Peristiwa Penting di Bulan Ramadan (10)

TANGGAL 21 Ramadan, Muhammad Ibnu Maslamah mengadakan serangan rahasia untuk membunuh Kaab Ibnu Asyraf, seorang penyair, menyerang ajaran Islam dengan syair yang dibuatnya, juga dengan harta kekayaannya juga kekuatan lain yang ia miliki guna menghancurkan Islam.

Tanggal 23 Ramadan 31 H, di zaman pemerintahan Usman bin Affan umat Islam sukses berperang melawan imperium Kaisar Sasaniyah setelah terbunuh pimpinan meraka, Yazdegerd bin Syahriyar, Raja Persia yang terakhir. Peperangan ini kemudian mengakhiri imperium Persia.

Hari ini tanggal 23 Ramadan 9 H dihancurkan berhala Latta, yang disucikan kafir Quraisy

Tanggal 24 Ramadan 20 H dibangun Masjid Amru bin Ash di Pustat, di daerah Mesir lama. Masjid ini sangat besar, berulangkali dipugar, bangunan lama masih dijaga dengan baik, dan menjadi objek wisata dan peneliti tentang Islam, meneliti tentang seni arsitektur Islam zaman awal. Demikian juga para pengunjung yang datang dari berbagai belahan dunia, melihat keindahan masjid ini.

Peristiwa hari ini, 23 Ramadan 264 H telah berpulang ke rahmatullah ulama besar Almuzani (المزني), Abu Ibrahim Ismail bin Yahya bin Ismail bin Amru bin Ishak, pejuang ilmu pengetahuan. Imam Assyafi’i berkata tentang beliau; ” Imam Almuzanni kalau bedebat dengan syetan, syetan pasti kalah”! Beliau ulama besar, imam, wara’, zuhud, pejuang dakwah, tidak cinta duniawi. Imam Arrafi’i berkata;” Imam Almuzanni pemilik mazhab merdeka”. Imam Asnawi berkata: “Imam Almuazanini menulis banyak kitab, diantaranya, المبسوط، المختصر، المنثور، المسائل المعتبرة، الترغيب فى العلم، الوثائق والعقارب , disebut judul demikian kerena tingkat kesulitannya menulis kitab tersebut Almuzanni juga menulis kitab sendiri atas dasar mazhabnya, bukan atas dasar mazhab Syafi’i. Albadaniji البدنييجي dalam komentarnya, Almuazzanini apabila meninggalkan salat berjamaah, maka ia salat sebanyak duapuluh kali salat, dan dia memandikan jenazah. Beliau berkata, “Saya lakukan itu untuk melembutkan hatiku”.

Baliau adalah gudangnya ilmu. Apabila berdebat, beliau memiliki argumentasi yang kuat. Beliau lahir pada tahun 175 H. Beliau Berpulang hari ini dan dimakamkan dekat dengan makam Imam Syafii di perkampungan Mesir Lama.

Hari ini, 25 Ramadan 8 H. Nabi Saw mengutus Khalid bin Walid untuk menghancurkan berhala, di antaranya berhala AlUzza العزى، demikian juga Amru bin Ash menghancurkan berhala Suwa’ dan mengutus Saad bin Zaid Alashali untuk menghancurkan berhala Munah. Para sahabat yang ditugaskan baginda Nabi Saw sukses menjalan tugas.

Peristiwa hari ini, 25 Ramadhan 129 H. Abu Salim Alkhurasani mendeklarasikan revolusi terhadap pemerintahan Umawiyah. Beliau menyiarkan berita revolusi itu di Khurasan Iran. Para pendukung Abbasiah berada di belakang Abu Muslim Alkhurasani. Mereka berpakaian hitam sebagai simbul perlawanan, juga mengibarkan bendera hitam. Peristiwa ini menandakan pertama sekali Salat Ied Fitri di bawah pemerintahan Abbasiah.

Peristiwa hari ini, 25 Ramadan 463 H mujahid Alab Arslan, pemimpin tentara muslim dari kerjakan Saljuki, melawan tentara Bizantium. Arslan meraih kemenangan yang sangat gemilang. Pemimpin kaisar Bizantium Romanos IV Diogenes ikut di medan perang tetapi kalah. Tempat Malaz Kard terletak di Asia Kecil.

Pertempuran Ain Jalut.

Pada hari Jumat 25 Ramadhan 658 H umat Islam menang berhadapan dengan tentara Mongolia yang dipimpin Kitbuqa Noyen. Pertempuran Ain Jalut pecah setelah banyak negara Islam jatuh dan kalah di serang tentara Mongol. Seperti jatuhnya Alkhwarizmiya, Baghdad dan syahid Muktasham Billah pemimpin Daulah Abbasiah gugur. Demikian juga jatuhnya negeri Syam, Palestina. Negara negara tesebut jatuh di tangan Hulaku Khan.(wafat 8 Februari 1265 M).

Mesir ketika itu dilanda perselihan masalah politik yang sangat serius. Persolan dalam negeri Mesir dapat diselesaikan ketika diangkat Sayfuddin Qutuz sebagai pemimpin kerajaan ( سلطان المملك), pada tahun 657 H. Sejak itu pula dipersiapkan strategi menghadapi serangan Mongol. Persoalan politik dalam negeri diperbaiki, para pecundang politik dibersihkan, kerajaan mengeluarkan pengampunan bagi mereka yang melarikan diri, setelah terbunuh Fatisuddin Aktai dan Bibiris, mereka diminta kembali kepangkuan ibu pertiwi membangun negeri.

Ketika kondisi dalam negeri Mesir normal, persiapan menghadapi tentara Mongol yang akan menyerang dipersiapkan. Sultan Almazhfar Saifuddin Qutuz sangat cerdas, ahli strategi dalam berperang. Rombongan tentara Mongol tumbang di Ain Jalut setelah sebelumnya memenangkan pertempuran di berbagai belahan dunia Islam.

Almanar Jakarta, 10 Ramadan 1446 H

الفقير الى الله

Tgk. Abdul Hamid Usman
Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *