
Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM
JAKARTA – Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) akan mengirim surat kepada Presiden Prabowo Subianto dan kementerian terkait. Isinya adalah pernyataan penolakan kehadiran tim senam artistic Israel pada ajang world artistic gymnastics champions 2025, yang direncanakan pada tanggal 19-25 Oktober 2025 di Jakarta.
“Al Washliyah sebagai organisasi kemasyarakatan Islam, dengan tegas menolak kehadiran atlet senam Israel ikut kejuaraan di Jakarta,” ucap Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM kepada pers di Jakarta, Rabu 08 Oktober 2025/16 Rabiul Akhir 1447 H.
Penolakan Al Washliyah ini, menurut Masyhuril, merupakan bentuk konsistensi bangsa Indonesia terhadap amanat konstitusi, serta sikap politik luar negeri Indonesia. Yang menentang segala bentuk penjajahan, termasuk penjajahan Israel atas Palestina. Persoalan ini bukan semata-mata isu olahraga, tapi persoalan moral, kemanusiaan dan komitmen bangsa Indonesia, ujarnya.
Masyhuril berpendapat, apabila atlet senam Israel diberi izin masuk ke Indonesia, sekaligus mengikuti kejuaraan senam internasional, maka, hal itu sama dengan membuka ruang dan pengakuan terhadap rezim penjajah Israel yang masih menindas rakyat Palestina, sampai hari ini.
“Hati umat Islam dan rakyat Indonesia akan terluka. Selama ini, Indonesia dengan teguh dan konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Bahkan, bapak Presiden Prabowo Subianto pun, telah menyampaikan pidatonya pada sidang Majelis Umum PBB, beberapa waktu lalu,” ucap Masyhuril.
Masyhuril mengemukakan, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Seharusnya, negara Indonesia, tidak membuka pintu terhadap siapa pun yang mewakili negara penjajah Israel.
Ingat, kata Masyhuril, dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Sikap Indonesia terhadap Israel adalah bentuk nyata dari amanat konstitusi.
Diakui orang nomor satu di jajaran Al Washliyah ini, olahraga memang menjunjung nilai persahabatan. Akan tetapi, kata dia, tidak ada persahabatan yang lahir dari ketidakadilan.
Tersiar kabar, Federasi Senam Israel pada Ahad (5/10/2025) lalu, mengumumkan bahwa mereka telah mendaftarkan diri untuk berpartisipasi dalam ajang senam internasional yang dijadwalkan berlangsung pada 19–25 Oktober mendatang di Indonesia, sebagaimana dikutip pada Selasa (7/10) di media Jewish News Syndicate (JNS) dan menyebut bahwa “otoritas Indonesia telah memberi pemberitahuan resmi bahwa atlet Israel akan diterima untuk berpartisipasi.”
Info ini sontak menuai sorotan publik, baik di dalam negeri maupun internasional. Indonesia, yang selama ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, dikenal sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan secara konsisten mengecam agresi militer Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Belum ada keterangan resmi dari pihak penyelenggara maupun pemerintah Indonesia terkait kebenaran klaim tersebut. . (**/sir)