27.7 C
Jakarta
Kamis 18 September, 2025
Beranda blog Halaman 18

Bendum PB Tinjau Bangunan Baru SMP Al Washliyah Kayuringin Bekasi Senilai Rp1,4 Miliar

0

JAKARTA – Bendahara Umum (Bendum) Pengurus Besar Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho, MM meninjau pembangunan baru gedung SMP Al Washliyah yang menelan dana sebesar Rp1,4 miliar. Ruang kelas sebanyak 3 lokasi dan ruangan pendukung, seperti ruang guru, kantor dan toilet di lantai dua bangunan sekolah tersebut.

Peninjauan dadakan usai acara buka puasa bersama yang digelar oleh pihak sekolah, hari Kamis 20 Maret 2025/20 Ramadan 1446 H, Bendahara Umum PB Al Washliyah didampingi oleh pimpinan perguruan Al Washliiyah, H.Husen Parinduri, M.Pdi dan Ahmad Febri Fatoni, anggota Pembina Yayasan Al Washliyah Bekasi.

Husen Parinduri menjelaskan bahwa proses pembangunan tiga lokal di lantai dua itu cukup lama, karena terbentur pendanaan. Bangunan yang hamper rampung tersebut ditotal, menelan dana sebesar Rp1,4 miliar. Namun hal itu, kata dia, masih membutuhkan kelengkapan ruang belajar.

Penyelesaian dana bangunan itu merupakan jerih payah semua pihak, termasuk pengurus secara pribadi. Alhamdulillah, kini dapat terwujud meskipun masih butuh uluran tangan dermawan dan organisasi.

Di bagian bawah ruang kelas SMP ini adalah ruang belajar Madrasah Ibtidaiyah.

Kepada Bendum PB Al Washliyah, ustad Husen ini mengemukakan sesuai rencana pada tahun ajaran 2025/2026 ini, ketiga ruang kelas itu sudah data dipergunakan untuk siswa baru SMP Al Washliyah. Kebutuhan yang mendesak, menurut dia, antara lain meja guru 3 unit, lemari 3 unit, whiteboard kaki sebanyak 3 unit, dan infokus, sementara untuk bangku belajar, kata dia, seorang dermawan Al Washliyah telah berjanji segera membantu penyediaannya.

Berdasar pantauan redaksi website ini, tangga ke lantai dua sudah menggunakan keramik, lantai ruangan keramik, ruang guru, kantor dan kamar mandi di lantai dua ini sudah rapi, dan pembatas ruangan sudah oke dan dapat buka-tutup. Demikian juga penerangan (listrik). Hanya tinggal kelengkapan dalam ruang belajar tersebut sebagaimana dikemukakan pengurus.

SMP Al Washliyah Kayuringin, tentunya, menurut Ustad Husen, akan memiliki kiat dan terobosan guna menambh daya tarik masyarakat. SMP tersebut harus memiliki ciri khas yakni penguatan pendidikan agama. Kemudian kegiatan ekskul yang tidak kalah dengan sekolah lain. Meski sekolah negeri banyak di seputaran Kayuringan Jaya Bekasi, tapi kalangan guru tetap optimis bahwa peminat orangtua menyekolahkan anaknya ke perguruan Islam Al Washiyah itu semakin meningkat dari tahun ke tahun.

“Sekarang sudah ada 40 orang calon murid yang terdaftar,” kata Ustad Husen.

Selain itu, pihak SMP dan perguruan Al Washliyah memberi kemudahan kepada alumni Madrasah Ibtidaiyah Al Washliyah setempat melanjutkan pendidikan ke SMP Al Washliyah. Dengan cara membebaskan uang gedung dan biaya SPP selama 6 bulan, serta menjalin komunikasi yang baik dengan kepala SDN di sekitarnya. “Khusus kepada alumni Madrasah Ibtidaiyah Al Washliyah diberi kemudahan tidak bayar SPP selama 6 bulan dan tidak dikenakan uang gedung,” tambah Ahmad Febri Fatoni.

Fasilitas pendukung lain, bangunan masjid yang dibiaya oleh dermawan Al Washliyah senilai Rp1,5 miliar. Lokasinya persis berhadapan dengan gedung SMP dan Ibitidaiyah. Masjid menjadi sentral pembinaan akhlak murid yang dilakukan oleh pendidik. (sir)

Murid SMP dan MI Al Washliyah Kayuringin Bekasi Gelar Bukber

0

BEKASI – Ratusan murid SMP, Madrasah Ibtidaiyah dan guru Al Washliyah Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi mengadakan buka puasa bersama di halaman sekolah pada hari Kamis 20 Maret 2025/20 Ramadan 1446 H.

Acara bukber (buka bersama) ini digelar mulai sore hari jelang waktu berbuka. Murid duduk lesehan di atas terpal plastik yang digelar di halaman sekolah, persis depan Masjid Al Washliyah.

Hadir selain guru, tokoh dan sesepuh, donator Al Washliyah setempat, Ketua Pengurus Besar Al Washliyah Bidang Dakwah, H.Anas Abdul Jalil, M.Pdi dan Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho MM nampak hadir pada acara itu.

Bukber yang dikemas dalam suatu acara religius ini berlangsung tertib dan khidmat. Pengelola sekolah juga mewarnai kegiatan itu dengan kegiatan sosial yakni berbagi jelang Idul Fitri 1446 H berupa penyaluran bantuan sembako kepada kalangan pendidik, santunan kepada mereka yang berhak memperolehnya.

Di bawah arahan dan bimbingan guru, usai berbuka dengan takjil/ifthor, ratusan murid SMP dan MI Al Washliyah langsung menunaikan ibadah Salat Maghrib berjemaah. Setelah itu baru dilanjutkan dengan makanan dan minum berbuka yang telah disiapkan.

Sampah kegiatan, dengan gerak cepat murid-murid di sekolah ini langsung mengumpulkan di kantong plastik dan membersihkan tempat acara dengan rapi. Semangat dan kekompakan antar sesama murid, mereka wujudkan dalam aksi perbuatan.

Ketua PB Al Washliyah Bidang Dakwah, H.Anas Abdul Jalil, M.Pdi mengemukakan bahwa Al Washliyah secara naional, telah menginstruksikan kepada jajaran bawah untuk menyemarakkan bulan Ramadan dengan berbagai kegiatan positif, termasuk mengadakan bukber, haflah Al Qur`an dan menyelenggarakan malam munajat pada 10 malam terakhir Ramadan. (sir)

Sayyidah Nafisah, Wanita Tangguh

0
Ilustrasi (ist)

NAFISAH binti Hasan al Anwar, bin Zaid al Ablaj, bin Hasan, bin Abi Thalib, lahir di kota Makkah pada tgl 11 Rabiul Awwal 145 H. Ibunya Zainab binti Hasan, bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Sayyidah Nafisah adalah cicit baginda Nabi Saw. Sayyidah Nafisah sangat terkenal dikalangan daiyah dan pergerakan wanita muslimah, beliau mujahidah dan berkecerdasan sangat tinggi.

Dalam usia lima tahun beliau dibawa orangtuanya ke Madinah Almunawwarah untuk belajar dengan para masyaikh (guru) di masjid Nabawi; belajar tauhid, fiqh, hadist serta lainnya.

Karena kecerdasan beliau dalam belajar, beliau diberi gelar dengan Nafisah gudangnya ilmu-pengetahuan.

Pada tahun 161 H Syyidah Nafisah menikah dengan Jakfar bin Muhammad bn al Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan ini lahir putra/i bernama Qasim dan Umm Kulstum. Pada tahun 193 H, Sayyidah Nafisah bersama keluarga hijrah ke negeri Mesir. Perjalanan yang sangat jauh itu dia tempuh melalui Asqalan, Palestina, berziarah kemakam Nabi Ibrahin As.

Ketika rakyat Mesir mendapat berita kedatangan Sayyidah Nafisah kenegeri merka, rakyat Mesir merasa gembira dan menyiapkan penyambutan di Arisy (kota kecil dipinggiran kota Cairo menuju Gurun Sunai). Sayyidah Nafisah tiba di Cairo 26 Ramadhan 193 H. Bangsa Mesir merasakan betapa Sayyidah Nafisah memiliki ilmu pengatahuan yang sangat luas dan mendalam.

Sayyidah Nafisah menuturkan animo masyarskat Mesir menyambut kedatangannya ketika itu; ” Aku telah berniat untuk tinggal dinegeri ini, tapi sayang aku hanya wanita yg lemah, setiap hari orang ber-bondong2 datang kepadaku, sehingga aku tidak mampu lagi untuk beribadah dengan sempurna, sementara kematianku semakin dekat, aku ingin dekat dengan kakekku almustafa, Nabi Muhammad Saw”.

Kalimat Sayyidah Nafisah tersebut berisikan kata minta izin kepada bangsa Mesir untuk kembali ke Madinah, tetapi permintaan tsb ditolak oleh bangsa Mesir. Penguasa Mesir, Siri bin Hakam, ketika itu turun tangan, dan berkata kepada Sayyidah Nafisah; “Wahai anak keturunan Rasulullah Saw, saya akan menjamin untuk menyelesaikan apa yang engkau keluhkan”! Gubernur Mesir ketika itu memberikan rumah yg besar dan membuat jadwal berkunjung kerumah Sayyidah Nafiaah, guna masyarakst menuntut ilmu dan meminta nasehat. Dengan demikian Sayyidah Nafisah dapat mengatur waktu untuk beribadah dalam sepekan, dan Sayyidah Nafisah menyetujui apa yang disampaikan oleh Gubernur Mesir ketika itu.

Ketika Al Imam Asyyafi’i tiba di Mesir, 198 H. Imam Syafi’i ikut serta menghadiri majelis taklim Sayyidah Nafisah. Imam Syafii selalu bersilaturahim dengan Sayyidah Nafisah, baik ketika Imam Syafii mengajar di masjid Alfustath. Demikian juga ketika Imam Syafii selesai.mengajar, dalam perjalanan pulang, Imam Syafii selalu mengunjungi Sayyidah Nafisah.

Imam Syafii setiap bulan ramadhan selalu menjadi Imam Shalat tarawih di masjid Sayyidah Nafisah, dan ketika bertemu dengan Sayyidah Nafisah ia selalu minta didoakan, dan imam Syafii berwasiat ketika suatu hari nanti ia berpulang kerahmatullah, Sayyidah Nafisah untuk menshalatkan jenazahnya. Ketika Imam Syafii berpulang kerahmatullah, 204 H, Sayyidah Nafisah menshalatkan Imam Syafii sesuai dengan wasiatnya.

Zainab, anak saudara Sayyidah Nafisah menuturkan, Bibik saya Sayyidah Nsfissh hafizdah alquran dan tafsirnya, ketika membaca Alqursn ia selalu menangis”. Ada pendapat mengatakan, ia menggali kuburnya dengan tangannya sendiri. Ketika selesai kubur itu digali, ia turun kedalamnya dan ia tunaikan shalat dikubur tsb. Ia membaca Alquran dikuburnya sebanyak 190 kali khatam. Sembari membaca Alquran, ia selalu menangis tersedu-sedu dengan tangisan yang sangat mengharukan.

Para ahli sejarah mengatakan, Sayyidah Nafisah menunaikan haji sebanyak 30 kali haji, dan kebanyakan dia tunaikan haji itu dengan berjalan kaki! di Kakbah, ia merapatkan badannya dengan kiswah kakbah sembari berdoa:
«إلهي و سيدي و مولاي متعني و فرحني برضاك عني، و لا تسبب لي سبباً يحجبك عني”
“Ya Tuhanku, junjunganku, pemimpinku, berikanlah kenikmatanMu untukku, dan gembirakanlah aku dengan redhaMu terhadap diriku, janganlah Engkau berikan kepadaku suatu sebab sehingga aku terhijab denganMu”.

Pada bulan Rajab, 208 H, Sayyidah Nafisah jatuh sakit. Dari hari ke hari rasa sakitnya terus bertambah berat, beliau kemudian berpulang kerahmatullah pada bulan Ramadhan, 208 H. Penduduk Mesir bersedih atas kepulangan beliau menghadap Allah Swt. Nama beliau kemudian diabadikan menjadi nama sebuah masjid, MASJID SAYYIDAH NAFISAH,

‎Masjid Sayyidah Nafisah, 20 Juni 2019

Tgk. Abdul Hamid Usman
Dewan Fatwa Jamiyah Alwashliyah Indonesia- الجمعية الوصلية

PB Al Washliyah Lantik Rektor Univa Medan, Prof Jamil Akan Tingkatan Kualitas SDM

0

MEDAN – Menghadapi era ‘ledakan’ digitalisasi dan daya saing dunia pendidikan, Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan akan terus berbenah, salah satunya melalui peningkatan kualitas dan sumber daya manusia (SDM).

Apalagi di tahun 2026 mendatang, UNIVA telah menargetkan naik level akreditas menjadi baik sekali.

Hal itu disampaikan Prof Dr H M Jamil MA saat dilantik menjadi Rektor UNIVA Medan Periode 2025-2029 oleh Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyuril Khamis,SH,MM di Convention Hall UNIVA, Jl Sisingamangaraja, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, Medan, Selasa (18/3/2025) sore.

“Poin-poin penting yang akan terus kita dorong ke depan, pertama peningkatan kualitas dan sumber daya manusia. Kedua, upaya transformasi di tengah perubahan ledakan digitalisasi. Ketiga, inovasi yang terus menerus dan terakhir pematangan spritual,” ujar Rektor UNIVA Prof Dr HM Jamil MA.

Ia mengatakan, ledakan digitalisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari dan harus dihadapi, tidak bisa hanya dengan sikap diam.

“Ledakan digitalisasi telah merubah dunia secara masif. Dan perubahan itu tidak hanya terjadi pada satu bidang saja, tapi di seluruh bidang termasuk pendidikan. Dan tidak tertutup kemungkinan, ledakan perubahan masif ini juga berdampak pada bidang keagamaan,” ungkap rektor.

Peningkatan kualitas perguruan tinggi, sambungnya, menjadi poin penting agar mampu bertahan dan terus berkembang di era digitalisasi.

“Peningkatan kualitas dan sumber daya manusia harus menjadi perhatian serius. Dan alhamdulillah tahun ini, UNIVA telah menyekolahkan hampir 30 orang program dokter, untuk menghadapi 2-3 tahun ke depan. Kita juga menargetkan, dalam 2-3 tahun ke depan sudah ada minimal 3 profesor di UNIVA Medan sehingga bisa bersaing dengan kampus-kampus lain,” ujarnya.

Lebih lanjut ditekankan Prof Dr H M Jamil MA, perlu juga ada transformasi dalam kampus agar dapat terus berpacu dan memiliki daya saing.

“Kalau biasanya masih berpikir domestik, sudah saatnya kita bertindak global. Kalau sebelumnya tidak disiplin, harus disiplin. Harus ada transformasi nilai-nilai yang lebih baik agar UNIVA menjadi lebih unggul,” harapnya.

Kemudian, Prof Dr H M Jamil MA juga mengingatkan pentingnya inovasi di UNIVA agar tidak tertinggal dengan kampus-kampus swasta lainnya.

“Alhamdulillah, selama 4 tahun terakhir, UNIVA sudah menjadi perhatian dari kampus-kampus lainnya. Ke depannya, perlu terus berinovasi agar dapat sejajar dengan kampus swasta lainnya,” kata rektor yang memimpin UNIVA selama 2 periode ini.

Point terakhir, Prof Dr H M Jamil MA mengingatkan pentingnya kekuatan spritual, agar kampus tidak hanya melahirkan lulusan yang pintar.

“Perubahan-perubahan ini harus dihadapi dengan kekuatan spritual. Inilah ‘core’ kita di UNIVA Medan. Sehingga kita tidak hanyut dan hanya melahirkan generasi yang pintar. Tapi melahirkan generasi yang berpadu pada dirinya antara kekuatan sains dan spritual,” ujar rektor.

Posesi pelantikan Rektor UNIVA berjalan hikmat dan sukses. Hadir sejumlah pengurus PB Al Jam’iyatul Washliyah, Ketua PB Al Jam’iyatul Washliyah Dr KH Masyhuril Khamis SH MM, Sekretaris Jendral (Sekjen) Dr Ir H Amran Arifin MM MBA, Ketua Majelis Pendidikan PB Al Jam’iyatul Washliyah Ridwan Tanjung SH MPdI, Sekretaris Muhammad Razvi Lubis SSos MPd, Ketua Majelis Dakwah H Anas Abdul Jalil Lc MPdi, perwakilan MUI Sumut Dr Arifin Syah, pengurus Kopertis Hurhayati, pengurus PW Al Washliyah Sumut, Majelis Pendidikan Al Washliyah, perwakilan perguruan tinggi di Sumut, dosen dan mahasiswa UNIVA, serta tokoh agama dan masyarakat.

Acara diawali pembacaan ayat-suci Al Quran dan doa oleh Al Ustadz H Darwin Hasibuan SPdI.

Ketua Panitia Akmal Samosir SAg SH MH, yang juga Kepala Biro Rektor UNIVA, dalam laporannya mengatakan pemilihan dan pelantikan rektor UNIVA sudah melalui proses panjang sesuai mekanisme dan aturan sistem pendidikan di Al Washliyah.

“Proses itu sudah dilalui, fit and proper test sudah dilakukan di Jakarta. Dan hari ini sudah ditetapkan surat keputsan pengangkatan Rektor Prof Dr H M Jamil MA sebagai Rektor UNIVA Periode 2025-2029 untuk periode kedua kalinya,” ujar Akmal.

Dikatakannya, rangkaian kegiatan pelantikan hari itu akan dilanjutkan dengan Buka Puasa Bersama, Taraweh dan Haflah Al Quran yang menghadirkan qori internasional Darwin Hasibuan dan Muhammad Daud.

Dalam proses pelantikan tersebut, Sekjen PB Al Jam’iyatul Washliyah Dr Ir H Amran Arifin MM MBA membacakan langsung SK Pengangkatan Rektor UNIVA.

DIlanjutkan Pengambilan Sumpah Jabatan Rektor oleh Ketua Umum PB Al Jam’iyatul Washliyah Dr KH Masyhuril Khamis SH MM. Dan penyerahan SK Rektor oleh Ketua Majelis Pendidikan PB Al Jam’iyatul Washliyah Ridwan Tanjung SH MPdI.

Ketua Umum PB Al Jam’iyatul Washliyah Dr KH Masyhuril Khamis SH MM dalam bimbingannya menghadapkan UNIVA akan terus berkembang lebih maju dan meningkatkan akreditasnya.

“Hari kita bersyukur telah melantik Prof Dr H M Jamil MA sebagai rektor. Dan berharap ke depan, UNIVA akan semakin jauh terbang. Di periode kedua ini, ada beberapa target yang kita berikan, diantaranya peningkatan akreditas UNIVA dan penyelenggaraan program S2 S3. Harapan kita, target ini dapat segera terwujud,” harapnya.

Sementara itu, dalam kegiatan Haflah Al Quran yang digelar usai taraweh itu, turut dihadiri Ketua PW Al Washliyah Sumut yang juga anggota DPD RI Dedi Iskandar Baru Bara. (forumkeadilansumut/sir)

Kamis Malam, Al Washliyah Gelar Malam Munajat Lailatul Qadr di Unisma Bekasi

0

JAKARTA – Pengurus Besar Al Jam`iyatul yah (PB Al Washliyah) bekerjasama dengan Universitas Islam 45 Bekasi mengadakan malam munajat Lailatul Qadr 1446 H/2025 pada Kamis 20 Maret 2025/malam 21 Ramadan 1446 H.

Acara digelar mulai waktu berbuka puasa sampai Salat Subuh berjemaah di Masjid Al Falah Unisma, Jalan Cut Mutia No 83 Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Menurut Ketua PB Al Washliyah Bidang Dakwah, H.Anas Abdul Jalil, M.Pdi kepada pers di Jakarta, Rabu 19 Maret 2025/19 Ramadan 1446 H. Kegiatan tersebut akan diikuti kalangan mahasiswa Unisma, pengurus PD Al Washliyah Kota Bekasi, guru-guru Al Washliyah, PB Al Washliyah dan pimpinan Organisasi Bagian Al Washliyah.

“Diperkirakan sekitar 150 orang yang akan mengikuti malam munajat,” jelas Anas Abdul Jalil.

Berdasar rundown yang diterima website ini, acara dimulai buka puasa bersama, Salat Maghrib berjemaah, makan malam, Salat Isya, tarawih dan pukul 21.45 Wib persiapan pada acara inti.

Tilawah I, laporan penyelenggara, tilawah II, kemudian tausyiah I, sambutan Rektor Unisma Dr.Amin, S.Pd, M.Si. Selanjutnya tilawah III Ustad Munandar Abdullah MA., Sambutan PB Al Washliyah. Tausyiah II (Stimulus Al Qur’an), berikutnya tim salawat dan pukul 01.45 – 02.00 Wib Tausyiah Ketua Umum PB Al Washliyah Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM. Pukul 02.00 Wib -03.15 Qiyamullail Muhasabah dan Doa, sahur Bersama dan berakhir dengan Salat Subuh berjemaah. (sir)

BPJPH Tetapkan Al Washliyah Sebagai LP3H, Ini Logo Resminya

0

JAKARTA – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI menetapkan Al Jam`iyatul Washliyah (Al Washliyah) sebagai Lembaga Pendamping Proses Halal (LP3H).

Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Kepala BPJPH Nomor 70 Tahun 2025 tanggal 12 Maret 2025 yang ditandatangani oleh Ketua BPJPH RI, Ahmad Haikal Hasan.

Dengan dikeluarkannya surat keputusan ini, langsung mendapat respon positif dari kalangan pengurus dan warga Al Washliyah. Dalam gerak cepat di bulan suci Ramadan 1446 H, LP3H Al Washliyah melaksanakan kewajibannya, meliputi:

a. Melakukan rekrutmen pendampingan proses produk halal.
b. mengangkat dan memberhentikan pendampingi proses produk halal.
c. melakukan pembinaan dan evaluasi kinerja pendamping proses produk halal.
d. menyampaikan laporan kinerja pendampingan proses produk halal kepada BPJPH.
e. membuat komitmen menjaga kerahasiaan data dan informasi yang disampaikan pelaku usaha mikro dan kecil selama proses pendampingan proses produk halal berlangsung.

Info yang dihimpun dari Kantor PB Al Washliyah, pengurus LP3H yang telah mendapat SK dari Pengurus Besar Al Washliyah, tengah membuka pendaftaran calon pendamping proses poduk halal. Selama seminggu dibuka pendaftaran online, ratusan calon mendaftarkan diri. Kini tim seleksi akan mengajukan permohonan penyelenggaraan ujian seleksi terhadap calon pendaftar.

Sementara logo LP3H Al Washliyah ini ditetapkan sebagai logo resmi. (sir)

Bangunan Madrasah Al Washliyah Lahat Sumsel Butuh Bantuan Material

0

LAHAT – Penyelesaian bangunan Madrasah Al Washliyah di Jalan Lintas Sumatera, Kelurahan Pagar Agung, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan membutuhkan bantuan dana material bangunan sebesar Rp35.890.000.-

Hal itu dikemukakan oleh Ketua Pengurus Daerah Al Washliyah Lahat, Ustad Junaidi kepada website kabarwashliyah.com dan washliyah.or.id pada hari Selasa sore 18 Maret 2025/18 Ramadan 1446 H.

Menurut Junaidi, pembangunan madrasah tiga local, dengan ukuran 7 X 21 meter tersebut, kini dalam proses penyelesaian pekerjaan. Sekarang ini membutuhkan dana untuk memplaster bangunan, serta mengkeramik lantai ruang kelas.

Pembangunan gedung ini, kata Junaidi, merupakan rangkaian pembangunan pondok pesantren Al Washliyah di wilayah Lahat, Sumatera Selatan. Tahap pertama dibangun madrasah, kemudian nanti dilanjutkan dengan bangunan lain, termasuk masjid. “Sekarang ini tengah membangun gedung madrasah,” ucap Junaidi.

Di lahan wakaf yang dikelola organisasi Al Washliyah ini, menurut Junaidi, akan dibangun berbagai sarana penunjang pendidikan pondok pesantren, seperti TK, diniyah dan ibtidaiyah. “Tanah ini sudah memiliki sertifikat atasnama Al Washliyah,” ucapnya.

Ia mengharapkan dukungan dana warga Al Washliyah di mana saja berada, kalangan donator untuk mempercepat proses pembangunan madrasah tersebut. Untuk sementara kebutuhan adalah bidang material demi kelanjutan pembangunan.

Kepada redaksi website ini, Junaidi memperkirakan kebutuhan dana untuk penyelesaian pekerjaan iu mencapai Rp35.890.000,- dengan rincian sebagai berikut:

1.Keramik 200 kotak @Rp 60.000,- =Rp.12.000.000,-
2.Semen 30 sak @Rp63.000 = Rp18.900.000
3.Pasir 10 kubik @Rp200.000= Rp2.000.000 .
4.Upah tukang Rp10.000.000,
Total Rp35.890.000,- (Tiga puluh lima juta delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah). (sir)

Washliyah Terima Wakaf Madrasah di Sipirok, Bangun Ruang Kelas Butuh Rp200 Juta

0

PADANG SIDEMPUAN – Seorang warga Pangurabaan, Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, Ibrahim Saragih, S.Pd mewakafkan sebidang tanah beserta bangunan untuk madrasah kepada pengurus organisasi Al Jam`iyatul Washliyah (Al Washliyah). Lahan dan gedung sekolah seluas 160 meter persegi tersebut berlokasi di Jalan Selangga, Desa Pahae Aek Sagala, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan. ‘Alhamdulillah’

Menurut Ketua Pengurus Daerah Al Washliyah Tapanuli Selatan, Dr.H.Nurfin Sihotang, MA, Ph.D ketika dihubungi redaksi website ini pada hari Selasa 18 Maret 2025/18 Ramadan 1446 H, pewakif menyerahkan tanah dan bangunan untuk dikekola oleh organisasi Al Washliyah. Sementara bangunan tiga lokal itu masih dalam tahap penyelesaian.

Di daerah sekitar lokasi, kata Sihotang, belum ada madrasah karena itu sangat tepat apabila ada madrasah tsanawiyah/SMP. Hal itu sesuai harapan pewakif untuk membangun madrasah.

Surat ikrar hibah wakaf, telah ditandatangani pada 03 Mei 2024 lalu, antara pewakif, Ibrahim Saragih dengan Ketua Pengurus Daerah Al Washliyah Tapanuli Selatan, Dr.H.Nurfin Sihotang, MA, Ph.D yang diketahui oleh Kepada Desa Pahae Aek Sagala. Saat ini tengah dilakukan proses kenaziran Al Washliyah, “Surat nazhir dari PB Al Washliyah dalam proses,” jelas Sihotang, yang menyebutkan hal ini telah dilaporkannya kepada Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM.

Sembari menunggu proses, Ketua PD Al Washliyah Tapanuli Selatan mengharapkan bantuan semua pihak untuk menyelesaikan tahapan pembangunan gedung sekolah tersebut. Karena masih memerlukan, ruang kelas belum disekat/dinding pembatas, lantai belum dikeramik, ruang guru dan serta kamar mandi/toilet sekolah. Kebutuhan anggaran ini, kata Sihotang, sudah disampaikan melalui Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumatera Utara, Ketika berkunjung ke Padang Sidempuan.

Dosen UIN Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan ini bertekad semaksimal mungkin mengembangkan Al Washliyah di daerahnya. Pengembangan organisasi melalui sarana pendidikan dinilainya sangat tepat. Setiap tigkat kecamatan, seyogiayanya Al Washliyah memiliki Taman Kanak-Kanak (TK) dan madrasah, sehingga program Al Washliyah melalui pendidikan, dakwah dan sosial akan lebih mengena kepada umat.

Ditanya taksiran biaya bangunan bangunan madrasah? Nurfin Sihotang, alumni Qismul Ali Medan tahun 1980, menjelaskan pihaknya butuh sekitar Rp200 juta. “Setelah saya diskusi dengan pengurus, ya butuh 200 juta rupiah lagi,” katanya.

Al Washliyah sebagai ormas Islam yang lahir pada 30 November 1930 di Kota Medan, Sumatera Utara, terus bergerak dan menata aset dan wakaf yang dipercayakan pewakif kepada Al Washliyah. Lembaga pendidikan terus dibangun dan direhab, selain peningkatan kuantitas juga termasuk peningkatan kualitas Pendidikan dan tenaga pendidik.

Kenapa pewakif menyerahkan wakafnya ke Al Washliyah? Ketua PD Al Washliyah ini, selain menjabat Wakil Ketua Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang Al Washliyah Sipirok, kemungkinan besar karena kepercayaan dan beliau sendiri ingin memajukan Al Washliyah lewat jalur pendidikan. (sir)

PB Al Washliyah Siapkan Agenda Penerbitan Buku 100 Tahun Al Washliyah

0

LEMBAGA Kajian Strategis Al Washliyah (LKSA) Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) bekerjasama dengan Majelis Pendidikan PB Al Washliyah dan Centre for Al Washliyah Studies (Pusat Kajian Al Washliyah) menggelar seminar nasional berseri dengan tajuk “Citra Kontemporer Al Washliyah.”

Seminar ini direncanakan akan diadakan beberapa kali dengan tujuan untuk mengumpulkan data tentang perkembangan terkini Al Washliyah di Indonesia. Data tersebut akan menjadi data utama dalam penulisan buku 100 tahun Al Washliyah. Data tersebut juga akan digunakan untuk penulisan buku “Citra Kontemporer Al Washliyah” yang Insya Allah menjadi kado muktamar Al Washliyah ke-23 tahun 2026 mendatang.

Seluruh narasumber seminar ini diharapkan dapat menguak perkembangan terkini Al Washliyah di kawasan tertentu, terutama perkembangan organisasi dalam bidang pendidikan, dakwah, amal sosial, pemberdayaan ekonomi umat, kaderisasi, struktur pengurus, aset, dan organisasi bagian. Narasumber yang diundang di antaranya adalah Ketua PW Al Washliyah se Indonesia, para ketua Pengurus Perwakilan Luar Negeri (PPLN), para ketua organisasi bagian, dan seluruh pimpinan perguruan tinggi Al Washliyah. Seminar ini juga akan melibatkan para pakar bergelar profesor dari kalangan internal Al Washliyah.

Sesi pertama seminar sukses digelar secara virtual, Sabtu, 15 Maret 2025, dan dihadiri oleh seratus limapuluh lebih peserta dari kalangan dosen, mahasiswa dan pengurus Al Washliyah se-Indonesia. Sejumlah pimpinan perguruan tinggi Al Washliyah juga hadir dalam acara ini.

Hadir juga dalam acara ini, Ketua MP PB Al Washliyah, H. Ridwan Tanjung, M.Si., dan Ketua LKSA PB Al Washliyah, Dr. Ja’far, M.A. Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr. KH. Masyhuril Khamis, SH., MM. “Di sesi pertama ini, panitia pelaksana menghadirkan Prof. Dr. Ridwan Nurdin, MCL. selaku Ketua Pengurus Al Washliyah (PW) Al Jam’iyatul Washliyah Provinsi Aceh, yang juga Rektor IAIN Takengon. Beliau membahas topik “Perkembangan Al Washliyah di Aceh,” ujar Zuhri Arif, S.H., M.H. selaku Ketua Panitia dan Moderator seminar.

Dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah bahwa pada tahun 2030 mendatang, Al Washliyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia akan memasuki usia 100 tahun (30 November 1930 – 30 November 2030). Selain itu, salah satu tradisi ulama Al Washliyah adalah menerbitkan buku tentang perkembangan organisasi. Pada tahun 1951, PB Al Washliyah menerbitkan sebuah buku yang merekam perkembangan organisasi di usianya yang ke-21 tahun. Buku ini berisi sejumlah artikel yang ditulis oleh para pendiri dan pengurus Al Washliyah. Demikian juga pada tahun 1956, PB Al Washliyah menerbitkan buku yang cukup tebal dan sukses merekam perkembangan organisasi selama 25 tahun terakhir. Karena itulah, LKSA akan meneruskan tradisi ilmiah ini.

Kegiatan seminar berseri ini diinisiasi oleh LKSA PB Al Washliyah periode 2021-2026. Para pengurus lembaga otonom Al Washliyah ini telah mengemban amanah sejak Juni 2021 dan akan purna tugas pada Muktamar Al Washliyah ke-23 yang diadakan pada awal tahun 2026 mendatang. Kurang lebih selama satu tahun lagi, LKSA masih berkhidmat untuk umat sesuai petunjuk dan tuntunan dari PB Al Washliyah.

Sejak tahun 2021, lembaga ini telah menerbitkan belasan buku akademik yang akan menjadi referensi bagi seluruh warga Al Washliyah. Adapun kegiatan seminar ini diharapkan dapat menghasilkan produk berupa buku akademis yang memotret perkembangan terkini organisasi Al Washliyah, dan kelak juga akan menjadi salah satu warisan (legacy) berharga dari pengurus untuk konstituen organisasi di masa mendatang. Buku dan jurnal merupakan salah satu target yang ingin dicapai (outcome) dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh LKSA PB Al Washliyah periode 2021-2026.

Dr. Ja’far, M.A.
Ketua LKSA PB Al Washliyah periode 2021-2026
Dosen Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe

Butik Gratis PP Muslimat Al Washliyah Banyak Diminati Warga Bojen

0
Ketua Umum PP Muslimat Al Washliyah, Dra.Hj.Nurliati Ahmad, MA.

PANDEGLANG – Pengurus Pimpinan Pusat Muslimat Al Washliyah (PP Muslimat) menggelar butik gratis bulan Ramadan 1446 H, bertempat di halaman Masjid Al Washliyah, di Kampung Banteng, Desa Bojen, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada hari Sabtu 15 Maret 2025/15 Ramadan 1446 H.

Kegiatan yang dirangkai silaturahmi dan bakti sosial mendapat antusias warga sekitar. Selain menyediakan pakaian layak pakai, PP Muslimat bekerjasama dengan PB Al Washliyah, Al Washliyah, Zakat,Infaq, Sedekah (Alzis), PP Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA), PW GPA Provinsi Banten, PW GPA DKI, PW Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) DKI, PW Al Washliyah Provinsi Banten, juga menyalurkan santunan anak didik Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) dan anak dhuafa, pelalatan serta lemari belajar.

Ketua Umum PP Muslimat Al Washliyah, Dra.Hj.Nurliati Ahmad MA mengemukakan kepada website ini, butik gratis ini merupakan kegiatan yang untuk kesekian kalinya diadakan Muslimat. Tahun sebelumnya di area Masjid Al Washliyah Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pada tahun 2025 atau pertengahan bulan Ramadan ini diselenggarakan di dekat Masjid Al Washliyah, Kampung Banteng, Desa Bojen, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten.

“Alhamdulillah, tahun-tahun lalu kami adakan di Cigombong Bogor, tahun ini di Kampung Banteng, Bojen,” jelas Nurliati, yang bangga bahwa butik yang digelarnya banyak diminati warga sekitar.

Nurliati berharap kegiatan serupa dapat terselenggara lagi pada tahun-tahun berikutnya. Karena banyak membawa manfaat kepada jemaah Al Washliyah. Kepada warga yang bersedekah, Ketua PP Muslimat ini, banyak terima kasih. Dan mendoakan pemberi sedekah atau bantuan melalui Muslimat Al Washliyah, maupun Al Washliyah Zakat, Infaq dan Sedekah (Alzis) mendapat pahala berlipatganda dari Allah SWT.

“Senang ya bu?” tanya Nurliati kepada pengunjung butik gratis muslimat.

“Mudah-mudahan Allah memberikan rezeki kepada kita, tahun-tahun dating, kita membersamai,” ucap Nurliati, sembari mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk nazhir masjid. (sir)

Silaturahmi dan Bakti Sosial di Bojen, Ketum Masyhuril Letakkan Batu Pertama Pembangunan Madrasah Washliyah

0

PANDEGLANG – Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM meletakkan patu pertama pembangunan Madrasah Al Washliyah, di Kampung Banteng, Desa Bojen, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada hari Sabtu 15 Maret 2025/15 Ramadan 1446 H. Lokasi pembangunan madrasah ini bersebelahan dengan bangunan Masjid Al Washliyah, Kampung Banteng, Bojen.

Setelah Ketua Umum PB Al Washliyah, berturut-turut meletakkan batu pembangunan, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho MM, Ketua PB Al Washliyah Bidang Dakwah, H.Anas Abdul Jalil, MA, Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA), H.Aminullah Siagian. Hadir pada acara tersebut di antaranya, Ketua Umum PP Muslimat Al Washliyah, Dra.Hj Nurliati Ahmad, MA beserta jajaran Muslimat, tim Al Washliyah Zakat, Infaq dan Sedekah (Alzis), Ketua PW Al Washliyah Provinsi Banten, Dr.KH Sulaiman Effendi, M.Pdi, PW GPA Provinsi Banten, PW HIMMAH DKI, pengurus masjid dan lainnya.

Acara silaturahmi dan bakti sosial Ramadan ini berlangsung atas kerjasama PB Al Washliyah, PP Muslimat, PP GPA, PW Al Washliyah Provinsi Banten, PP GPA Provinsi Banten, HIMMAH DKI, ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Al Washliyah, bazar, santunan anak Yatim dan duafa di sekitar masjid.

Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM, mengemukakan sesuai akad dengan pewakif bahwa tanah di sekitar masjid diperuntukkan sarana pendidikan agama. Maka harus segera dibangun Madrasah Ibtidaiyah, sebab pewakif telah menyiapkan lokasi di samping masjid.

Peletakan batu pertama pada 15 Ramadan, menurut Masyhuril Khamis, sangat tepat dan harus terus berlanjut. Sementara disain atau rencana gambar bangunan dapat menyusul kemudian sebagaimana diharapkan. Yang penting, kata dia, aktifitas pembangunan di lapangan sudah dimulai. Satu bata demi satu bata naik menjadi bangunan madrasah. Karena itu, pondasi bangunan ini, dimintanya, harus kokoh untuk menyiapkan bangunan kelak dapat dibangun bertingkat.

Masyhuril Khamis menyambut positif warga sekitar, yang memiliki rasa kebersamaan yang cukup tinggi. Masjid Al Washliyah yang dibangun tahun 2018 lalu, kini bangunannya semakin luas dan sudah berkali-kali direnovasi. Hal itu berkat kebersamaan warga atau jemaah masjid. “Masjid ini sudah berkali-kali renovasi,” kata Masyhuril Khamis memuji pengurus masjid.

Dijelaskannya, saat ini PB Al Washliyah tengah membangun Masjid di Alor Nusa Tenggara Timur (NTT) serta pembangunan tempat wudhu di dua masjid di wilayah Manggarai Timur, NTT. Di daerah ini, menurut Masyhuril Khamis, umat Islam minoritas, namun sikap gotong royong warga di wilayah NTT membangun sarana ibadah cukup bagus.

Mengenai pembangunan madrasah Al Washliyah Kampung Benteng, Desa Bojen ini, Pengurus Besar Al Washliyah memberikan dana bantuan bersifat stimulant sebesar Rp10 juta, dan pada kesempatan itu, dengan dimotori PB Al Washliyah dan Al Washliyah Zakat, Infaq dan Sedekah (Alzis) membuka donasi spontan dan terkumpul sekitar 100 zak semen.

BAKTI SOSIAL

Pada kegiatan ini, Pimpinan Pusat Muslimat Al Washliyah menggelar kegiatan bakti sosial, berupa butik gratis, penyerahan bantuan alat tulis dan lemari belajar untuk murid TPA (Taman Pendidikan Al Qur’an) Masjid Al Washliyah, Kampung Banteng, Bojen.

Rombongan PB Al Washliyah pada sorenya, berbuka puasa Bersama warga dan Jemaah masjid. Kemudian dilanjutkan dengan Salat Maghrib dan Isya berjemaah. Setelah itu Salat Tarawih berjemaah dengan imam salat, H.Anas Abdul Jalil, MA, sedangkan penceramah adalah Dr.KH.Sulaiman Efendi, Ketua PW Al Washliyah Banten.

Sekitar pukul 21.00 Wib, rombongan melanjutkan perjalanan ke Ponpes Manahijussadat, Kampung Serdang, Dusun Pasarkeong, Kecamatan Cibadak, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Namun pada kegiatan sahur bareng di ponpes, Ketua Umum PB Al Washliyah tidak dapat ikutserta, karena terlebih dulu bertolak ke Jakarta dari Bojen menggunakan mobil pribadi untuk mengikuti acara berikutnya. (sugeng/sir)

Dimulai Dibangun Tempat Wudhu Masjid Al Washliyah Manggarai Timur NTT

0

MANGGARAI TIMUR – Pembangunan tempat wudhu di Masjid Al Falak, Kampung Nagalog, Desa Gololijun, Kecamatan Elar, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai dikerjaan oleh warga bersama jemaah masjid, pada hari Sabtu 15 Maret 2025/15 Ramadan 1446 H.

Dijelaskan bahwa dana pembangunan sarana wudhu mendapat bantuan PB Al Washliyah, Jakarta. Warga beserta jemaah Nampak bergotong royong mengerjakan pembangunan tersebut. Mereka mengangkut material satu per satu ke masjid. Harapannya pekerjaan itu selesai sesuai waktu yang ditentukan, dan dapat dipergunakan Jemaah sesegera mungkin untuk kenyamanan beribadah.

Selain itu, PB Al Washliyah juga membantu perbaikan sarana ibadah di Masjid Nurul Falaq Al Washliyah, Desa Moralante, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

Jemaah di dua lokasi tersebut telah sepakat akan mencantumkan nama Al Washliyah pada nama dua masjid tersebut.

Sekadar diketahui bahwa PB Al Washliyah telah memberi mandate kepada Saimin Sadang Syawal untuk menjadi carateker Ketua PD Al Washliyah Manggarai Timur, NTT untuk mengawal proses rehab kedua masjid tersebut, sekaligus berkoordinasi dengan PW Al Washliyah NTT, untuk membantuk pengurus daerah.

Secara terpisah, PB Al Washliyah juga membangun masjid di daerah Alor NTT. Di lokasi ini umat Islam minoritas, namun umat lain memberi dukungan dan support yang cukup besar terhadap rencana pembangunan masjid di wilayah ini. (sir)