MEDAN – Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM melantik Ketua Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumatera Utara Dr.H.Dedi Iskandar Batubara, S.Sos, SH, MSP,MH, untuk periode 2025-2030. Pelantikan berlangsung di satu hotel di Kota Medan, Sumatera Utara, pada hari Ahad 20 April 2025/21 Syawal 1446 H.
“Ini bukan hanya pelantikan, ini adalah pengukuhan amanah untuk terus melayani umat,” ujar Masyhuril Khamis, didampingi Sekretaris Jenderal PB Al Washliyah, Dr.Ir.H.Amran Arifin, MM,MBA.
Ketua Umum PB Al Washliyah ini mengajak seluruh kader untuk membantu kepengurusan Al Washliyah Sumut saat ini dalam hal program kerja. “Untuk kepengurusan yang dilantik periode ini merupakan kader-kader terbaik Al Washliyah, ada 14 doktor dan saya tidak mengajarkan limau berduri, namun saya yakin mampu berjalan mengemban amanah yang besar di Sumut,” harapnya.
Masyhuril Khamis juga berpesan agar pengurus Al Washliyah membuat program dengan melihat kondisi yang ada.

“Kita teguhkan penguatan akhlak bangsa. Kalau pejabat kita sudah mengatakan penguatan pendidikan akhlak bangsa itulah solusi hari ini. Itulah yang saya tunggu. Sebenarnya tagline Rakernas nanti juga adalah penguatan pendidikan akhlak bangsa,” sebutnya.
Masyhuril Khamis mengungkapkan bahwa PB Al Washliyah di bulan April 2025 akan menggelar Rakernas. Kegiatan itu akan dihadiri oleh Pengurus Wilayah di 35 provinsi. “Dari 38 provinsi, kita sudah memiliki 35 pengurus wilayah, tinggal 3 provinsi lagi yang belum yakni Papua Pedalaman, Papua Selatan dan Papua Tengah,” katanya.
Dedi Iskandar Batubara telah terpilih kembali dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) yang diselenggarakan pada 26 Januari 2025 di Batubara. Dengan semangat keberlanjutan, pelantikan tersebut disambut dengan suasana khidmat yang juga diramaikan oleh lantunan ayat suci Al-Qur’an, lagu Indonesia Raya dan Mars Al-Washliyah, serta penampilan tarian tradisional.
Dedi Iskandar Batubara, yang juga menjabat sebagai Anggota DPD RI asal Sumatera Utara, menyampaikan bahwa amanah ini adalah bentuk kepercayaan sekaligus tantangan untuk membawa Al-Washliyah menjadi lebih baik.
“Pelantikan ini bukan seremonial semata. Ini adalah langkah awal dari kerja-kerja besar yang akan kita lakukan bersama,” tegas Dedi. (**/sir)