28.2 C
Jakarta
Rabu 17 September, 2025
Beranda blog Halaman 5

Rapat Pleno PP HIMMAH Sahkan Kurikulum Kader Terbaru, Razak: Syarat Caketum Akan Diumumkan Panitia

0

JAKARTA – Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiwa Al Washliyah (PP HIMMAH) melaksanakan rapat pleno di Aula Gedung Pengurus Besar Al Washliyah Lantai I, Jalan Jenderal Ahmad Yani No 41 Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Selasa 29 Juli 2025/04 Shafar 1447 H.

Rapat Pleno yang dihadiri pengurus harian PP HIMMAH secara langsung dan daring (zoom), menghasilkan pengesahan tentang kurikulum kaderisasi terbaru dan mengesahkan persyaratan calon Ketua Umum (caketum) PP HIMMAH pada Muktamar XI.

“Alhamdulillah, rapat pleno PP HIMMAH hari ini berjalan dengan lancar, sudah mengesahkan kurikulum kaderisasi terbaru dan syarat caketum,” terang Ketua Umum PP HIMMAH Abdul Razak Nasution seusai rapat dengan pengurus harian PP HIMMAH.

Ia menambahkan bahwa 25 Juli 2025 lalu PP HIMMAH dan para instruktur senior telah melaksanakan Focus Grup Discussion (FGD) di Kota Medan yang menghasilkan beberapa formulasi dan hasil terbaru terkait Kurikulum Kaderisasi HIMMAH.

“Kami telah FGD di Medan, Alhamdulillah disambut baik para instruktur dan Ka. HIMMAH sehingga FGD tersebut menghasilkan beberapa perubahan untuk kaderisasi demi kemajuan organisasi,” tambah Razak

Ditanyai terkait persyaratan calon Ketua Umum PP HIMMAH di Muktamar XI. Ia mengatakan akan diumumkan lebih lanjut oleh panitia. “Berkaitan dengan dengan persyaratan Caketum PP HIMMAH yang kami Pleno kan akan diumumkan oleh panitia,” ungkap Razak.

Menurut Razak, menjelang Muktamar HIMMAH yang akan diselenggaran pada tanggal 8-10 Agustus mendatang, HIMMAH terus berbenah dan berkomitmen untuk terus melakukan rapat evaluasi dan lanjutan untuk perbaikan organisasi ke depan.

“Menjelang hari H muktamar ini, kami beserta panitia terus berkordinasi tentang perkembangan dan persiapan yang matang demi suksesinya perhelatan muktamar di tahun ini, mengenai jumlah Pimpinan Cabang akan diumumkan oleh panitia karena panitia telah menyurati Pimpinan Wilayah secara resmi untuk melaporkan jumlah cabang di wilayahnya,” tutur Razak.

Selain itu, Razak juga menegaskan, muktamar ini bukan hanya sekedar memilih pemimpin, akan tetapi lebih kepada perbaikan HIMMAH tentang membahas AD/ART, dan peraturan Organisasi. “Pintu terbuka lebar, selagi itu untuk kebaikan HIMMAH, saran dan masukan pasti kami terima, bukan kritikan yang tendensius.” bebernya.

Razak juga menjelaskan tentang kurikulum kaderisasai yang baru saja disahkan, “Kita tetap berpatokan kepada AD/ART dan PO, hanya saja kita menyesuaikan dengan perkembangan zaman saat sekarang ini, dan penyesuaian dengan daerah-daerah yang kita anggap masih butuh perhatian khusus,” terang Razak.

“Sama juga halnya dengan syarat caketum PP HIMMAH, tetap kita berpatokan dengan AD/ART dan PO, hanya ada tambahan sedikit dari para pengurus harian, Nanti, dalam waktu dekat akan kita share tentang keputusan Rapat Pleno hari ini,”terang Razak.

Razak berharap, apapun yang menjadi keputusan organisasi hari ini wajib untuk kita patuhi dan dilaksanakan, karena Keputusan ini kita ambil sesuai dengan mekanisme dan Keputusan bersama. “Keputusan rapat ini akan menjadi acuan kita dalam melaksanakan kaderisasi dan syarat untuk menjadi caketum.” tutup Razak. (rilis/sir)

PW IPA NTB Gelar Youth Talk Masjid 2025: Gelorakan ‘Merdeka Spiritual’ Untuk Generasi Emas Indonesia

0
M.Sahri, Wakil ketua PW IPA NTB, Ivan Suaidi, Ketua PW IPA NTB, dan H. Abdul Aziz Fahmi, S.Ag, - Biro Kesra Setda NTB, Haji Sahnan, S.Sos, Kepala UPTD Islamic Center.

MATARAM – Menyambut momentum 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) Nusa Tenggara Barat (NTB) menghadirkan ruang refleksi dan motivasi kebangsaan bertajuk “Youth Talk Masjid 2025″, yang akan digelar pada Jumat, 15 Agustus 2025/21 Shafar 1447 H, di Masjid Raya Attaqwa, Mataram, NTB.

Mengangkat tema “Rahasia Sukses Buka Pintu Rezeki”, forum ini menghadirkan pembicara nasional Kang Dewa Eka Prayoga, motivator muda asal Bandung yang dikenal luas berkat pendekatan spiritual dan kewirausahaan syariah yang menginspirasi ribuan anak muda Indonesia.

Ketua PW IPA NTB, Dr. (C) Ivan Suaidi, S.Sos., M.M., menyebut acara ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari gerakan kesadaran pemuda untuk kembali menjadikan masjid sebagai pusat penguatan karakter dan ekonomi.

“Di tengah krisis identitas dan tantangan zaman, masjid adalah rumah jiwa. Pemuda harus kembali ke tempat ini, membangun kemerdekaan spiritual dan ekonomi dari ruang yang penuh nilai,” tegas Ivan usai audiensi dengan Biro Kesra Setda NTB.

Youth Talk Masjid 2025 mendapatkan sambutan positif dari Pemerintah Provinsi NTB. Pihak panitia telah melakukan koordinasi resmi dengan Biro Kesra Setda NTB dan UPTD Pengelola Destinasi Wisata Unggulan Islamic Center NTB. Kedua institusi menyatakan dukungan terhadap acara ini.

H. Abdul Aziz Fahmi, S.Ag, Kepala Bagian Bina Mental Spiritual Biro Kesra, menilai kegiatan ini selaras dengan upaya pemprov membangun mental spiritual pemuda NTB. Senada dengan itu, Haji Sahnan, S.Sos, Kepala UPTD Islamic Center, menyebut acara tersebut sebagai bentuk dakwah kekinian yang dibutuhkan generasi hari ini.
“Masjid harus menjadi jawaban bagi anak muda yang sedang mencari arah. Di sinilah mereka menemukan ketenangan dan kekuatan,” ujar Sahnan.

Kegiatan ini terbuka dan gratis untuk masyarakat umum, terutama kalangan pelajar, mahasiswa, komunitas pemuda, dan para aktivis masjid se-Lombok. Panitia menargetkan kehadiran lebih dari 300 peserta, dengan rangkaian kegiatan yang dimulai dari salat Maghrib berjamaah hingga sesi motivasi malam.

Mengusung semangat “Merdeka Spiritual! Dari Masjid, Kita Bangkit!”, Youth Talk Masjid 2025 hadir sebagai manifestasi perlawanan terhadap apatisme generasi muda serta penguatan identitas spiritual dan nasionalisme dalam bingkai Islam rahmatan lil ‘alamin. (rilis/sir)

Ketua IPA NTB Silaturahmi Kepada Ketua Wilayah Al Washliyah: Sinergi Mensukseskan Youth Talk Masjid 2025

0
Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Al Washliyah (PW IPA) Nusa Tenggara Barat, Dr. (C) Ivan Suaidi, S.Sos., M.M dan Prof. Dr. TGH. M.S. Udin, M.A., Ketua Pengurus Wilayah Al Jam’iyatul Washliyah NTB periode 2025–2030

MATARAM – Dengan semangat membangun kolaborasi antargenerasi, Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Al Washliyah (PW IPA) Nusa Tenggara Barat, Dr. (C) Ivan Suaidi, S.Sos., M.M., melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Prof. Dr. TGH. M.S. Udin, M.A., Ketua Pengurus Wilayah Al Jam’iyatul Washliyah NTB periode 2025–2030, pada hari Sabtu pagi,26 Juli 2025/01 Shafar 1447 H.

Kunjungan ini berlangsung hangat dan penuh makna, menandai komitmen kuat PW IPA NTB untuk menjadikan gerakan pelajar sebagai bagian integral dari dakwah dan pembangunan umat di wilayah Nusa Tenggara Barat. Dalam pertemuan tersebut, Ivan Suaidi memaparkan rencana pelaksanaan Youth Talk Masjid 2025 yang akan digelar pada Jumat, 15 Agustus 2025 di Masjid Raya Attaqwa Mataram, menghadirkan pembicara nasional Kang Dewa Eka Prayoga.

“Kami memohon doa dan arahan dari Ketua PW Al Washliyah agar langkah kami para pelajar dan pemuda tetap sejalan dengan nilai-nilai perjuangan Al Washliyah. Youth Talk Masjid adalah upaya kami membumikan semangat keislaman dan kebangsaan melalui pendekatan spiritual dan wirausaha,” ujar Ivan.

Menanggapi kunjungan tersebut, Prof. TGH. M.S. Udin menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif IPA NTB yang terus bergerak membina generasi muda melalui aktivitas positif dan bermakna. Ia juga mendorong agar kegiatan Youth Talk Masjid tidak hanya menjadi event seremonial, tetapi menjadi awal dari gerakan dakwah kreatif yang menjangkau kalangan pelajar, santri, dan pemuda lintas masjid.

“Al Washliyah harus hadir di tengah-tengah kebingungan generasi muda hari ini. Gerakan seperti Youth Talk Masjid harus mendapat dukungan penuh. Saya minta semua pengurus cabang dan pimpinan masjid-masjid binaan Al Washliyah ikut mendorong partisipasi pemuda mereka,” tegas Prof. Udin.

Silaturahmi ini sekaligus menjadi penegasan penting bahwa sinergi antara PW Al Washliyah dengan IPA NTB akan diperkuat dalam periode lima tahun ke depan. Terlebih dengan tema besar “Merdeka Spiritual! Dari Masjid, Kita Bangkit!”, Youth Talk Masjid 2025 diposisikan bukan hanya sebagai forum diskusi, melainkan sebagai ruang konsolidasi spiritual generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.

PW IPA NTB menargetkan kehadiran ratusan peserta dari berbagai kalangan—pelajar, mahasiswa, komunitas masjid, dan tokoh muda Lombok—dalam forum ini, dengan harapan membangun pemuda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara ruhani dan tangguh secara ekonomi. (rilis/sir)

Ketua PW IPA NTB Silaturahmi Kepada Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi: Sinergi Spiritualitas dan Kepemudaan Bangun Indonesia Beradab

0
Ketua Pengurus PW IPA Nusa Tenggara Barat, Dr. (C) Ivan Suaidi, S.Sos., M.M dan Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A

MATARAM –Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Al Washliyah (PW IPA) Nusa Tenggara Barat, Dr. (C) Ivan Suaidi, S.Sos., M.M., silaturahmi dan diskusi kebangsaan dengan tokoh nasional sekaligus ulama kharismatik, Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A., di Mataram, Jumat 25 Juli 2025/29 Muharam 1447 H.

Silaturahmi ini berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan kekhidmatan. Dalam kesempatan tersebut, Dr. (C) Ivan Suaidi menyampaikan komitmen PW IPA NTB untuk terus menghadirkan ruang-ruang kaderisasi yang tidak hanya fokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga penguatan spiritualitas generasi muda, khususnya menjelang 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Dalam arahannya, Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi—yang akrab disapa Tuan Guru Bajang, menekankan pentingnya generasi muda Islam untuk tetap berada dalam jalur keilmuan dan akhlak sebagai fondasi utama membangun bangsa.

“Jika kita ingin Indonesia Emas 2045, maka pemudanya harus kuat secara spiritual dan beradab dalam berpikir. Gerakan seperti IPA harus menjaga itu—jangan hanya bergerak, tapi juga membawa cahaya,” pesan TGB.

TGB juga mengapresiasi gerakan kaderisasi pelajar Al Washliyah yang terus menunjukkan arah yang jelas dalam menjawab tantangan zaman dengan pendekatan yang seimbang antara keilmuan, dakwah, dan semangat kebangsaan.

Dalam dialog tersebut, Ketua PW IPA NTB juga melaporkan rencana kegiatan Youth Talk Masjid 2025 yang akan digelar pada 15 Agustus 2025 di Masjid Raya Attaqwa Mataram, sebagai kontribusi spiritual pelajar NTB menjelang 80 Tahun RI. Acara ini akan menghadirkan Kang Dewa Eka Prayoga, motivator nasional yang dikenal menggabungkan nilai Islam dan entrepreneurship.

“Kami ingin menghadirkan ruang-ruang inspirasi yang membumi dan membangkitkan. Bagi kami, kemerdekaan spiritual harus terus digaungkan dari masjid-masjid kita, dan TGB adalah sosok yang menjadi panutan dalam memadukan ilmu dan dakwah secara elegan,” ujar Ivan Suaidi.

Pertemuan ini diakhiri dengan harapan agar PW IPA NTB menjadi pelopor kebangkitan pelajar Islam yang tidak hanya cakap bicara, tetapi juga siap berkarya bagi bangsa dan umat. Sinergi antara tokoh nasional seperti TGB dan organisasi pelajar daerah menjadi simbol bahwa gerakan perubahan besar harus berakar pada kolaborasi lintas generasi dan nilai. (rilis/sir)

Tujuh Amalan yang Pahalanya Tetap Mengalir

0
Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis SH,MM saat membuka pelatihan yang diselenggarakan Majelis Pendidikan di Jakarta.

Saudaraku, Rasulullah SAW bersabda ada 7 amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah meninggal, padahal dia berada di dalam lumbungnya. (1) Orang yang mengajarkan ilmu agama, (2) Orang yang membuat sumur, (3) Orang yang menanam kurma, (4) Orang yang membangun masjid, (5) Orang yang memberi mushaf Al Qur’an, (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohon ampun untuknya setelah dia hafal. (HR Al Bazzar).

Saudaraku, pesan indah Rasulullah SAW mengingatkan bahwa kita mestinya rajin menanam sesuatu kebajikan, ibarat menanam pohon yang akan menghasilkan buah-buahan. Begitulah prinsip hidup seorang muslim yang mempunyai visi akhirat.

Sejatinya, pribadi mukmin itu seperti pohon. Ibnu Jarir Ath Thabari dalam tafsir Jaamiul Bayan menyebutkan pohon yang baik (syajarotun thoyibah) yakni akarnya menghunjam ke bumi, batang dan dahannya menjulang ke langit, serta berbuah sepanjang musim. (QS Ibrahim (14) 24-25).

Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM
Ketua Umum PB Al Washliyah

Khutbah Jumat: Membangun kesholehan Pribadi dan Sosial

0
Suriadi, S.Ag

Khutbah Pertama

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Pada hari yang mulia ini, Dengan segala kerendahan hati, khatib mengajak kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan semaksimal mungkin, takwa dalam artian menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya.

Karena dengan ketakwaan, setiap persoalan hidup yang kita alami akan ada jalan keluarnya dan akan ada pula rezeki yang dating kepada kita tanpa disangka-sangka.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Membangun kesholehan pribadi dan kesholehan sosial adalah dua aspek yang penting dalam kehidupan seorang muslim. Kesholehan pribadi berkaitan dengan hubungan individu dengan Allah SWT, Sedangkan kesholehan sosial berkaitan dengan interaksi dan hubungan dengan sesama manusia serta lingkungan sekitar. Keduanya saling terkait dan saling mempengaruhi, membentuk karakter seorang muslim yang utuh.

Kesholehan pribadi atau kesholehan individual adalah bentuk ibadah yang dilakukan secara langsung antara individu dengan Allah, seperti sholat, puasa, zakat, haji dan zikir. Ibadah ibadah ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperkuat iman, dan membentuk kepribadian yang Islami.
Kesholehan sosial adalah bentuk kesholehan yang tercermin dalam interaksi yang positif dengan sesama manusia dan lingkungan sekitar.

Kesholehan sosial mencakup sikap sikap seperti :

  • Memiliki sikap tolong menolong, saling membantu dan meringankan beban sesama.
  • Memiliki sikap santun dan menghargai, menghormati hak dan martabat orang lain.
  • Memiliki sikap empati, mampu merasakan dan memahami perasaan orang lain.
  • Memiliki kepedulian sosial, memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dan berusaha memberikan solusi
  • Mampu membangun Kerjasama, berpartisifasi aktif dalam kegiatan sosial yang bermanfaat.
  • Menjaga kelestarian lingkungan, bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

Idealnya kesholehan pribadi yang baik mampu melahirkan kesholehan sosial yang baik pula. Ibadah ritual yang dilakukan dengan ikhlas akan membentuk kepribadian yang lebih baik, sehingga individu lebih mudah berinteraksi positif dengan orang lain dan peduli terhadap lingkungan sekitar, sebaliknya, kesholehan sosial yang baik juga akan memperkuat kesholehan pribadi. Dengan berinteraksi positif dengan sesama, seseorang akan mendapatkan keberkahan dan pahala dari Allah SWT.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Islam adalah agama yang sangat menganjurkan umatnya untuk saling tolong menolong dan merekatkan tali persaudaraan. Tolong menolong di sini tidak terikat oleh apa pun. Bantulah dengan tulus siapapun orangnya, apakah dia kaya atau miskin, berpendidikan tinggi atau tidak mengenyam pendidikan sama sekali, bahkan muslim atau non-muslim.

Selama itu dalam ranah sosial dan kebaikan, maka tidak ada salahnya kita membantu mereka, karena bagaimana pun mereka adalah saudara dalam kemanusiaan. Kecuali, jika bantu membantu itu dalam hal kejahatan dan keburukan, maka Islam melarang hal ini. Allah menegaskan dalam Al-Quran surah Al-Maidah ayat 2:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Menolong orang lain, khususnya mereka yang sedang kesulitan sungguh memiliki banyak manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang yang kita tolong, bahkan kondisi masyarakat pun akan mendapatkan manfaat dari sikap dan perbuatan baik ini.

Dengan menolong orang muslim yang sedang membutuhkan pertolongan, maka kita telah mencerminkan pesan persaudaraan yang ditamsilkan oleh Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadis Riwayat Imam Muslim:

مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

“Siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Siapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allah memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allâh akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.”

Cara membangun kesholehan pribadi dan sosial antara lain :

  1. Memperdalam ilmu Agama
  2. Istiqomah dalam beribadah
  3. Membangun Ahklak Mulia
  4. Aktif dalam kegiatan sosial
  5. Membangun Komunikasi yang baik
  6. Menumbuhkan rasa empati

بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أنْ لَآ إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

Suriadi.S.Ag
Pengurus Majelis Dakwah PW Al Washliyah Sumatera Utara.

Prabowo Resmi Luncurkan Logo dan Tema HUT ke-80 Kemerdekaan RI

0

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan logo dan tema Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 23 Juli 2025. Peluncuran serentak tersebut digelar secara hybrid yang diikuti oleh para kepala daerah, kementerian/lembaga, hingga perwakilan Indonesia di luar negeri melalui video konferensi.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa momen peringatan 80 tahun kemerdekaan bukan hanya ajang seremonial, melainkan momentum refleksi dan pemersatu bangsa. “Tahun ini kita merayakan hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke-80. Delapan dekade sudah bangsa ini berdiri merdeka, sudah perjalanan panjang yang dibangun dengan semangat perjuangan, dengan pengorbanan jiwa dan raga seluruh anak bangsa,” ujar Presiden Prabowo.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga mengumumkan tema resmi peringatan HUT ke-80 RI, yakni “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema ini, menurut Presiden Prabowo, dipilih untuk mencerminkan arah perjuangan dan visi besar bangsa Indonesia saat ini dan di masa depan.

“Kita ingin selalu menjadi negara yang bersatu Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu. Ini adalah dorongan kita, hasrat kita, keinginan nenek moyang kita, kita bangun persatuan dan kesatuan menjadi suatu kekuatan untuk menjaga kedaulatan dan kemakmuran bangsa Indonesia,” tegas Presiden.

Selanjutnya, Presiden Prabowo secara resmi memperkenalkan logo peringatan 80 tahun kemerdekaan. Desain logo menampilkan angka 80 yang saling terhubung membentuk simbol infinity (tak terhingga), yang memiliki makna filosofis mendalam.

“Secara filosofis, desain ini menampilkan bentuk angka 8 dan 0 yang saling terhubung tanpa ujung, tidak terputus, infinity. Bentuk ini melambangkan bahwa persatuan sebagai dasar dari kedaulatan, adalah manifestasi kesejahteraan rakyat, dan upaya menggapai cita-cita bangsa menuju Indonesia Maju yang tak pernah putus,” jelas Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden Prabowo di Istana Negara dalam kesempatan tersebut antara lain Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto, Ketua BPK Isma Yatun, serta para menteri Kabinet Merah Putih.(setpres/sir)

Khutbah Jumat: Taat Ulama

0
Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah, Tgk. Abdul Hamid Usman. Lc, MA.

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَاهَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ تَعَالىَ فِي :

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah Swt.

Kita bersyukur kepada Allah Swt, dimana Allah menempatkan ilmu dan ulama ke tempat yang sangat mulia. Dapat kita bayangkan ketika kita jauh dari ulama, kita akan kehilangan penuntun ke jalan yang baik, sesuai bimbingan Alquran dan sunnah Nabi Saw. Ulama menjadi qudwah (penuntun) ummat ke jalan yang lurus. Ulama telah berijtihad dengan kekuatan ilmu dan amalnya agar alam dan seisinya tidak menjadi rusak akibat dari keangkuhan, kesombongan dan sikap egoisme yang mementingkan diri sendiri. Oleh sebab itu, Allah Swt menempatkan ulama ketempat yang sangat tinggi, menjadi penegak keadilan, menjadi suluh dalam kegelapan.

Firman Allah Swt.
شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۙ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَاۤىِٕمًا ۢ بِالْقِسْطِ ۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ﴿آل عمران : ۱۸﴾
Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa, Maha-bijaksana. (QS. Ali ‘Imran: 18)

Al Imam Al Qurtubi rahimullah menafsirkan ayat ini, merupakan bukti ada yang lebih mulia daripada ulama, niscaya Allah akan menghubungkan mereka dengan nama-Nya dan nama para malaikat-Nya, sebagaimana Allah menghubungkan nama ulama.

Para ulama telah berjuang di jalan Allah menuntut ilmu pengetahuan. Dengan ilmu yang mereka pelajari, mereka mengajarkannya kepada ummat ini, baik mengajar secara langsung atau melalui tulisan, melalui fatwa-fatwa hukum agar umat ini tidak terjermus kedalam kegelapan, jauh dari ilmu pengetahuan. Peran ulma yang sangat besar, mamka kita mentaati apa yang dijarkannya, mematuhi apa yang difatwakannya dan kita jadikan ulama sebagai kudwah kita dalam menjalani hidup dan kehidupan kita hari ini dan untuk kehidupan masa depan, dimana kita harus berbekal diri menghadapi hari akhir, kehidupan yang lebih baik dan kekal abadi. Allah Swt berfirman:

وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ
“Hari akhirat itu lebih baik dan kekal untuk selamaya”

Berbekal diri untuk menuju hari akhir, maka ulama mengajarkan kita, agar selalu beramal shalih dalam semua lapamgan kehdupan, memberi manfaat kepada orang lain, bekerjsama membangun masyarakat yang berkeadilan, saling nasehat menasehati, ingat mengingatkan untuk kebaikan. Oleh sebab itu, kita perlu menyimak apa yang disampaikan oleh Imam Ahmad bin Hambal.

“Ulama dalam syariat kita memiliki kedudukan yang luhur dan tak tergoyahkan, serta kedudukan yang tinggi lagi mulia. “Ulama adalah penerus Rasulullah di tengah umatnya, pewaris Nabi Saw, dan penyampai sunnahnya. Melalui ulama, Kitab Suci ditegakkan, melalui ulama, Kitab Suci berbicara. Ulama mengajak orang-orang yang sesat kepada jalan yang lurus, dan bersabar atas musibah mereka. Mereka menghidupkan orang mati dengan Kitab Allah, dan mereka memberikan penglihatan kepada orang buta dengan cahaya Allah. Berapa banyak orang yang telah mereka hidupkan kembali karena setan, dan berapa banyak orang yang telah mereka beri nasehat bagi mereka yang tersesat. Betapa baiknya pengaruh mereka terhadap manusia dan betapa buruknya pengaruh manusia terhadap mereka.!”

Kaum muslimin yang dimuliakan Allh Swt.

Peran ulama dalam kehidupan kita sangatlah penting. Kalalulah tidak ada ulama, nicaya kehidupan ini akan gelap, sistem masyarakat jahiliyah akan mengatur manusia, ilmu akan sirna, akhlak akan runtuh, kehidupan akan diwarnai keangkuhan dan kesombongan, manusia hidup dengan membawa keangkuhannya, jauh dari tuntunan syariat Islam yang rahmatan liialamin.

Posisi ulama demikian agung, sehingga ummat wajib taat kepada ulama, karena Nabi Saw bersabda:
Ibnu Jarir al-Tabari meriwayatkan dari hadits Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Setelah aku, akan ada penguasa yang akan memerintah kalian. Orang-orang benar akan memerintah kalian dengan kebenaran mereka, dan orang-orang jahat akan memerintah kalian dengan kejahatan mereka. Maka dengarkanlah mereka dan taatilah mereka dalam segala hal yang sesuai dengan kebenaran (Al Qur’an dan Sunnah), dan shalatlah di belakang mereka. Jika mereka berbuat baik, maka itu untuk kalian dan untuk mereka, dan jika mereka berbuat jahat, maka itu untuk kalian dan untuk mereka:

Pemilik kebenaran itu hanyalah Allah Swt, karena itu kita wajib taat kepada Nya. Dalam hal ini posisi ulama dan ummat itu sama, wajib taat kepada Allah Swt dan itu menjadi syarat ketaatan ummat kepada ulama, pemimpin (umara). Ketika ketatan berubah menjadi maksiat, maka tidak boleh taat kepada siapapun yang menyalahi syariat Allah dan RasuluNya Saw.

وعن ابن عمر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ( على المرء المسلم السمع والطاعة فيما أحب وكره إلا أن يؤمر بمعصية فإذا أمر بمعصية فلا سمع ولا طاعة ) متفق عليه,
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda: “Seorang Muslim wajib mendengar dan menaati apa yang ia sukai dan tidak ia sukai, kecuali jika ia diperintahkan untuk berbuat maksiat. Jika ia diperintahkan untuk berbuat maksiat, maka tidak ada lagi pendengaran dan ketaatan.” (muttafq alaih)

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ

عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Tgk.H.Abdul Hamid Usman, Lc,MA
Ketua Dewan Fatwa Al Washliyah

Profil Al Jam’iyatul Washliyah

0

Firman Allah SWT: “Wahai orang-orang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS Ash-Shaff [61] 10-11).

Visi Al Washliyah

Menjadikan Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah) sebagai organisasi berkualitas, produktif, menjangkau seluruh wilayah Indonesia agar terwujudnya hablum minallah wa hablum minannas dan terciptanya negara yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghafur.

Misi Al Washliyah

Al Washliyah bertekad membina dan membangun umat, masyarakat dan bangsa Indonesia yang berakhlaqul karimah, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan dalam kehidupannya mampu melaksanakan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Sejarah Al Washliyah

Al Jam’iyatul Washliyah, disingkat dengan nama Al Washliyah adalah organisasi kemasyarakatan Islam, yang didirikan pada 30 November 1930 M, bertepatan 9 Rajab 1349 H di Kota Medan, Sumatera Utara. Al Washliyah lahir ketika bangsa Indonesia masih dalam cengkaraman penjajah Hindia Belanda (Nederlandsh Indie). Karena itu, kader organisasi ini turut berperang melawan penjajah Belanda, demikian juga pada era penjajahan Jepang, Al Washliyah terus bertahan dan berkorban untuk Indonesia merdeka. Tidak sedikit tokoh dan pejuang Al Washliyah yang gugur demi bangsa dan negara tercinta.

Tujuan utama berdirinya Al Washliyah adalah untuk memerdekakan Indonesia dengan cara mempersatukan umat Islam. Oleh sebab itu, organisasi ini dinamakan Al Washliyah, yang bermakna menghubungkan (menyatukan kembali) anak bangsa, yang saat itu sudah terpecah belah akibat politik penjajah (devide et impera), maka munculkan tokoh dan pendiri organisasi Al Washliyah, yang kala itu masih berusia belia, tapi memiliki visioner yang brilian, yaitu dari kalangan pelajar dan pengasuh Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT) Medan, Sumatera Utara, antara lain Tuan Syekh Abdurrahman Syihab, Tuan Syekh Ismail Banda, Tuan Syekh HM Arsyad Thalib Lubis, Yusuf Ahmad Lubis dan Adnan Nur Lubis. Sementara nama Al Jam’iyatul Washliyah diberikan oleh seorang ulama besar di Sumatera Utara yang bernama Tuan Syekh H.Muhammad Yunus.

Kantor PB Al Washliyah Hijrah ke Jakarta

Satu di antara keputusan monumental Muktamar XVI Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah) pada 21-24 Februari 1986 di Wisma Haji Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan, adalah ‘hijrah’ nya Kantor Pengurus Besar Al Washliyah dari Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, tepatnya di seberang Makam Pahlawan Kota Medan (Kini Kantor Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumatera Utara) ke Ibukota Jakarta.

Terpilih pada muktamar tersebut, Ketua Umum PB Al Washliyah HM Ridwan Ibrahim Lubis (wafat 2024) dan Sekretaris Jenderal PB Al Washliyah H.Aziddin, SE,M.Si (wafat 2015), periode 1986-1997. Otomatis aktivitas sekretariat PB Al Washliyah secara total pindah dari tanah melayu/batak ke tanah Betawi, diawali dari kediaman KH Yunan Helmi Nasution, yang akrab disapa Abah Yunan, di Kawasan Jalan Tomang Raya, Jakarta Barat.

Sebenarnya organisasi berlambang bulan sabit bintang lima ini sudah pernah punya kantor definitif. Konon, sekitar tahun 1960-an, organisasi ini telah memiliki kantor perwakilan PB Al Washliyah di Jakarta, menempati satu bangunan di kawasan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, namun tidak ada keterangan jelas bahwa kantor tersebut kini telah tiada dan berpindah tangan ke pihak lain.

Dengan demikian, Kantor Pengurus Besar Al Washliyah telah pindah ke Jakarta sejak tahun 1986 sampai sekarang ini. Walau pun masih ada segelintir orang beranggapan bahwa Kantor PB Al Washliyah masih di Kota Medan, sebagai basis massa terbesar Al Washliyah, padahal kantor PB Al Washliyah sudah pindah dengan memiliki kantor permanen di
Jalan Jenderal Ahmad Yani No.41, RT 13 RW 02, Kelurahan Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kodepos 10510.

Diakui memang, perjalanan panjang sejarah kantor PB Al Washliyah ini. Beberapa kali pindah, dari satu tempat ke tempat yang lain. Mulai dari Jalan Tomang Raya, Jakarta Barat ke Ruko lantai 5 di Jalan Biak, Roxy, Jakarta Pusat. Kemudian pindah lagi ke Jalan Garuda, Kemayoran. Setelah itu ke Jalan Kayumanis V, Matraman, Jakarta Pusat, ke Jalan Utan Kayu, Matraman, ke kediaman H.Aziddin SE, M.Si, Jalan Bren, Sumur Batu, Jakarta Pusat, ke satu Ruko di Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, ke satu Ruko di Jalan Howitzer Raya, Sumur Batu, Jakarta Pusat dan Alhamdulillah, akhirnya menetap di Jalan Jenderal Ahmad Yani No 41 Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, depan SMAN 30 Jakarta sejak tahun 2013 sampai sekarang.

Alhamdulilah wasyukrillah, organisasi keumatan ini memiliki sebidang tanah untuk pembangunan kantor baru pengurus besar di ibukota. Untuk mendapatkan lokasi kantor di Jalan Jenderal Ahmad Yani No 41 ini, tidak dapat dipungkiri bahwa andil besar Ketua Umum PB Al Washliyah, Prof.Dr.H.Muslim Nasution MA (wafat 2012). Ia sempat memimpin doa begitu survei ke lokasi kantor ini. Seakan beliau sudah cocok dengan lokasi untuk kantor PB, padahal saat itu belum terjadi kesepakatan harga dengan pemilik lahan, namun beliau sudah yakin haqqul yakin akan menjadi milik Al Washliyah.

Peresmian pembangunan kantor PB Al Washliyah dilakukan tepat pada hari kelahiran organisasi ini pada hari Sabtu 30 November 2013, ditandai dengan kegiatan Salat Subuh berjemaah dan minum susu pagi hari di lokasi bangunan kantor. Sewaktu Dr.H.Yusnar Yusuf MS menjabat Ketua Umum PB Al Washliyah menggantikan Prof.Dr.H.Muslim Nasution yang telah tiada. Kondisi bangunan saat itu masih berbentuk bedeng/gubuk, sehingga panitia melakukan rehab total secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan organisasi.

Peletakan batu pertama pembangunan kantor PB Al Washliyah, pada saat itu diwarnai suasana gembira bercampur haru. Bagaimana tidak, setelah sekian lama belum punya kantor tetap, akhirnya atas izin dan ridha Allah SWT, serta usaha yang gigih dari personal pengurus, organisasi ini dapat tanah untuk pembangunan kantor, dan belakangan diurus sampai memiliki sertifikat wakaf atas nama Al Washliyah. Sedihnya, Prof. Dr.H.Muslim Nasution, MA yang memotivasi pengurus untuk mencari lokasi kantor di Jakarta, ia tidak ikut bersama karena telah tiada menghadap Ilahi Robb.

Lima pimpinan wilayah dan tiga pimpinan perguruan tinggi Al Washliyah, secara simbolis turut hadir dan ikut meletakkan batu pertama pembangunan kantor. Setidaknya, kelima pengurus wilayah dan pimpinan perguruan tinggi, dapatlah disebut mewakili warga Al Washliyah se-Indonesia pada acara bersejarah tersebut. (Baca-Perjalanan Sejarah Kantor PB Al Washliyah Di Tanah Betawi/washliyah.or.id)

Nama dan Logo

Nama dan logo Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah) juga telah dipatenkan sesuai dengan Surat Departemen Hukum dan HAM RI c/q Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Nomor Pendaftaran: 036639 diumumkan tanggal 20 September 2006 di Jakarta.

Legalitas
Nomor: J-A/74/25 Menteri Kehakiman tanggal 17 Oktober 1956
Nomor: C-20.HT.01.06.TH.2006 SK Menkumham RI tanggal 09 Mei 2006 dan tercatat dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19/12-2006 No.101.
Nomor: AHU-19.AH.01.08. Tahun 2015
SK Menkumham RI tentang Persetujuan Perubahan Tempat Kedudukan tanggal 02 April 2015.
Nomor: AHU-000328.AH.01.08.Tahun 2019
SK Menkumham RI tentang persetujuan Perubahan Tempat Kedudukan tanggal 09 April 2019.
Nomor: AHU-0001249.AH.01.08.Tahun 2021
SK Menkumham RI Tentang Persetujuan Perubahan Perkumpulan Al Jam’iyatul Washliyah tanggal 09 September 2021.

Al Washliyah

35 Provinsi

  1. Aceh
  2. Sumatera Utara
  3. Riau
  4. Kepulauan Riau
  5. Sumatera Selatan
  6. Sumatera Barat
  7. Jambi
  8. Bangka Belitung
  9. Bengkulu
  10. Lampung.
  11. Banten
  12. Jakarta.
  13. Jawa Barat
  14. Jawa Tengah
  15. DI Yogyakarta
  16. Jawa Timur
  17. Bali
  18. Nusa Tenggara Barat
  19. Nusa Tenggara Timur
  20. Kalimantan Barat
  21. Kalimantan Timur
  22. Kalimantan Selatan
  23. Kalimantan Tengah
  24. Kalimantan Utara.
  25. Gorontalo
  26. Sulawesi Barat
  27. Sulawesi Utara
  28. Sulawesi Tengah
  29. Sulawesi Tenggara
  30. Sulawesi Selatan
  31. Maluku
  32. Maluku Utara
  33. Papua
  34. Papua Barat
  35. Papua Barat Daya

402 Kabupaten/Kota
Saat ini Al Washliyah sudah tersebar di 402 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Sembilan Pengurus Perwakilan Luar Negeri

  1. PPLN Al Washliyah United Kingdom/Eropa
  2. PPLN Al Washliyah Mesir
  3. PPLN Al Washliyah Brunai Darussalam
  4. PPLN Al Washliyah Malaysia
  5. PPLN Al Washliyah Yaman
  6. PPLN Al Washliyah Maroko
  7. PPLN Al Washliyah Thailand
  8. PPLN Al Washliyah Suriah
  9. PPLN Al Washliyah Amerika Serikat (persiapan).

Tujuh Organisasi Bagian

  1. Muslimat Al Washliyah
  2. Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA).
  3. Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA).
  4. Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH)
  5. Angkatan Puteri Al Washliyah (APA)
  6. Ikatan Sarjana Al Washliyah (ISARAH)
  7. Ikatan Guru dan Dosen Al Washliyah (IGDA).

704 Sekolah Dasar – Menengah Atas
Saat ini Al Washliyah mempunyai 704 unit Lembaga Pendidikan dasar dan menengah, mulai dari tingkat TK/RA sampai ke SMA/Madrasah Aliyah/Qismul `aly.

Sembilan Perguruan Tinggi

  1. Universitas Al Washliyah (Univa) Medan, Sumatera Utara.
  2. Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Medan, Sumatera Utara.
  3. Universitas Al Washliyah (Univa) Labuhan Batu, Rantau Prapat, Sumatera Utara.
  4. Universitas Al Washliyah Darussalam (Unada) Banda Aceh.
  5. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al Washliyah Sibolga, Sumatera Utara.
  6. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Washliyah Binjai, Sumatera Utara.
  7. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Washliyah Banda Aceh.
  8. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Barabai, Kalimantan Selatan.
  9. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Washliyah Takengon, Aceh.

Panti Asuhan

  • Panti Asuhan Al Washliyah Ismailiyah, Sumatera Utara.
  • Panti Asuhan Al Washliyah Pulo Brayan, Sumatera Utara
  • Panti Asuhan Al Washliyah Kota Binjai, Sumatera Utara.
  • Panti Asuhan Al Washliyah Al Arif Al Washliyah Rantau Prapat, Labuhan Batu, Sumatera Utara.
  • Panti Asuhan Al Washliyah Banda Aceh.
  • Panti Asuhan Amal Sosial Al Washliyah Medan Sunggal, Sumatera Utara.
  • Panti Asuhan Al Washliyah Lubuk Pakam, Sumatera Utara.
  • Panti Asuhan Al Washliyah Gunung Sitoli, Sumatera Utara.
  • Panti Asuhan Al Washliyah Lubuk Pakam, Sumatera Utara.

Badan Usaha

  • BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah).
  • Koperasi Jasa Attijarah Al Washliyah.
  • Al Washliyah Zakat, Infaq dan Sedekah (Alzis).

Al Washliyah Mualaf Center

Majelis dan Lembaga

  • Bidang Pendidikan
    Satu-satunya Lembaga yang mengurusi bidang Pendidikan di lingkungan Al Washliyah; memiliki tugas mendirikan, menata dan mengelola satuan pendidikan.
  • Bidang Dakwah
    Lembaga pelaksana program organisasi di bidang dakwah; memiliki tugas mempersiapkan, mengembangkan dan memberdayakan tenaga dakwah di lingkungan Al Washliyah melalui program Gerakan Dakwah Marhamah (GDM).
  • Bidang Hisab dan Rukyat
    Lembaga pelaksana program organisasi di bidang hisab dan rukyah dengan tugas melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan instansi/Lembaga terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan hisab dan rukyah.
  • Bidang Sosial
    Lembaga pelaksana program organisasi di bidang amal sosial; memiliki tugas melaksanakan penyantunan dan pengelolaan panti sosial dan kegiatan kemasyarakatan lainnya.
  • Lembaga Penanggulangan Bencana
    Lembaga pelaksana program organisasi di bidang penanggulangan bencana dengan tugas secara terintegrasi, meliputi penanganan prabencana, tanggap darurat dan pasca bencana.
  • Bidang Kader
    Lembaga pelaksana program organisasi di bidang kaderisasi dengan tugas menyusun, mengembangkan dan melaksanakan sistem pola pengkaderan organisasi, serta meningkatkan kompetensi kader dan instruktur nasional Al Washliyah.
  • Lembaga Satuan Komunitas Pramuka
    Lembaga pelaksana program organisasi yang menyelenggarakan Pendidikan kepramukaan, yang berbasis antara lain pelajar, profesi, aspirasi dan agama.
  • Bidang Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi
    Lembaga pelaksana program organisasi di bidang pembinaan dan pengembangan ekonomi umat; memiliki tugas mengadakan usaha-usaha pengembangan dan peningkatan keekonomian.
  • Bidang Koperasi
    Lembaga pelaksana program organisasi pada bidang koperasi dengan tugas menghimpun kekuatan ekonomi anggota Al Washliyah, serta memberdayakan ekonomi kerakyatan melalui UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).
  • Bidang Hubungan Antarlembaga
    Lembaga pelaksana program organisasi di bidang hubungan kelembagaan dan organisasi dengan tugas membangun hubungan Kerjasama yang bersifat sinergis di dalam dan luar negeri.
  • Bidang Hukum dan HAM
    Lembaga pelaksana program organisasi di bidang hukum organisasi dengan tugas melakukan penyuluhan hukum kepada anggota Al Washliyah.
  • Bidang Percepatan Sertifikat Aset
    Lembaga pelaksana proram organisasi di bidang percepatan sertifikasi asset dengan tugas percepatan pengurusan hak atas tanah dan penerbitan sertifikat tanah asset organisasi.
  • Lembaga Verifikasi, Registrasi dan Pemberdayaan Aset
    Lembaga pelaksana program organisasi di bidang verifikasi registrasi dan pemberdayaan asset dengan tugas melakukan verifikasi dan registrasi aset organisasi.
  • Bidang Riset dan Digitalisasi
    Lembaga pelaksana program organisasi di bidanf riset dan digitalisasi dengan tugas melakukan penelitian dan pengkajian terkait pengembangan media sosial organisasi.
  • Lembaga Kajian Strategis
  • Lembaga pelaksana program organisasi di bidang kajian strategis dengan tugas mengelola data dan informasi yang telah dikumpulkan oleh riset untuk kemudian disajikan dalam bentuk hasil kajia
  • Bidang Alzis
    Al Washliyah Zakat, Infaq dan Sedekah (Alzis) ini merupakan Lembaga pelaksana program organisasi untuk menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq dan sedekah umat Islam, khususnya anggota Al Washliyah. Pengelolaannya dilakukan amanah, transparan dan akuntable.
  • Al Washliyah Mualaf Center
    Lembaga pelaksana organisasi di bidang pembinaan, pendidikan, penyantunan dan peningkatan kesejahteraan kalangan mualaf.

Susunan Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah Periode 2021-2026

Ketua Umum : Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM
Wakil Ketua Umum : Dr.H.Ahmad Doli Kurnia Tanjung, M.Si
Sekretaris Jenderal : Dr.Ir.H.Amran Arifin, MM,MBA
Bendahara Umum : Drs.H.Rijal Naibaho, MM
Wakil Bendahara Umum : H.Hidayatullah, SE
Wakil Bendahara Umum : H.Irwan Tanjung

Ketua Bidang Pendidikan : H.Ridwan Tanjung, SH,M.Si
Sekretaris : H.Muhammad Razvi Lubis,S.Sos, M.Pd
Ketua Bidang Dakwah : H.Anas Abdul Jalil, M.Pd.I
Sekretaris : Dr.KH.Iskandar Mirza, MA
Ketua Bidang Kader : Kolonel Purn Drs.H.Muhammad Zaid, MM.
Sekretaris : H.Syamsir Bastian, S.Pd.I
Ketua Bidang Riset
dan Digital : Dr.H.Rusli Efendi, SE, M.Si
Sekretaris : Dr.H.Juwito Faisal, M.Pd
Ketua Bidang Tatakelola
dan Organisasi : Dr.H.Nirwan Syafrin Manurung, MA
Sekretaris : Dr.H.Akmal Rizki Gunawan Hasibuan, MA.
Ketua Bidang Sosial : Dr.H.Ismail Efendi, M.Si
Sekretaris : Dr.H.Askif Pasaribu, M.Si
Ketua Bidang Ekonomi : Charles Purnama Siregar,SS,M.Si
Sekretaris : H.Sugiat Santoso, SE, M.Si
Ketua Bidang Hubungan
Antarlembaga : Dr.KH. Julian Lukman, MA
Sekretaris : H. Marjuan, Lc,MA
Ketua Bidang Hukum dan
HAM : Prof.Dr.H.Deding Ishak, SH,MM
Sekretaris : Adheri Zulfikri Sitompul, SH,MH
Ketua Bidang Percepatan
Aset : Dr.H.Husni Tamrin, SH,MH
Sekretaris : H. Solihin, SH,MH

Tuan Syekh Haji Abdurrahman Syihab

HAJI ABDURRAHMAN SYIHAB (1910-1955), adalah anak ketiga dari H. Syihabuddin, Kadhi Kerajaan Serdang di Kampung Paku, Galang,Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Beliau lahir pada 1910 Masehi di Kampung Paku tersebut. Sejak kecil bakatnya sebagai seorang pemimpin telah terlihat. Pada tahun 1918-1922, beliau belajar pada sekolah Gubernement dan pada Maktab Sairussulaiman di Simpang tiga Perbaungan, Sumatera Utara. Sesudah itu beliau melanjutkan pelajarannya ke Medan di Maktab Islamiyah Tapanuli, yang ketika itu dipimpin oleh Syekh Mohammad Yunus dan H. Mohammad.

Kemudian beliau pun sempat menjadi guru di maktab tersebut dan terus melanjutkan pelajarannya ke Maktab Hasaniyah yang dipimpin Syekh Hasan Ma’sum.

Abdurrahman Syihab, adalah orang pertama yang mendirikan Madrasah Al Washliyah dengan waktu belajar sore hari di Jalan Sinagar Petisah Medan pada tahun 1932. Beliau pun sempat menjabat kepala madrasah di beberapa tingkatan yaitu menjadi direktur madrasah tsanawiyah, direktur madrasah muallimin dan muallimat.

Pada 1940 ketika Tarbiyah Umumi membuka Madrasah Al Qismul Ali, beliau menjabat direktur Madrasah Qismul Ali.

Pada 1939, beliau berangkat menunaikan ibadah haji ke Mekkah Al-Mukarromah. Di sana, Abdurrahman Syihab menyempatkan diri belajar kepada Syekh Alie Al Maliky, Umar Hamdan, Hassan Masysath, Amin Al Kutuby dan M. Alwy.

Selain aktif di perkumpulan pelajar, Abdurahman Syihab termasuk pendiri Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah) dan terus menerus terpilih menjadi pimpinan organisasi sampai akhir hayatnya.

Ketika tahun 1934,organisasi Ahmadiyah Kadian hendak meluaskan sayapnya ke Kota Medan (Sumatera Timur, ketika itu beliau langsung merapatkan barisan umat Islam dan membentuk panitia penentang gerakan tersebut. Dan terakhir beliau menjabat Ketua Komite Pemberantas I’tikad Ahmadiyah Kadian pada tahun 1935.

Selanjutnya pada tahun 1945-1946 menjadi anggota PB Majelis Tinggi Sumatera, Ketua Pimpinan Daerah Majelis Islam Tinggi Sumatera Timur, Wakil Ketua Masyumi Sumatera, Ketua Komite Aksi Pemilihan Umum (KAPU) dan anggota pengurus Folks Front (Pesatuan Perjuangan Sumatera).

Tahun 1939 menjadi utusan Muslimin Indonesia dalam rapat khusus dengan Raja Ibnu Saud di Mekkah, Arab Saudi.

Pada tahun 1941 mewakili PB Al Washliyah ke Kongres Muslimin Indonesia di Solo, Jawa Tengah. Dan pernah menjadi utusan dari Sumatera Timur ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat, ketika menyambut kemerdekaan Indonesia yang dijanjikan Jepang dan mewakili Sumatera Timur pada Kongres Islam se Sumatera di Bukti Tinggi.

Ketika Kongres Masyumi yang ke enam pada tahun 1954, beliau diangkat sebagai Ketua Masyumi Pusat di Jakarta.
Pendiri Al Washliyah ini pernah menjadi anggota DPR Sumatera Utara, Anggota Eksekutif DPR Sumatera Timur. Pada 1947 ia diangkat menjadi anggota KNIP, lalu menjadi anggota Penasehat PPNKST dan tahun 1954 menjadi anggota parlemen.

Pada akhir 1954 ketika beliau tengah bertugas sebagai anggota parlemen di Jakarta, Abdurrahman Syihab terserang penyakit dan harus beristirahat. Beliau sempat kembali ke Medan dan dirawat di RS Umum Kota Medan. Kurang lebih satu bulan setengah dirawat di rumah sakit tersebut, dengan takdir Allah SWT beliau berpulang ke Rahmatullah pada hari Senin 7 Februari 1955 pada usia 45 tahun.

Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah) kehilangan seorang pemimpin yang luhur, lagi bijaksana serta cekatan dalam memimpin. Kepergian beliau bukan saja dirasakan oleh keluarga Al Washliyah khususnya, tetapi turut dirasakan oleh seluruh pergerakan dan ogansiasi Islam dan masyarakat umum lainnya.

Abdurrahman Syihab meninggalkan seorang isteri dan 10 orang anak (lima laki-laki dan lima wanita) dan kebanyakan masih di bawah umur, saat beliau meninggal dunia. Bahkan anaknya yang kecil belum sempat dilihatnya karena baru berumur 20 hari. (syamsir)

Tuan Syekh H. Ismail Banda

Haji ISMAIL BANDA (1909-1951) adalah tokoh penting dalam perjalanan sejarah organisasi Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah), karena beliau lah yang menjadi ketua pertama organisasi ini. Ismail Banda lahir di Kota Medan, Sumatera Utara pada 21 April 1909 dan wafat dalam suatu kecelakaan pesawat di Taheran, Iran pada 22 Desember 1951.

Tokoh dan pendiri Al Washliyah gugur Ketika menjalankan tugas negara sebagai kuasa usaha (perwakilan) negara Indonesia di Afganistan. Pesawat yang membawa tokoh Al Washliyah Bersama sejumlah pejabat penting bangsa lain terjatuh dihantam badai topan dahsyat di Taheran.

Ismail Banda menimba ilmu selama 5 tahun di Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT) di Bawah bimbingan Syekh Muhammad Yunus dan beberapa guru lainnya. Semasa usia sekolah, Syekh Ismail Banda tekun mendalami berbagai disiplin ilmu. Tak heran lagi, setelah menyelesaikan Pendidikan di maktab tersebut, dia diangkat menjadi guru di maktab tersebut hingga tahun 1932.

Setelah itu, Ismail Banda melanjutkan Pendidikan ke Madrasah Al Shaulatiyah di Makkah dan Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, dan ia meraih gelar BA (1940) dan MA tahun 1942 dalam bidang filsafat.

Ismail Banda lahir dari pasangan Banda dan Sariani Aminah. Bermukim di Kampung Sei Mati, Medan Sumatera Utara, kemudian berpindah ke Petisah, Kota Medan. Pada tahun 1930, Ismail Banda dalam usia yang relatif muda, mendirikan Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah), Ini sebagai bukti sejarah perjuangannya untuk NKRI sekaligus warisan terhadap penerus kader Al Washliyah.

Al Washliyah ini pertama kali di Sumatera Utara yang menerapkan model pendidikan modern, yaitu menggunakan sistem klasikal. Ini memperlihatkan besarnya semangat Al Washliyah melakukan pembaharuan, hidup mandiri dan modern. Padahal Indonesia saat itu belum merdeka. Setelah dua tahun tepat 1932, Ismail Banda berangkat ke Mekkah dan berlanjut pendidikan ke Al Azhar Mesir untuk meraih gelar sarjana.

Ismail Banda aktif dalam pergerakan kemerdekaan. Ini ditandai dengan aktivitasnya di Jami’ah Chairiyah (Perkumpulan Kebajikan) yang sudah didirikan oleh orang-orang Indonesia di Mesir pada tahun 1923. Jami’ah Chairiyah pada tahun 1933 berubah menjadi Perhimpunan Indonesia Raya, dan pada tahun 1938 berubah lagi menjadi Perhimpunan Pemuda Indonesia Malaya (Perpindom) dan beliau menjadi ketua dari perhimpunan ini.

Ismail Banda semakin kuat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Guna menyebarluaskan gagasannya, Perpindom menerbitkan majalah Suara Al Azhar dan Pilihan Timur yang beredar di Indonesia, yang akhirnya majalah dilarang pemerintah Belanda. Di Mesir ia menjadi koresponden Pewarta Deli yang banyak menyuarakan perjuangan dan pergerakan kemerdekaan. Ismail Banda bersama teman-teman pemuda/mahasiswa memainkan peran diplomatik, melakukan pendekatan dengan petinggi-petinggi Mesir dan Palestina.

Perannya sungguh strategis dalam bidang diplomasi, sehingga Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945 dapat pengakuan dari pemerintah Mesir. Keberhasilan ini dicatat dalam sejarah perjuangan Indonesia, bahwa tokoh dan ketua pertama Al Washliyah memiliki andil besar dalam diplomasi kemerdekaan. Karena itu, Ismail Banda adalah diplomat ulung Al Washliyah.

Selain memiliki sikap kepemimpinan (leadership) dan diplomasi, Ismail Banda juga memiliki kemampuan (skill) menulis. Karya ilmiahnya selama kuliah di Makkah (1932-1936) dan di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir (1936-1946) dan di Indonesia (1947-1951) sungguh mengesankan anak bangsa. Termasuk tulisan artikel dan buku, seperti Pengakoen Mesir dan Politik Arab League (1947).

Tidak hanya itu, kemampuan diskusi membahas berbagai persoalan juga cukup menarik perhatian. Ismail Banda Bersama rekan-rekan seangkatannya di Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT) membentuk suatu kelompok diskusi, yang akhirnya dikenal dengan sebutan Debating Club.

Ismail Banda menjadi penasehat dari debating club ini, yang diketuai oleh Abdul Rahman Syihab. Pada tanggal 26 Oktober 1930 berlangsung pertemuan diskusi dengan yang melibatkan ulama-ulama, guru-guru, pemimpin-pemimpin Islam di Medan. Ismail Banda menjadi tokoh sentral yang memberikan berbagai advis dalam pertemuan tersebut.

Mereka sepakat membentuk sebuah perhimpunan yang bertujuan memajukan, mementingkan, dan menambah tersiarnya Agama Islam. Perhimpunan akhirnya bernama Al Jam’iyatul Washliyah, yang artinya perhimpunan yang menghubungkan dan mempertalikan.

Susunan Pengurus untuk persiapan ditetapkan Ketua Ismail Banda, Penulis M. Arsyad Thalib Lubis. Untuk pengukuhan organisasi dan memperluas susunan kepengurusan maka pada tanggal 30 November 1930 diadakan pertemuan lanjutan. Ditetapkanlah secara resmi nama organisasi Al Jam’iyatul Washliyah yang pada periode pertama susunan pengurusnya adalah Ketua I: Ismail Banda, Ketua II: Abdul Rahman Syihab, Penulis I: M. Arsyad Thalib Lubis, Penulis II: Adnan Nur, Bendahari H.M. Ja’kub dan penasehat Syech H. Muhammad Yunus.

Pada pertengahan tahun 1947 Ismail Banda kembali ke Tanah Air, bekerja pada Departemen Agama, di ibukota negara waktu itu Yogyakarta. Tidak lama kemudian beliau pindah ke Departemen Luar Negeri. Selama di Yogyakarta Ismail Banda memberi kuliah di Universitas Islam Indonesia dan mengajar di sekolah-sekolah agama, serta berperan aktif di RRI Yogyakarta memberitakan perjuangan kemerdekaan maupun RRI di Jakarta. Almarhum terkenal sebagai orang yang aktif dan rajin dalam siaran bahasan Arab di RRI sejak masa revoluasi di Yogyakarta sampai dipindahkannya ke siaran luar negeri RRI di Jakarta.

Tahun 2016 lalu, Dr.H.Yusnar Yusuf, MS saat menjabat Ketua Umum PB Al Washliyah telah mengusulkan Ismail Banda menjadi pahlawan nasional, dan pada periode PB Al Washliyah diketuai oleh Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM, (2021-2026), juga mengusulkan HM Arsyad Thalib Lubis menjadi pahlawan nasional. Akan tetapi sampai saat ini, belum seorang pun tokoh dan pendiri Al Washliyah yang diusulkan itu menjadi pahlawan nasional, padahal gerak juang tokoh dan pendiri Al Washliyah ini, sebenarnya tidak perlu diragukan lagi untuk kedaulatan NKRI. (syamsir/dari berbagai sumber).

Tuan Syekh HM Arsyad Thalib Lubis

HAJI MUHAMMAD ARSYAD THALIB LUBIS (1908-1972), beliau adalah seorang ulama, mubaligh dan pejuang di Sumatera Utara yang lahir pada Oktober 1908 di Stabat,Langkat,Sumatera Utara.

Beliau putra kelima dari pasangan Lebai Thalib bin H. Ibrahim Lubis dan Markoyom Nasution. Ayahnya berasal dari kampung Pastap, Kotanopan,Tapanuli Selatan, kemudian menetap di Stabat Sumatera Utara, sebagai petani yang agamis sehingga mendapat panggilan lebai, yakni panggilan kehormatan di daerahnya atas ilmu agama yang dimiliki.

Syekh HM Arsyad Thalib Lubis, menjalani seluruh pendidikannya di Sumatera Utara. Selepas menjalani pendidikannya dalam kurun waktu 1917-1930, beliau memperdalam ilmu tafsir, hadits, usul fiqh dan fiqh kepada Syekh Hasan Maksum di Medan.

Dia adalah seorang murid yang cerdas dan rajin, sehingga mendapat kepercayaan dari gurunya yakni H. Mahmud Ismail Lubis untuk menyalin karangan yang akan dimuat di surat kabar. Pada usia 20 tahun, beliau telah menjadi penulis di Majalah Fajar Islam di Medan.

Pada usia 26 tahun, buku pertamanya, Rahasia Bible terbit pada 1934 dan dicetak ulang pada 1926. Buku ini pun menjadi pegangan mubaligh dan da’i Al Washliyah dalam mensyiarkan Islam di Porsea,Tapanuli Utara.

Semasa hidupnya, HM Arsyad Thalib Lubis, aktif mengajar pada beberapa Madrasah Al Washliyah, baik di Aceh maupun yang berada di Medan dari tahun 1926-1957. Kemudian beliau menjadi Lector pada Sekolah Persiapan Perguruan Tinggi Islam Indonesia di Medan (1953-1954), menjadi Guru Besar Ilmu Fiqh dan Usul Fiqh pada Universitas Islam Sumatera Utara-UISU (1954-1957) dan dosen tetap pada Universitas Al Washliyah (UNIVA) sejak berdirinya universitas itu (1958) sampai akhir hayat HM Arsyad Thalib Lubis.

Sekitar tahun 1930, HM Arsyad Thalib Lubis menikah dengan seorang gadis pujaannya, Siti Yamaah Binti Kamil Bin Sampurna. Dari pernikahannya dengan gadis Melayu Deli, Sumatera Utara ini, dikaruniai 8 orang anak, masing-masing Anisa Fahmi Lubis, Mukhtar Hanif Lubis, Muslim Arif Lubis, Nur Azizah Hikmah Lubis, Khairan Lubis, Maisaroh Lubis dan Haji Hawari Arsyad Thalib Lubis.

Putra kedelapan yakni Haji Hawari Arsyad Thalib Lubis, tinggal di kawasan Kayumanis, Matraman Jakarta Timur dan dikaruniai 4 orang anak, yakni Rahniz Faury Lubis, H. Wizdan Lubis (Ketua Umum PP GPA/PB Al Washliyah, wafat di Masjidil Haram Mekkah ketika menjadi petugas haji Indonesia tahun 2024), dan H.Muhammad Razvi Lubis (Ketua Umum PW GPA DKI/PB Al Washliyah) periode 2021-2026.

HM Arsyad Thalib Lubis, seorang di antara pendiri organisasi Al Jam’iyatul Washliyah. Sejak berdiri organisasi ini pada 9 Rajab 1349 Hijriyah atau bertepatan 30 November 1930 Masehi, beliau turut menjadi anggota Pengurus Besar Al Washliyah sampai 1956. Meskipun beliau tidak duduk dalam kepengurusan, beliau tetap aktif memberikan sumbangan pikiran dan tenaga dalam kegiatan Al Washliyah yang bergerak di bidang pendidikan,dakwah dan sosial.

Dalam kegiatan dakwah,ulama ini aktif dalam zending (mubaligh) Islam Indonesia. Puluhan ribu orang dari Tanah Batak dan Karo, Sumatera Utara, masuk Islam di tangannya, bahkan menjelang akhir hayatnya, beliau telah mengislamkan tidak kurang dari dua ratus orang di Kabupaten Deli Serdang.

Sesuai dengan kondisi masanya, beliau juga melakukan berbagai perdebatan dengan tokoh-tokoh Kristen di Medan,seperti Pendeta Rivai Burhanuddin (Pendeta Kristen Adven),Van den Hurk (Kepala Gereja Katolik Sumatera Utara) dan Dr. Sri Hardono (tokoh Kristen Katolik). Berkat penguasaan ilmunya, beliau dengan mudah menguasai lawan debatnya dan hasilnya selalu diterbitkan dalam bentuk buku.

Dalam perjuangan kemerdekaan, beliau turut andil sesuai dengan bidangnya. Untuk membangkitkan semangat jihad melawan penjajah, beliau menulis buku Tuntunan Perang Sabil. Karena perjuangannya pada 29 Maret 1949 pendiri Al Washliyah ini ditangkap pihak Negara Sumatera Timur (NST) yang bertindak sebagai perpanjangan tangan penjajah Belanda.

Tuan HM Arsyad Tahlib Lubis, ditahan sebagai tawanan politik di penjara Sukamulia,Medan, Sumatera Utara, mulai 29 Maret 1949 sampai dengan 23 Desember 1949. Ketika dalam tahanan, isterinya tercinta, meninggal dunia.

Beliau di masa hidupnya juga pernah terlibat dalam dunia politik Indonesia dengan menjadi pengurus di Majelis Syuro Muslimin (Masyumi). HM Arsyad Thalib Lubis pernah pula menjadi Kepala Kantor Urusan Agama se- Sumatera Timur, (sekarang Kakanwil Depag) bahkan beliau merupakan perwakilan pertama ulama Al Washliyah ini pernah menjadi delegasi Indonesia berkunjung ke negeri Uni Soviet (Rusia sekarang) bersama beberapa ulama-ulama Indonesia lainnya.

Sebagai tokoh Al Jam’iyatul Washliyah, dalam fikih beliau menganut mazhab Syafi’i. Namun demikian ia bersikap terbuka dan hormat terhadap paham lain. Menurutnya kebebasan mengemukakan paham dan pendapat perlu mendapat tempat dalam masyarakat karena sangat penting artinya bagai kemajuan pengetahuan di kalangan umat Islam.

Kedudukan hukum fikih,menurut beliau, pada umumnya berkisar pada masalah zanni (tidak jelas dan tegas) yang kekuatannya berdasarkan “kuat sangka belaka”. Tidak “yakini” (dengan yakin) karena dapat digugurkan dengan ijtihad. Adapun ijtihad tidak dapat digugurkan dengan ijtihad karena sama kekuatannya.

Dalam usia 63 tahun, Kamis tanggal 6 Juli 1972 bertepatan 23 Jumadil Awal 1392 Hijriyah, HM Arsyad Thalib Lubis menghembuskan nafas terakhir karena sakit di RS Pirngadi, Medan, Sumatera Utara. (syamsir)

Jelang Peresmian, Sekjen PB Tinjau Gedung Baru 3 Lantai STIT Al Washliyah Binjai

0

BINJAI – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.Ir.H.Amran Arifin, MM,MBA bersama Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, H.Ridwan Tanjung, SH,M.Si dan Sekretaris Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, H.Muhammad Razvi Lubis, M.Pd meninjau gedung baru Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Washliyah Binjai, Sumatera Utara.

Kunjungan menjelang peresmian gedung baru berlantai 3 itu dilakukan pada hari Senin 21 Juli 2025 atau bertepatan 25 Muharam 1447 H.

Sekjen PB Al Washliyah, Dr.Ir.H.Amran Arifin, MM,MBA nampak memperhatikan konstruksi bangunan secara teliti. Sambil mengelilingi bangunan tersebut, ia memberi arahan dan petunjuk agar bangunan yang diperuntukan sebagai ruang kuliah, terdiri dari 8 lokal itu, makin indah dan kokoh untuk dapat digunakan dengan baik, sehingga menambah kenyamanan mahasiswa dan dosen.

Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, H. Ridwan Tanjung, menambahkan bahwa PB Al Washliyah akan membantu untuk merapikan pagar dan pengadaan mebeler beberapa ruang kelas.

Sebelumnya, 2 Juli 2025/06 Muharam 1447 H, Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah H. Ridwan Tanjung bersama Wakil Sekretaris MP PB Al Washliyah, H. Zulhamdi Rusydi, telah meninjau pembangunan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Washliyah Kota Binjai ini.

Pekerjaan pembangunan gedung baru berlantai tiga dengan 8 ruang ini, sejak Maret 2025 lalu secara umum sudah selesai. Hanya tinggal toilet dan mebelernya saja. Sementara dana pembangunannya berasal dari hibah pemda setempat.

Ketua STIT Al Washliyah Binjai, Dr. Baihaqi, mengatakan setelah toilet selesai, tinggal penyediaan mebeler. Selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perkualiahan mahasiswa. “Insya Allah dapat digunakan pada ajaran tahun 2025/2026,” tegas Baihaqi.

Menurut rencana, peresmian gedung baru ini akan dilakukan oleh Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM, akan tetapi, waktunya belum dtentukan karena masih disesuaikan dengan pihak protokol PB Al Washliyah serta kesiapan bangunan baru. (rilis/sir)

Muktamar Digelar 8-10 Agustus, Razak: ‘Masa Depan HIMMAH Ada di Tangan Kita Bersama’

0

JAKARTA – Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH) akan menggelar Muktamar ke XI di Jakarta, rencananya berlangsung mulai dari tanggal 8 sampai dengan 10 Agustus 2025.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PP HIMMAH, Abdul Razak Nasution ketika memberi arahan dan bimbingan pada Rapat Panitia Muktamar XI di Kantor PB Al Washliyah, Jakarta 21 Juli 2025/25 Muharam 1447 H.

“Kami sudah sepakat dengan seluruh pengurus beserta panitia pelaksana muktamar akan dilaksanakan pada tanggal 8 sampai dengan 10 Agustus 2025, dan ini sudah kami laporkan kepada Ketua Umum PB Al Washliyah Ayahanda KH. Masyhuril Khamis pada hari Jumat 18 Juli lalu,” kata Abdul Razak Nasution kepada media usai rapat lanjutan.

Razak menegaskan dalam rapat bahwa perhelatan muktamar ini adalah kewajibannya sebagai pimpinan organisasi HIMMAH di tingkat tertinggi.

“Mari sama-sama kita jadikan momentum muktamar ini untuk perbaikan organisasi yang kita cintai menuju yang lebih baik lagi, karena sejatinya suksesi muktamar ini adalah suksesi kita bersama,” bebernya di saat memberi arahan dan masukan kepada peserta rapat.

Selain itu, ia juga berharap kepada seluruh kader HIMMAH se Indonesia memberikan saran dan pemikiran yang konstruktif untuk kebaikan HIMMAH ke depan karena ini adalah musyawarah tertinggi organisasi.

“Memang sudah ada beberapa rumusan yang kami himpun untuk ditambahkan di AD/ART dan PO HIMMAH di muktamar nanti, tapi kami membuka diri apabila ada masukan lain yang bisa untuk kenaikan wadah yang sama kita cintai ini,” tambahnya.

“Masa depan HIMMAH ada di tangan kita bersama, jika kita tetap selalu kompak pasti kita kuat, kekuatan itu didapat bila kita menyatukan ide dan gagasan. Semoga kita semua diberikan Ridhonya Allah,” tukas Razak.

Untuk diketahui, Rapat Muktamar XI diikuti Pengurus Harian, panitia, kader dan pengurus baik langsung maupun mengikuti melalui zoom meeting. Untuk peserta muktamar akan diumumkan oleh Steering Coomitte. Sejauh ini ada 16 jumlah provinsi yang akan mengikuti muktamar XI HIMMAH. (rilis/sir)

PP Muslimat Al Washliyah & Muslimat Banten Tabligh Akbar dan Khitanan Massal di Binuang

0

BINUANG – Pimpinan Pusat Al Washliyah dan Pimpinan Wilayah Muslimat Al Washliyah Provinsi Banten mengadakan tabligh akbar dan khitanan massal di Kecamatan Binuang Provinsi Banten menyambut bulan Muharram.

Kegiatan berlangsung di SMK Bina Insan Binuang, Jalan Lanud Gorda KM 05 Desa Suka Mampir, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, pada hari Ahad, 20 Juli 2025/24 Muharam 1447 H.

Acara ini juga dihadiri oleh ketua Umum PB Al Washliyah Dr. KH. Masyhuril Khamis, SH, MM. para organ bagian Al Washliyah dan Camat Binuang, Dulpakar, SE.

Ketua Umum PP Muslimat Al Washliyah, Dra.Hj. Nurliati Ahmad, MA, berharap dengan diadakannya acara tersebut akan membangkitkan kembali dan menambah semangat ber Al Washliyah di Provinsi Banten ini. Karena pada dasarnya Al Washliyah di Prov. Banten sudah ada sejak tahun 1945.

Sementara acara khitanan massal ini di ikuti oleh 50 anak yatim dan dhuafa mulai dari usia 2 tahun hingga 13 tahun. Muslimat juga berkolaborasi dengan Alzis untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi warga setempat dikuti 80 peserta yang sebagian besar lansia.

Acara ini juga dilanjutkan dengan parenting Islami yang diisi oleh Dr. Hj. Lilis Satriah, M.Pd (Kabid Pendidikan PP Muslimat Al Washliyah) sebagai narasumber diikuti oleh guru-guru, wali murid dan anggota majelis taklim setempat.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PB Al Washliyah menyampaikan harapannya kepada seluruh warga Al Washliyah terutama di Provinsi Banten acara ini dapat membangkitkan kembali Al Washliyah di provinsi ini. Karena NU dan Muhammadiyah juga memiliki hubungan baik dengan para pendiri Al Washliyah di sini.

“Insya Allah tanah-tanah wakaf di Serang, terutama daerah Binuang ini akan diolah dan akan membantu perekonomian warga,” kata Masyhuril Khamis. (icha/sir).