28.3 C
Jakarta
Selasa 16 September, 2025
Beranda blog Halaman 3

Sabtu Sampai Kamis, Rombongan PB Al Washliyah Kunjungan Kehormatan ke Sabah Malaysia

0

JAKARTA – Rombongan Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Insya Allah, pada hari Sabtu dinihari 16 Agustus 2025/22 Shafar 1447 H bertolak ke Negeri Sabah, Malaysia. Kunjungan kehormatan ini berlangsung sampai dengan hari Kamis 21 Agustus 2025/27 Shafar 1447 H.

Rombongan terdiri dari Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM dan istri Hj Cut Nia Helfira Hasan, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho, MM, Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, H.Ridwan Tanjung, SH,M.Si, Ketua Bidang Hubungan Antarlembaga Dalam dan Luar Negeri, Dr.H.Julian Lukman, Lc,MA, Rektor Universitas Al Washliyah (Univa) Medan, Prof.Dr.H.Saiful Akhyar, MA dan istri, Rektor Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah, Dr.H. Firmansyah, M.Si dan istri, Ketua BPH UMN Al Washliyah, Dr.KRT Hardi Mulyono dan istri.

Rombongan PB Al Washliyah dari Jakarta dan Medan, Sumatera Utara ini dikawal dan didampingi oleh Ketua Pengurus Perwakilan Luar Negeri (PPLN) Al Washliyah Malaysia, Datuk H. Jalidar Bin Abdul Rahim, beserta sejumlah pengurus Al Washliyah Malaysia.

Berdasar agenda yang diterima bagian protokol Kantor PB Al Washliyah di Jakarta, Jumat 15 Agustus 2025/21 Shafar 1447 H, rombongan PB Al Washliyah akan tiba di Sabah pukul 12.30 Waktu setempat. Pukul 18.00 Waktu setempat Shalat Maghrib di Masjid Negeri Sabah, Kinabalu.

Esok harinya, Ahad 17 Agustus 2025 pukul 11 siang, kunjungan kehormatan kepada Tuan Yang Terutama Tun Datuk Seri Panglima (Dr) Musa bin Haji Aman,
Yang Di-Pertua Negeri Sabah di Istana Sri Kinabalu, kemudian pukul 16.00 Waktu setempat, rombongan PB Al Washliyah diterima Ketua Menteri Sabah di kediaman. Berlanjut sampai Waktu Salat Maghrib dan Isya berjemaah di Masjid Haji Noor Sabah.

Senin 18 Agustus 2025, mengunjungi ke Universitas Malaysia Sabah (UMS). Selasa 19 Agustus 2025, kunjungan kehormatan ke Pejabat Yang Berhormat Menteri Sains Teknologi dan Inovasi merangkap Exco Agama dan Pendidikan Negeri Sabah, pukul 14.00 waktu setempat, Perhimpunan Khas MUIS, JHEAINS, USIA, PBNS, pejabat Mufti, NGOs, hiburan Orkes Gambus Nur El Sabah, pukul 18.00 waktu setempat Salat Maghrib dan Isya di Masjid Bandaraya.

Hari Rabu, 20 Agustus 2025, rombongan bertolak ke IPDAS Keningau, Salat Maghrib dan Isya di Masjid Tun Ahmadshah Inanam. Pada hari Kamis 21 Agustus 2025, rombongan kembali ke Jakarta, sementara dua Rektor Universitas Al Washliyah (Univa) Medan dan UMN Al Washliyah terbang menuju Bandara Kuala Namu, Medan, Sumatera Utara.

Website ini mencatat bahwa hubungan PB Al Washliyah dengan Negeri Sabah Malaysia sudah terjalin lama. Sekitar tahun 1974 lalu, Pengurus Besar Al Washliyah (sewaktu masih berkantor di Jalan Sisingamangaraja Medan), mengirim 19 dai/mubaligh ke Negeri Sabah. Dari dahulu sampai kini, mubalillig tersebut mukim di sejumlah wilayah di Malaysia, termasuk Negeri Sabah. Namun dari 19 dai tersebut, Sebagian besar sudah berpulang ke Rahmatullah.

Kini, PB Al Washliyah yang diketuai oleh Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM melakukan lawatan resmi untuk kembali mempererat hubungan silaturahim Ormas Islam, antarbangsa dan negara bertetangga.

Berikut nama-nama muballigh Al Washliyah yang berkhidmat di Sabah:

  1. Ust Hj Aliyuddin Kamidi.
  2. Ust Hj A. Khalik Massidin MA.
  3. Ust Drs Hj Adnan Idris
  4. Ust Drs Munir Siregar
  5. Ust Hj Ahmad Darbi Lubis
  6. Ust Hj M Iyen Atim
  7. Ust Hj Mohd Syahriansyah Azhar
  8. Ust Hj Yahya Arsyad
  9. Ust Hj Syafi’i Duyut
  10. Ust Hj Ahmad Zaini
  11. Ust Hj Mukhlis Ali Kasim
  12. Ust Hj Nawawi Muhammad
  13. Ust Hj Ghazali Sulaiman
  14. Ust Hj Umar Sidik
  15. Ust Hj Manshuruddin Batubara
  16. Ust Hj Mutalib Indera
  17. Ust Ahmad Yakub Lubis
  18. Ust Hj Mukhtar Zainuddin.
  19. Datuk Hj Jalidar Bin Abd Rahim. (sir)

Khutbah Jumat: Tujuh Golongan yang Dilindungi Allah SWT di Hari Kiamat

0
Tgk.M.Nizamuddin, S.Ag.,SH.,M.Pd

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا
أَمَّا بَعْدُ فياعبادالله أوصِيكُمْ أَيُّهَا النَّاسُ وَنَفْسِيَ الخَاطِئَةَ بِتَقْوَى اللَّهِ، فَإِنَّ تَقْوَى اللَّهِ خَيْرُ زَادٍ يَوْمَ اللِّقَاءِ،
وَقَدْ قَالَ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيمِ ﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Sidang Jumat yang berbahagia.

Segala puji hanya bagi Allah ﷻ, Tuhan semesta alam. Dialah yang telah menjadikan kehidupan dunia sebagai ujian, dan menjadikan akhirat sebagai tempat pembalasan. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga beliau, para sahabat, dan seluruh umatnya yang mengikuti sunnahnya dengan istiqamah hingga hari kiamat.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Dalam khutbah yang singkat ini, khatib ingin mengangkat tema “Orang-orang yang Mendapat Perlindungan pada Hari Kiamat”.

Hari Kiamat adalah hari yang sangat dahsyat. Hari di mana mata terbelalak, bumi diguncangkan, dan manusia dibangkitkan untuk dihisab. Tidak ada tempat berlindung kecuali perlindungan dari Allah ﷻ.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul
karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Perhatikanlah bahwa mereka yang mendapat naungan Allah bukan karena kekayaan, kedudukan, atau popularitas, tetapi karena iman, amal saleh, dan ketakwaan yang tulus.

Di tengah kehidupan dunia yang penuh godaan, orang-orang ini tetap memilih jalan lurus. Mereka menjaga hati, amal, dan niat mereka hanya karena Allah ﷻ.

Mari kita uraikan satu persatu secara ringkas.

Pertama Pemimpin yang Adil.

Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang menjadi dambaan rakyatnya, karena mereka selalu menegakkan amanat Tuhan. Adil pengertian ringkasnya adalah menempatkan sesuatu pada proporsi yang sebenarnya atau memberikan sesuatu sesuai dengan haknya. Dengan demikian para pemimpin yang adil akan bersikap sama terhadap rakyatnya, tidak membedakan satu dengan yang lain. Sikap dan perlakuannya sama, meskipun terhadap keluarganya sendiri ataupun kerabatnya. Allah SWT, mengarahkan manusia beriman agar senantiasa bersikap adil.

Allah Swt. berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ ۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْا ۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan dan saksi karena Allah, walaupun kesaksian itu memberatkan dirimu sendiri, ibu bapakmu, atau kerabatmu. Jika dia (yang diberatkan dalam kesaksian) kaya atau miskin, Allah lebih layak tahu (kemaslahatan) keduanya. Maka, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang (dari kebenaran). Jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau berpaling (enggan menjadi saksi), sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.”

Kedua , Pemuda yang tumbuh dalam ibadah:

Pemuda yang menghabiskan masa mudanya dalam ketaatan kepada Allah, menahan diri dari hawa nafsu, dan beribadah dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan naungan Allah. Pemuda seperti ini sangat langka di zaman sekarang ini, tapi jika bertemu dengan pemudah yang memiliki sifat di atas maka dipastikan mereka itulah pemuda yang akan mendapatkan perlindungan dari Allah Swt. Fenomena yang terjadi saat ini adalah kebanyakan pemudan menghabiskan waktunya di tempat-tempat hiburan, kecanduan game, judol, dan nongkrong di kafe-kafe. Kebiasaan-kebiasaan inilah yang menjauhi para pemuda jauh dari Ibadah dan ketaatan kepada Allah Swt

Ketiga, Orang yang hatinya terpaut pada masjid:

Orang yang hatinya selalu rindu untuk berada di masjid, memakmurkan rumah Allah, dan menjadikan masjid sebagai tempat ibadah dan mencari ilmu. Kelompok orang pecinta masjid ini adalah mereka yang selalu terpaut hatinya dengan masjid. Selain tempatnya selalu beribadah sholat, maka masjid dijadikannya sebagai sarana mengikuti pengajian, atau tempatnya banyak menghafal dan mempelajari al Qur’an.

Keempat, Dua orang yang saling mencintai karena Allah:

Persahabatan yang didasari karena Allah, bukan karena kepentingan duniawi, akan mendapatkan naungan Allah di hari kiamat. Misalnya ada beberapa kelompok orang, biasanya dinamakan sebuah kelompok petemanan atau persahabatan, atau dua orang yang saling bersahabat, kemudian mereka selalu bertemu dalam ukhuwah yang kuat, belajar ilmu agama, mengikuti dakwah bersama, atau saling bermuamalah dg ajaran Allah dan Nabi Nya. Jika salah satu dari mereka ada yang wafat, maka inilah yang disebut bertemu bertemu dan berpisah karena Allah Swt.

Hadirin, jamaah Jumat Rahimakumullah

Kelima , Orang yang menolak ajakan berzina:
Orang yang menolak ajakan berzina dari seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, karena takut kepada Allah, akan mendapatkan perlindungan-Nya. Orang yang menghadapi keadaan seperti ini tentu amat berat, sulit, penuh godaan, luapan hawa nafsu yang tak terbendung, yaitu menikmati hubungaan
sexual yang nikmat dan ditambah lagi akan berpeluang mendapatkan harta benda yang banyak. namun jika imannya bisa menguasai hawa nafsunya, maka Insha Allah seberat apapun tantangan utk berzina tersebut pastilah bisa dilalui.

Keenam, Orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi:

Orang yang bersedekah dengan ikhlas dan menyembunyikannya dari pengetahuan orang lain, bahkan dari tangan kirinya sendiri, akan mendapatkan naungan Allah. Amalan ini jelas adalah amalan sedekah yang tidak menginginkan orang lain tahu akan sedekahnya. Dia bersedekah hanya ingin mengharap ridha Allah Swt. Karena bnyak orang tak tau akan amalan sedekahnya yang dengan itulah Allah Swt menyayangi hamba seperti ini.

Ketujuh, Orang yang berdzikir sendirian hingga menangis:

Orang yang mengingat Allah dalam kesendiriannya, merenungkan kebesaran-Nya, dan meneteskan air mata karena takut kepada-Nya, akan mendapatkan perlindungan di hari kiamat. Orang yang seperti ini adalah mereka yang selalu mensucikan dirinya dengan lantunan-lantunan zikrullah dan kalimat thayyibah. Terkhusus jika mereka berada dalam sholat Fardhu, dhuha atau Tahajjud. Berlinang air matanya sambil merenung kekuasaan Allah, atau teringat akan dosa-dosa.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Perhatikanlah bahwa mereka yang mendapat naungan Allah bukan karena kekayaan, kedudukan, atau popularitas, tetapi karena iman, amal saleh, dan ketakwaan yang tulus.

Di tengah kehidupan dunia yang penuh godaan, orang-orang ini tetap memilih jalan lurus. Mereka menjaga hati, amal, dan niat mereka hanya karena Allah ﷻ.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم، أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ لِعِبَادِهِ الْمُتَّقِينَ مَخْرَجًا وَمَلْجَأً، وَوَعَدَهُمْ بِالْأَمْنِ يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ، وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ، لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ. نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَفِيُّهُ مِنْ خَلْقِهِ وَخَلِيلُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا.
أُوصِيكُمْ أَيُّهَا المُسْلِمُونَ وَنَفْسِيَ الْخَاطِئَةَ بِتَقْوَى اللَّهِ، فَإِنَّ تَقْوَى اللَّهِ خَيْرُ الزَّادِ، وَالْمُنْجِيَةُ فِي مَوَاطِنِ الشَّدَائِدِ وَالأَهْوَالِ.
يَا عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ مَوْعِدَنَا يَوْمٌ عَظِيمٌ، يَوْمٌ تُبْلَى فِيهِ السَّرَائِرُ، وَتَتَشَقَّقُ فِيهِ السَّمَاءُ، وَتُفَجَّرُ فِيهِ الْبِحَارُ، وَتَتَسَاقَطُ النُّجُومُ، وَيَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
فقال عز من قائل :
﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴾
اللهم صلِّ وسلم وبارك على عبدك ورسولك محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات، والمسلمين والمسلمات، الأحياء منهم والأموات.
اللهم آتنا في الدنيا حسنة، وفي الآخرة حسنة، وقنا عذاب النار.
اللهم اجعلنا من عبادك الذين لا خوفٌ عليهم ولا هم يحزنون، ووفّقنا لما تحبّ وترضى، واجعلنا ممن تُظلهم في ظلك يوم لا ظل إلا ظلك، برحمتك يا أرحم الراحمين.
عبادَ الله،
إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى، وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي، يعظكم لعلكم تذكّرون.
فاذكروا الله يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذِكرُ الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون

Ustadz Tgk.M.Nizamuddin, S.Ag.,SH.,M.Pd

  • Majelis Dakwah Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumut

PB Al Washliyah Kembali Usulkan Tokoh dan Pendiri Organisasi Jadi Pahlawan Nasional

0
Foto-Istimewa

JAKARTA – Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) akan kembali mengusulkan tokoh dan pendiri organisasi kemasyarakat Islam ini menjadi pahlawan nasional. Karena sampai saat ini, belum ada satu pun tokoh, pendiri dan pejuang Al Washliyah menjadi pahlawan nasional, sementara tokoh dan pejuang dari ormas lain sudah banyak memperoleh gelar pahlawan nasional.

“Pengurus Besar Al Washliyah kembali mengusulkan nama-nama calon pahlawan nasional kepada negara, antara lain Tuan Syekh HM Arsyad Thalib Lubis, Tuan Syekh Abdurrahman Syihab dan Tuan Syekh Ismail Banda,” kata Syamsir, Sekretaris PB Al Washliyah/Majelis Kader PB Al Washliyah kepada pers, Selasa 12 Agustus 2025/18 Shafar 1447 H.

Menjawab pertanyaan, Syamsir, pensiunan wartawan ibukota itu, mengemukakan bahwa Al Washliyah yang berdiri pada 30 November 1930/9 Rajab 1349 H di Kota Medan, Sumatera Utara, bukan organisasi pendatang baru di negara ini. Sejarah, tidak boleh melupakan perjuangan tokoh, pendiri dan ulamanya terhadap Kemerdekaan RI. Al Washliyah berdiri, jauh sebelum Indonesia Merdeka. Seharusnya, negara mencatat peran dan andil tokoh, pendiri dan pejuang Al Washliyah terhadap NKRI ini.

Secara organisasi, kata Syamsir, beberapa tahun lalu telah mengusulkan nama Tuan Syekh HM Arsyad Thalib Lubis menjadi pahlawan nasional. Tapi sampai detik ini belum teralisasi. Tokoh Al Washliyah bukan hanya satu atau dua orang saja, namun seakan dilupakan oleh negara.

Seharusnya pemerintah proaktif menindaklanjuti dalam setiap usulan calon pahlawan nasional, bukan menunggu laporan di kantor ber-AC. Tidak memberi arahan atau pembinaan guna melengkapi berkas maupun dokumen. “Harusnya pemerintah proaktif dong. Kumpulkan dokumen pendukung tentang seorang calon. Jangan hanya memperpanjang birokrasi semata,” tegasnya.

Pemerintah, diingatkan Syamsir, hendaknya bersikap dan berlaku adil terhadap organisasi keagamaan di Indonesia. Jangan menimbulkan kesan bahwa yang mendapat perhatian hanya beberapa ormas tertentu saja, padahal Indonesia ini dibangun atas perjuangan bersama komponen anak bangsa, termasuk organisasi Al Washliyah.

Setidak-tidaknya, kata Syamsir, pemerintah menganugerahi tanda kehormatan kepada keluarga tokoh, pendiri, pejuang dan ulama Al Washliyah yang layak memperolehnya. Ini bukan berarti, Al Washliyah itu mengemis-ngemis tanda kehormatan. Jangan ditafsirkan demikian! Tapi ini adalah hak anak bangsa yang berjasa mempertahankan kedaulatan NKRI. Sementara warga atau elemen bangsa, termasuk organisasi tertua ini (Al Washliyah) mempunyai kewajiban, yaitu membela dan membangun negara tercinta secara bersama-sama. (**)

Edi Sembiring, Muallaf Asal Karo Dapat Hadiah Umroh ke Tanah Suci

0

BRASTAGI –Berlinang hangat air mata haru bahagia Edi Sembiring, seorang muallaf yang giat membersamai umat di Desa Lingga Muda, Kecamatan Laubaleng, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, saat menerima hadiah istimewa ibadah umrah pada Ahad 10 Agustus 2025/16 Shafar 1447 H sambil terisak, bertutur:

“Sungguh, ini hadiah sangat besar buat saya, tak pernah saya duga diberi hadiah umroh. saya sangat bersyukur kepada Allah dan mengucapkan ribuan terimakasih,” kata Edi Sembiring.

Ketua Majelis Dakwah Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumatera Utara, Ustadz Alexander Zulkarnaen, S.Pd.I., M.Pd mengatakan bahwa hadiah ini adalah amanah khusus untuk muallaf di daerah minoritas pedalaman.

“Al Washliyah terus bermujahadah menebar dakwah Marhamah, nilai-nilai kasih sayang kepada umat, khusus di daerah minoritas agar memberikan senyum bahagia kepada saudara kita para Muallaf. Karenanya, hadiah istimewa Umroh yang merupakan amanah dari para Muhsinin, orang baik dan cinta kebaikan ini kita salurkan kepada Bapak Edi Sembiring,” ucap Ustad Alex kepada website ini, Selasa 12 Agustus 2025/18 Shafar 1447 H.

“Semoga ibadahnya lancar berkah dan sekembalinya nanti dari tanah suci Insya Allah kian kokoh imannya, mantap ibadahnya dan tentu hadiah ini menjadi syi’ar dakwah Islam yang menginspirasi kita semua,” sambung Ustad Alex.

Sementara itu, Hj. Masitah Boru Bangun bersama tokoh masyarakat lainnya yang turut menyaksikan penyerahan secara simbolis hadiah menjadi Tamu Allah ini mengaku haru dan sangat senang.

“Ya Allah, senang kali kami melihat ini. Belum pernah kami saksikan seorang muallaf diberi hadiah umroh. Karena biasanya bantuan buku-buku agama dan perlengkapan ibadah. Tentu kami berharap Bapak Loko (sapaan akrab Bapak Edi Sembiring) semakin baik dan mantap keimanannya,” ujar Masitah

Edi Sembiring, penerima hadiah umroh khusus muallaf ini merupakan tokoh masyarakat yang juga mewakafkan tanah keluarganya untuk pembangunan masjid di Desa Lingga Muda, Kecamatan Laubaleng, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Begitu pula salah satu rumah keluarganya dimanfaatkan untuk rumah mengaji anak-anak muslim dan sering digunakan sebagai tempat berkumpul majelis perwiridan.

Keberangkatan Edi Sembiring, menunaikan ibadah umroh ke tanah suci, menurut seorang pengurus majelis dakwah, dalam waktu dekat ini. (rilis/sir)

Meresmikan Gedung Baru STIT Al Washliyah Binjai, Ketum PB: Semoga Mahasiswa Semangat Belajar…

0

BINJAI – Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr. H. Masyhuril Khamis, SH, MM, meresmikan gedung baru perkuliahan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Washliyah Binjai pada hari Senin, 11 Agustus 2025/17 Shafar 1447 H. Peresmian ini menjadi tonggak penting bagi kemajuan pendidikan tinggi Islam di Kota Binjai, khususnya di lingkungan Al-Washliyah.

Acara peresmian berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan, dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Bendahara Umum PB Al-Washliyah, Drs. H. Rizal Naibaho, MM, Ketua Majelis Pendidikan PB Al-Washliyah, H. Ridwan Tanjung, SH, M.Si, Sekretaris Majelis Pendidikan PB Al-Washliyah H. Muhammad Razvi Lubis, M.Pd, Camat Binjai Utara, Hilman Anggana Lukha, S.STp, M.Ap, Ketua DPRD Kota Binjai yang diwakili oleh Dewi Dharmayanti, S.E. serta Rektor UNIVA Medan Prof. Dr. Saiful Akhyar Lubis, M.A.

Kehadiran para pejabat dan tokoh masyarakat ini menunjukkan dukungan yang kuat terhadap pengembangan kampus STIT Al-Washliyah Binjai.

Dr.H. Masyhuril Khamis, SH, MM, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas berdirinya gedung perkuliahan baru ini. Ia menegaskan bahwa keberadaan fasilitas yang memadai merupakan salah satu faktor pendukung dalam mencetak generasi muda yang berilmu, berakhlak mulia, dan berdaya saing tinggi.

“Gedung baru ini bukan hanya simbol kemajuan fisik kampus, tetapi juga wujud komitmen kita dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam. Semoga para mahasiswa semakin semangat belajar dan para dosen semakin termotivasi mengajar,” ujar Masyhuril Khamis.

Sementara itu, Ketua STIT Al-Washliyah Binjai Dr. HM. Baihaqi, MA dalam kesempatan yang sama menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan gedung perkuliahan ini, khususnya kepada PB Al-Washliyah yang selalu memberikan arahan dan dorongan.

Peresmian gedung perkuliahan baru ini diakhiri dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum PB Al-Washliyah dan Ketua STIT Al-Washliyah Binjai dilanjutkan dengan doa bersama dan peninjauan langsung ke ruang-ruang kuliah.

Momen ini diharapkan menjadi motivasi untuk terus mengembangkan STIT Al-Washliyah Binjai sebagai pusat pendidikan tinggi Islam yang unggul di Sumatera Utara.

Lokasi STIT Al Washliyah Binjai, di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 148, Kelurahan Kebunlada, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Kode Pos 20744. (stitaw/icha/sir)

Mahasiswi Kristen Kuliah di UMN Al Washliyah, Aura: Kehidupan Toleransi Luar Biasa

0
Aura Sisca Maria Sinaga.

MEDAN – Ternyata, mahasiswa beragama Kristen kuliah, tidak hanya di Universitas Muhammadiyah saja, tetapi banyak juga di beberapa perguruan tinggi organisasi Islam, seperti yang dialami Aura Sisca Maria Sinaga, mahasiswi PGSD FKIP Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Medan, Sumatera Utara.

“Kehidupan toleransi di kampus UMN Al Washliyah Medan sangat luar biasa. Setiap perbedaan, umpamanya di kelas, ada beragama Kristen, ada yang beragama Islam, toleransi yang digunakan setiap mahasiswa cukup baik dan saling menghargai satu dengan yang lain,” ujar Aura, demikian panggilan akrabnya di kampus UMN Al Washliyah Medan.

Sabtu 09 Agustus 2025/15 Shafar 1447 H, Aura, mahasiswi Kristen ini merupakan satu di antara 487 mahasiswa UMN Al Washliyah yang ikut wisuda sarjana S1 dan S2 UMN Al Washliyah.

Apa kesannya kuliah di UMN Al Washliyah?
“Kesan saya kuliah di UMN Al Washliyah sangat terharu. Karena setiap proses yang saya lakukan kuliah di UMN Al Washliyah, sangat, sangat, sangat luar biasa, dengan dosen yang selalu welcome dengan mahasiswanya, baik bimbingan, maupun tugas-tugas yang diberikan,” jawab Aura.

Kenapa memilih UMN Al Washliyah? Bukan perguruan tinggi swasta lainnya?
“Karena saya memiliki kakak, yang juga alumni di UMN Al Washliyah ini juga. Jadi saya mengikuti kakak untuk kuliah di UMN Al Washliyah.”

Apakah nyaman kuliah di UMN Al Washliyah? Milik Ormas Islam?
Selama kuliah hingga meraih gelar sarjana pendidikan, menurut Aura, kampus milik organisasi Al Washliyah itu adalah pilihannya yang sangat tepat. Ia merasa nyaman kuliah di Lembaga Pendidikan Al Washliyah, meskipun ia sebagai mahasiswa beragama Kristen. “Menurut saya, sangat,sangat, sangat nyaman,” tegas Aura.

Di akhir bincang-bincang dengan redaksi website Al Washliyah, Aura boru Sinaga ini mengajak rekan-rekannya untuk kuliah di kampus berpredikat unggul di Sumatera Utara itu. Apa yang dikemukakannya merupakan testimoni dirinya sebagai mahasiswi Kristen di kampus organisasi Islam.

Rektor UMN Al Washliyah Medan, Dr.H.Firmansyah, M.Si melaporkan sebanyak 487 mahasiswa Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Medan, Sumatera Utara mengikuti prosesi wisuda sarjana S1, S2 dan profesi, meliputi 50 wisudawan magister (S2), 39 wisudawan prefesi dan 398 wisudawan S1. Hingga saat ini, kata Firmansyah, pihak UMN Al Washliyah telah memiliki 31.114 alumni tersebar di seluruh Indonesia dan mancanegara.

Hadir pada acara itu, Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM, Sekjen PB Al Washliyah, Dr.Ir.H.Amran Arifin, MM.MBA, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho, MM, Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, H.Ridwan Tanjung, SH, M.Si, Sekretaris Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, H.Muhammad Razvi Lubis, M.Pd serta pejabat lain. (icha/sir)

487 Mahasiswa Wisuda S1 dan S2, Rektor UMN Al Washliyah: Jaga Nama Baik Almamater!

0

MEDAN – Sebanyak 487 mahasiswa Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Medan, Sumatera Utara mengikuti prosesi wisuda sarjana S1, S2 dan profesi, meliputi 50 wisudawan magister (S2), 39 wisudawan prefesi dan 398 wisudawan S1. Hingga saat ini, UMN Al Washliyah telah memiliki 31.114 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan mancanegara.

Rektor UMN Al Washliyah, Dr. H. Firmansyah, M.Si melaporkan hal tersebut pada ucapa wisuda sarjana yang diselenggarakan di kampus, pada hari Sabtu 09 Agustus 2025/15 Shafar 1447 H. Hadir pada acara ini, Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM, Sekjen PB Al Washliyah, Dr.Ir.H.Amran Arifin, MM.MBA, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho, MM, Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, H.Ridwan Tanjung, SH, M.Si, Sekretaris Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, H.Muhammad Razvi Lubis, M.Pd.

Selain itu, Direktur Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Prof. Dr. Mukhamad Najib, S.TP., M.M, Kepala LLDikti Wilayah I Sumatera Utara : Prof. Dr. Saiful Anwar Matondang, MA, Ketua BPH UMN Al Washliyah : Dr. KRT. Hardi Mulyono K. Surbakti, Ketua dan anggota Senat UMN Al Washliyah, Wakil Rektor I, II, III, Direktur Pascasarjana, Dekan, Wakil Dekan dan Ka. Prodi di lingkungan UMN Al Washliyah, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, S.E., M.M Ketua APTISI Sumatera Utara, para Rektor Perguruan Tinggi Al Washliyah, Prof. Dr. Syaiful Akhyar Nasution, MA, Rektor UNIVA Medan, Dr. Basyarul Ulya Nasution, SH, MH, Rektor UNIVA Labuhanbatu, Dr. H.M. Baihaqi, MA, Ketua STIT Al Washliyah Binjai, Dr. Mansur Tanjung, SE, MM, Ketua STIE Al Washliyah Sibolga.

Firmansyah menyatakan rasa bangga dan syukur bahwa UMN Al Washliyah dapat mewisuda sebanyak 487 wisudawan/wisudawati. “Saya selaku rektor dan atas nama Civitas akademika UMN Al Washliyah mengucapkan selamat atas keberhasilan mahasiswanya menyelesaikan tugas akademik maupun non akademik.”

“Saya tahu, bahwa perjalanan yang saudara tempuh untuk mencapai titik ini tidaklah mudah banyak rintangan, cobaan dan jalan berliku yang harus saudara lalui, Namun berkat kesabaran, kerja keras, tekad yang kuat dan di iringi doa dan dorongan orangtua/wali/keluarga saudara sekalian, serta bimbingan para dosen dan tenaga pendidikan, hari ini saudara berhasil berdiri dengan kepala tegak dan hati penuh syukur,” ujar Firmansyah.

“Ucapan selamat juga kami sampaikan kepada orang tua/wali/keluarga wisudawan/ti yang hari ini sama-sama kita saksikan anggota keluarga bapak ibu sekalian meraih gelar akademik sesuai tingkatan yang di ikuti.”

“Saudara adalah wajah masa depan UMN Al Washliyah. Di manapun saudara mengabdi (di ruang kelas, kantor pemerintahan, desa, perusahaan, lembaga swadaya, ataupun sebagai wirausahawan) nama baik Almamater ada di pundak saudara, jagalah nama baiknya. Bawalah identitas intelektual yang bersih, jujur, dan profesional. Jadilah agen perubahan (agent of Change), jadilah jawaban atas masalah masyarakat, bukan bagian dari masalah itu sendiri.”

“Saudara sekalian, Jangan pernah berhenti untuk belajar, perkaya terus kemampuan agar tidak tertinggal dan jangan lupa untuk lanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” sambung Firmansyah.

Rektor UMN Al Washliyah ini melaporkan sejumlah capaian, antara lain UMN Al Washliyah memperoleh Akreditasi UNGGUL berdasarkan Keputusan Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dengan Nomor: 2128/SK/BAN-PT/Ak/PT/IV/2025 Tanggal 22 April 2025. Saat ini, UMN Al Washliyah telah memiliki 7 (tujuh) fakultas dan 1 (satu) Program Pascasarjana dengan mengasuh 24 (dua puluh empat) program studi yang kesemuanya telah terakreditasi oleh badan akreditasi yang berwenang ( 3 Unggul, 18 Baik Sekali, 1 B, 1 terakreditasi Baik ).

Kemudian 1 (satu) program studi baru yaitu Program Studi Magister Manajemen sesuai sk Kemdiktisaintek nomor : 422/B/O/2025 tanggal 11 Juni 2025. Untuk melanjutkan pengembangan tersebut, pada saat ini kita sedang mengusulkan dan memproses usul pembukaan Program Doktor (S3) Pendidikan dan program Doktor (S-3) Hukum. Hal ini selaras dengan Rencana Strategis dan Rencana Induk Pengembangan UMN Al Washliyah ke depan.

UMN Al Washliyah menambah 1 guru besar yaitu Prof. Sutikno, M.Pd, Ph.D., CIQaR dalam bidang ilmu/Kepakaran Analisis Wacana dan Pengajaran Teks Wacana, Lektor Kepala (associate profesor) sebanyak 7 Orang.

Menurut dia, budaya penelitan dan pengabdian pada masyarakat sudah terbentuk dengan baik di kalangan dosen dan mahasiswa UMN Al Washliyah. Pada tahun ini, ada 14 proposal yang disusun oleh tim dosen UMN Al Washliyah, berhasil lolos seleksi dan memenangkan Hibah penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tahun 2025 dengan pendanaan kemendiktisaintek. Di samping itu, prestasi yang sama juga berhasil diraih mahasiswa UMN Al Washliyah. Pada Tahun ini, ada 1 (satu) Tim mahasiswa UMN Al Washliyah yang berhasil memenangkan pendanaan dari Program Kreatifitas Mahasiswa.

Terakhir dalam sambutan ini, Firmansyah membacakan pantun:

Pohon kelapa melambai rendah
Ditiup angin terangkatlah akar
Selamat diwisuda dan terima ijazah
Bekal Anda bekerja dan melamar pacar

Ke Kota Jaya membeli bingka
Sayang pesanan terlupa sudah
Kepada orangtua jangan lupa minta doa
Supaya gelar sarjana menjadi berkah.
(icha/sir)

Abdul Razak Nasution Kembali Terpilih Menjadi Ketua Umum PP HIMMAH Periode 2025-2029

0

JAKARTA – Abdul Razak Nasution kembali terpiih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (HIMMAH) periode 2025-2029. Ia terpilih secara aklamasi dalam Muktamar XI HIMMAH yang digelar di Menara Peninsula Hotel Jakarta, Sabtu 9 Agustus 2025/15 Shafar 1447 H.

Muktamar XI HIMMAH yang berlangsung secara marhamah ini, dihadiri para pimpinan wilayah (PW) dan pimpinan cabang (PC) se-Indonesia. Mereka sepakat mengamanahkan kembali jabatan Ketua Umum PP HIMMAH kepada Abdul Razak Nasution. Alasannya, kinerja Razak sudah terbukti membawa HIMMAH lebih maju dalam kiprah organisasi kemahasiswaan secara nasional.

Usai terpilih, Razak pun didapuk menyampaikan sambutannya. Dia berjanji akan mengakomodir aspirasi pimpinan wilayah dan cabang untuk bersama-sama membangun HIMMAH sebagai komunitas intelektual yang dapat dibanggakan dan berkualitas dalam merespon tuntutan dan tantangan organisasi.

“Ucapan terimaksih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mensukseskan Muktamar ini. Kemenangan ini bukan-lah kemenangan Razak seorang tapi kemenangan kader HIMMAH se-Indonesia,” katanya.

Razak menuturkan, konsolidasi organisasi merupakan prioritas utama yang akan dilaksanakan dirinya bersama pengurus. Sehingga konsolidasi organisasi dapat berjalan dengan baik.

“Terutama hal yang akan kita lakukan adalah membenahi pekerjaan yang pada periode lalu belum tertuntaskan. Banyak yang harus kita benahi bersama,” pungkas Razak.

Razak meminta seluruh jajaran pimpinan wilayah dan cabang dapat bersinergi serta berkolaborasi dalam upaya mewujudkan cita-cita transformasi HIMMAH menuju Indonesia Emas 2025. Menurutnya, setiap kader harus siap dan mampu mengimbangi segala bentuk tantangan global yang semakin dinamis dan setiap saat bisa berubah baik dalam politik, budaya, ekonomi.

“Kita semua, terutama mahasiswa sebagai penggerak dan penerus bangsa harus banyak berbenah dan menguatkan nalar kita dalam melihat dan merespons situasi yang dinamis. Mari kita saling bahu membahu mendukung transformasi HIMMAH menuju Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.

Bagi Razak, selain memilih Ketua Umum, poin penting berikutnya dalam Muktamar XI ini adalah untuk perbaikan organisasi ke depan, merumuskan, dan mengatur Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HIMMAH sehingga mampu bersaing di tengah perkembangan nasional dan global.

“Kita melihat, situasi hari ini kader HIMMAH herus mempersiapkan diri untuk Indonesia Emas 2045. Jangan hanya puas dengan 1 skill, kader HIMMAH harus mempunyai banyak skill di semua aspek baik di akademisi, hukum, wirausaha, perpolitikan, kesehatan dan lain sebagainya,” tukasnya. (fksumut/sir)

Ketum PB Al Washliyah Minta Pengurus PP HIMMAH Beragam Asal Daerah

0

JAKARTA – Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) ke depan tidak hanya didominasi kader dari Sumatera Utara, namun berasal dari berbagai daerah, sehingga komposisi kepengurusan lebih nasional.

“Kami berharap pimpinan HIMMAH ke depan, tidak hanya satu warna, tapi ayoklah banyak warna. Kalau pun selama ini, PB masuknya 90 persen dari Sumatera Utara plus Sumatera, maka ke depan bagaimana?,” tanya Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM.

Penegasan itu dikemukakannya saat membuka secara resmi Muktamar XI HIMMAH di Menara Paninsula Hotel Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat, pada hari Jumat sore 08 Agustus 2025/14 Shafar 1447 H. Rapat tertinggi organisasi ini akan berlangsung tiga hari sampai hari Ahad 10 Agustus 2025/16 Shafar 1447 H.

“Andai persyaratan hari ini, begitu ketat sekali, harus LKI (Latihan Kader Instruktur). Saya tanya yang sudah LKI berapa orang? Kalau begitu turunkan ke bawah, harus LKM (Latihan Kader Menengah), berapa orang, berada di mana? Turunkan lagi, harus LKD (Latihan Kader Dasar), masih kurang. Kalau begitu, siapa yang bersedia membantu pimpinan pusat. Dengan begitu, Ketika terpilih maka lakukan training secepatnya untuk memahami visi HIMMAH,” pinta Masyhuril Khamis.

Masyhuril Khamis, yang juga Ketua Pusat Dakwah Perbaikan Akhlak Bangsa MUI Pusat ini, mengemukakan bahwa transpormasi itu dapat dilakukan terbuka. Jangan memaksakan kriteria calon pimpinan dianggap sulit. Dengan memberi kesempatan, maka komposisi pengurus di tingkat pusat akan banyak warna dan beragam asal daerah, yang dapat membantu dan memperkuat kepengurusan tingkat pusat.

Anggota Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat ini, juga mengakui bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) kader di pada tingkat Pengurus Besar Al Washliyah masih kurang. Kalau pun ada SDM-nya terbatas, kalau pun terbatas, itu pun tidak di ibukota, tapi kemungkinan berada di daerah.

Muktamar XI ini bertema Transpormasi HIMMAH menuju Indonesia Emas 2045, diikuti peserta dari 17 pengurus wilayah, pengurus cabang HIMMAH se-Indonesia. Hadir pada acara pembukaan muktamar, ketua-ketua Pimpinan Pusat Organisasi Bagian; Muslimat, IPA, GPA, ISARAH, IGDA, APA, sejumlah Pengurus Wilayah Al Washliyah, mewakili Kapolri, pejabat pemerintahan, Ketua DPP KNPI Dr.H.Ali Hanafiah,SE,MM, Sekretaris Korps HIMMAH, senior-senior HIMMAH, pengurus Majelis Kader PB Al Washliyah dan lainnya.

Muktamar ini, selain memilih pengurus baru, juga menyusun program kerja 4 tahun ke depan, membuat rekomendasi serta melakukan beberapa point perubahan pada AD/ART HIMMAH.

Pimpinan Pusat HIMMAH maupun organisasi bagian lainnya adalah organisasi di bawah pengawasan dan pembinaan Pengurus Besar Al Washliyah. Pimpinan Pusat berkeduduan di ibukota yang melekat dengan pengurus besar.

HIMMAH berdiri pada 30 November 1959 di Kota Medan, Sumatera Utara. (sir)

Ketua Umum PB Rekomendasikan Dua Kader Terbaik Al Washliyah Menjadi Menteri

0

JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM merekomendasikan dua kader terbaik Al Washliyah menjadi menteri.

Masyhuril Khamis mengungkapkan itu saat memberi arahan pada pembukaan Muktamar XI Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) di Menara Paninsula Hotel Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat, pada hari Jumat sore 08 Agustus 2025/14 Shafar 1447 H. Muktamar ini akan berlangsung tiga hari hingga Ahad 10 Agustus 2025/16 Shafar 1447 H, diikuti 17 pengurus wilayah dan pengurus cabang HIMMAH se-Indonesia.

Masyhuril Khamis minta doa kepada dua kader terbaik tersebut, yakni Dr.H.Ahmad Doli Kurnia Tanjung (DPR-RI dari Fraksi Golkar), yang juga Wakil Ketua Umum PB Al Washliyah dan Dr.H. Dedi Iskandar Batubara, anggota DPD RI/Ketua PW Al Washliyah Sumatera Utara. Tanpa menyebut waktu, orang nomor satu Al Washliyah ini mengaku banyak tahu mengenai percaturan politik di Indonesia, namun dia sadar dengan usianya sendiri, maka ia mengaku tak mungkin lagi masuk ke hal tersebut.

“Wajar saya merekomendasikan itu, karena selama ini kita sebagai penonton. Saya pikir sudah saatnya kita menjadi pemain,” tegas Masyhuril Khamis, sekaligus minta doa dari semua yang hadir.

Sebelumnya, Masyhuril Khamis mengingatkan bahwa HIMMAH dan Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) adalah lumbung kader Al Washliyah. Di akhir periode kepemimpinannya, Pengurus Besar Al Washliyah Bersama Organisasi Bagian, HIMMAH dan IPA, akan menyelenggarakan pelatihan peningkatan kompetensi kepemimpinan instruktur nasional Al Washliyah.

Kegiatan ini, kata dia, direncanakan pada Oktober 2025. Ia dan masih dikoordinasikan agar dapat dibuka oleh Gubernur Lemhannas RI. “Insya Allah pada 10,11 dan 12 Oktober 2025 ini,” katanya.

Selain itu, organisasi Al Washliyah yang dipimpinnya dapat memiliki gedung pelatihan kader di sekitar Jakarta. Lokasinya sudah ada, kata Masyhuril Khamis, tinggal realisasi pembebasan lahan. Di samping bangunan Masjid Al Washliyah Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ada lahan yang pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Al Washliyah, belum lama ini telah disepakati akan dibangun gedung pelatihan kader HIMMAH dan IPA.

“Disamping masjid itu ada lahan sekian ratus meter, saya dan kawan-kawan akan menjadikannya tempat training HIMMAH dan IPA,” ucap Masyhuril Khamis. (sir)

Khutbah Jumat: Hakikat Kemerdekaan Dalam Perspektif Islam

0
Khairul Azmi Harahap,MA

Khutbah Pertama
ألحمدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَسْتَعِينُهُ عَلَى طَاعَتِهِ وَتَجَنُّبِ مَعَاصِيهِ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَن يَهْدِهِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمَن يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلّى الله عليه وسلّم، وعلى آله وأصحابه أجمعين.
أما بعد فيا أيها الناس، اتقوا الله حق التقوى، ولا تموتنّ إلا وأنتم مسلمون. يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتنّ إلا وأنتم مسلمون . فقد قال الله تعالى في كتابه الكريم :
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا.

Jamaah Jumat rahimakumullah,
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan semesta alam, yang telah menciptakan manusia dan menurunkan petunjuk-Nya melalui kitab suci Al-Qur’an dan Rasulullah SAW. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, pembawa rahmat bagi seluruh alam, yang telah berjuang membebaskan manusia dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam yang agung.

Hari ini kita berkumpul di masjid yang mulia ini untuk merenungi dan memahami sebuah tema penting yang agung, yaitu “Hakikat Kemerdekaan dalam Perspektif Islam.” Sebuah tema yang sangat relevan, terutama bagi kita yang hidup di negara yang telah merdeka secara fisik, agar kita semakin menyadari bahwa kemerdekaan sesungguhnya tidak hanya bersifat lahiriah dan berskala nasional semata, tetapi kemerdekaan yang hakiki adalah pembebasan hakiki jiwa dan raga menuju ridha Allah.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Di setiap tanggal 17 Agustus, kita merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Suatu momentum yang mengilhami kita atas perjuangan para pahlawan dalam membebaskan bangsa ini dari belenggu kolonialisme dan penjajahan. Namun demikian, penting bagi kita memahami bahwa kemerdekaan secara bahasa berarti “bebas” atau “tidak terikat,” tetapi secara hakikat maujud yang lebih dalam lagi, terutama dalam Islam, kemerdekaan memiliki makna yang tidak sekadar terbebas dari penjajahan fisik atau politik.

Kemerdekaan menurut Islam adalah sebuah kondisi di mana seorang manusia merdeka total dalam menjalankan amanah kehidupannya di dunia; merdeka dari segala bentuk perbudakan yang mengekang kebebasannya untuk menjalankan hukum-Nya, beribadah dengan penuh keikhlasan, dan berbuat kebaikan tanpa terhalang oleh hawa nafsu, tekanan sosial, politik, maupun penindasan hati.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman :
يآٰ أَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيْرًا مِّمَّا كُنْتُمْ تُخْفُوْنَ مِنَ الْكِتٰبِ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍەۗ قَدْ جَاۤءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيْنٌۙ
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan Kitab yang menerangkan (jalan yang benar) dan memberikan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah: 15)

Ayat ini secara eksplisit menggambarkan kemerdekaan yang hakiki adalah pembebasan manusia dari belenggu kesesatan, kebodohan, dan lahirnya cahaya iman yang menerangi kehidupan sehingga manusia dapat bebas beramal sesuai kehendak Allah.

Beliau Nabi Muhammad SAW adalah figur utama yang menyampaikan pesan kemerdekaan itu melalui perjuangannya yang luar biasa. Rasulullah tidak hanya berjuang memerdekakan tanah dan bangsa dari penjajah asing, melainkan juga memerdekakan hati manusia dari perbudakan syirik (menyekutukan Allah), hawa nafsu yang buruk, dan kebodohan. Beliau mengangkat manusia dari gelapnya jahiliyah menjadi mukmin yang merdeka secara spiritual dan moral.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Dari sini kita bisa memetik inti kemerdekaan dalam Islam, yaitu kemerdekaan jiwa yang terbebas dari segala ikatan yang merantai manusia: tiga belenggu utama yang harus dilepas agar manusia dapat hidup merdeka sesuai kehendak Allah:

  1. Perbudakan Syirik dan Kekufuran
  2. Perbudakan Nafsu dan Kebiasaan Buruk
  3. Perbudakan Kebodohan dan Ketidaktahuan.

Mari kita telaah satu per satu.

  1. Perbudakan Syirik dan Kekufuran
    Syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan sesuatu selain-Nya dan merupakan dosa terbesar yang membuat jiwa manusia terperangkap dalam kegelapan. Manusia yang melakukan syirik adalah yang paling terbelenggu dan tidak merdeka karena hatinya tersandera pada sesuatu selain Allah.

Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain dari itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat jauh.” (QS. An-Nisa: 48).

Syirik adalah perbudakan paling berat yang harus diputus oleh seorang hamba untuk meraih kemerdekaan hakiki. Ketika hati bebas dari belenggu syirik, maka manusia bebas untuk tunduk sepenuhnya hanya kepada Allah. Kemerdekaan ini adalah titik tolak keimanan dan ketakwaan seorang hamba.

  1. Perbudakan Nafsu dan Kebiasaan Buruk
    Selain syirik, hawa nafsu juga merupakan belenggu lain yang menghambat kemerdekaan jiwa. Nafsu yang buruk mendorong seseorang melakukan dosa dan maksiat, menjerumuskan pada kehancuran baik dunia maupun akhirat.

Allah SWT memerintahkan dalam Al-Qur’an:
وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَضِلُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
“Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena hawa nafsu pasti akan menyesatkanmu dari jalan Allah (agama yang benar).” (QS. Shod: 26).

Ketika manusia menjadi tawanan hawa nafsu, ia telah kehilangan kemerdekaannya sebagai hamba Allah yang bertanggung jawab atas amal dan kehidupannya. Sebaliknya, seorang mukmin sejati adalah yang mampu memerdekakan dirinya dari perbudakan hawa nafsu dan nafsu duniawi sehingga dapat menjalankan syariat dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Imam Hasan al-Bashri pernah berkata, “Kemerdekaan yang paling utama adalah tidak tergantung kepada sesuatu selain Allah.”

  1. Perbudakan Kebodohan dan Ketidaktahuan
    Kebodohan, ketidaktahuan, dan kegelapan ilmu merupakan bentuk perbudakan lain yang nyata. Rasulullah SAW diutus sebagai pembawa cahaya ilmu dan petunjuk kepada manusia agar menjadi makhluk yang merdeka.

Ilmu adalah kunci kebebasan. Ketika kita mengetahui hukum Allah dan menjalankannya, maka kita merdeka dari ketergantungan pada hawa nafsu dan tipu daya setan. Namun sebaliknya, ketidaktahuan menyebabkan perbudakan akal dan hati ke dalam jurang kesesatan.
Maka Rasulullah SAW menekankan pentingnya mencari ilmu sebagai upaya membebaskan diri dari belenggu kebodohan.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Setelah kita memahami hakikat kemerdekaan dari sisi pembebasan jiwa, sekarang mari kita melangkah lebih jauh pada bagaimana hakikat kemerdekaan tersebut diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara menurut perspektif Islam.

Hakikat kemerdekaan dalam Islam tidak bisa dilepaskan dari konsep “amanah” dan “khalifah” manusia di muka bumi. Manusia diberikan tugas dan tanggung jawab oleh Allah untuk menjaga bumi serta berserah diri hanya kepada-Nya dalam segala hal.

Allah SWT berfirman:
اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan memikulnya dan khawatir akan (mengabaikannya), dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)

Kemerdekaan hakiki berarti manusia mampu menjalankan amanah itu dengan baik tanpa tertindas oleh siapa pun, kecuali tunduk kepada Allah semata.

  1. Kemerdekaan dalam Menegakkan Keadilan
    Keadilan adalah ruh bagi sebuah masyarakat yang merdeka. Islam mengajarkan bahwa kemerdekaan bukan hanya soal bebas melakukan apa saja, tetapi kebebasan untuk berbuat benar di atas landasan keadilan tanpa ada penindasan.

Allah SWT memerintahkan:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan…” (QS. An-Nahl: 90).

Seorang muslim yang merdeka adalah yang berani menghentikan segala bentuk penindasan, baik itu penindasan diri sendiri (berbuat dosa), penindasan antar sesama manusia, maupun penindasan oleh sistem yang korup.

Rasulullah SAW bersabda:
Barang siapa yang menyerahkan urusan kaum Muslimin kepada selain ahlinya, maka Allah akan melaknatinya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, kemerdekaan harus diwujudkan dalam keberanian menegakkan hukum Allah dan memelihara keadilan sosial.

  1. Kemerdekaan dalam Beribadah kepada Allah
    Ibadah adalah kunci utama hubungan seorang hamba dengan Allah. Kemerdekaan berarti bebas dalam menjalankan ibadah sesuai syariat, tanpa paksaan atau tekanan dari orang lain.
    Ketika seseorang bebas beribadah, maka ini adalah tanda kemerdekaan spiritualnya. Namun bila ada gangguan, tekanan, atau bahkan pelarangan beribadah, maka itu adalah bentuk ketidakmerdekaan.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Kita patut syukuri kemerdekaan yang telah diberikan, karena kita bisa melaksanakan ibadah dengan tenang dan khusyuk. Namun ingatlah bahwa kita juga harus waspada terhadap perilaku yang menggerogoti kemerdekaan batin seperti fanatisme buta, perpecahan, dan saling menjatuhkan yang pada akhirnya menghancurkan ukhuwah dan solidaritas umat.

  1. Kemerdekaan dalam Kebebasan Berpendapat dan Berorganisasi
    Dalam Islam, kebebasan berpendapat dan berorganisasi dalam koridor syariat adalah bagian dari hakikat kemerdekaan. Selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan tidak merusak keamanan masyarakat, kebebasan ini harus dijaga sebagai sarana untuk membangun umat.

Rasulullah SAW sendiri merupakan teladan dalam menciptakan mekanisme musyawarah dan persatuan ummat. Dengan kemerdekaan berpendapat, kita dapat bersama-sama membangun masyarakat yang adil dan makmur.

  1. Menjaga Kemerdekaan dengan Keimanan dan Ketakwaan
    Kemerdekaan hakiki hanya dapat terjaga dengan iman dan takwa. Allah SWT berfirman:
    “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At-Tahrim: 6).

Jangan sampai kemerdekaan kita menjadi celah hawa nafsu dan kemaksiatan. Justru kemerdekaan adalah peluang untuk meningkat keimanan, memperkuat ukhuwah Islamiyah, dan memperbaiki sosial masyarakat.

Jamaah Jumat rahimakumullah,
Mari kita jadikan kemerdekaan ini sebagai momentum untuk memerdekakan diri dari seluruh belenggu yang menghambat kehidupan spiritual dan sosial kita. Mari kita bina diri dan keluarga kita agar menjadi insan yang merdeka sejati.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang merdeka dengan sebenar-benar kemerdekaan, yang beriman, bertakwa, berilmu, dan berani menegakkan keadilan.

Akhirnya, marilah kita akhiri khutbah ini dengan doa memohon rahmat, hidayah, dan keberkahan dari Allah SWT.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Khairul Azmi Harahap,MA
Majelis Dakwah Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumatera Utara.

IPA NTB Gelar Youth Talk Masjid di Mataram, ‘Rahasia Sukses Buka Pintu Rezeki’

0

MATARAM – Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) Nusa Tenggara Barat akan menggelar ‘Youth Talk Masjid 2025’ di Masjid Raya At-Taqwa, Mataram, NTB pada hari Jumat 15 Agustus 2025/21 Shafar 1447 H, mulai pukul 18.00 WITA ba’da Maghrib.

Menurut Ketua Pengurus Wilayah IPA NTB, Dr. (C) Ivan Suaidi, S.Sos., M.M, kegiatan menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI, bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari gerakan kesadaran pemuda untuk kembali menjadikan masjid sebagai pusat penguatan karakter dan ekonomi.

Kegiatan bertema ‘Rahasia Sukses Buka Pintu Rezeki,’. Forum ini menghadirkan pembicara nasional Kang Dewa Eka Prayoga, motivator muda asal Bandung, Jawa Barat, yang dikenal luas berkat pendekatan spiritual dan kewirausahaan syariah yang menginspirasi ribuan anak muda Indonesia.

Acara ini terbuka untuk umum, baik muslim maupun muslimah, dan akan diawali dengan Salat Maghrib berjamaah. Mari kita isi malam kemerdekaan dengan ilmu, inspirasi, dan semangat spiritualitas bersama.

”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim no. 2699)

(rilis/sir)