Ketum PB Al Washliyah Minta Pengurus PP HIMMAH Beragam Asal Daerah

JAKARTA – Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) ke depan tidak hanya didominasi kader dari Sumatera Utara, namun berasal dari berbagai daerah, sehingga komposisi kepengurusan lebih nasional.

“Kami berharap pimpinan HIMMAH ke depan, tidak hanya satu warna, tapi ayoklah banyak warna. Kalau pun selama ini, PB masuknya 90 persen dari Sumatera Utara plus Sumatera, maka ke depan bagaimana?,” tanya Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM.

Penegasan itu dikemukakannya saat membuka secara resmi Muktamar XI HIMMAH di Menara Paninsula Hotel Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat, pada hari Jumat sore 08 Agustus 2025/14 Shafar 1447 H. Rapat tertinggi organisasi ini akan berlangsung tiga hari sampai hari Ahad 10 Agustus 2025/16 Shafar 1447 H.

“Andai persyaratan hari ini, begitu ketat sekali, harus LKI (Latihan Kader Instruktur). Saya tanya yang sudah LKI berapa orang? Kalau begitu turunkan ke bawah, harus LKM (Latihan Kader Menengah), berapa orang, berada di mana? Turunkan lagi, harus LKD (Latihan Kader Dasar), masih kurang. Kalau begitu, siapa yang bersedia membantu pimpinan pusat. Dengan begitu, Ketika terpilih maka lakukan training secepatnya untuk memahami visi HIMMAH,” pinta Masyhuril Khamis.

Masyhuril Khamis, yang juga Ketua Pusat Dakwah Perbaikan Akhlak Bangsa MUI Pusat ini, mengemukakan bahwa transpormasi itu dapat dilakukan terbuka. Jangan memaksakan kriteria calon pimpinan dianggap sulit. Dengan memberi kesempatan, maka komposisi pengurus di tingkat pusat akan banyak warna dan beragam asal daerah, yang dapat membantu dan memperkuat kepengurusan tingkat pusat.

Anggota Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat ini, juga mengakui bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) kader di pada tingkat Pengurus Besar Al Washliyah masih kurang. Kalau pun ada SDM-nya terbatas, kalau pun terbatas, itu pun tidak di ibukota, tapi kemungkinan berada di daerah.

Muktamar XI ini bertema Transpormasi HIMMAH menuju Indonesia Emas 2045, diikuti peserta dari 17 pengurus wilayah, pengurus cabang HIMMAH se-Indonesia. Hadir pada acara pembukaan muktamar, ketua-ketua Pimpinan Pusat Organisasi Bagian; Muslimat, IPA, GPA, ISARAH, IGDA, APA, sejumlah Pengurus Wilayah Al Washliyah, mewakili Kapolri, pejabat pemerintahan, Ketua DPP KNPI Dr.H.Ali Hanafiah,SE,MM, Sekretaris Korps HIMMAH, senior-senior HIMMAH, pengurus Majelis Kader PB Al Washliyah, dan lainnya.

Muktamar ini, selain memilih pengurus baru, juga menyusun program kerja 4 tahun ke depan, membuat rekomendasi serta melakukan beberapa point perubahan pada AD/ART HIMMAH.

Pimpinan Pusat HIMMAH maupun organisasi bagian lainnya adalah organisasi di bawah pengawasan dan pembinaan Pengurus Besar Al Washliyah. Pimpinan Pusat berkeduduan di ibukota yang melekat dengan pengurus besar.

HIMMAH berdiri pada 30 November 1959 di Kota Medan, Sumatera Utara. (sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *