28.3 C
Jakarta
Selasa 16 September, 2025
Beranda blog Halaman 2

Rakorwil Al Washliyah Aceh di Takengon, Ketua Umum PB Ajak Semuanya Membesarkan Al Washliyah

0

TAKENGON – Pengurus Wilayah Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah) Provinsi Aceh menggelar rapat koordinasi wilayah (Rakorwil) I tahun 2025. Pembukaan kegiatan dilaksanakan di Gedung Ummi Pendopo Bupati Aceh Tengah, pada hari Sabtu 23 Agustus 2025/29 Shafar 1447 H.

Rakorwil ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah, Dr.H. Masyhuril Khamis, SH,MM, Ketua Bidang Kader PB Al Washliyah, Kolonel Purn Drs.H.Muhammad Zaid, MM, Bupati Aceh Tengah, Ketua Pengurus Wilayah Al Washliyah Aceh, Prof.Dr.H.Ridwan Nurdin, seluruh Pengurus Daerah, Kabupaten/Kota yang menjadi peserta serta unsur Perguruan Tinggi Al Washliyah se Aceh dan Organisasi bagian.

Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM saat memberi arahan, mengajak seluruh pengurus dan warga Al Washliyah untuk membesarkan dan mengembangkan organisasi ini lebih maju lagi.

Saat ini Al Washliyah sudah memiliki 35 wilayah provinsi dari 38 provinsi di Indonesia. Orang nomor satu di Al Washliyah ini mengajak seluruh pengurus untuk meningkatkan konsolidasi organisasi, sehingga pengurus wilayah, daerah, kabupaten dan kota terus bergerak maju mengembangkan organisasi.

Masyhuril Khamis kembali mengingatkan sejarah berdirinya Al Washliyah. Pendiri Al Washliyah, NU dan Muhammadiyah belajar dengan satu guru di Makkah Al Mukarromah, Arab Saudi. Begitu kembali ke tanah air, mereka mendirikan organisasi kemasyarakatan Islam. NU berdiri di Jawa Timur, Muhammadiyah di Yogyakarta dan Al Washliyah di Medan, Sumatera Utara.

Ketua Umum PB Al Washliyah yang baru kembali dari Negeri Sabah Malaysia, menceritakan ketika masyarakat Negeri Sabah Malaysia meminta guru/muballigh dari Indonesia melalui almarhum Buya Hamka, sekitar tahun 1974 silam. Almarhum Buya Hamka meminta da’i Al Washliyah. Untuk memenuhi pemrintaan Kerajaan Sabah Malaysia tersebut, maka PB Al Washliyah mengadakan seleksi dai yang diikuti 40 orang, namun yang lolos hanya 19 orang. Itulah yang dikirim PB Al Washliyah ke Sabah Malaysia, yang beberapa hari lalu dikunjungi oleh rombongan PB Al Washliyah. Alhamdulillah pihak Istana Sabah Malaysia menyambut baik kunjungan silaturahim PB Al Washliyah atas terjalinnya silaturahim antara Al Washliyah dengan negara jiran ini.

Kepada peserta Rakorwil, Ketua Umum PB Al Washliyah mengingatkan agar terus membangun komunikasi, konsolidasi dan dakwah di tengah-tengah masyarakat. Rakorwil ini akan berlangsung sampai dengan hari Ahad, 24 Agustus 2025. (sir)

Tiga Kandidat Bakal Caketum PP IPA Maju pada Muktamar di Jakarta, Icha Mohon Doa dan Restu Orangtua di Medan

0
Khoirunnisa yang akrab disapa Icha.

JAKARTA – Sebanyak tiga kandidat bakal calon ketua umum Pimpinan Pusat Al Washliyah (PP IPA) akan maju pada Muktamar ke-14 IPA yang akan digelar di Jakarta, pada awal September 2025 ini.

Steering Committee (SC) Muktamar XIV IPA pada hari Kamis 21 Agustus 2025/27 Shafar 1447 H lalu, secara resmi telah menutup pendaftaran Bakal Calon Ketua Umum (Caketum) Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Al Washliyah (PP IPA), yang dibuka sejak 18 ssampai dengan 21 Agustus 2025. Panitia berhasil menjaring 3 bakal calon ketua umum, yakni Muhammmad Amril Harahap, yang mendaftar kepada panitia SC di Universitas Al Washliyah (Univa) Medan, Sumatera Utara. Menjelang akhir masa pendaftaran, Muhammad Fahrurozi Isnu dan Khoirunnisa, yang akrab disapa Icha, mendaftar di Jakarta pada hari Kamis sore 21 Agustus 2025 lalu.

Selanjutnya, ketiga berkas kandidat itu akan diverifikasi dan validasi oleh panitia sampai hari Ahad 24 Agustus 2025. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Ketua SC Muktamar IPA ke- XIV, Irfan Sikumbang, didampingi anggota SC, Ferry Dermawan di Medan

“Seluruh kandidat bakal calon tentunya akan melalui proses verifikasi untuk menilai berkas yang dilampirkan memenuhi syarat atau tidak sebagai Caketum PP IPA,” ujar Irfan Sikumbang.

Proses yang panjang ini sebagai persiapan matang untuk melahirkan kandidat yang dianggap mampu dan berkualitas serta memenuhi sejumlah syarat.

“Tiga kandidat jadi bakal Caketum, tunggu hasil verifikasi. Kami berkomitmen untuk menciptakan Muktamar IPA ke- XVI yang baik dan benar, dan apapun keputusan dari Steering Committee itu akan menjadi kebaikan bersama, demi terwujudnya musyawarah seperti yang kita harapkan,” pungkasnya mengakhiri, seperti yang dikutip dari laman sumutcentre.

Khoirunnisa, 27 tahun, akrab disapa Icha, yang kini menjabat Wakil Sekjen PP IPA, telah menyerahkan berkas calon ketua umum PP IPA. Wanita yang aktif di staf Kantor PB Al Washliyah ini, optimis mendapat dukungan dari peserta muktamar. Meski seorang wanita, Icha merasa tidak gentar bersaing dengan kaum pria untuk memperoleh kepercayaan dan amanah memimpin organisasi pelajar Al Washliyah.

Menjawab pertanyaan pers, Icha sebelum menyerahkan berkas, terlebih dahulu mohon doa dan restu kepada orangtuanya di Medan Sumatera Utara. Selain itu ia sudah sowan dengan Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM, Sekretaris Jenderal PB Al Washliyah, Dr.Ir.H.Amran Arifin, MM,MBA, senior-senior IPA seperti Iwan Saputra, Dedi Iskandar Batubara dan beberapa senior lainnya.

“Orangtua sudah? tanya pers.
“Sudah dong, yang paling Utama kita meminta restu dengan orangtua dahulu, sebelum melangkah untuk hal baik ke depannya. Sebab doa orangtua adalah yang paling dekat dengan sang Pencipta,” jawab Icha di Jakarta, Sabtu 23 Agustus 2025/29 Shafar 1447 H.

Visi?

‘Menjadikan Ikatan Pelajar Al Washliyah sebagai organisasi pelajar yang religius, progresif, dan inklusif; membentuk generasi pelajar berakhlak, berdaya saing, serta mendorong lahirnya kepemimpinan pelajar yang berintegritas — dengan membuka jalan kepemimpinan bagi semua, termasuk perempuan.”

Misi?

“Menanamkan nilai-nilai keislaman dan ke-Washliyahan secara konsisten dalam setiap kegiatan organisasi sebagai landasan moral dan spiritual seluruh anggota,” sambungnya.

Program unggulan apa?

  • Mengoptimalkan peran pelajar dalam pembangunan organisasi melalui program kerja yang inovatif, edukatif, dan berkelanjutan.
  • Mendorong kepemimpinan inklusif dan transformatif, dengan membuka ruang kepemimpinan yang adil bagi semua, serta memperkuat representasi perempuan dalam struktur dan kegiatan organisasi.
  • Meningkatkan kapasitas pelajar di bidang akademik, teknologi, literasi, serta soft skills melalui pelatihan, pelatihan kader, dan penguatan karakter.
  • Mengaktifkan jaringan antar pelajar, alumni, dan organisasi eksternal guna memperluas kerja sama strategis dan membangun peran IPA dalam lingkup nasional maupun lokal.
  • Membentuk budaya organisasi yang profesional dan partisipatif, berbasis musyawarah, etika, dan tanggung jawab bersama.
  • Mewujudkan IPA sebagai pelopor gerakan pelajar yang solutif dan peduli, baik dalam isu pendidikan, sosial, lingkungan, maupun kemasyarakatan. (sir)

Pengurus LAZ Alzis Kunjungi Bazis DKI, Affan: Kolaborasi Program

0

JAKARTA – Pengurus Lembaga Amil Zakat Al Washliyah Zakat, Infaq dan Sedekah (LAZ Alzis) melakukan kunjungan silaturahmi ke Baznas/Badan Zakat Infaq, Sedekah (Bazis) DKI di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada hari Jumat 22 Agustus 2025/28 Shafar 1447 H, kemarin.

Rombongan Laz Alzis dipimpin oleh Direktur Operasional Alzis, Muhammad Affan. Diterima oleh Kabid II Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan Bazis DKI, M.Nurminto didampingi Yudiman, Kasie Pendayagunaan Bazis DKI di suatu ruangan di lantai 5.

Hadir pada pertemuan itu, antara lain Sekretaris Bidang Hubungan Antarlembaga PB Al Washliyah, H.Marjuan, Lc, MA, yang juga Ketua PP Ikatan Guru dan Dosen (IGDA), Wakil Sekretaris PP Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA), Khairunnisa, S.Pd dan sejumlah staf Laz Alzis Al Washliyah.

Muhammad Affan mengucapkan terima kasih atas sambutan pihak Bazis DKI. Adapun tujuan kunjungan silaturahim tersebut, menurut Affan, selain mengenalkan Laz Alzis lebih dekat kepada Pemprov Daerah Khusus Jakarta melalui Bazis DKI, juga bermaksud mengkolaborasikan program antara Laz Alzis Al Washliyah dengan Bazis DKI.

Menurut Affan, dalam waktu dekat ini Alzis akan menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas), yang kini tengah dalam proses. Selama ini masih dalam bentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ), sedangkan program yang sudah dilaksanakan di Jakarta, antara lain program kampung sedekah, pembinaan UMKM dan lain-lain.

Sementara, Marjuan menyampaikan sekilas tentang sejarah Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah). Organisasi yang berdiri pada 30 November 1930/9 Rajab 1349 H memiliki program unggulan, yakni Pendidikan, dakwah dan sosial. Al Washliyah merupakan perkumpulan skala nasional, bahkan internasional. Memiliki 35 wilayah provinsi di Indonesia, 9 pengurus perwkilan luar negeri, 7 organisasi bagian Al Washliyah. Sementara di Jakarta telah ada pengurus wilayah (provinsi), tingkat kota dan kabupaten.

Di Jakarta sendiri pun, Al Washliyah mempunyai Lembaga pendidikan, yakni ibtidaiyah dan SMP. Marjuan berharap antara Alzis dan Bazis DKI terjalin kolaborasi dan sinergitas sehingga makin banyak penerima manfaat, guru, dai, pedagang dan kaum dhuafa. (sir)

Khutbah Jumat: Menjaga Amanah

0
Hasanuddin Parinduri,MA

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰه، اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللّٰه، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰه، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang istiqamah sampai akhir zaman. Serta semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, dimanapun dan apapun profesi kita.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Hari ini kita akan membahas sebuah tema yang sangat penting dan sangat menentukan nasib umat, yakni tentang menjaga amanah. Betapa berat dan mulianya amanah yang Allah titipkan kepada manusia. Namun betapa juga banyak di antara manusia yang melalaikan dan bahkan menyia-nyiakan amanah tersebut.

Saudara saudara sekalian

Amanah secara bahasa berarti sesuatu yang dipercayakan, tanggung jawab, atau kewajiban yang diberikan kepada seseorang untuk dijalankan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab. Dalam agama Islam, amanah adalah sebuah ujian dan kepercayaan besar dari Allah yang tidak boleh disepelekan.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ahzab (33) ayat 72:
اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim lagi sangat bodoh. (QS. Al-Ahzab (33): 72)

Ayat ini menunjukkan bahwa amanah adalah beban yang sangat besar, bahkan alam semesta pun enggan memikulnya. Maka dari itu, manusia memiliki tugas berat untuk menjaga amanah tersebut dengan sebaik-baiknya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.

Pertanyaannya, Apa bahaya amanah yang disia-siakan?
Rasulullah SAW telah mengabarkan bahwa ketika amanah disia-siakan, maka kehancuran akan mengintai. Beliau bersabda: “Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah hari Kiamat.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakan amanah itu, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran.” (HR. Bukhari)

Hadis ini sangat jelas mengingatkan kepada kita tentang bahaya besar yang akan muncul, jika urusan amanah tidak dilaksanakan oleh orang yang tepat dan bertanggung jawab.

Lantas, bagaimanakah amanah itu disia-siakan?

Pertama, amanah sering kali diserahkan kepada orang yang tidak kompeten. Banyak contoh nyata, baik di zaman sekarang maupun di masa lalu, di mana orang yang bukan ahlinya diberikan tanggung jawab besar. Akibatnya, hal tersebut menimbulkan kerugian bahkan kehancuran.

Kedua, mengabaikan tanggung jawab juga menjadi salah satu bentuk penyia-nyiaan amanah. Sebagian orang menerima amanah, tetapi tidak melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Mereka bersikap lalai, bermalas-malasan, atau bahkan memiliki niat untuk merugikan pihak lain.

Ketiga, ada pula yang mengkhianati amanah demi keuntungan pribadi. Mereka memanfaatkan kepercayaan yang diberikan untuk kepentingan diri sendiri dengan cara-cara korupsi, manipulasi, dan berbagai bentuk pengkhianatan lainnya.

Dampak Negatif yang timbul sebagai akibat dari menyia-nyiakan Amanah

  1. Akan terjadi kehancuran sosial, ekonomi, dan moral masyarakat
  2. Akan hilangnya kepercayaan di antara sesama manusia dan muncul sikap saling curiga dan kebencian
  3. Akan gagal dalam meraih keberkahan dan Ridha dari Allah SWT
  4. Dalam skala yang besar dapat memicu perpecahan dan kerusakan sebuah bangsa negara.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.

Untuk mendekatkan pemahaman kita, berikut ini kami sampaikan beberapa contoh amanah yang diabaikan, yaitu;

  1. Pemimpin yang tidak melaksanakan tugasnya dengan adil dan jujur
  2. Orang tua yang lalai mendidik anak-anaknya
  3. Pejabat yang korup serta tidak bertanggung jawab
  4. Masyarakat yang mengabaikan kewajiban sosialnya

Sidang Jumat yang berbahagia.

Kewajiban menjaga amanah
Sebagai seorang Muslim, menjaga amanah adalah bagian dari iman. Rasulullah SAW bersabda: “Tanda-tanda orang munafik ada tiga: ketika berbicara berdusta, ketika berjanji tidak menepati, dan ketika dipercaya berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kita harus menjadi orang yang selalu menepati janji, jujur dalam setiap ucapan dan perbuatan, serta setia menjalankan amanah yang diberikan. Allah SWT juga berfirman dalam QS. An-Nisa (4) ayat 58:

وَالَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ۗ وَمَنْ يَّكُنِ الشَّيْطٰنُ لَهٗ قَرِيْنًا فَسَاۤءَ قَرِيْنًا
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu hendaklah berlaku adil. (QS. An-Nisa (4):58)

Untuk menjaga amanah dengan sebaik-baiknya, seseorang harus memupuk keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sebagai landasan utama dalam setiap tindakan. Kejujuran dan integritas harus menjadi prioritas dalam menjalankan setiap tugas dan tanggung jawab yang diemban.

Selain itu, penting untuk terus berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan dan kompetensi sesuai dengan jenis amanah yang dipegang agar dapat melaksanakan amanah dengan penuh tanggung jawab. Tidak kalah penting adalah selalu berdoa memohon petunjuk dan kekuatan dari Allah agar senantiasa diberi kemampuan untuk menjaga amanah tersebut dengan baik.

Sebagai bentuk perlindungan diri, seseorang juga harus menolak segala godaan duniawi yang berpotensi menggoda untuk mengkhianati amanah demi kepentingan pribadi.

Marilah kita bertekad untuk selalu menjadi orang yang amanah dalam setiap aspek kehidupan. Karena dengan menjaga amanah berarti kita menjaga hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia.

Semoga Allah SWT menolong kita untuk menjadi hamba yang mampu menjaga amanah yang telah Allah titipkan kepada kita, baik itu amanah dalam keluarga, pekerjaan, masyarakat, maupun dalam urusan agama.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا
اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Hasanuddin Parinduri,MA
Majelis Dakwah Pengurus Wilyah Al Washliyah Sumatera Utara.

Al Washliyah Memanggil Instruktur IPA dan HIMMAH Tingkatkan Kompetensi

0
Kantor PB Al Washliyah di Jakarta. (foto-sugeng)

JAKARTA – Organisasi Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah) memanggil instruktur Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) dan Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) untuk mengikuti pelatihan bertajuk ‘Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan Instruktur Nasional Al Washliyah tahun 2025’, yang Insya Allah dilaksanakan pada medio Oktober 2025 ini di Jakarta.

Ketua Panitia pelaksana, Kolonel Purn Drs.H. Muhammad Zaid, MM, yang juga Ketua Majelis Kader PB Al Washliyah, dalam surat Nomor 001/Panitia-Inst-AW/VIII/2025 tertanggal 21 Agustus 2025/27 Shafar 1447 H yang ditujukan kepada Ketua Pengurus Wilayah Al Washliyah se-Indonesia, Ketua Umum PP IPA, Ketua Umum PP HIMMAH, ketua Biro Instruktur HIMMAH dan Ketua Forum Instruktur IPA meminta mendaftarkan calon peserta kepada panitia. Batas waktu pengiriman data sampai tanggal 15 September 2025 mendatang.

Dalam surat tersebut dicantumkan batasan jumlah peserta, yakni instruktur IPA sebanyak 35 orang, instruktur HIMMAH 30 orang, sementara peninjau masing-masing satu orang perwakilan dari 35 wilayah se-Indonesia.

Target kegiatan ini, antara lain meningkatkan kemampuan (kompetensi) dan ketarampilan instruktur tingkat nasional Al Washliyah, serta peningkatan kualitas pendidikan keinstrukturan Al Washliyah.

Persyaratan peserta? Purnawirawan perwira TNI AD ini menjelaskan, di antaranya instruktur IPA dan HIMMAH yang diutamakan sudah mengikuti Latihan Kader Instruktur (LKI), yang telah mendapat rekomendasi dari pengurus Pimpinan Pusat IPA atau HIMMAH, dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan benar, berusia maksimal 35 tahun, lulus test tertulis. Sedangkan untuk peninjau dari tiap-tiap wilayah, harus dilengkapi surat mandat dari PW Al Washliyah setempat, usia maksimal 45 tahun dan pendidikan minimal S1.

Untuk lebih lengkap, Kolonel Zaid menganjurkan calon peserta menghubungi pengurus Wilayah Al Washliyah setempat atau PP IPA dan HIMMAH.

Panitia OC dan SC tengah mempersiapkan kegiatan pelatihan ini semaksimal mungkin, sekaligus rangkaian kegiatan memeriahkan peringatan HUT 95 Al Washliyah di persada nusantara ini.

Pendaftaran peserta melalui email: pbwashliyah@gmail.com dan mengiisi formulir pada link: https://forms.gle/GprpS77cKZVJE1Ht5 Batas waktu pendaftaran sampai hari Jumat tanggal 15 September 2025/22 Rabiul Awal 1447 H pukul 23:55 WIB,” tambah staf secretariat panitia di Jakarta, Kamis jelang Waktu maghrib. (rilis/sir)

Sebelum Bertolak ke Jakarta, Ketua Umum Ziarah ke Makam Muballigh Al Washliyah di Sabah Malaysia

0

KINABALU – Sebelum bertolak ke Jakarta meninggalkan Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM, bersama rombongan, melakukan ziarah ke makam mubalilig Al Washliyah, H Ahmad Darbi Lubis di Pemakaman di daerah Tambunan, Sabah, pada hari Rabu 20 Agustus 2025/26 Shafar 1447 H.

Turut mendampingi, Ketua Pengurus Perwakilan Luar Negeri (PPLN) Al Washliyah Malaysia, Datuk H Jalidar Abd Rahim dan pengurus lainnya. Di atas pusara Ketua Umum PB Al Washliyah dan rombongan berdoa kepada syuhada, tokoh, dai Al Washliyah.

Rombongan PB Al Washliyah dipimpin Ketua Umum PB Al Washliyah melakukan lawatan silaturahmi ke Sabah Malaysia, terhitung tanggal 16 sampai dengan 21 Agustus 2025. Hari Kamis sore, rombongan terbang dari Kinabalu melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Dijadwalkan petang ini rombongan mendarat di Jakarta dan Jumat sore, Ketua Umum PB Al Washliyah kembali terbang ke Banda Aceh untuk mengadiri suatu kegiatan pengurus wilayah.

Di negeri jiran ini, Ketua Umum PB Al Washliyah melakukan kunjungan kehormatan ke Istana Sabah dan tausyiah di sejumlah masjid raya di Kawasan Kinabalu. Tepat tanggal 17 Agustus 2025, Ketua Umum PB Al Washliyah bersama rombongan menghadiri upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Konjen RI Kota Kinabalu Sabah, Malaysia.

Berdasar catatan, sebanyak 19 mubaliligh Al Washliyah dikirim PB Al Washliyah ke Sabah Malaysia pada tahun 1974. Dai pilihan Al Washliyah ini menetap di negeri Sabah hingga saat ini. Dari 19 orang tersebut, 15 orang telah tiada menghadap Ilahi Robbi.

Berikut nama-nama muballigh Al Washliyah yang berkhidmat di Negeri Sabah:

Ust H.Aliyuddin Kamidi.
Ust H.A. Khalik Massidin MA.
Ust Drs Hj Adnan Idris
Ust Drs Munir Siregar
Ust H.Ahmad Darbi Lubis
Ust HM Iyen Atim
Ust H.Mohd Syahriansyah Azhar
Ust H.Yahya Arsyad
Ust H.Syafi’i Duyut
Ust H.Ahmad Zaini
Ust H.Mukhlis Ali Kasim
Ust H.Nawawi Muhammad
Ust H.Ghazali Sulaiman
Ust H.Umar Sidik
Ust H.Manshuruddin Batubara
Ust H.Mutalib Indera
Ust Ahmad Yakub Lubis
Ust H.Mukhtar Zainuddin.
Ust Datuk H.Jalidar Bin Abd Rahim. (sir)

Merawat Semangat, Majelis Dakwah Al Washliyah Sumut Rapat Bulanan di Rumah Pengurus

0

MEDAN – Majelis Dakwah Pengurus Wilayah Al Jam’iyatul Washliyah Sumatera Utara menggelar rapat rutin bulanan di rumah Wakil Ketua, Ustadz Affan Suaidi, MA di Jalan Puskesmas Medan Sunggal pada Rabu 20 Agustus 2025/26 Shafar 1447 H lalu.

Rapat yang dihadiri sejumlah pengurus Majelis Dakwah PW Al Washliyah ini membicarakan tentang progres dan evaluasi masing-masing penanggung jawab setiap program dakwah yang telah disepakati saat raker.

Dalam sambutannya, ketua Majelis Dakwah PW Al Washliyah Sumut, Al Ustadz Alexander Zulkarnaen, S.Pd.I., M.Pd., C.ITQ., C.QM mengatakan bahwa pertemuan rutin bulanan sangat diperlukan untuk menjaga dan merawat semangat sekaligus melihat perkembangan program dakwah.

“Rapat rutin bulanan ini sengaja kita gelar dari rumah ke rumah secara bergiliran selain tentunya untuk tetap menjalin silaturrahim dan mengokohkan ukhuwah sesama pengurus, juga merawat semangat dan melihat progres dan mengevaluasi program dakwah. Termasuk membicarakan tentang agenda dakwah terdekat,” ujar Ustad Alex.

Termasuk penguatan gagasan baru dari Majelis Dakwah terkait membentuk Da’i Asli Suku daerah setempat.

“Alhamdulillah teman-teman pengurus sepakat menguatkan strategi dakwah dengan membentuk Da’i asli suku daerah setempat. Lengkap menyiapkan kurikulum bekal menjadi Da’i Al Washliyah di daerah minoritas perbatasan,” imbuhnya.

Sementara, Sekretaris Majelis Dakwah Al Washliyah Sumut, Ustadz Hasanuddin Parinduri, MA mengutarakan program dakwah yang telah, sedang dan akan dilakukan.

“Alhamdulillah berkat kerjasama semua pengurus yang dipimpin Ketua Majelis Dakwah yang terjun langsung ke daerah, kita telah melaksanakan sejumlah program dakwah meski belum dilantik. Tabligh Akbar, Silaturahim Da’i dan Khitanan Massal di Tapanuli Utara, kemudian pembinaan rutin Da’i dan Muallaf di Tanah Karo dan program Dakwah lainnya telah sukses dilaksanakan. Pendataan Da’i Al Washliyah SUMUT sedang dilakukan. Terdekat kita InsyaAllah akan dilantik pada tanggal 30 Agustus 2025 ini,” ujar Ustad Hasan.

Hadir pada rapat rutin bulanan ini Ustadz Alexander Zulkarnaen, S.Pd.I, M.Pd, C.ITQ., C.QM., Ustadz Hasanuddin Parinduri, MA, Ustadz Affan Suaidi, MA, Ustadz DR. H. Marasakti Bangunan, Ustadz Ikram Akmal Tarigan, M.H.I, Ustadz Khairul Azmi Harahap, S.Ag., MA, Ustadz Banu Wira Baskara, S.Pd., dan Ustadz Izhar Syafawi, S.Pd.I. (rilis/sir)

Ketua PB Al Washliyah Prof Deding Sampaikan 9 Masalah RUU Perubahan Tentang Haji & Umrah di DPR

0
Ketua Bidang Hukum dan HAM PB Al Washliyah, Prof.Dr.H.Deding Ishak, SH,MM menyerahkan bahan rapat kepada pimpinan Rapat Komisi VIII DPR RI. (sugeng).

JAKARTA – Ketua Bidang Hukum dan HAM Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Prof Dr.H.Deding Ishak, SH,MM menyampaikan 9 (sembilan) point besar sebagai pendapat, saran dan usul, yang menjadi Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) pada Rancangan Undang-undang Perubahan Ketiga Atas UU No 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, di Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi VIII DPR dengan pimpinan Ormas Islam di ruang Komisi VIII DPR RI, Gedung Nusantara II DPR/MPR Jakarta, pada hari Rabu 20 Agustus 2025/26 Shafar 1447 H.

Adapun selengkapnya sebagai berikut:

I. UU PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH

  • Pengurus Besar Al Washliyah sependapat dan sepaham bahwa perlu adanya perubahan atau penambahan pada beberapa pasal dalam UU RI Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Dalam konteks semangat perbaikan dan peningkatan pelayanan terhadap jemaah haji Indonesia.

II. BPH MENJADI KEMENTERIAN HAJI DAN UMRAH

  • Pengurus Besar Al Washliyah setuju dan mendukung lembaga penyelenggara haji dan umroh ditangani lembaga kementerian. Karena lembaga kementerian dinilai lebih tepat, efektif dan lebih fokus mengurusi penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, sehingga nantinya terpisah dari kementerian agama. Dengan demikian, status lembaga Badan Penyelenggara Haji (BPH) dinaikkan menjadi kementerian. Alasannya penyelenggara haji dan umroh membutuhkan hubungan dan koordinasi yang kuat antar kedua negara, yakni Republik Indonesia dengan Arab Saudi.
  • Lembaga kementerian akan mempunyai kesetaraan hubungan diplomatik dengan pemerintah Arab Saudi. Penyelenggaraan haji dan umroh sangat tergantung regulasi pemerintah Arab Saudi yang sering berubah-ubah, sehingga memerlukan lembaga yang otoritatif setingkat Kementerian agar dapat terlaksana aple to aple, seperti selama ini yang ditangani oleh Kementerian Agama (Kemenag). Dalam Undang-Undang (UU), yakni aturan peralihan dapat dibuat masa transisi maksimal 2 tahun. Dengan kata lain, selama masa transisi, Kementerian Agama masih membantu Kementerian Haji dan Umrah.
  • Merujuk Peraturan Presiden (Perpes) Nomor 154 Tahun 2024 tertanggal 5 November 2024 pada BAB II mengenai kedudukan, tugas dan fungsi dan BAB VI Pasal 46 mengenai hak keuangan dan fasilitas lainnya bahwa ketua badan dan wakil ketua BPH setingkat menteri dan wakil menteri. Dengan demikian, kedudukan, tugas dan fungsinya tidak hanya memberi dukungan penyelenggaan haji, namun sudah menjadi lembaga yang berdiri sendiri yakni Kementerian Haji dan Umrah.

III. KOATA HAJI KHUSUS

  • Setelah mencermati dan menelaah UU RI Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Kuota Haji Khusus pada pasal 64, maka Pengurus Besar Al Washliyah berpendapat perlu penambahan pasal, guna mengantisipasi penambahan koata haji dari pemerintah Arab Saudi yang tidak terduga dan terjadwal. Pengurus Besar Al Washliyah mendorong agar koata haji tambahan itu dapat terserap dan didistribusikan secara proporsional kepada jemaah haji reguler yang sudah masuk daftar tunggu dari tahun ke tahun.

IV. SYARIKAH

  • Pengurus Besar Al Washliyah mencatat dan mengusulkan adanya perbaikan dan sinkronisasi pelayanan haji tahun 2025/1446 H, wabil khusus mengenai keberadaan syarikah, sehingga tidak terjadi lagi jemaah yang terpisah-pisah, akibat beda syarikah (perusahaan). Karena itu, jumlah syarikah pada musim haji tahun 2025 ini, menurut pengamatan kami, terlalu banyak dan kurang terkoordinatif. Alangkah baiknya dicarikan solusi tepat, setidaknya (usul), satu syarikah hanya melayani satu atau dua daerah asal jemaah sehingga tidak terjadi jemaah terpisah-pisah. Sedangkan pelayanan bidang lain, pada tahun 2025 ini cukup baik, meski harus ada perbaikan dan peningkatan pada tahun 2026/1447 H.

V. RENCANA KAMPUNG HAJI

  • Mengenai rencana Kampung Haji di tanah suci, PB Al Washliyah memberi apresiasi yang cukup besar terhadap niat pemerintah ini. Diharapkan segera terwujud menjadi realita di lapangan, sehingga membawa manfaat terhadap jemaah haji dan umroh dalam waktu sesegera mungkin.

VI. PENGATURAN UMRAH MANDIRI

  • Khusus mengenai Penyelenggara Ibadah Umroh, PB Al Washliyah menyarankan agar diatur dalam satu BAB atau pasal khusus mengenai munculnya jemaah umrah mandiri. Fonemena ini pada satu sisi menunjukkan kesadaran ibadah umroh meningkat, namun pada sisi lain, memerlukan pengaturan sehingga terlaksana dengan tertib dan taat aturan kemigrasian.

VII. PENGATURAN HAJI FURODA

  • Jemaah calon haji Furoda banyak yang gagal berangkat ke tanah suci pada musim haji tahun 2025 M/1446 H, tentu ini menjadi masalah besar buat bangsa Indonesia. Seakan pemerintah tidak punya alat pengawas terhadap jemaah furoda/visa mujamalah ini, malah pihak swasta yang dipersalahkan. Maka Pengurus Besar Al Washliyah mengusulkan agar jemaah visa undangan ini diatur dalam suatu peraturan, sehingga jemaah tersebut mendapat perlindungan dan mengawasi perjalanan haji.

VIII. LEMBAGA PENGAWAS

  • Penyelenggaraan ibadah haji dan umrah merupakan agenda rutin, yang mengerahkan ratusan ribu jemaah setiap musim haji, namun pada sisi lain lemah dalam bidang pengawasan. Karena itu, memerlukan suatu lembaga pengawas yang kuat dan terkoordinatif, melibatkan Ormas Islam, pemerintah dan DPR. Karena itu, PB Al Washliyah mengusulkan sebagai bahan pertimbangan untuk menghidupkan kembali Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) yang lebih konfrehensif.

IX. SELEKSI PETUGAS HAJI YANG KETAT DAN PROPORSIONAL

  • Keberadaan petugas haji pusat dan daerah hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan jemaah, sebab petugas haji ini tentu banyak menentukan kesuksesan tingkat pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah. Oleh sebab itu, diperlukan seleksi petugas haji yang ketat dan proporsional sesuai dengan tingkat kebutuhan jemaah. (rilis/sir)

Ketum PB Al Washliyah & Ketua PPLN Malaysia Hadiri HUT Kemerdekaan di Konjen RI Kota Kinabalu Sabah

0

KINABALU – Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM beserta Ketua Pengurus Perwakilan Luar Negeri (PPLN) Al Washliyah Malaysia, Datuk H,Jalidar Bin Abd Rahim menhadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI, bertempat di Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Kota Kinabalu, Lorong Kemajuan, Karamunsing, Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.

Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI itu berlangsung khidmat pada 17 Agustus 2025/23 Shafar 1447 H. Turut mendampingi Ketua Umum PB Al Washliyah, antara lain Rektor Universitas Al Washliyah (Univa) Medan,Prof.Dr.H.Saiful Akhyar Lubis, MA, Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, H.Ridwan Tanjung, SH,M.Si, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho, MM, Ketua Bidang Hubungan Antarlembaga Dalam dan Luar Negeri, Dr.KH.Julian Lukman, MA, Rektor Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Medan, Dr.H.Firmansyah, M.Si dan sejumlah pengurus Al Washliyah Malaysia.

Sehari sebelumnya, telah dilaksanakan pengukuhan 14 anggota Paskibra KJRI Kota Kinabalu tahun 2025. Mereka merupakan siswa-siswi SIKK yang telah diseleksi oleh ILO TNI KJRI Kota Kinabalu dan menjalani berbagai tahapan pelatihan untuk mengibarkan Sang Merah Putih di KJRI Kota Kinabalu pada peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Seluruh rangkaian upacara berjalan lancar, dan tamu undangan, pejabat Konjen RI, Ketua Umum PB Al Washliyah, dapat menyaksikan bendera Merah Putih berkibar dengan penuh khidmat.

Sesuai jadwal, hari ini, Ahad 17 Agustus 2025, Ketua Umum PB Al Washliyah Bersama rombongan melakukan kunjungan kehormatan kepada Tun Datuk Seri Panglima (Dr) Musa Bin Haji Aman di Istana Sri Kinabalu. Dilanjutkan kunjungan kehormatan ke kediaman Ketua Menteri Sabah. Salat Maghrib dan Isya di Masjid Haji Noor, Kg Serusop, Tuaran.

Kehadiran rombongan PB Al Washliyah dan Rektor Univa Medan dan UMN Al Washliyah Medan ke Sabah Kinabalu dalam lawatan muhibah memperkuat silaturahmi antara Ormas Islam Al Washliyah dengan Negeri Sabah, Malaysia. Sekitar 52 tahun lalu, PB Al Washliyah mengirim 19 dai ke negeri tetangga ini untuk mengembangkan dakwah marhamah Al Washliyah.

Hubungan ini semakin diperkuat dengan kunjungan resmi Pengurus Besar Al Washliyah pimpinan Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM hingga tanggal 21 Agustus 2025. (sir)

Setelah 52 Tahun, PB Al Washliyah Kembali Merajut Dakwah ke Negeri Sabah Malaysia

0

KINABALU – Setelah 52 tahun berlalu, Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) merajut kembali perjalanan dakwah dai Al Washliyah ke Negeri Sabah, Malaysia. Hal itu ditandai dengan kunjungan kehormatan rombongan PB Al Washliyah ke negeri ini hingga 21 Agustus 2025/27 Shafar 1447 H.

“Hari ini kami datang setelah 52 tahun lalu, untuk merajut kembali silaturahmi,” tegas Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM saat tausyiah pada acara bertajuk ‘Al Washliyah Zaman Berzaman Berdakwah Hingga Negeri Sabah’ di Masjid Negeri Sabah, Malaysia, pada hari Sabtu 16 Agustus 2025/22 Shafar 1447 H, selepas Salat Maghrib berjemaah.

Acara yang dipandu oleh Ketua Pengurus Perwakilan Luar Negeri (PPLN) Al Washliyah Malaysia, Datuk Haji Jalidar Bin Abd Rahim, juga menampilkan Rektor Universitas Al Washliyah (Univa) Medan, Sumatera Utara, Prof.Dr.H.Saiful Akhyar Lubis, MA. Turut hadir pada rombongan PB Al Washliyah dari Jakarta dan Kota Medan, Sumatera Utara, serta pengurus PPLN Al Washliyah Malaysia.

Di awal paparan, Ketua Umum PB Al Washliyah langsung melantunkan ayat suci Al Qur’an, Surat Ash Shoff 10 dan 11. Dengan nada qori nasional, Ketua Umum PB Al Washliyah membaca ayat suci tersebut menggema ke setiap ruang masjid, ditambah lagi acara tersebut disiarkan melalui platform media sosial. Masyhuril Khamis, mengemukakan bahwa ayat yang dibacakannya itu merupakan ayat landasan perjuangan kader dan dai Al Washliyah berdakwah di daerah mana pun, termasuk di daerah pedalaman maupun ke Negeri Sabah Malaysia.

Masyhuril Khamis menegaskan kembali sejarah dan hubungan keilmuan antartokoh dan ulama Al Washliyah di Sumatera Utara dengan tokoh dan pendiri Organisasi Keagamaan, seperti Nahdhatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah serta Persis.

Tuan Syekh Hasan Maksum, seorang ulama/mufti pembuat fatwa Kerajaan Deli di Medan, Sumatera Utara ternyata bersahabat dan satu guru dengan pendiri NU dan Muhammadiyah. Mereka belajar dan satu guru di Mekkah, Arab Saudi.

Syekh Hasan Maksum mempunyai murid di Medan, Sumatera Utara, antara lain Ismail Banda, Abdurrahman Syihab dan HM Arsyad Thalib Lubis, murid Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT) di Kota Medan, Sumatera Utara, dan pada 30 November 1930 berdirilah organisasi Bernama Al Jam’iyatul Washliyah (Al Wahliyah), yang merupakan nama yang diberi oleh Tuan Syek Haji Muhammad Yunus.

Ketua Umum PB Al Washliyah sewaktu dijabat oleh almarhum H.Bahrum Djamil SH, juga bersahabat dengan almarhum Buya Hamka. Maka pada awalnya almarhum Buya Hamka lah meminta dai Al Washliyah asal Sumatera Utara untuk dikirim ke Negeri Sabah Malaysia, guna memenuhi permintaan ulama/mufti Negeri Sabah, almarhum Tun Mustofa.

Sekitar 52 tahun lalu, diadakan seleksi terhadap 40 calon dai dari Al Washliyah, namun yang terpilih hanya 19 orang. Inilah yang menjadi dai Al Washliyah yang berkhidmat di Negeri Sabah, Malaysia.

Datuk Haji Jalidar menjelaskan pada pengantar acara, bahwa dirinya termasuk dari 19 dai yang terpilih ke Sabah Malaysia, yang berusia termuda dibandingkan yang lain. Dari 19 orang tersebut, kenang Jalidar, sudah 15 orang dai Al Washliyah telah berpulang ke Rahmatullah. Karena itu, momen kunjungan kehormatan PB Al Washliyah ke Sabah, Malaysia hingga 21 Agustus 2025, menurut Jalidar, merupakan napak tilas perjalanan dakwah dai Al Washliyah ke Negeri Sabah, Malaysia.

Dulu, kata Jalidar, kaum muslim di Negeri Sabah adalah minoritas. Alhamdulillah, sekarang sudah mayoritas. Dia sendiri sempat menyaksikan dan menghadiri ribuan jemaah di Negeri Sabah bersyahadat masuk Islam.

Berikut nama-nama muballigh Al Washliyah yang berkhidmat di Sabah:

Ust H.Aliyuddin Kamidi.
Ust H.A. Khalik Massidin MA.
Ust Drs Hj Adnan Idris
Ust Drs Munir Siregar
Ust H.Ahmad Darbi Lubis
Ust HM Iyen Atim
Ust H.Mohd Syahriansyah Azhar
Ust H.Yahya Arsyad
Ust H.Syafi’i Duyut
Ust H.Ahmad Zaini
Ust H.Mukhlis Ali Kasim
Ust H.Nawawi Muhammad
Ust H.Ghazali Sulaiman
Ust H.Umar Sidik
Ust H.Manshuruddin Batubara
Ust H.Mutalib Indera
Ust Ahmad Yakub Lubis
Ust H.Mukhtar Zainuddin.
Datuk H.Jalidar Bin Abd Rahim. (sir)

Diantar Ambulance Alzis Washliyah, Anza, Penderita Tulang Rapuh Periksa Rutin Sekali Seminggu ke RSCM

0

Di BALIK senyum kecil yang selalu ia pancarkan, tersimpan perjuangan besar. Siti Nur Anzaini atau kerap disapa Anza. Adalah seorang gadis berusia 13 tahun yang harus menghadapi ujian hidup sejak usia belia.

Anza diagnosa mengidap penyakit Osteogenesis Imperfecta, sebuah penyakit langka yaitu tulang rapuh dan mudah patah, bahkan dengan beraktivitas ringan sekali pun. Penyakit ini menuntut Anza untuk mendapatkan penanganan medis secara rutin, sekali seminggu dan penuh kesabaran.

Anza tinggal bersama keluarganya di Kampung Setu Tonggoh RT 03 RW 05, Desa Leuwi Mekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Gadis kecil ini merupakan anak pertama dari pasangan keluarga sederhana, yang boleh dikata tidak jauh dari Daerah Khusus Jakarta.

Sejak kecil, Anza dikenal sebagai anak yang cerdas dan periang. Selama menempuh pendidikan di sekolah dasar, ia selalu berhasil masuk dalam peringkat tiga besar di kelasnya. Kini, ia duduk di bangku kelas 1 SMP. Meski demikian, semangatnya untuk sembuh dan tetap berprestasi tak pernah pudar. Semangat belajar yang tetap menyala, meskipun kesehatannya sering menghalangi aktivitasnya sehari-hari.

Perjalanan Anza dalam mendapatkan pelayanan kesehatan tidaklah mudah. Saat pertama kali sakit, ia bersama orang tuanya harus menempuh perjalanan panjang dari Bogor menuju Jakarta. Dengan kondisi tubuh yang rapuh, Anza pernah berangkat menggunakan transportasi umum KRL dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Cikini, Jakarta Pusat.

Untuk menghemat biaya, ia dan orang tuanya berjalan kaki dari Stasiun Cikini hingga ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, yang jaraknya berkilometer. Kini, ketika kondisinya semakin berat, Anza sesekali menggunakan layanan ambulans atau transportasi daring seperti Grab agar perjalanan lebih aman.

Sungguh membutuhkan biaya transportasi, meski Anza sendiri menggunakan asuransi BPJS kesehatan, namun karena Anza termasuk pasien yang harus mendapatkan penanganan Kesehatan rutin, maka putri tunggal dari Marlina ini membutuhkan bantuan atau uluran tangan kalangan dermawan.

Melalui program pelayanan Kesehatan, Bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Washliyah Zakat Infak dan Sedekah (Alzis), hadir memberikan bantuan transportasi angkutan dari rumah ke RSCM Jakarta, pada Kamis 14 Agustus 2025/20 Shafar 1447 H. Bantuan ambulance ini dimaksud untuk mengurangi beban biaya transportasi antara Bogor ke Jakarta maupun sebaliknya, sekaligus pelayanan Kesehatan Alzis Al Washliyah sebagai wujud kepedulian dan dukungan guna menambah semangat hidup sehat.

LAZ Alzis Al Washliyah, yang berkantor di Lantai III Gedung PB Al Washliyah, Jalan Jenderal Ahmad Yani No 41, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, mengajak semua Jemaah bergandeng tangan, sekecil apapun bantuan yang diberikan, akan menjadi amal ibadah kita buat si gadis belia ini.

Bagi masyarakat yang ingin membantu, donasi dapat disalurkan melalui rekening resmi LAZ Alzis Al Washliyah atau dengan menghubungi layanan kontak yang tersedia.

Bersama-sama, kita bisa menjadi bagian dari langkah nyata menyelamatkan dan meringankan beban saudara saudara kita yang membutuhkan.

💸Salurkan Bantuan Anda:
💳Bank Syariah Indonesia (BSI)
a.n Alzis Al Washliyah
📌 No. Rekening: 7193954051 (Zakat)
📌 No. Rekening: 7193954132 (Infaq, Sedekah dan Wakaf)
📞 Kontak Resmi Lembaga Amil Zakat Alwashliyah:
📱Whatsapp: 0822-1391-7243
📧 Email: alzisalwashliyah@gmail.com
📱 Instagram: @ alzisalwashliyah
🌐 Website: https://alzis.id/
💚 Bersama Alzis Al Washliyah. (rilis/sir)

MTs Al Washliyah Tanjung Morawa Gelar Pemilu Raya, Denin Alvaro – Mhd Rizky Akbar Terpilih Jadi Ketua dan Wakil Ketua OSIM

0

TANJUNG MORAWA – Pemilihan Umum (Pemilu) Raya Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Washliyah Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, sukses digelar yang diikuti oleh seluruh warga madrasah, baik kepala madrasah, guru, staf dan siswa-siswi yang memiliki hak suara. Kegiatan tersebut dilangsungkan di halaman madrasah, pada Kamis 14 Agustus 2025/20 Shafar 1447 H lalu.

Pemilu raya MTs Al Washliyah Tanjung Morawa tersebut digelar untuk memilih Ketua OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah) dan Wakil Ketua OSIM periode 2025-2026. Dalam pemilihan Ketua OSIM dan Wakil Ketua OSIM tahun 2025 ini, ada Lima pasang calon yang mendaftarkan diri ke Kantor Pemilihan Madrasah (KPM) MTs Al Washliyah Tanjung Morawa.

Lima pasangan calon tersebut adalah, nomor urut 1, Alisyah Adella Batubara dan Neisya Andriani Wibowo. Nomor urut 2, Auvin Nazwa Ayumi dan Putri Ramadhani. Nomor urut 3. Denin Alfaro dan Mhd Rizky Akbar. Nomor urut 4. Salsabila dan Amira Nur Hafifa. Nomor urut 5. Fauzan Apriandi dan Mikhaila Raisa Azzela

Hari ini adalah puncak dari pemilu raya MTs Al Washliyah Tanjung Morawa di mana pada tahap sebelumnya Kantor Pemilihan Umum Madrasah (KPUM) telah melakukan beberapa tahapan dalam rangka mensukseskan kegiatan tersebut.

Tahapan kegiatan tersebut adalah 1) Pendaftaran calon ketua dan wakil ketua OSIM. 2) Verifikasi data calon, 3) Penetapan calon, 4) Debat dan penyampaian visi-misi, 5) Pemilihan Ketua dan Wakil ketua MTs Al Washliyah Tanjung Morawa. 6) Menetapkan ketua dan wakil ketua OSIM periode 2025-2026.

Adapun jumlah 328 suara, hasil pemilu raya MTs Al Washliyah Tanjung Morawa menempatkan pasangan nomor urut 3. Denin Alvaro dan Mhd Rizky Akbar memperoleh 92 suara menjadi pasangan terpilih. Kemudian diikuti Fauzan Apriandi dan Mikhaila Raisa Azzela dengan 79 suara, Salsabila dan Amira Nur Hafifah dengan 69 suara. Auvin Nazwa Ayumi dan Putri Ramadhani dengan 32 suara dan Alisyah Adelia Batu Bara dan Neisya Adriani Wibowo 19 suara.

Hamida S.Ag selaku Pembina OSIM MTs Al Washliyah Tanjung Morawa, bersyukur karena semua rangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh Kantor Pemilihan Umum Madrasah (KPUM) telah berjalan sebagaimana mestinya mulai dari pendaftaran hingga pemilihan serta tak lupa saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga madrasah, utamanya kepala madrasah, guru, staf dan siswa-siswi karena telah mendukung kegiatan.

“Saya selaku pembina OSIM MTs Al Washliyah Tanjung Morawa merasa bersyukur karena acara hari ini telah berjalan sebagaimana yang telah direncanakan dan bahkan telah berhasil melahirkan ketua dan wakil ketua OSIM periode 2025-2026 di MTs Al Washliyah Tanjung Morawa, tak lupa saya juga mengucapkan terimakasih kepada warga madrasah terutama kepala madrasah, guru, staf, dan seluruh siswa yang telah mendukung kegiatan hari ini,” ucap Hamida.

Sedangkan Edi Jatmiko S.PdI, MPd selaku Kepala Madrasah Al Washliyah Tanjung Morawa, berharap dengan adanya kegiatan pemilu raya OSIM di MTs Al Washliyah Tanjung Morawa selain bisa melahirkan ketua dan Wakil Ketua OSIM terpilih.

Tak hanya itu, sambungnya, Diharapkan juga siswa mampu menginternalisasi nilai-nilai tentang pembelajaran demokrasi di dalamnya (tanggung jawab, berfikir kritis dan gotong-royong) sesuai dengan penumbuhan profil pelajar Pancasila yang saat ini dilakukan oleh madrasah.

“Saya berterimakasih kepada Kantor Pemilihan Umum Madrasah (KPUM) serta semua warga madrasah yang terlibat dalam kegiatan pemilu raya OSIM Mts Al washliyah Tanjung Morawa serta berharap dari kegiatan tersebut, selain bisa melahirkan ketua dan Wakil Ketua OSIM terpilih, dapat mengintegrasikan nilai-nilai demokratis, tanggung jawab, gotong royong, sebagai wujud pelajar Pancasila.

Edi juga menyampaikan kepada para calon harus siap menang dan siap kalah kepada para pendukung agar dapat menerima hasil pemilu raya yang dipilih langsung oleh warga madrasah.

Disebutkan bahwa pemilihan OSIM ini juga sekaligus pengurus Rayon Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) Mts Al Wasliyah Tanjung Morawa.(rilis/sir)