Khutbah Idul Fitri 1446 H, Ramadan: Mesin Cetak Untuk SDM Emas

Khatib: H Ishak bin Ibrahim bin Hasan Lc MH

  • Masjid Al Muttaqien Islamic Centre Prov Kalimantan Timur
  • Ketua PW Al Jam’iyatul Washliyah Provinsi Kalimantan Timur
  • Senin 31 Maret 2025/1 Syawal 1446 H

اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (×3) اللهُ اَكبَرْ (×3

اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ

الْحَمْدَ لله….. الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَللهمَّ صَلِّ عَلَى محمدٍ وعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِيْنَ

اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا الحاضرون (اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا)

Allahu akbar … Allahu akbar … Walillahilhamd.

Jamaah Salat Idul Fitri rahimakumullah.

Puji syukur tak henti-hentinya kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat besar kepada kita semua pada hari ini, yaitu mempertemukan dengan hari raya Idul Fitri, setelah satu bulan penuh kita menjalankan ibadah puasa. Shalawat dan salam mari kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi yang mulia Muhammad SAW beserta para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Melalui mimbar yang mulia ini, khatib mengajak kepada diri khatib sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat Idul Fitri pada pagi hari ini, untuk terus istiqamah dalam menjalankan ibadah dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta menjauhi semua larangan-larangan-Nya. Sebab, tidak ada bekal yang paling baik untuk kita bawa menuju akhirat selain Taqwa kepada Allah SWT. Firman Allah swt

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102).

Diantara tehnik cepat mengoptimalkan ketaqwaan kita adalah dengan acra me-muhasabah diri ? caranya ada dua :

Pertama:
Me-muhasabah diri dengan memperbaiki ketakwaan kita, Pesan Allah

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

Kedua:
Evaluasi dan monitoring segala aktifitas keseharian kita kata Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim,

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَانْظُرُوا مَاذَا ادْخَرْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ لِيَوْمِ مَعَادِكُمْ وَعَرَضَكُمْ عَلَى رَبِّكُمْ

“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. Lihatlah apa yang telah kalian siapkan untuk diri kalian berupa amal shalih untuk hari di mana kalian akan kembali dan setiap amal kalian akan dihadapkan kepada Allah.”

Insya allah dengan ukuran amal yang maksimal dalam menjalankan dua pesan besar ( baca 1: memperbaiki, memupuk suburkan ketaqwaan kita dan mengevaluasi serta 2: memonitoring segala aktifitas keseharian kita ) Allah akan mudahkan kita menjadi generasi emas yaitu generasi sholeh yang diharapkan. Sehingga impian-impian idel raksaan yang ada dalam pikiran semua kita tidak mustahil terwujud.

Para Jamaah Salat Idul fitri Rahimani wa rahimakumullah …

Ramadan tahun 1446 mengesan sebagai mesin cetak bagi program presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Bagaiman tidak, semua kita tahu diantara program presiden terpilih mewujudkan generasi emas Indonesia tahun 2045. Ramadhan adalah tempatnya, ya Ramadhan tidak ada bulan yang tepat untuk mencetak program tersebut selain Ramadhan. Bagaimana tidak?

1.Ramadanlah bulan yang mengajarkan kita ikhlas dan jujur, sehingga puasa sebulan berasa ringan dan tidak berani makan minum sekalipun orang lain tidak tahu. Generasi emas membutuhkan keikhlasan plus kejujuran tersebut.
2.Ramadanlah bulan yang bisa menyatukan antara anak ayah dan ibu dalam satu meja makan sementara bulan yang lain tidak mampu, untuk itu segera mamfaatkan untuk mengkhwalitaskan intraksi dan keilmuan diri kita dan keluarga. Generasi emas membutuhkan support yang tinggi dari orang tua dan masyarakat yang ada disekitarnya.
3.Pada bulan Ramadanlah kita banyak mendapatkan Pendidikan dan nasehat melalui kuliah singkat/ cepat. Ada kultum setelah Subuh, ada kultum setelah Zuhur, ada kultum sebelum berbuka, ada kultum sebelum Taraweh ada Kultum Nuzulul Quran ada kultum lailatyul Qodar dsb. Generasi emas membutuhkan banyak skill dan skiil tersebut didapatkan melalui membaca dan belajar
4.Ramadan lah kita diajak membaca Quran sebanyak banyaknya, sebagaimana kita ketahui Quran merupakan sumber besar Pendidikan motivasi hidup dan nasehat untuk semua kita. Generasi emas memerlukan bacaan yng berkhwalitas dari penulis yang berkwalitas dan buku-buku yang berkwalitas pula.
5.Ramadan mengajak kita untuk hidup berbagi dalm suka maupun duka, bahkan memberikan perbukaan puasa kepada orang yang puasa kita mendapat pahala doble tanpa mengurangi pahala yang yang menerima hadiah buka puasa kita. Generasi emas diharapkan menjadi generasi yang hidup Nurani berbaginya dan menolong tanpa pamrih demi kepentingan bangsa dan orang banyak.

Segala yang kami uraikan diatas dibutuhkan oleh generasi emas, generasi sholeh generasi yang diharapkan peran sertanya dalam mengisi misi kemerdekaan pada masa yang akan datang.

Para Jamaah Salat Idul fitri Rahimani wa rahimakumullah

Saat ini mesin cetak tersebut, Ramadhan telah pergi berganti dengan mesin cetak berikutnya yaitu Syawal dibulan syawal kita sangat dianjurkan untuk meneruskan misi mulia Ramadhan dengan melaksanakan puasa syawal 6 hari boleh dilaksanakan berturut-turut selama 6 hari boleh di selang seling boleh pula dengan cara mengikuti puasa senin kamis, bebas terpenting dilakukan 6 kali/ hari selama bulan syawal seterusnya mengganti misi sholat tarawih dengan sholat qiyamullail baik dilaksanakan sebelum ataupun sesudag tidur.

Dari Abu Ayyub radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Siapa yang melakukan puasa Ramadhan lantas ia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim, no. 1164)

Sepadat apapun agenda syawal dan aidul fitri kita jangan lalaikan mesin syawal, yaitu puasa 6 hari di bulan Syawal.

Para Jamaah Salat Idul fitri rahimani wa rahimakumullah …

Sebagimana yang kita maklumi bersama, Negeri yang kita cintai ini mencanangkan 2045, Indonesia raya berusia 100 tahun dihitung sejak kita merdeka 17 Agusutus 1945, Harapan para tokoh generasi kita diharapkan tumbuh menuju generasi emas. Generasi yang berdaya saing tinggi, memiliki ilmu dan kreatifitas yang optimal dan mampu bersaing dengan negara yang berkembang.

Dalam bab mengoptimalkan generasi emas dalam hemat kami sebanding dengan urgensinya membumikan generasi sholeh, ucapan lainnya, negeri ini membutuhkan generasi emas intinya generasi sholeh. Bagaimana tidak, Bagi kami generasi emas belum tentu sholeh dan generasi sholeh sudah pasti generasi emas. Sebagaimana yang dimaklumi, demi lahirnya generasi emas, presiden kita mencanangkan program makan bergizi gratis dikuatkan oleh program gubernur Kaltim kita dengan program Pendidikan gratis sehingga S3. Sebuat konsep yang sempurna dari atas kebawah juga dari bawah ketas.

Para Jamaah Salat Idul fitri rahimani wa rahimakumullah …

Kita semua sudah mengetahui bahwa Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebenarnya adalah implementasi dari ajaran Islam. Karena Islam mengharuskan memberi makan anak yatim dan fakir miskin. Ini pesan besar Ramadan, misi ibadah puasa kita untuk selalu berbagi kepada siapa saja dan dalam kondisi apa saja. Persoalannya presiden kita akan memberikan makan garis dengan gaya Umar bin Khattab atau ada gaya yang lain lagi. Jika gaya Umar bin khattab, lapor….. pak presidenku :
1.Baginda Umar sendiri yang pikul gandumnya
2.Umar sendiri yang memasaknya
3.dan khalifah Umar sendiri yang menyuapi warganya..apakah presiden terpilih kita akan melakukan hal yang sama. Jikapun tidak memungkinkan dengan gaya seperti yang dicontohkan Umar bin Khattab itu, paling tidak paketnya diberi tetap yang terbaik, menu terbaik dengan sajian yang terbaik diberikan oleh orang terbaik negeri ini.

Mengapa mesti demikian..Ramadhan yang ajarkan kita demikian, puasa yang didik kita demikian dan mental magfiroh mental rahmah dan mental itqum minan nar yang paksa kita bertindak demikian.

Hadirin Salat Idul fitri rahimani wa rahimakumullah

Mengoptimalkan Program emas demi lahirkan generasi emas presiden kita syukurnya didukung 100% oleh gubernur terpih DR H Rudy Mas’ud SE ME dan wakil gubernur bapak Ir H Seno Aji M.Si dengan program heboh mereka gratispoll terutama dalam bidang Pendidikan. Program seperti ini dalam hemat kami merupakan program pengulangan pada masa Umar bin abdul Azis.

Seperti apa gayanya Khalifa Umar bin Abd azis dalam mengeluarkan masyarakatnya dari kemiskinan. Diantaranya khalifah mengoptimalkan SDM ( sumber daya masuia ) melalui bidang Pendidikan dengan bekerjasama dengan para ulama pakar Pendidikan ataupun ulama pada masanya sehingga:
1.meningkatnya intelektual masyarakat berbanding lurus dengan meningkat pula kepedulian untuk membangun diri dan negeri mereka
2.dengan bekal Pendidikan yang optimal akan lahir kemandirian dan adab. Sehingga masyarakat malu meminta dan membebani orang lain dalam segala hajad hidup.
3.akan muncul keinginan masyarakat balas budi dengan bekal intelektual yang telah di tanamkan oleh khalifah.

Program gubernur kita dengan program Pendidikan gratis sehingga S3. Jika memang gaya Umar bin Abd azis yang jadi inspirasi…. Lapor pak Gubenrnur..
Saat Umar bin Abdul Azis menjadi khalifah Umayyah yang sebelumnya menjadi gubernur di Madinah masyarakatnya mayoritas di rundung ujian kemiskinan yang luar biasa. Saat tampuk kepemimpinan di pegang oleh Umar bin Abd Azis ia meningkatkan SDM dan intelektual warganya dengan bekerja sama dengan ulama dalam memompa semangat belajar keislaman dan keimanan warga sehingga warga tercerdaskan dengan kemandirian dan adab serta berjuang menata hidup agar tidak menjadi beban orang lain atau menjadi beban negara.

Efek positif pelatihan dan bimbingan, arahan dan nasehat di optimalkan khalifah untuk masyarakat dengan bekerja sama dengan pakar Pendidikan dan alim ulama pada masanya terpompa intelektual dan keimanan masyarakat serta keislaman masyarakat sehingga tidak heran dengan bekal intelektual yang baik tidak ada masyarakat yang mau menerima zakat. Ketika itu, di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, rakyatnya berhasil keluar dari kemiskinan. Semua orang hidup dalam kondisi berkecukupan. Tidak hanya di Afrika yang rasakan kemulian tersebut tetapi juga di seluruh wilayah kekuasaan Islam, termasuk Irak dan Basrah.

Gubernur kita sangat paham, dalam catatan UNESCO rendahnya hasil capaian Indonesia dalam program PISA (Program for International Student Assessment) pada tahun 2022. Indonesia berada di peringkat 69 dari 81 negara. Gubernur kita sudah sangat tahu Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan yakni, dari 1.000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Gubernur kita sangat mengerti sekali bahwa peringkat Pendidikan Indonesia seAsia berada pada pringkat ke empat mampu di kalahkan Fhilipina Malasyaia dan singapura. Untuk itu semua gubernur kita keluarkan program gratispoll untuk bidang Pendidikan.

Untuk itu kita berharap banyak, dengan program gratispoll gubernur ini disaat Sebagian bertanya :
1.propinsi mana yang kumpulan zakatnya tertinggi semoga jawabnya kaltim
2.propinsi mana yang tidak ada masyarakatnya yang putus sekolah atau tidak sekedar tamatan SMP atau SMA…semoga jawabnnya kaltim
3.propinsi mana yang zakatnya keluar dari Kaltim untuk wilayah dan provinsi lain semoga jawabannya prov Kaltim
4.Propinsi mana yang angka intelektualnya terbanyak di indoensia, semoga jawabnnya kaltim
5.Prropinsi mana yang masyarakatnya sangat mandiri semoga jawabnya prov Kal-tim
6.Provinsi mana yang paling banyak warganya diangkat jadi mentri dan staf khusus kepresidenan semoga jawabnnya kaltim
7.Provinsi mana yang SDM nya banyak diperbantukan oleh PBB UNESCO WHO dan badan internasional lainnya semoga jawabannya adalah kaltim

Akhirat prioritas:
Perubahan yang dahsyat masyarakat dalam kepemimpinan khalifah Umar bin Abd azis adalah tauladan dari misi hidup beliau sendiri yang bermental akhirat. Apa saja yang akan dikerjakan oleh khalifah selalu akhirat yang menjadi standa pertimbangan beliau. Akhirnya dari misi mulia tersebut menimbulkan semangat berlomba untuk melayani masyarakat dan semangat berlomba untuk memajukan masyarakat serta semangat yang luar biasa untuk membimbing masyarakat kearah yang lebih baik.

Jadi generasi emas adalah generasi sholeh, pahami dengan baik. Bahwa generasi emas belum tentu sholeh dan generasi sholeh sudah pasti generasi emas. Untuk mewujudkan generasi sholeh diatas diantaranya bermental akhirat dan kita wajib membiasakan dzikir sebagai wujud kepedulian kita dan keberpihakan kita kenegeri akhirat. Dan bermental akhirat Jujur..Tak dipungkuri dan semua kita menyadari bahwa kita termasuk orang-orang yang lalai dari ketaatan dan berdzikir pada Allah, lebih-lebih lagi dalam mengingat akhirat. Apa buktinya?

Lihat saja diri kita?
Kita kurang memperhatikan ibadah wajib. Kalau pun memperhatikan ibadah wajib, pasti ada kekurangan dalam yang sunnah atau kita merasa “sudah lah cukup dengan wajib saja”. Kebiasaan kita juga menganggap maksiat bahkan dosa besar sebagai hal yang biasa. Mengapa hal ini bisa terjadi, jawabnya adalah metal kita belum meng-akhirat.

Inilah contoh nyata mental akhirat:

Pertama: Kita kagum dengan Surat Edaran Gubernur Sulteng Anwar Hafid, Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2025 yang mengatur kewajiban bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemerintah provinsi untuk mengutamakan salat berjamaah.: ASN Langgar Waktu Salat Bisa Dicopot. Ini lah mental akhirat itu.

Kedua: Dilarang Beroperasi Selama Mudik Lebaran, Dedi Mulyadi akan Beri Kompensasi 3 Juta pada Tukang Becak dan Sopir Angkot. Tidak bijak melarang tetapi ada solusi, inilah mental akhirat itu.

Ketiga: Dengan Lantang, Sosok Wali Kota yaitu Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo. anggaran sebesar Rp 3 miliar akan direfocusing pada perubahan dan digunakan untuk membuat 600 gerobak sampah. Inilah contoh mental akhirat

Terlepas Sebagian orang menganggap itu pencitraan bagi kami ini sebuah kemuliaan dan ibu pertiwi berharap mental pahlawan ini, jika ini pencitraan allah akan tampakkan keburukannya tetapi jika ini merupakan buah dari hati dan mental akhirat kebaikannya juga allah akan tanapakkan.

Lebih-lebih lagi jika ada pemimpin yang tidak beriman pada Allah, maka kelalaiannya sampai pada taraf yang sempurna, tidak mengingat akhirat sama sekali, hidupnya layaknya binatang ternak, hanya paham makan, minum, tidur, bersenang-senang dan istirahat. Inilah yang Allah sebutkan,

وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ

“Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad: 12)

Jangan-jangan kita yang mengaku sebagai muslim, keadaannya malah seperti binatang ternak di atas. Na’udzu billah min dzalik.

Apa sebab yang membuat kita bisa berada dalam ghaflah (kelalaian)? Dan penyakit ini wajib dijauhi oleh generasi emas atau generasi sholeh jika Indonesia berkeinginan menjadi negara yang berpengaruh dan layak bersaing dengan negara tetangga yang telah maju. Apa yang wajib dijauhi oleh generasi emas atau generasi sholeh dimasa yang akan datang ?

Pertama: Ingin terus rehat atau beristirahat. Padahal rehat yang hakiki nanti di akhirat sedangkan dunia adalah masa kita untuk beramal.
Kedua: Semangat dalam mencari kelezatan dunia. Akibatnya nanti adalah melalaikan kewajiban dan menerjang yang haram demi dunia.
Ketiga: Karena sudah mati rasa terhadap dosa. Bahkan ada yang merasa bahwa dosa yang diterjang adalah suatu kebaikan.
Keempat: Mengikuti hawa nafsu.
Kelima: Sibuk dengan kerja dan mencari nafkah.

Mukmin yang terpuji adalah jika bisnis dan pekerjaan dunia yang ia jalani tidak melalaikannya dari mengingat Allah dan akhirat sebagaimana disebut dalam ayat,

فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآَصَالِ (36)

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ (37)

“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.” (QS. An-Nuur: 36-37)

Keenam: Waktu dihabiskan dengan permainan dan games.
Ketujuh: Banyak bersenang-senang dengan pakaian, makanan dan kelezatan dunia.
Kedelapan: Cinta dunia dan merasa hidup lama.
Kesembilan: Berteman dengan orang-orang yang lalai (ghaflah).

Disebutkan dalam ayat,

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr: 19)

Kesepuluh: Banyak sibuk dengan hal mubah.

Contoh banyak “ngobrol” setelah Isya sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari, no. 568)

Karena sebab di atas bisa membuat kita lalai dalam berbagai bentuk kelalaian berikut ini. Di antaranya :
1.Enggan duduk dalam majelis ilmu untuk mempelajari agama.
2.Enggan mempelajari Al-Qur’an dengan membaca, memahami dan menghafalkannya serta mendalami ilmu di dalamnya.
3.Enggan berdzikir kepada Allah.
4.Enggan membaca dan menghafalkan dzikir yang bisa digunakan untuk melindungi diri.
5.Lalai dalam memperhatikan niat.
6.Beramal namun tidak memperhatikan manakah amalan yang lebih prioritas dari yang lainnya.

Semoga uraian khutbah singkat ini membantu kita untuk memproduksi SDM yang berkwalitas demi indoensia emas pada tahun 2045. Amin ya robbal alamin. Demikian khutbah pertama ini. Moga Allah memberi taufik dan hidayah.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *