hari kiamat nanti sebagai pemberi syafaat bagi sahabatnya (orang yang sering membacanya)’’
Kedua, Berkah Puasa diwajibkan pada bulan Ramadhan; Mendatang kebaikan hidup dan penghapus dosa bagi yang melaksanakannya

Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda :
أتاكم رمضان شهر مبارك فرض الله عز وجل عليكم صيامه
Artinya: “Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan keberkahan, Allah wajibkan berpuasa didalamnya,…” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Ahmad 225/9-Al-Fath Ar-Rabbani dan An-Nasa’i 129/4 dan dishahihkan oleh Al-AlBani dalam At-Targhib 490/1)

Dalam hadist lain, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
من صام رمضان إيماناً واحتساباً غُفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya: “Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Ketiga, Berkah Qiyamullail atau Shalat Traweh pada malam Ramadhan; Mendapat keampunan dosa-dosa yang pernah dilakukannya, Rasulullah saw.bersabda:
من قام رمضان إيماناً واحتساباً غُفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya: “Barang siapa yang menegakkan Ibadah pada malam bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Keempat, Berkah bershadaqah diwaktu yang lebih afdhal; Rasulullah besabda:
. أفضل الصدقة صدقة في رمضان.

Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائمًا، كانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أجْر الصَّائمِ شيءٍ رواه الترمذي ( 807 )
Artinya: “Barangsiapa yang memberi buka orang puasa, maka baginya pahala semisalnya tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.” (HR. Tirmizi, 807)

Kelima, Berkah Lailatul Qadri di 10 terakhir Ramadhan; Yaitu beramal padanya lebih baik dari seribu bulan Allah berfirman, QS. 97:1-3
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ, وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ,ۗ ليْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ .
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar.
Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan”

Rasulullah bersabda:
من قام ليلة القدر إيماناً واحتساباً غُفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya: “Barang siapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Dikeluarkan oleh Al Bukhari 59/3 dan Muslim 524/1 no. 175)
Keenam, Berkah berpuasa dan Tilawah al-Qur’an; Mendapat syafa’at pada hari kiamat.

Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
الصيام والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة يقول الصيام: أي رب منعته الطعام والشهوة فشفعني فيه ويقول القرآن منعته النوم بالليل فشفعني فيه قال فيشفعان
Artinya: “Puasa dan Al-Qur’an keduanya memberikan syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat, berkatalah puasa: ‘Ya Rabb aku telah menghalanginya dari makan dan syahwatnya, maka jadikanlah aku syafa’at karenanya’ Berkatalah Al-Qur’an: ‘aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari maka jadikanlah aku syafa’at karenanya’. Maka keduanya pun dapat memberikan syafa’at” (Ahmad, Thabrani dishahihkan oleh Syaikh Al-Bani dalam Shahih At-Targhib I/411 no 973)

Ketujuh, Berkah Hari Raya Idul Fitri; Allah mengampuni orang-orang yang melaksanakan ibadah shalat Hari Raya Idul Fitri. Rasulullah saw bersabda:
عَنْ ابنِ مَسْعُوْد عَنِ النَّبِي ﷺ أَنَّهُ قَالَ اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلَى عِيْدِهِمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِيْ كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ أَجْرَهُ وَعِبَادِيْ اللَّذِيْنَ صَامُوْا شَهْرَهُمْ وَخَرَجُوْا اِلَى عِيْدِهِمْ يَطْلُبُوْنَ أُجُوْرَهُمْ أَشْهِدُوْا أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ. فَيُنَادِي مُنَادٍ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْا اِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ..
Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud dari Nabi Muhammad saw, bahwa Nabi bersabda: Ketika umat Nabi melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan dan mereka keluar untuk melaksanakan shalat Idul Fitri, maka Allah berfirman: Wahai Malaikatku, setiap yang telah bekerja akan mendapatkan upahnya. Dan hamba-hambaku yang telah melaksanakan puasa Ramadhan dan keluar rumah untuk melakukan shalat Idul Fitri, serta memohon upah (dari ibadah) mereka, maka saksikanlah bahwa sesungguhnya aku telah memaafkan mereka. Kemudian ada yang berseru, Wahai umat Muhammad, kembalilah ke rumah-rumah kalian, aku telah menggantikan keburukan kalian dengan kebaikan.

Selain itu ada ungkapan mengatakan:
جعل اللّه للمؤمنين في الدنيا ثلاثة أيام: عيد الجمعة والفطر والأضحى، وكلها بعد إكمال العبادة وطاعتهم. وليس العيد لمن لبس الجديد بل هو لمن طاعته تزيد، ولا لمن تجمل باللبس والركوب بل لمن غفرت له الذنوب.
Artinya: Allah swt menjadikan tiga hari raya di dunia untuk orang-orang yang beriman, yaitu Hari Raya Jumat, Hari Raya Fitri, dan Idul Adha. Semua itu, (dianggap hari raya) setelah sempurnanya ibadah dan ketaatannya. Dan Idul Fitri bukanlah bagi orang yang menggunakan pakaian baru. Namun, bagi orang yang ketaatannya bertambah. Idul Fitri bukanlah bagi orang yang berpenampilan dengan pakaian dan kendaraan. Namun, Idul Fitri hanyalah bagi orang yang dosa-dosanya diampuni.

Intinya berkah Ramadhan yang paling utama adalah diturukanNya al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk hidup baik dalam bentuk hamblun minallah, hamblun minannas dan hablun minal ‘alam oleh karena itu buah ibadah Ramadhan harus berbuah harus mengembalikan pola hidup dibawah naungan al-Qur’an dengan harpan menjadi penguat bagi pola hidup yang sudah berdasarkan nilai nilai al-Qur’an dan sekaligus memperbaiki dan mengembalikan pola hidup yang bertentangan dengan al-Qur’an.
الله أكبر ۳ ولله الحمد , معاشر المسلمين والمسلمات رحمكم الله.
Hidup dibawah Naungan al-Qur’an

Adapun karakteristik hidup dibawah naungan al-Qur’an antara lain adalah;

  1. Menjadikan al-Qur’an menjadi pedoman dan petunjuk dalam kehidupan, QS.59:7
    وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمۡ عَنۡهُ فَٱنتَهُواْ…
    Artinya: …Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah…
    ترَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ.
    Artinya: “Telah aku tinggalkan dikalangan kalian (umat nabi Muhammad) du perkara, apabila kalian berpergang teguh pada keduanya kalian tidak akan tersesat yaitu: Kitabillah (Al-Qur’an) Sunnatu Rasulullah (Hadits).
  2. Membaca dan Mengimani al-Qur’an, QS. 2: 121
    الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
    Artinya: “Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi
  3. Dengan Mendengarkannya, Mengikuti pesannya ,QS.39:18
    الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ
    Artinya: “yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal”.
  4. Merenungkan pesannya, mencerdaskan pikiran, QS.38:29
    كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ.
    Artinya: ”Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran
  5. Mentadaburnya, hati menjadi terbuka dan tidak terkunci, QS.47;24
    أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا .
    Artinya: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci.
  6. Memahami dan meyakininya, mendapat petunjuk dan Rahmat, QS. 45: 20
    هـٰذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
    Artinya: “Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang meyakini.”

Selain itu Rasulullah bersabda;
ما اجتَمَعَ قَومٌ في بَيتٍ مِن بُيوتِ اللهِ تَعالى، يَتلُونَ كِتابَ اللهِ، ويَتَدارَسونَه بَينَهم؛ إلَّا نَزَلتْ عليهمُ السَّكينةُ، وغَشيَتْهمُ الرَّحمةُ، وحَفَّتْهمُ المَلائِكةُ، وذَكَرَهمُ اللهُ فيمَن عِندَه.الراوي:أبوهريرة , أبو داود
Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Tidaklah sebuah kaum berkumpul di dalam rumah diantara rumah-rumah Allah ta’ala, membaca kitab Allah, dan saling mempelajarinya diantara mereka melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, mereka diliputi rahmat, serta dikelilingi malaikat, dan Allah menyebut-nyebut mereka diantara malaikat yang ada di sisiNya”

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Artinya: “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.
معاشر المسلمين والمسلمات رحمكم الله.

Oleh karena itu kita datang mengamalkan ibadah Ramadhan dan merayakan ‘Idul fitri ini harus dalam bingkai Sabda Rasulullah:
“.. ياابن آدم إنك لو آتيتنى بقراب الأرض خطايا ثم لقيتنى لا تشرك بى شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة” Artinya: “ Wahai manusia, sekiranya kamu datang kepadaKu, dengan membawa dosa dosa hampir sepenuh bumi, kemudian kamu berjumpa denganKu dalam keadaan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu, niscaya Aku berikan ampunan kepadamu dengan hampir sepenuh bumi.”

Bingkai Hidup dibawah naungan al-Qur’an adalah “hablun minallah; Yaitu sadar perintah Allah dan mengamalkannya serta “ hablun minannas”: Sadar saling Mema’afkan (QS.3: 112) yaitu;” Fa’fu anhum wastaghfir lahum” Ma’afkan mereka dan mintakan keampuan bagi mereka. Rasulullah bersabda;
“ما من مسلمين يلتقيان فيتصفحان الا غفر لهما ما تقدم”
Artinya: “Tidaklah dua orang muslim bertemu dan keduanya berslaman maka gugurlah dosa masa lalu”

Selanjutnya Ibadah Ramadhan, Kita tindak lanjuti dengan Puasa syawal sesuai dengan sabda Rasulullah;
“من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر.”رواه مسلم.
“ Siapa yang berpuasa Ramadhan lalu diikuti enam hari pada bulan syawal, seolah-olah dia puasa setahun”. Insya Allah berkah ramadhan dan ‘Idul Fithri akan kita peroleh dan Hidup dibawah naungan al-Qur’an menjadi milik kita ; Istiqomah dalam Iman dan Taqwa. Istiqomah dalam amal sholeh dan ihsan, Istiqomah sadar dan cerdas sebagi hamba Allah membangun peradaaban di-Bumi Allah ini demi kebahagiaan dunia dan Akhirta Dan akan menjadi solusi terhadap masalah yang dihadapi ummat kapanpun diamanapun”.

الله أكبر ۳ x ولله الحمد , معاشر المسلمين والمسلمات رحمكم الله أقول قولى هذا أستغفر الله لى ولكم ولوالدى والوالديكم ولسائر المسلمين من كل ذنب فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم .
الله أكبر ۷ x الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لا اله الا الله ولا نعبد الا اياه مخلصين له الدين, لا اله الا الله وحده صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده لا اله الا الله هو الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
الحمد لله الذى لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحدا أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شربك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله , اللهم صل على سيد الأنبياء والمرسلين محمد ابن عبد الله المبعوث رحمة للعالمين الذى لا نبى بعده , اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد وعلى أصحابه ومن تبعه باحسان الى يوم الدين . أما بعد:معاشر المسلمين رحمكم الله أصيكم ونفسى بتفوى الله فقد فاز المتقون فقال تعالى:أَيُّهَاٱلَّذِينَءَامَنُواْٱتَّقُواْٱللَّهَ حَقَّتُقَاتِهِۦوَلَاتَمُوتُنَّإِلَّاوَأَنتُم مُّسلِمُونَ.وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” اتقواالله حيثماكنت”
ألله أكبر 3 ولله الحمد , معاشر المسلمين رحمكم الله
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلاَٰئِكَتَهُ ۥيُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيّ يَٰأَيُّهَاٱلَّذِينَءَامَنُواْصَلُّواْعَلَيهِ وَسَلِّمُواْ تَسلِيمًا وقا لرسول الله صلى الله عليه وسلم: ” من صلى علي مرة فصلى الله عليه بهاعشرة” .اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد كما صليت على ابراهيم وعلى آل ابراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كماباركت على ابراهيم وعلى آل ابراهيم فى العالمين انك حميد مجيد. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات انك يا الله سميع قريب مجيب الدعوات آمين ياقاضيات الحاجات ربنا تقبل منا انك أنت السميع العليم وتب علينا انك أنت التواب الرحيم ,اللهم أعز الإسلام والمسلمين وانصر المجاهدين فى كل مكات وأولاة المسلمين, اللهم انصر إخواننا المسلمين فى فلصطين وثبت إيمانهم وأقداهم ووحد صفوقهم ودمر أعدائهم أعدائك وأعداء الدين أنك يا الله مجيب السائلين اللهم ادفعنا وادفعهم عن البلاء والوباء وخاصة من ظلم اليهود أعداءك وأعداء الدين وأنزل علينا وعليهم والرحمة والصحة والنجاح برحمتك يا أرحم الراحمين برحمتك نستغيثك يا الله نستغيثك برحمتك لا غياث الا غياثك إنك يا الله فعال لمن يريد إذا أراد شيئا فيقول له كن فيكون, اللهم أنت ربنا لا اله الا أنت خلقتنا ونحن عبدك ونحن على عهدك ووعدك مااستطعنا, ونبؤ لك بنعمتك التى أنعمت علينا , ونعوذبك من شر ما صنعنا, ونعوذبك بذنوينا فاغفر ذنوبنا فانه لا يغفرالذنوب الا أنت . اللهم أنت السلام ومنك السلام واليك يعود السلام فحينا ربنا بالسلام وادخلنا الجنة تباركت رينا وتعاليت يا ذى الجلال والاكرم . اللهم لا تدع لنا فى مقامنا هذا ذنبا الا غفرت ولا هما الا فرجته ولا عيبا الا سترته ولا مريضا الا شفيته ولا حاجة من حواج الدنيا الا قضيته يارب العالمين . ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا عذاب النار وادخلنا الجنة مع الأبرار ياعزيز ياغفار يارب العالمين والحمد لله رب العالمين .والسلام عليكم ورحمة الله ورحمة الله وبركاته

Khutbah Idul Fitri 1446 H, Ramadan: Mesin Cetak Untuk SDM Emas

0
H Ishak bin Ibrahim bin Hasan Lc MH, Ketua PW Al Washliyah Provinsi Kalimantan Timur.

Khatib: H Ishak bin Ibrahim bin Hasan Lc MH

  • Masjid Al Muttaqien Islamic Centre Prov Kalimantan Timur
  • Ketua PW Al Jam’iyatul Washliyah Provinsi Kalimantan Timur.
  • Senin 31 Maret 2025/1 Syawal 1446 H

اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (×3) اللهُ اَكبَرْ (×3

اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ

الْحَمْدَ لله….. الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَللهمَّ صَلِّ عَلَى محمدٍ وعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِيْنَ

اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا الحاضرون (اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا)

Allahu akbar … Allahu akbar … Walillahilhamd.

Jamaah Salat Idul Fitri rahimakumullah.

Puji syukur tak henti-hentinya kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat besar kepada kita semua pada hari ini, yaitu mempertemukan dengan hari raya Idul Fitri, setelah satu bulan penuh kita menjalankan ibadah puasa. Shalawat dan salam mari kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi yang mulia Muhammad SAW beserta para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Melalui mimbar yang mulia ini, khatib mengajak kepada diri khatib sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat Idul Fitri pada pagi hari ini, untuk terus istiqamah dalam menjalankan ibadah dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta menjauhi semua larangan-larangan-Nya. Sebab, tidak ada bekal yang paling baik untuk kita bawa menuju akhirat selain Taqwa kepada Allah SWT. Firman Allah swt

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102).

Diantara tehnik cepat mengoptimalkan ketaqwaan kita adalah dengan acra me-muhasabah diri ? caranya ada dua :

Pertama:
Me-muhasabah diri dengan memperbaiki ketakwaan kita, Pesan Allah

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

Kedua:
Evaluasi dan monitoring segala aktifitas keseharian kita kata Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim,

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَانْظُرُوا مَاذَا ادْخَرْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ لِيَوْمِ مَعَادِكُمْ وَعَرَضَكُمْ عَلَى رَبِّكُمْ

“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. Lihatlah apa yang telah kalian siapkan untuk diri kalian berupa amal shalih untuk hari di mana kalian akan kembali dan setiap amal kalian akan dihadapkan kepada Allah.”

Insya allah dengan ukuran amal yang maksimal dalam menjalankan dua pesan besar ( baca 1: memperbaiki, memupuk suburkan ketaqwaan kita dan mengevaluasi serta 2: memonitoring segala aktifitas keseharian kita ) Allah akan mudahkan kita menjadi generasi emas yaitu generasi sholeh yang diharapkan. Sehingga impian-impian idel raksaan yang ada dalam pikiran semua kita tidak mustahil terwujud.

Para Jamaah Salat Idul fitri Rahimani wa rahimakumullah …

Ramadan tahun 1446 mengesan sebagai mesin cetak bagi program presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Bagaiman tidak, semua kita tahu diantara program presiden terpilih mewujudkan generasi emas Indonesia tahun 2045. Ramadhan adalah tempatnya, ya Ramadhan tidak ada bulan yang tepat untuk mencetak program tersebut selain Ramadhan. Bagaimana tidak?

1.Ramadanlah bulan yang mengajarkan kita ikhlas dan jujur, sehingga puasa sebulan berasa ringan dan tidak berani makan minum sekalipun orang lain tidak tahu. Generasi emas membutuhkan keikhlasan plus kejujuran tersebut.
2.Ramadanlah bulan yang bisa menyatukan antara anak ayah dan ibu dalam satu meja makan sementara bulan yang lain tidak mampu, untuk itu segera mamfaatkan untuk mengkhwalitaskan intraksi dan keilmuan diri kita dan keluarga. Generasi emas membutuhkan support yang tinggi dari orang tua dan masyarakat yang ada disekitarnya.
3.Pada bulan Ramadanlah kita banyak mendapatkan Pendidikan dan nasehat melalui kuliah singkat/ cepat. Ada kultum setelah Subuh, ada kultum setelah Zuhur, ada kultum sebelum berbuka, ada kultum sebelum Taraweh ada Kultum Nuzulul Quran ada kultum lailatyul Qodar dsb. Generasi emas membutuhkan banyak skill dan skiil tersebut didapatkan melalui membaca dan belajar
4.Ramadan lah kita diajak membaca Quran sebanyak banyaknya, sebagaimana kita ketahui Quran merupakan sumber besar Pendidikan motivasi hidup dan nasehat untuk semua kita. Generasi emas memerlukan bacaan yng berkhwalitas dari penulis yang berkwalitas dan buku-buku yang berkwalitas pula.
5.Ramadan mengajak kita untuk hidup berbagi dalm suka maupun duka, bahkan memberikan perbukaan puasa kepada orang yang puasa kita mendapat pahala doble tanpa mengurangi pahala yang yang menerima hadiah buka puasa kita. Generasi emas diharapkan menjadi generasi yang hidup Nurani berbaginya dan menolong tanpa pamrih demi kepentingan bangsa dan orang banyak.

Segala yang kami uraikan diatas dibutuhkan oleh generasi emas, generasi sholeh generasi yang diharapkan peran sertanya dalam mengisi misi kemerdekaan pada masa yang akan datang.

Para Jamaah Salat Idul fitri Rahimani wa rahimakumullah …

Saat ini mesin cetak tersebut, Ramadhan telah pergi berganti dengan mesin cetak berikutnya yaitu Syawal dibulan syawal kita sangat dianjurkan untuk meneruskan misi mulia Ramadhan dengan melaksanakan puasa syawal 6 hari boleh dilaksanakan berturut-turut selama 6 hari boleh di selang seling boleh pula dengan cara mengikuti puasa senin kamis, bebas terpenting dilakukan 6 kali/ hari selama bulan syawal seterusnya mengganti misi sholat tarawih dengan sholat qiyamullail baik dilaksanakan sebelum ataupun sesudag tidur.

Dari Abu Ayyub radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Siapa yang melakukan puasa Ramadhan lantas ia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim, no. 1164)

Sepadat apapun agenda syawal dan aidul fitri kita jangan lalaikan mesin syawal, yaitu puasa 6 hari di bulan Syawal.

Para Jamaah Salat Idul fitri rahimani wa rahimakumullah …

Sebagimana yang kita maklumi bersama, Negeri yang kita cintai ini mencanangkan 2045, Indonesia raya berusia 100 tahun dihitung sejak kita merdeka 17 Agusutus 1945, Harapan para tokoh generasi kita diharapkan tumbuh menuju generasi emas. Generasi yang berdaya saing tinggi, memiliki ilmu dan kreatifitas yang optimal dan mampu bersaing dengan negara yang berkembang.

Dalam bab mengoptimalkan generasi emas dalam hemat kami sebanding dengan urgensinya membumikan generasi sholeh, ucapan lainnya, negeri ini membutuhkan generasi emas intinya generasi sholeh. Bagaimana tidak, Bagi kami generasi emas belum tentu sholeh dan generasi sholeh sudah pasti generasi emas. Sebagaimana yang dimaklumi, demi lahirnya generasi emas, presiden kita mencanangkan program makan bergizi gratis dikuatkan oleh program gubernur Kaltim kita dengan program Pendidikan gratis sehingga S3. Sebuat konsep yang sempurna dari atas kebawah juga dari bawah ketas.

Para Jamaah Salat Idul fitri rahimani wa rahimakumullah

Kita semua sudah mengetahui bahwa Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebenarnya adalah implementasi dari ajaran Islam. Karena Islam mengharuskan memberi makan anak yatim dan fakir miskin. Ini pesan besar Ramadan, misi ibadah puasa kita untuk selalu berbagi kepada siapa saja dan dalam kondisi apa saja. Persoalannya presiden kita akan memberikan makan garis dengan gaya Umar bin Khattab atau ada gaya yang lain lagi. Jika gaya Umar bin khattab, lapor….. pak presidenku :
1.Baginda Umar sendiri yang pikul gandumnya
2.Umar sendiri yang memasaknya
3.dan khalifah Umar sendiri yang menyuapi warganya..apakah presiden terpilih kita akan melakukan hal yang sama. Jikapun tidak memungkinkan dengan gaya seperti yang dicontohkan Umar bin Khattab itu, paling tidak paketnya diberi tetap yang terbaik, menu terbaik dengan sajian yang terbaik diberikan oleh orang terbaik negeri ini.

Mengapa mesti demikian..Ramadhan yang ajarkan kita demikian, puasa yang didik kita demikian dan mental magfiroh mental rahmah dan mental itqum minan nar yang paksa kita bertindak demikian.

Hadirin Salat Idul fitri rahimani wa rahimakumullah …

Mengoptimalkan Program emas demi lahirkan generasi emas presiden kita syukurnya didukung 100% oleh gubernur terpih DR H Rudy Mas’ud SE ME dan wakil gubernur bapak Ir H Seno Aji M.Si dengan program heboh mereka gratispoll terutama dalam bidang Pendidikan. Program seperti ini dalam hemat kami merupakan program pengulangan pada masa Umar bin abdul Azis.

Seperti apa gayanya Khalifa Umar bin Abd azis dalam mengeluarkan masyarakatnya dari kemiskinan. Diantaranya khalifah mengoptimalkan SDM ( sumber daya masuia ) melalui bidang Pendidikan dengan bekerjasama dengan para ulama pakar Pendidikan ataupun ulama pada masanya sehingga:
1.meningkatnya intelektual masyarakat berbanding lurus dengan meningkat pula kepedulian untuk membangun diri dan negeri mereka
2.dengan bekal Pendidikan yang optimal akan lahir kemandirian dan adab. Sehingga masyarakat malu meminta dan membebani orang lain dalam segala hajad hidup.
3.akan muncul keinginan masyarakat balas budi dengan bekal intelektual yang telah di tanamkan oleh khalifah.

Program gubernur kita dengan program Pendidikan gratis sehingga S3. Jika memang gaya Umar bin Abd azis yang jadi inspirasi…. Lapor pak Gubenrnur..
Saat Umar bin Abdul Azis menjadi khalifah Umayyah yang sebelumnya menjadi gubernur di Madinah masyarakatnya mayoritas di rundung ujian kemiskinan yang luar biasa. Saat tampuk kepemimpinan di pegang oleh Umar bin Abd Azis ia meningkatkan SDM dan intelektual warganya dengan bekerja sama dengan ulama dalam memompa semangat belajar keislaman dan keimanan warga sehingga warga tercerdaskan dengan kemandirian dan adab serta berjuang menata hidup agar tidak menjadi beban orang lain atau menjadi beban negara.

Efek positif pelatihan dan bimbingan, arahan dan nasehat di optimalkan khalifah untuk masyarakat dengan bekerja sama dengan pakar Pendidikan dan alim ulama pada masanya terpompa intelektual dan keimanan masyarakat serta keislaman masyarakat sehingga tidak heran dengan bekal intelektual yang baik tidak ada masyarakat yang mau menerima zakat. Ketika itu, di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, rakyatnya berhasil keluar dari kemiskinan. Semua orang hidup dalam kondisi berkecukupan. Tidak hanya di Afrika yang rasakan kemulian tersebut tetapi juga di seluruh wilayah kekuasaan Islam, termasuk Irak dan Basrah.

Gubernur kita sangat paham, dalam catatan UNESCO rendahnya hasil capaian Indonesia dalam program PISA (Program for International Student Assessment) pada tahun 2022. Indonesia berada di peringkat 69 dari 81 negara. Gubernur kita sudah sangat tahu Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan yakni, dari 1.000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Gubernur kita sangat mengerti sekali bahwa peringkat Pendidikan Indonesia seAsia berada pada pringkat ke empat mampu di kalahkan Fhilipina Malasyaia dan singapura. Untuk itu semua gubernur kita keluarkan program gratispoll untuk bidang Pendidikan.

Untuk itu kita berharap banyak, dengan program gratispoll gubernur ini disaat Sebagian bertanya :
1.propinsi mana yang kumpulan zakatnya tertinggi semoga jawabnya kaltim
2.propinsi mana yang tidak ada masyarakatnya yang putus sekolah atau tidak sekedar tamatan SMP atau SMA…semoga jawabnnya kaltim
3.propinsi mana yang zakatnya keluar dari Kaltim untuk wilayah dan provinsi lain semoga jawabannya prov Kaltim
4.Propinsi mana yang angka intelektualnya terbanyak di indoensia, semoga jawabnnya kaltim
5.Prropinsi mana yang masyarakatnya sangat mandiri semoga jawabnya prov Kal-tim
6.Provinsi mana yang paling banyak warganya diangkat jadi mentri dan staf khusus kepresidenan semoga jawabnnya kaltim
7.Provinsi mana yang SDM nya banyak diperbantukan oleh PBB UNESCO WHO dan badan internasional lainnya semoga jawabannya adalah kaltim

Akhirat prioritas:
Perubahan yang dahsyat masyarakat dalam kepemimpinan khalifah Umar bin Abd azis adalah tauladan dari misi hidup beliau sendiri yang bermental akhirat. Apa saja yang akan dikerjakan oleh khalifah selalu akhirat yang menjadi standa pertimbangan beliau. Akhirnya dari misi mulia tersebut menimbulkan semangat berlomba untuk melayani masyarakat dan semangat berlomba untuk memajukan masyarakat serta semangat yang luar biasa untuk membimbing masyarakat kearah yang lebih baik.

Jadi generasi emas adalah generasi sholeh, pahami dengan baik. Bahwa generasi emas belum tentu sholeh dan generasi sholeh sudah pasti generasi emas. Untuk mewujudkan generasi sholeh diatas diantaranya bermental akhirat dan kita wajib membiasakan dzikir sebagai wujud kepedulian kita dan keberpihakan kita kenegeri akhirat. Dan bermental akhirat Jujur..Tak dipungkuri dan semua kita menyadari bahwa kita termasuk orang-orang yang lalai dari ketaatan dan berdzikir pada Allah, lebih-lebih lagi dalam mengingat akhirat. Apa buktinya?

Lihat saja diri kita?
Kita kurang memperhatikan ibadah wajib. Kalau pun memperhatikan ibadah wajib, pasti ada kekurangan dalam yang sunnah atau kita merasa “sudah lah cukup dengan wajib saja”. Kebiasaan kita juga menganggap maksiat bahkan dosa besar sebagai hal yang biasa. Mengapa hal ini bisa terjadi, jawabnya adalah metal kita belum meng-akhirat.

Inilah contoh nyata mental akhirat:

Pertama: Kita kagum dengan Surat Edaran Gubernur Sulteng Anwar Hafid, Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2025 yang mengatur kewajiban bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemerintah provinsi untuk mengutamakan salat berjamaah.: ASN Langgar Waktu Salat Bisa Dicopot. Ini lah mental akhirat itu.

Kedua: Dilarang Beroperasi Selama Mudik Lebaran, Dedi Mulyadi akan Beri Kompensasi 3 Juta pada Tukang Becak dan Sopir Angkot. Tidak bijak melarang tetapi ada solusi, inilah mental akhirat itu.

Ketiga: Dengan Lantang, Sosok Wali Kota yaitu Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo. anggaran sebesar Rp 3 miliar akan direfocusing pada perubahan dan digunakan untuk membuat 600 gerobak sampah. Inilah contoh mental akhirat

Terlepas Sebagian orang menganggap itu pencitraan bagi kami ini sebuah kemuliaan dan ibu pertiwi berharap mental pahlawan ini, jika ini pencitraan allah akan tampakkan keburukannya tetapi jika ini merupakan buah dari hati dan mental akhirat kebaikannya juga allah akan tanapakkan.

Lebih-lebih lagi jika ada pemimpin yang tidak beriman pada Allah, maka kelalaiannya sampai pada taraf yang sempurna, tidak mengingat akhirat sama sekali, hidupnya layaknya binatang ternak, hanya paham makan, minum, tidur, bersenang-senang dan istirahat. Inilah yang Allah sebutkan,

وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ

“Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad: 12)

Jangan-jangan kita yang mengaku sebagai muslim, keadaannya malah seperti binatang ternak di atas. Na’udzu billah min dzalik.

Apa sebab yang membuat kita bisa berada dalam ghaflah (kelalaian)? Dan penyakit ini wajib dijauhi oleh generasi emas atau generasi sholeh jika Indonesia berkeinginan menjadi negara yang berpengaruh dan layak bersaing dengan negara tetangga yang telah maju. Apa yang wajib dijauhi oleh generasi emas atau generasi sholeh dimasa yang akan datang ?

Pertama: Ingin terus rehat atau beristirahat. Padahal rehat yang hakiki nanti di akhirat sedangkan dunia adalah masa kita untuk beramal.
Kedua: Semangat dalam mencari kelezatan dunia. Akibatnya nanti adalah melalaikan kewajiban dan menerjang yang haram demi dunia.
Ketiga: Karena sudah mati rasa terhadap dosa. Bahkan ada yang merasa bahwa dosa yang diterjang adalah suatu kebaikan.
Keempat: Mengikuti hawa nafsu.
Kelima: Sibuk dengan kerja dan mencari nafkah.

Mukmin yang terpuji adalah jika bisnis dan pekerjaan dunia yang ia jalani tidak melalaikannya dari mengingat Allah dan akhirat sebagaimana disebut dalam ayat,

فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآَصَالِ (36)

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ (37)

“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.” (QS. An-Nuur: 36-37)

Keenam: Waktu dihabiskan dengan permainan dan games.
Ketujuh: Banyak bersenang-senang dengan pakaian, makanan dan kelezatan dunia.
Kedelapan: Cinta dunia dan merasa hidup lama.
Kesembilan: Berteman dengan orang-orang yang lalai (ghaflah).

Disebutkan dalam ayat,

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr: 19)

Kesepuluh: Banyak sibuk dengan hal mubah.

Contoh banyak “ngobrol” setelah Isya sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari, no. 568)

Karena sebab di atas bisa membuat kita lalai dalam berbagai bentuk kelalaian berikut ini. Di antaranya :
1.Enggan duduk dalam majelis ilmu untuk mempelajari agama.
2.Enggan mempelajari Al-Qur’an dengan membaca, memahami dan menghafalkannya serta mendalami ilmu di dalamnya.
3.Enggan berdzikir kepada Allah.
4.Enggan membaca dan menghafalkan dzikir yang bisa digunakan untuk melindungi diri.
5.Lalai dalam memperhatikan niat.
6.Beramal namun tidak memperhatikan manakah amalan yang lebih prioritas dari yang lainnya.

Semoga uraian khutbah singkat ini membantu kita untuk memproduksi SDM yang berkwalitas demi indoensia emas pada tahun 2045. Amin ya robbal alamin. Demikian khutbah pertama ini. Moga Allah memberi taufik dan hidayah.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

1 Syawal Hari Senin, Menag: Awal Ramadan Sama dan Alhamdulillah Lebaran pun Sama

0
Menteri Agama Prof.Dr.KH Nasaruddin Umar, MA. (ist)

JAKARTA –Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1446H/2025 M jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Penetapan Lebaran ini didasarkan pada keputusan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar, di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta, Sabtu 29 Maret 2025/29 Ramadan 1446 H.

“Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025,” ujar Menag dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H.

Menurut Menag, sidang menyepakati keputusan tersebut karena dua hal. “Pertama, kita telah mendengar paparan Tim Hisab Rukyat Kemenag posisi hilal hari ini di seluruh Indonesia masih di bawah ufuk dengan ketinggian berkisar minus 3 derajat 15,47 detik sampai minus 1 derajat 4,57 detik. Dengan sudut elongasi berkisar 1 derajat 12,89 detik hingga 1 derajat 36,38 detik,” kata Menag.

“Secara hisab, data hilal pada hari ini belum memenuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS,” imbuhnya.

Artinya, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1446 H, tidak ada yang memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Diketahui, bahwa Menteri Agama anggota MABIMS menyepakati kriteria baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.

Dengan posisi demikian, lanjut Menag, maka secara astronomis atau hisab, hilal tidak dimungkinkan untuk dilihat. Hal ini selanjutnya terkonfirmasi oleh pernyataan para perukyah yang diturunkan Kemenag.

Pada tahun ini, rukyah dilaksanakan Kemenag pada 33 lokasi di Indonesia. “Kita mendengar laporan dari sejumlah perukyah hilal yang bekerja di bawah sumpah, mulai dari Aceh hingga Papua. Di 33 titik tersebut, tidak ada satu pun perukyah dapat melihat hilal,” ujar Menag yang didampingi Wakil Menteri Agama Romo Syafi’i, Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang, Ketua MUI KH Asrorun Niam, dan Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad.

Karena dua alasan tersebut, Sidang Isbat menyepakati untuk mengistikmalkan (menyempurnakan) bulan Ramadan menjadi 30 hari sehingga 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025.

“Jadi, Minggu besok umat Islam di Indonesia masih akan menjalani ibadah puasa Ramadan, selanjutnya malam Senin akan takbiran menyambut Idul fitri,” jelas Menag.

Menurut Menag, umat Islam di Indonesia perlu bersyukur dengan Ramadan dan Syawal yang terjadi tahun ini, di mana seluruh elemen masyarakat bisa mengawali dan mengakhiri dengan waktu yang sama.

“Alhamdulillah satu keberuntungan bangsa Indonesia, tahun ini awal Ramadannya sama dan alhamdulillah lebarannya pun sama,” tutur Menag.

“Mudah-mudahan keputusan ini merupakan sarana untuk umat Islam di Indonesia agar tetap menjaga toleransi dan kebersamaan, baik dalam menjalankan ibadah maupun dalam bermasyarakat di dalam naungan tanah air yang sama,” sambungnya.

Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H ini digelar secara luring dan dihadiri perwakilan ormas Islam, perwakilan Duta Besar negara sahabat, Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama.

Sebagaimana diketahui bahwa sidang isbat yang digelar pemerintah ini, pimpinan Ormas Islam hadir, termasuk perwakilan Ormas Islam Al Washliyah. Ormas Al Washliyah lahir sebelum Indonesia merdeka, tepatnya 30 November 1930/9 Rajab 1349 H di Kota Medan, Sumatera Utara. Kini Al Washliyah telah menjangkau 35 provinsi di Indonesia, 9 perwakilan luar negeri. Al Washliyah memiliki program andalan utama, yakni Pendidikan, sosial dan dakwah. (kemenag/sir)

Adab Salat Ied

0
Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah, Tgk.Abdul Hamid Usman, Lc,MA

KETIKA bulan Syawal sudah terlihat melalui rukyah (dan hisab), pertanda bulan Rmadan berakhir. Maka perlu kita ketahui adab menyambut Ied Fitri. Ketika matahari terbenam di akhir bulan Ramadan, maka bertakbirlah, sesuai perintah Allah dalam Al Qur’an; “Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” (Qs. Al Baqarah 185).

Ketika usai menunaikan Salat Maghrib akhir bulan Ramadan, zikir kita berubah, menjadi membaca takbir berjamaah. Kumandangkan takbir di berbagai tempat, di masjid, pasar, sekolah, di lapangan serta lainnya.

Sebelum berangkat ke tempat Salat Ied, disunnahkan mandi terlebih dahalu. Cara mandinya seperti mandi wajib, semua anggota badan kita terkena air. Bedanya pada niat, kita berniat mandi sunnah Ied Fitri. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra, bahawa sanya Nabi Saw mandi sebelum berangkat menuju tempat Salat Ied (Hr.Malik, Alwathha’). Dan Ibnu Umar mandi sunnah sebelum berangkat ke musalla (tempat salat) menunaikan salat Id.”

Memakai pakaian yang bagus waktu Salat Id. Nabi Saw bersabda:
عن عبد الله بن عُمَرَ رضي الله عنه قَالَ أَخَذَ عُمَرُ جُبَّةً مِنْ إِسْتَبْرَقٍ تُبَاعُ فِي السُّوقِ فَأَخَذَهَا فَأَتَى بِهَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ابْتَعْ هَذِهِ تَجَمَّلْ بِهَا لِلْعِيدِ وَالْوُفُودِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا هَذِهِ لِبَاسُ مَنْ لا خَلاقَ لَهُ

Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma berkata, ‘Umar radhiallahu anhu mengambil (membeli) sebuah jubah dari sutera yang dijual di pasar, lalu dia mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian berkata, ‘Wahai Rasulullah, belilah ini dan berhiaslah dengannya untuk hari raya dan menyambut tamu.’ Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ini adalah pakaian orang yang tidak mendapatkan bagian (di hari kiamat).” [HR. Bukhari, no. 948]. Nabi Saw menerima pemberian pakaian baru, menolak pakaian yang terbuat dari sutera.

Makan sebelum berangkat ke tempat Salat Ied Fitri. Seperti diriwayatkan Imam Albukhari ra, “bahwa Nabi Saw tidak berangkat ke masjid untuk Salat Id Fitri sampai ia makan kurma, dalam hitungan ganjil.”

Berbeda jalan pergi menuju masjid dan jalan waktu pulang dari shalat Id. Sabda Nabi Saw;
كانَ النبيُّ ﷺ إذا كانَ يَوْمُ عِيدٍ خالَفَ الطَّرِيقَ.
الراوي: جابر بن عبدالله • البخاري، صحيح البخاري (٩٨٦)
Nabi Saw waktu Salat Ied membedakan jalan pergi dan pulang dari tempat salat.” (Hr.Jabir bin Abdullah, Albukhari, Shahih Albukhari, 986)

Disunnahkan menuju tempat shalat Id berjalan kaki. Nabi Saw bersabda;

كان رسول الله صلى الله وسلم يخرجُ إلى العيدِ ماشيًا ويرجعُ ماشيًا
صحيح ابن ماجه (١٠٧٧)
Nabi Saw menuju tempat Salat Id berjalan kaki demikian juga saat kembali dari shalat Id” (shahih ibnu Majah 1077). Bagi yang ingin menggunakan keneraan tidak ada masalah.

Apabila tempat shalat Id di dalam masjid, maka tunaikan shalat tahyat masjid dua rakaat. Apabila shalat Id ditunaikan di lapangan, maka tidak ada shalat sunnah qabliyah. Nabi Saw bersabda;
إِذا دَخَلَ أحَدُكُمُ المَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أنْ يَجْلِسَ.
صحيح البخاري (٤٤٤) • [صحيح]
“Apabila kamu masuk masjid, maka rukuklah dua rakaat sebelum kamu duduk.” (Shaih Albukhari, 444).

Sangat dianjurkan untuk hadir ketempat Salat Ied mendengarkan khutbah. Nabi Saw bersabda;
قَدْ قضيْنا الصلاةَ فمَنْ أحبَّ أنْ يجلِسَ للخطْبَةِ فلْيَجْلِس، ومن أحبَّ ألا يذْهَبَ فلْيَذْهَبْ
(صحيح الجامع (٤٣٧٦)
“Kita telah selesai melaksanakan salat (Ied), maka barangsiapa yang ingin mendengarkan khutbah maka duduklah, dan barangsiapa yang ingin berpergian maka silakan.” (Shahih Aljamik 4376).

Ucapkan tahniah (selamat Ied Fitri dan saling mendoakan sesama muslim Rasulullah Saw bersabda;
قال وائلةُ: لقيتُ رسولَ اللهِ ﷺ يومَ عيدٍ فقلتُ: تقبَّلَ اللهُ مِنّا ومنكَ، قال: نعم تقبَّلَ اللهُ مِنّا ومنكَ
السنن الكبرى للبيهقي (٣/٣١٩)
Wailah berkata, aku berjumpa dengan Rasulullah Saw pada hari Idul Fitri, maka aku katakan, mudah2an Allah Swt menerima amal ibadah kami dan amal ibadah anda, Nabi Saw menjawab, yaa, mudah-mudahan Allah Swt menerima amal ibadah kami dan ibadah anda.” (Sunan Alkubra, Baihaki (3/319).

Pada hari Ied Fitri, luangkan hati, maafkan kesalahan orang lain dan juga kesalahan orang terhadap diri kita, dengan menjalin silaturrahim.
Nabi Saw beesabda;
ليسَ الواصِلُ بالمُكافِئِ، ولَكِنِ الواصِلُ الذي إذا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وصَلَها.
البخاري، صحيح البخاري (٥٩٩١)
“Orang yang menyambung silaturahim bukanlah orang yang membalas silaturahim, melainkan orang yang menyambung silaturahim ketika silaturahim itu putus” (AlBukhari, Shahih AlBukhari (5991).

Dalam menjalin silaturrahim, jagalah adab sebagai muslim. Banyak orang salah dalam bersilaturrahim, bersalaman antara laki laki dan perempuan yang bukan muhrim, hukumnya haram. Kedua, masuk ke rumah orang lain tanpa memberi salam. Ketiga, ketika berkumpul bersama keluarga, sering berbuat ghibah dan namimah. Ini perbuatan yang salah dalam merayakan Ied Fitri

Almanar Jakarta, 30 Ramadan 1446 H
الفقير الى الله
Tgk. Abdul Hamid Usman
Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah