Jemaah Calon Haji Berangkat ke Arafah 4 Juni, TPIHI Kloter 15 KNO Beri Arahan

MAKKAH – Awal Juni, tepatnya tanggal 4 Juni 2025, Jamaah Calon Haji akan diberangkatkan ke Arafah untuk memulainya pelaksanaan ibadah haji. Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh jamaah calon haji dalam menghadapi Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina) ini. Salah satunya adalah fisik yang sehat serta ilmu dan pengetahuan tentang hakikat pelaksanaan ibadah haji tersebut.

Inilah yang disampaikan oleh Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Kelompok Terbang (Kloter) 15 KNO Dr, Hj. Hasnil Aida Nasution, MA didampingi Ketua Kloter Junaidi Jamaluddin dan petugas lain yaitu dr. Yufly Yanza , Muhammad Fauzan Saragih, dr. Elfitriani, Syahrial Rambe dan Safita Ralfi di hadapan 360 Jamaah calon haji Kloter 15 yang berasal dari Kabupaten Asahan dan Simalungun.

Hasnil yang juga Ketua PD Muslimat Al Washliyah Kota Medan dan Wakil Ketua PW Ikatan Guru dan Dosen Al Washliyah (IGDA) Sumut ini menjelaskan bahwa ibadah haji itu adalah ibadah fisik. Tak ada rukun dan wajib haji itu berupa bacaan, namun perlu diperbanyak istighfar, zikir dan membaca Al Qur’an.

Setelah berniat haji, semua larangan ihram yang telah banyak dijelaskan oleh pembimbing di tanah air harus dihindari. Pemakaian ihram ini hakikatnya begitulah kita dilahirkan, dan begitulah ketika dipanggil Allah. Untuk memberi kesadaran bagi kita, segala kemewahan akan tertinggal.

Wukuf di Arafah hakikatnya diibaratkan, begitulah kita di padang mahsyar, berkumpul seluruh manusia, tak ada yang membedakan antara yang kaya dan miskin , pejabat dan rakyat. Semua mengharap ampunan Allah. Wukuf merupakan puncaknya haji, saat itu pastikan bahwa dosa dosa kita diampuni oleh Allah. Banyak banyak istighfar, memohon ampun pada Allah, berzikir dan membaca Al Quran.

Melontar jamarat hakikatnya , membuang dan melempar jauh sifat sifat syetan yang ada pada diri kita.

Intinya, pelaksanaan ibadah haji ini harus dilaksanakan dengan sebaiknya mulai dari niat berihram, wukuf, mabit, melontar jamarat, thawaf ifadhah, sai sampai tahallul, kita lakukan dengan sempurna.

Di akhir pertemuan, Hasnil yang juga Sekretaris Komisi Penelitian dan Pengkajian MUI Kota Medan ini menyampaikan semoga jamaah haji kloter KNO 15 semuanya sehat wal’afiat. “Bisa menyempurnakan ibadah hajinya dan memdapatkan predikat haji yang mabrur.” (rilis/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *