27.7 C
Jakarta
Kamis 18 September, 2025
Beranda blog Halaman 17

Sabtu Sidang Isbat di Kemenag, Washliyah Prediksi Lebaran Hari Senin 31 Maret

0
Foto-Istimewa

JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal Syawal 1446 Hijriyah pada hari Sabtu 29 Maret 2025/29 Ramadan 1446 H. Sementara itu, Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah melalui Lembaga Hisab dan Rukyat PB Al Washliyah memprediksi Idul Fitri 1446 H, atau yang akrab disebut Lebaran, jatuh pada hari Senin 31 Maret 2025.

“Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” kata Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad di Jakarta pada Selasa, 18 Maret 2025, lalu.

Pemantauan hilal atau rukyatul hilal Syawal akan dilakukan pada 33 titik di seluruh Indonesia untuk mendukung keakuratan. Abu Rokhmad menyampaikan bila pemantauan tersebut dilakukan di setiap provinsi Indonesia, kecuali Bali karena sedang dalam suasana Nyepi.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Prof.Dr.H.Abu Rokhmad dalam surat undangannya yang diterima Al Washliyah kemarin, menjelaskan siding isbat akan digelar pada hari Sabtu 29 Maret 2025 pukul 16.00 Wib di Laboratorium HM Rasjidi Kemenag, Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat. Untuk menghadiri ini, PB Al Washliyah menugaskan Ketua Bidang Hubungan Antarlembaga PB Al Washliyah, Dr.KH Julian Lukman, MA.

PREDIKSI AL WASHLIYAH

Perwakilan PB Al Washliyah akan menyampaikan paparan menghadapi penentuan Awal Syawal 1446 H, bahwa Lembaga Hisab Rukyat (LHR) Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah) telah melakukan perhitungan (Hisab) yang hasilnya sebagai berikut:

a.Ijtimak menjelang Awal Syawal 1446 H (Akhir Ramadhan 1446 H terjadi pada hari Sabtu tanggal 29 Maret 2025 bertepatan tanggal 29 Ramadhan 1446 H pukul 18:11:02 WIB.
b.Ketika terbenam matahari pada hari terjadinya Ijtimak yaitu pada hari ini, di seluruh Wilayah Indonesia Hilal masih berada di bawah ufuk mar’I pada ketinggian antara -03˚00’06” dengan elongasi bulan tehadap matahari 01 derajat 34.52. di Jayapura sampai dengan (yang tertinggi): -01˚37’13” dengan elongasi bulan terhadap matahari berkisar -01˚12’57”. di Pusat Observasi Bulan (POB Lhoknga Banda Aceh).
c.Meskipun pada hari ini adalah hari Rukyat tapi tidak mungkin dapat diperoleh hasil Rukyat karena keberadaan bulan masih berada di bawah ufuk mar’i.
d.Oleh karena itu perlu diistikmalkan (disempurnakan) Ramadan 1446 H menjadi 30 hari sehingga dengan demikian jatuhnya 1 Syawal 1446 H dapat ditetapkan pada hari Senin 31 Maret 2025.

“Untuk itu mohon kepada Bapak Menteri Agama (Selaku Pimpinan Sidang) serta seluruh peserta Sidang Isbat semoga dapat mengambil keputusan bahwa tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025.”

Adapun berkenaan dengan kebijakan Pemerintah c.q Menteri Agama tentang penyelenggaraan sidang Isbat dalam menentukan penetapan Awal Ramadhan, Awal Syawal (untuk beridul fitri ), Awal Dzulhijjah (untuk menentukan Idul Adha) Al Jam’iyatul Washliyah tetap memandang perlu kebijaksanaan tersebut untuk dilakukan sebagaimana mestinya, meskipun kondisi Hilal dibawa Ufuk mar’i atau tidak mungkin dapat dirukyat.

Hal tersebut sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tanggal 05 Dzulhijjah 1424 H/24 Januari 2004 M dan Keputusan Dewan Fatwa Al Jam’iyatul Washliyah di Banda Aceh tahun 2010. (sir)

PP IGDA Salurkan Santunan Lebaran Guru Madrasah Al Washliyah di Cirebon

0

CIREBON – Pimpinan Pusat Ikatan Guru dan Dosen Al Washliyah (IGDA) menyalurkan santunan Lebaran 1446 H kepada guru-guru Madrasah Al Washliyah di Cirebon, Jawa Barat, beberapa hari lalu.

“Santunan ini disampaikan sebagai program tahunan yang akan dijalankan IGDA Pusat. Ke depan, harapannya dari donatur santunan IGDA Pusat bisa lebih banyak menjangkau sekolah-sekolah, madrasah di daerah,” jelas Ketua Umum PP IGDA, H.Marjuan Lc,MA melalui pesan Whatsaap ke redaksi website ini, Jumat 28 Maret 2025/28 Ramadan 1446 H.

Disebutkan, sebanyak 30 guru madrasah di Cirebon mendapat santunan dari pimpinan pusat tersebut. Bantuan tersebut ditransfer pengurus melalui Sekretaris Pengurus Daerah Al Washliyah Kabupaten Cirebon, ustad Ahmad Rivai. “Santunannya dalam bentuk uang,” kata Marjuan.

Menurut Marjuan, tingkat kesejahteraan guru agama masih di Bawah standar minimal, termasuk kalangan guru-guru madrasah Al Washliyah, apalagi kesejahteraan guru pada tingkat diniyah sungguh memprihatinkan. Karena itu, menurut dia, IGDA sebagai organisasi guru dan dosen Al Washliyah, berusaha agar santunan dapat menjangkau ke berbagai daerah, namun masih mengalami kendala dan keterbatasan.

“Saat ini baru 30 guru di Cirebon,” ucap Marjuan, yang juga menjabat Sekretaris Bidang Antarlembaga PB Al Washliyah. (sir)

Mendikdasmen Tegaskan Guru P3K Swasta Tidak Mesti Pindah ke Sekolah Negeri

0

JAKARTA – Guru P3K (Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja) swasta tidak mesti pindah ke sekolah negeri. Hal ini ditegaskan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof.Dr.H.Abdul Mu’ti, M.Ed menjawab pertanyaan Sekretaris Bidang Pendidikan Pengurus Besar Al Washliyah, Muhammad Razvi Lubis, S.Pd, M.Pd saat silaturahmi ke Mendiknas RI, hari Rabu 26 Maret 2025/26 Ramadan 1446 H.

Pertanyaan cucu pendiri Al Washliyah, Tuan Syeikh HM Arsyad Thalib Lubis ini setelah Ketua umum PB Al Washliyah, mempersilakan anggota rombongan PB Al Washliyah memanfaatkan Waktu untuk bertanya kepada Mendikdasmen, apalagi cucu pendiri Al Washliyah ini menjabat sebagai Kepala SMP Al Washliyah, Kayumanis, Jakarta Timur.

“Maaf pak Menteri, apa benar guru P3K itu harus pindah sekolah ke negeri,” tanya Razvi.

Kalau hal itu benar terjadi, maka guru P3K yang berada di sekolah swasta akan ramai-ramai pindah ke sekolah negeri. Otomatis sekolah swasta atau sekolah agama akan kekurangan guru.

Menurut Abdul Mu’ti, guru P3K tidak mesti pindah tugas ke sekolah negeri, namun dapat bertahan di sekolah yang menjadi tempat mengajarnya. “Haruskah guru P3K pindah ke negeri. Intinya adalah tidak harus,” tegas Menteri.

Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) dibawah komando Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH, MM melakukan kunjungan silaturahmi ke Mendikdasmen, di Kantor Kemendikdasmen RI, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, hari Rabu 26 Maret 2025/26 Ramadan 1446 H kemarin,

Turut serta dengan Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM, antara lain Sekjen PB Al Washliyah, Dr.Ir.H.Amran Arifin, MM.MBA, Ketua Bidang Hukum dan HAM PB Al Washliyah, Prof.Dr.H.Deding Ishak, SH,MH, yang juga ketua Panitia Rakernas dan Rapimnas Al Washliyah, Ketua Bidang Pendidikan PB Al Washliyah, H.Ridwan Tanjung, SH, M.Si, Sekretaris Bidang Pendidikan PB Al Washliyah, Muhammad Razvi Lubis, S.Pd, M.Pd, Sekretaris PP Isarah, Raja Fanny Fatahillah, M.Si dan Sugeng Priyanto, Staf PB Al Washliyah.

Setelah menjabat Mendikdasmen, Abdul Mu’ti menggunakan jabatan itu untuk berkoordinasi engan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Menurut dia, Men-PAN tidak mempermasalahkan itu, karena Kemendikdasmen yang memegang peraturan menterinya.

“Setelah saya jadi Menteri, Itu saya gunakan dengan pak Men-PAN. Itu bisa pak Menteri. Bapak yang pegang Permennya bukan kami,” kata Abdul Mu’ti mengutip hasil pertemuannya dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. (sir)

Alhamdulillah, 350 Ribu Guru Agama Ikut PPG & 700 Ribu Guru Honor Bakal Dapat Bantuan

0

JAKARTA – Sekitar 350 ribu guru guru agama yang belum mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan mendapat bantuan pemerintah. Diharapkan tahun 2026 mendatang semua guru sudah memiliki sertifikasi dan dapat terlaksana dengan tuntas.

Hal itu dikemukakan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Prof.Dr.H.Abdul Mu’ti, M.Ed saat menerima rombongan Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) di kantornya, pada hari Rabu 26 Maret 2025/26 Ramadan 1446 H. Menteri ini berharap tahun depan, seluruh guru agama di sekolah negeri telah bersertifikat.

Pihaknya telah mengajukan anggaran. Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto memprioritaskan anggaran Pendidikan. “Beliau (Presiden Prabowo Subianto-red) punya panggilan jiwa untuk memajukan Pendidikan,” kata Abdul Mu’ti.

Sebelumnya Mendikdasmen menyebutkan guru agama memiliki rumah dua. Tapi bisa dua-duanya tak ada yang mengurus. Pembinaan guru agama itu berada di bawah Kementerian Agama, sementara rumahnya yang satu lagi di Kementerian Dikdasmen. Namun bisa saja kemendiknas, tidak mengurus guru agama, karena ranah pembinaannya di Kemenag, dan kemenag tidak mengurus, karena merasa tempat mengajar guru agama itu ada di Kemendiknas.

BANTUAN GURU HONOR

Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengemukakan setelah Lebaran ini, Idul Fitri 1446 H ini, Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan bantuan terhadap 700 ribu guru honorer, namun nilai naminalnya belum disebutkan secara rinci, karena masih dalam kajian.

“Insya Allah, habis Idul Fitri ini kita meluncurkan bantuan untuk guru honorer. Ada 700 ribu sekian guru honor, nanti kita akan bantu, nominalnya akan dikaji,”papar Abdul Mu’ti.

“Nanti bapak Presiden akan meluncurkan dan nanti ditransfer langsung ke rekening guru. Mudah-mudahan ada guru-guru Washliyah,” kata Abdul Mu’ti, yang juga Sekjen PP Muhammadiyah ini.

Tapi, kata dia, guru honorer yang berada di bawah pembinaan Kemendikdasmen. Kalau guru madrasah itu di bawah Kementerian Agama.

Sebelumnya, menteri ini memaparkan program Kemendikdasmen yaitu akan menerapkan senam otak kepada siswa. Senam ini akan dilakukan usai makan siang. “Habis makan siang, zuhur, nanti ada surat edaran senam otak,” katanya.

Mengenai gerakan senam anak sekolah, Mendikdasmen ini telah meminta bahwa gerakan gandingan tangan antar murid diganti dengan cara gerak berputar. “Ada gerakan gandeng tangan, saya minta..ee jangan. Itu nanti masalah. Gerakan gandeng tangannya diubah, akhirnya Gerakan muter. Itu awalnya gandengan tangan. Anak laki dan anak peremuan gandengan tangan, ohh nanti bisa digoreng,” katanya. “Akhirnya muter 3 atau 4 kali ganti gandengan tangan.”

Mengenai program tujuh kebiasaan anak Indonesia, menurut Abdul Mu’ti, sebenarnya berasal dari ajaran Islam. Hanya saja diterjemahkan ke Bhineka Tunggal Ika. Al Qur’an telah mengajar umatnya untuk bangun fajar (subuh), tahajjud, olahraga. Makan yang halal dan baik, menuntut ilmu, cepat tidur dan lainnya. Itu semua berasal dari Al Qur’an.

Kepeda Ormas Islam, termasuk Al Washliyah yang didirikan sebelum Indonesia merdeka. Persisnya tanggal 30 November 1930/9 Rajab 1349 H di Kota Medan, Sumatera Utara. Kini Al Washliyah telah menyebar ke 35 provinsi di Indonesia, 9 perwakilan luar negeri, ratusan Lembaga Pendidikan, belasan perguruan tinggi dan 9 Lembaga panti asuhan, 7 organisasi bagian Al Washliyah. (sir)

Ini Cara Beramal Mendikdasmen Bantu Washliyah, Baca Penjelasannya…

0

JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof.Dr.H.Abdul Mu’ti, M.Ed ingin beramal membantu Ormas Islam, termasuk Al Jam’iyatul Washliyah. Ternyata Menteri yang berasal dari Ormas Muhammadiyah ini mempunyai cara tersendiri, yakni memberi bantuan renovasi sekolah negeri dan swasta, tapi yang benar-benar layak dapat bantuan.

Ketika menerima kunjungan silaturahmi Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) dibawah pimpinan Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH, MM di Kantor Kemendikdasmen RI, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, hari Rabu 26 Maret 2025/26 Ramadan 1446 H kemarin,

Turut serta dengan Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM, antara lain Sekjen PB Al Washliyah, Dr.Ir.H.Amran Arifin, MM.MBA, Ketua Bidang Hukum dan HAM PB Al Washliyah, Prof.Dr.H.Deding Ishak, SH,MH, yang juga ketua Panitia Rakernas dan Rapimnas Al Washliyah, Ketua Bidang Pendidikan PB Al Washliyah, H.Ridwan Tanjung, SH, M.Si, Sekretaris Bidang Pendidikan PB Al Washliyah, Muhammad Razvi Lubis, S.Pd, M.Pd, Sekretaris PP Isarah, Raja Fanny Fatahillah, M.Si dan Sugeng Priyanto, Staf PB Al Washliyah.

Mendikdasmen menjelaskan bahwa pemerintah melalui kementerian yang dipimpinnya, memiliki rencana untuk merenovasi sekitar 12 ribu lebih sekolah semua jenjang se-Indonesia. Perbaikan itu, menurut Abdul Mu’ti, mantan Sekjen PP Muhammadiyah ini, akan dilakukan dengan cara swakelola.

Awalnya sekitar 10.450 ribu unit, namun setelah dikaji ulang oleh direktorat yang membidanginya, maka jumlah tersebut bertambah sekitar 2 ribu lagi, sehingga totalnya mencapai 12 ribu lebih.

“Kalau ada, misalnya, ada yang sangat diperlukan Al Washliyah, nanti ada diskripsi Menteri lah,” kata Abdul Mu’ti, yang disambut pengurus PB Al Washliyah dengan ucapan Alhamdulilah.

“Dan yang sangat pentinglah ya diskripsi lah, supaya menterinya bisa beramal. Begitulah caranya beramal. Amalnya begitu caranya membantu Ormas Islam,” papar Abdul Mu’ti.

Ketika baru dilantik menjadi Mendikdasmen Kabinet Merah Putih, ia mengaku terenyuh saat bertemu dengan ucapan ulama Prof Dr.Quraisy Syihab. “Beliau mengucapkan selamat kepada saya. Ini bukan ucapan selamat buat pak Mu’ti, tapi selamat untuk umat.”

Pihak Kemendikdasmen, kata Abdul Mu’ti, telah melakukan Kerjasama dengan MUI, Muslimat NU, Aisyiah. “Tinggal Al Washliyah?” tanya Abdul Mu’ti.

Pertanyaan ini spontan dijawab oleh Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM. “Pada acara (Rakernas-Rapimna-red) itu, Pak,” jawab Masyhuril Khamis.

Abdul Mu’ti setuju dan menyarankan draf Kerjasama itu dikonsultasikan terlebih dahulu antara Depdikdasmen dengan PB Al Washliyah, sehingga naskah kerjasama/MOU itu dapat ditandatangani kedua belah pihak pada saat acara Rakernas dan Rapimnas di Lorin Hotel Sentul Bogor, pada 25 April 2025 mendatang.

PROGRAM PPG

Kepada rombongan PB Al Washliyah, Mendikdasmen menyambutnya dengan senang dan gembira. Ia memaparkan sejumlah program Kemendikdasmen dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Antara lain program Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada tahun ini sebanyak 806 ribu guru akan mengikuti program PPG dan Insya Allah tahun 2026 mendatang, menurut dia, dari jumlah itu dapat terserap 96 persen sudah PPG, kalau guru sudah PPG maka akan sertifikasi.

“Kalau sudah bersertifikat oleh bapak Presiden, dinaikkan dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta dan sekarang ditransfer langsung,” jelas Mendikdasmen.

Selain itu, selaku Mendikdasmen kemarin, ia baru melounching rumah subsidi untuk guru. Pertama baru sebanyak 20 ribu unit di 7 kota besar di Indonesia, meliputi Bogor, Jawa Barat, Medan Sumatera Utara. Banda Aceh dan Papua.

Rumah subsidi ini type 36 dengan tanah seluas 60 meter. Satu unit rumah, kata dia, dihargai sebesar Rp185 juta. Pembangunan rumah subsidi ini dilakukan atas kerjasama dengan BTN, namun syarat pemilikan, kata dia, gaji guru tersebut harus dibawah Rp8 juta per bulan. Masa kerja minimal 2 tahun. Rumah pertama dan harus ditempati, tidak boleh rumah kedua atau lainnya. Sementara angsuran relatif murah dibawah Rp1 juta/bulan, masa angsuran selama 20 tahun.

Andai PB Al Washliyah memiliki lahan kosong, Mendikdasmen ini menyarankan melakukan kerjasama dengan BTN untuk membangun perumahan guru. Hal itu, menurut Abdul Mu’ti berdasar pengalaman dia sebagai Sekjen PP Muhammadiyah, telah dilakukan oleh organisasinya dengan BTN. “Sebelum ada dengan Pak Menteri Maruar, Muhammadiyah sudah ada dengan BTN penyediaan rumah untuk guru,” katanya. (sir)

Jumat Malam, Mendikdasmen Akan Hadiri Rakernas dan Rapimnas Al Washliyah di Sentul Bogor

0

JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Prof. Dr.H.Abdul Mu’ti, M.Ed menyatakan kesediaan waktunya menghadiri rapat kerja nasional (Rakernas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Al Washliyah tahun 2025 di Lorin Hotel Sentul Bogor, Jawa Barat, sekaligus menjadi narasumber/pemateri pada Jumat malam 25 April 2025, selepas acara pembukaan oleh Ketua MPR H.Ahmad Muzani di Gedung DPR/MPR Senayan.

Hal tersebut dikemukakan oleh Mendikdasmen saat menerima kunjungan silaturahmi Pengurus Besar Al Washliyah dibawah pimpinan Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM di Kantor Kemendikdasmen, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, pada hari Rabu 26 Maret 2025/26 Ramadan 1446 H.

Turut serta dengan Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM, antara lain Sekjen PB Al Washliyah, Dr.Ir.H.Amran Arifin, MM.MBA, Ketua Bidang Hukum dan HAM PB Al Washliyah, Prof.Dr.H.Deding Ishak, SH,MH, yang juga ketua Panitia Rakernas dan Rapimnas Al Washliyah, Ketua Bidang Pendidikan PB Al Washliyah, H.Ridwan Tanjung, SH, M.Si, Sekretaris Bidang Pendidikan PB Al Washliyah, Muhammad Razvi Lubis, S.Pd, M.Pd, Sekretaris PP Isarah, Raja Fanny Fatahillah, M.Si dan Sugeng Priyanto, Staf PB Al Washliyah.

Ketua Umum PB Al Washliyah pada kesempatan itu memohon kesediaan Mendiknas menjadi narasumber pada acara itu. Al Washliyah sebagai Ormas Islam yang bergerak di bidang penddikan, dakwah dan sosial, mengharapkan kehadiran menteri Presiden Prabowo Subianto yang juga berasal dari Ormas Muhammadiyah, sehingga sosok Menteri ini sudah faham dan mengetahui mengenai Al Washliyah.

Mendikdasmen langsung merespon seketika, namun jadwal yang diajukan oleh panitia Rakernas dan Rapimnas, hari Sabtu siang 26 April 2025, oleh beliau menyatakan sedang di luar kota, sehingga ia menawarkan pada hari Jumat malam setelah acara pembukaan di Gedung DPR/MPR.

PB Al Washliyah dan panitia menyambut tawaran itu, dan akan mengalokasikan waktu buat Mendikdasmen pada Jumat malam di Lorin Hotel Sentul Kabupaten Bogor, “Iya pak Menteri, kami siapkan waktu,” jawab satu pengurus.

Diketahui bahwa rencana Rakernas dan Rapimnas Al Washliyah tahun 2025 ini akan digelar di Lorin Hotel Sentul Bogor, tanggal 25-27 April 2025. Pesertanya dari unsur PB Al Washliyah, PW Al Washliyah, PD Al Washliyah, PP Organ Bagian Al Washliyah, Dewan Fatwa, Dewan Pertimbangan dan lainnya. Total peserta diperkirakan sebanyak 300 orang.

Peserta daerah diharapkan tiba di Jakarta selambat-lambatnya sebelum waktu Salat Jumat di Gedung DPR/MPR Senayan Jakarta Pusat. Setelah acara pembukaan, kemudian bergerak ke Lorin Hotel Sentul Bogor. (sir)

Bulan Ramadan, Muslimat Al Washliyah – Kowani Berbagi Dengan Perempuan Ojol

0

JAKARTA – Pimpinan Pusat Muslimat Al Washliyah bersama dengan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) berbagi kasih dengan 100 orang perempuan, yang tergabung dalam Komunitas Perempuan Ojek Online (Ojol).

Kegiatan tersebut berlangsung di halaman Kantor Kowani, Jalan Imam Bonjol No 58 Jakarta Pusat, pada hari Senin 24 Maret 2025/24 Ramadan 1446 H. Bantuan tersebut berupa paket sembako dan uang.

“Peran perempuan dalam berbagai profesi, menggambarkan kepdulian dan tanggungjawab perempuan dalam membangun ketahanan keluarga untuk masa depan generasi bangsa,” ujar Ketua Umum PP Muslimat Al Washliyah, Dra.Hj Nurliati Ahmad, MA kepada website resmi PB Al Washliyah ini, Selasa 25 Maret 2025/25 Ramadan 1446 H.

Muslimat Al Washliyah sebagai Organisasi Bagian di Al Washliyah, memiliki program kerja yang sarat dengan kepedulian terhadap umat, terutama pada bulan suci Ramadan 1446 H.

Baru-baru ini Muslimat Al Washliyah mengadakan bazar atau disebut butik gratis di wilayah Bojen, Provinsi Banten, sekaligus mengadakan kegiatan buka puasa Bersama, santunan anak TPA, jemaah di sekitar Masjid Al Washliyah Bojen.

Senin 24 Maret 2025, pengurus Muslimat tingkat pusat ini juga mengirimkan bantuan kepada warga korban banjir di Manado, Sulawesi Utara. Bantuan berupa uang disalurkan melalui pengurus Muslimat Al Washliyah Sulawesi Utara.

Bantuan tersebut jangan dilihat dari nominalnya, namun kepedulian Muslimat dengan gerak cepat hendaknya dapat mengurangi beban warga korban bencana. (sir)

Muslimat Washliyah Sultra Bagi Takjil dan Bantuan di TPA Ulumul Qur’an Alolama Kendari

0

KENDARI-Ketua umum Pimpinan Wilayah Muslimat Al Washliyah Sulawesi Tenggara (Sultra), Rosmiati, S. Ag bersama pengurus lainnya menyerahkan bantuan alat pengajian dan juga berbagi takjil kepada murid TPA Ulumul Qur’an Alolama Kendari, pada hari Senin 24 Maret 2025/24 Ramadan 1446 H.

Kegiatan ini dilakukan sebegai bentuk kepedulian pengurus wilayah muslimat Al Washliyah Sultra terhadap anak anak santri dan juga memberikan motivasi dan dukungan untuk generasi santri untuk lebih giat membaca Al Qur’an dan juga bisa menghafalkannya.

Kegiatan ini juga bertepatan dengan memperingati turun nya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi semua umat Islam di dunia ini semoga kita bisa mengamalkan petunjuk yang disampaikan dalam Al Qur’an sebagai pedoman hidup kita sehari hari dan semoga di akhir Ramadan ini segala amal baik kita mendapatkan ganjaran pahala yang setimpal dari Alllah SWT dan mendapatkan ampunan atas segala dosa yang kita perbuat,” tutur ketua PW Muslimat Al Washliyah Sultra, Rosmiati, yang juga Ketua PKBM Indria ini.

Ketua TPA Ulumul Qur’an mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan PW Muslimat Al Washliyah Sultra kepada santri kami semoga ke depannya bisa bermanfaat dalam minat baca Al Qur’an bagi santri kami dan juga bisa melahirkan penghafal Al-Qur’an di alolama ini.

“Dalam kegiatan ini Turut hadir dan memberikan sambutan Ketua PW Al Washliyah Sultra Arulan Bao Rahmani, SP. Dan juga jajaran pengurus Muslimat Al Washliyah Sultra,” pungkasnya. (potretterkini/sir)

Washliyah Sulut Bantu Pengurus Masjid dan Warga Terdampak Banjir di Manado

0

MANADO – Al Jam’iyatul Wshliyah (Al Washliyah) melalui Al Washliyah Zakat, Infaq dan Sedekah (Alzis) Pusat bekerja sama dengan PW Wilayah Al Washliyah Sulawesi Utara dan PW Muslimat AW Sulawesi Utara, bergerak cepat memberikan bantuan kepada masjid dan warga yang terdampak banjir di Manado.

Pada Senin, 24 Maret 2025/24 Ramadan 1446 H, Ketua Al Washliyah Sulawesi Utara, Hi. Muhammad Qadri Yusuf, SE., menyerahkan bantuan berupa satu unit Alkon kepada pengrus Mushola Al Amin di Dendengan Dalam, Manado. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Imam dan Wakil Imam Mushola Al Amin, Zainal.

Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Al Washliyah terhadap masyarakat yang terkena dampak bencana alam. Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr. KH. Masyhuril Khamis, SH, MM, dalam rilis beritanya menyampaikan bahwa Al Washliyah akan terus berupaya membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam situasi darurat seperti ini.

Sementara itu, peneliti senior Ismail Suardi Wekke, yang banyak mengkaji tentang ketangguhan bencana dan minoritas muslim, mengapresiasi langkah cepat Al Washliyah dalam memberikan bantuan. Menurutnya, bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan akibat banjir.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Al Washliyah. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami dalam membersihkan mushola dan lingkungan sekitar,” ujar Bapak Zainal, Imam Mushola Al Amin.

Bantuan Alkon ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses pembersihan mushola dan lingkungan sekitar yang terdampak banjir. Al Washliyah juga berencana untuk memberikan bantuan lainnya kepada masjid-masjid dan masyarakat yang membutuhkan di Manado.

Sebagaimana diketahui, Al Washliyah adalah organisasi massa Islam yang didirikan pada 30 November 1930 di Medan, Sumatera Utara. Organisasi ini didirikan oleh sekelompok pemuda muslim yang memiliki semangat untuk memajukan pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia.

Al Washliyah memiliki tujuan untuk mempersatukan umat Islam dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan, dakwah, dan kegiatan sosial.

Sejak didirikan, Al Washliyah telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan bangsa Indonesia. Organisasi ini telah mendirikan ribuan lembaga pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, serta berbagai lembaga sosial seperti panti asuhan dan rumah sakit.

Al Washliyah juga aktif dalam kegiatan dakwah, baik melalui ceramah, pengajian, maupun penerbitan buku-buku agama.

Al Washliyah memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia, dengan anggota yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Organisasi ini juga memiliki hubungan yang baik dengan organisasi-organisasi Islam lainnya, baik di dalam maupun luar negeri.

Al Washliyah terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa Indonesia dan memajukan umat Islam di seluruh dunia. (retizen/sir)

Malam Munajat Lailatul Qadr di Bekasi, Rektor Unisma: Kolaborasi yang Indah

0

MALAM Munajat Lailatul Qadr Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) dengan Rektorat Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi pada malam 21 Ramadan 1446 H merupakan kolaborasi yang cukup indah. Hal itu seperti dikemukakan Rektor Unisma Bekasi, Dr.Amin S,Pd, M.Si saat sambutan pada acara yang digelar di Masjid Al Fatah Unisma Bekasi, Jumat 21 Maret 2025/21 Ramadan 1446 H dinihari lalu.

Kegiatan yang dimulai pukul 23.00 Wib tersebut diselimuti suasana hening di tengah kompleks kampus. Satu per satu kendaraan masuk dan parkir dekat bangun kampus. Mahasiswa serta pengurus Al Washliyah dating lalu memasuki ruang Utama masjid. Duduk bersila menghadap arah kiblat/mimbar masjid.

Halimatur Rukyah, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Al Washliyah (PP IPA), pembawa acara muncul dan mengucap salam membuka dengan pantun ala melayu. Kemudian dilanjut kata sambutan panitia pelaksana kegiatan, H.Anas Abdul Jalil, M.Pdi, Ketua Bidang Dakwah PB Al Washliyah.

Pada kesempatan itu, Anas Abdul Jalil menngucap terima kasih atas dukungan semua pihak atas terselenggaranya acara tersebut, termasuk kepada pihak Rektorat Unisma Bekasi, Pengurus Besar Al Washliyah, guru-guru Al Washliyah Kota Bekasi serta Pengurus Daerah Al Washliyah Kota Bekasi, yang turut hadir di Masjid Al Fatah Unisma Bekasi, di tengah malam melanda kota.

Kegiatan Malam Munajat Lailatul Qadr yang digelar PB Al Washliyah c/q Majelis Dakwah PB Al Washliyah, menurut Ustad Anas, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pada setiap bulan Ramadan. Lokasinya dilakukan berpindah-pindah.

Tahun 2025/1446 Hijriyah ini diselenggarakan di Masjid Al Fatah Unisma Bekasi, yang dihadiri kalangan mahasiswa Unisma Bekasi, pengurus Al Washliyah, serta pengurus Organisasi Bagian Al Washliyah, seperti Muslimat, Angkatan Puteri Al Washliyah, Ikatan Pelajar Al Washliyah, dan Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho, MM, H.Gunawan Tarigan, anggota PB Al Washliyah, Dekan Fakultas PAI Unisma, Dr.Akmal Rizky Gunawan Hasibuan, M.Pd, Ketua PD Al Washliyah Kota Bekasi, H.Husein Parinduri, M.Pdi.

Malam munajat hingga sampai Waktu Salat Subuh, sangat menyentuh kalbu. Doa dan harapan dipanjatkan untuk mengharap ampunan Ilahi Robb. Tanpa harus ke luar untuk mencari makanan sahur, sekitar pukul 03.30 Wib, panitia telah menyediakan makan sahur di serambi masjid.

Dalam suasana malam, sejumlah qori melantunkan bacanaan yat-ayat suci Al Qur’an. Pada sesi pertama oleh mahasiswa Fakultas Agama Islam Unisma Bekasi, kemudian pada sesi berikutnya oleh qori nasional Ustad Munandar Abdullah, MA. Suara merdu dari qori tersebut seakan menghunjam dan menggetarkan sanubari peserta munajat.

Acara sudah dikemas sedemikian rupa, pukul 01.00 Wib, Dr.KH.Iskandar Mirza, Sekretaris Bidang Dakwah PB Al Washliyah, menyampaikan tausyiah mengenai stimulus Al Qur’an. Ketua LP3H Al Washliyah ini memaparkan bahwa Al Qur’an itu, apabila ditinjau dari disiplin ilmu apa pun sesuai, apatah lagi dari segi Bahasa, sangat sesuai dan cocok. Ia mengingatkan bahwa Al Qur`an menjadi petunjuk dan obat kepada hamba-Nya yang beriman.

Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM, tausyiah dimulai pukul 02.00 WIB, seputar menggapai Lailatul Qadr. Menurut dia, menggapai malam lailatul qadr dapat ditandai dengan terbentuknya perilaku peduli kepada sesama, serta mengembangkan misi dakwah ke berbagai pelosok. Orang nomor satu di Al Washliyah ini juga mengisahkan kondisi umat Islam di wilayah minoritas seperti di Kabupaten Alor, NTT.

Organisasi Al Washliyah, kata Masyhuril Khamis, akan membantu pembangunan masjid di daerah Alor NTT, karena di lokasi itu belum ada sarana ibadah berupa masjid. Padahal umat Islam di sana sangat mendambakan masjid.

Melalui kesempatan itu, ketua umum ini mengetuk hati nurani umat Islam Indonesia, khususnya kalangan Washliyah untuk bersatupadu membantu pembangunan masjid di Alor, NTT. Demikian juga pembangunan sarana ibadah berupa tempat wudhuk dan kamar mandi/toilet di dua masjid di wilayah Manggarai Timur, NTT.

Usai tausyiah, dilanjutkan Qiyamullail, muhasabah dan doa. Acara munajat tersebut berlangsung khusuk dan menyentuh kalbu, apalagi pada saat malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan. Acara munajat berakhir dengan Salat Subuh berjemaah. (syamsir)

Ziarah ke Makam Imam Bahauddin Naqshabandi (Pendiri Thariqah An Naqshabandi)

0
Al Qur`an (Ist)

NAMA aslinya adalah Bahauddin Syah Naqshabandi , 717 H 1317 M. Beliau lahir Di Qasr Hinduan yang kemudian dikenal dengan Qasr al Arifan. Letak makam beliau di pinggir jalan raya yang menghubungkan Provinsi Bukhara, tempat kelahiran Imam Al Bukhari dengan Samarrqand, kota kelahiran ulama besar Abu Laist Alsamarqandi, dengan kitab beliau yang sangat berpengaruh sampai hari ini, تنبيه الغافلين (Peringatan bagi hati yang lalai} dengan Uzbekistan, pusat pemerintahan Islam, Daulah Alkhawarizmiyah.

Tanah di sekitar makam Imam Naqsyabadi sangat subur, lahan pertanian nan hijau. Angin semilir bertiup dari dedaunan, membuat suasana seperti ditengah perkebunan padang sahara. Di depan komplek makam Imam Bahauddin Naqsyabandi berdiri pintu gerbang yang sangat kokoh. Bila dipandang dari jalan raya, dapat dibaca tulisan kaligrafi ayat-ayat Alquran yang sangat indah, ditulis dengan kramik berwarna, dengan pewarnaan yang teduh, bercirikan khas persia.

Ketika kita memasuki gerbang, kita akan monoleh kekanan dan kekiri. Para pekerja pengurus makam dengan ramah menghampiri, mempersilakan untuk berwudhuk atau sekedar qadha hajat. Para petugas ini pegawai negeri yg digaji oleh negara, mereka tidak meminta uang tip atau sedekah lainnya, seperti laiknya ziarah ditempat lain.

Pelayanan pengurus seperti ini membuat para peziarah merasa sangat nyaman. Suasana ditempat wudhuk ini sangat bersih, tertata, dan tidak ada sepotong sampah terbuang di lantai, apalagi kotoran. Kebersihan ini didukung oleh pembangunan yang terencana.

Usai berwudhuk, bekas kaki yang membasahi lantai langsung di pel oleh petugas agar cepat kering. Menariknya, usai wudhuk, petugas memberikan handuk kecil untuk mengelap muka, tangan dan kaki. Handuk bekas tersebut kemudian disimpan dalam keranjang plastik untuk dicuci.

Saya perhatikan semua orang usai berwudhuk diberikan kain handuk kecil itu, sebagai bagian dari pelayanan kepada orang yang datang berziarah. Tidak ada tulisan dilarang memakai alas kaki, sandal atau sepatu ke dalam ruang wudhuk, semua orang masuk memakai sendal atau sepatu. Karena itu setiap orang keluar dari tempat tsb, segera di pel dengan pembersih lantai khusus, bersih tidak ada kotoran sekecil apapun jua.

Jalan menuju masjid di sisi kanan dan kiri ditanami pohon dan bunga. Saat kami berziarah, bunga-bunga tersebut sedang semerbak, mengeluarkan bau harum yang sangat menggoda. Taman kecil itu juga ditanami kayu pelindung. Di tengah antara satu pohon dengan pohon yang lain, kata-kata hikmah Imam Bahauddin al Naqshabandi ditulis dengan hurup kapital, dalam dua bahasa, Rusia dan Inggris, bukan berbahasa arab, mengingatkan orang akan nasehat dan petuah-petuah beliau untuk pegangan hidup.

Di depan jalan menuju makam, beberapa orang duduk mendengarkan bacaan Al Qur’an dari seorang anak muda, dengan mengenakan peci khas muslim Uzbek. Saya ikut duduk dan menyimak bacaan Al Qur’an tersebut. Bacaannya murattal, dan iramanya hampir sama dengan suara saudara kita yang berasal dari Turkye.

Saya salah persepsi dengan majelis bacaan Quran ini. Saya berpikir, usai majelis ini akan ada pemberian uang kepada ustad tersebut, baik berupa sedekah, infak atau lainnya. Ternyata tidak ada pemeberian sedekah, yang ada hanya sebuah kotak amal yang terbuat dari besi, dan disegel dengan kertas berwarna kemerahan, bertuliskan jumlah peneriaam kotak amal waktu dibuka sebelumnya. Kotak amal ini dikelola oleh negara, bukan atas nama pribadi.

Masya Allah, transparansi keuangan umat yang luar biasa, perlu dicontoh guna menghindari fitnah dalam pengelolaan uang milik umat. Saya mengajak ustad ini untuk bercakap-cakap sejenak tentang al Imam Bahauddin Naqsyabandi, saya memulai dengan bahasa arab fushha (fasih). Beliau menjawabnya dengan fasih. Tetapi sayang, tamu peziarah lain datang, beliau harus membaca Al Qur’an dan doa untuk jamaah tersebut.

Pembicaraan kami berakhir dengan photo berdua sebagai kenangan. Makam Imam Bahauddin berada di halaman tengah dalam (suhun, tempat terbuka) masjid. Makam imam dipagar dengan beton. Di sekitar tembok beton ditanami bunga berwarna-warni, terawat rapi. Tidak ada kesan makam ulama besar ini angker dan kotor.

Kita tidak dapat melihat batu nisan dan bentuk makam Imam Bahauddin. Di atas dinding beton tsb dibuat ornamen berbentuk kubah kecil, sebagai ciri khas arsitektur masjid. Di arah kepala makam terdapat dua pohon rindang sebagai pelindung dan penghijauan. Dibawah pohon tersebut terdapat kursi panjang setengah melingkar, tempat orang membaca alquran, doa dan munajat kepada Allah Swt.

Di depan tempat duduk yang melingkar, terdapat tulisan dalam bahasa arab, menjelaskan tentang imam Bahauddin Naksyabandi. Tidak jauh dari tulisan tersebut terdapat kotak amal dari besi, disegel dengan kertas faktur penerimaan/pendapatan yang bertuliskan jumlah angka infak kotak amal terakhir dibuka.

Saya memperhatikan setiap peziarah tidak ada yang mambawa amplop/kertas bertuliskan pesan-pesan kepada Imam Bahauddin, seperti yang dalakukan orang awam, syiah serta lainnya ketika menziarahi makam sesepuh mereka. Juga tidak ada orang menangis sembari meratap sambil menepuk-nepuk dada.

Banyak para peziarah saat memasuki komplek pemakaman, mereka membaca doa ziarah kubur, seperti yang diajarkan oleh baginda Nabi Saw. Ini salah satu ciri orang berpikir cerdas, bahwa orang yang berpulang ke Rahmatullah itu telah selesai urusan dunianya, tinggal orang hidup yang mendoakannya.

Apa yg dilakukan oleh para peziarah di makam Bahauddin al Naksyabandi, menarik untuk dikaji, karena para pengikut tarekat beliau di luar kota Bukhara, atau wilayah lain dunia ini, mereka membuat aturan2 yang menyalahi apa yang diajarkan oleh Imam Naqsyabandi dan adab berziarah ke makam.

Di bagian belakang masjid ini terdapat menara yang sangat tinggi. Menara ini dibuat dengan menggunakan batubata, bentuknya bulat melingkar. Tidak menggunakan besi baja untuk penguat bangunan. Cara pembangunan menara masjid seperti ini hampir sama di seluruh masjid Uzbekistan, seperti bangunan-bangunan bersejarah di Bukhara, tempat kelahiran al Imam al Bukhari ra.

Bangunan di sekitar menara masjid Imam Bahauddin terdapat ruang perkantoran pengelola masjid. Bangunan terakhir dari masjid ini terdapat bangunan masjid tua yang sudah berusia ratusan tahun. Di masjid ini imam Bahauddin mengajar dan bermunajat. Dari masjid ini pula Imam Bahauddin mengkader ulama dakwah untuk menyampaikan Islam ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia, yang kita saksikan tarèkat Naqsyabandi menyebar ke seluruh pelosok negeri.

Menurut penuturan orang Uzbekistan, murid-murid Imam Bauhauddin sangat beragam, dari berbagai lapisan masyarakat, ulama, pengusaha, politisi dan juga militer. Dari kalangan militer yang sangat berpengaruh adalah Timur Lenk (9 04 1336- feb 1405), menaklukkan hampir separuh dunia, memperluas kekuasaan Islam.

Bukhara, 22 juli 2019
Tgk. Abd. Hamid Usman
Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah

Muslimat Al Washliyah Sulut Buka Posko Banjir di Kota Manado

0

MANADO – Sebanyak 13 keluarga Pengurus Al Washliyah Sulawesi Utara terkena dampak banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Sulawesi Utara. Bencana alam ini, menurut laporan Ketua Pengurus Wilayah Al Washliyah Sulawesi Utara, H.Muhammad Qadri Yusuf SE, bencana tersebut terjadi sejak hari Jumat 21 Maret 2025/21 Ramadan 1446 H.

Hingga hari ini, Sabtu 22 Maret 2025/22 Ramadan 1446 H Kawasan Kota Manado masih diguyur hujan lebat. Akibatnya, sejumlah jalanan, rumah ibadah dan perumahan penduduk terendam banjir, dengan ketinggian bevariasi dan terparah setinggi orang dewasa.

Berdasar foto dan video yang dikirimkan ke grup pengurus, akibat banjir dan tanah longsor melanda wilayah tersebut, kota Manado dinyatakan sebagai kota darurat banjir dan longsor. Petugas Tim SAR, BPBD, TNI dan Polri sudah dikerahkan ke lokasi untuk membantu warga korban banjir dan membersihkan puing dan tanah longsor yang menimbun badan jalan.

“Kota Manado darurat banjir dan longsor sejak tanggal 21 Maret 2025, hingga saat ini kondisi hujan lebat terus menerus mengguyur mengakibatkan banjir merata di kota Manado sekitarnya masih terjadi,” tulis Muhammad Qadri di grup Whatsaap pengurus Washliyah.

Ia melaporkan data sementara sebanyak 13 orang pengurus Al Washliyah terdampak. “Sungguh ujian dari Allah ketika jamaah sedang menjalankan ibadah puasa dan menjelang Lebaran Idul Fitri.”

Menurut Qadri, PW Al Washliyah Sulut bersama Muslimat Al Washliyah membuka posko kemanusiaan untuk membantu Pengurus dan jamaah yang mengalami musibah. “Sekarang ini kebutuhan darurat makanan buat berbuka dan sahur, air minum, pakaian dan kebutuhan buat wanita, balita dan lansia,” jelasnya. (sir)