13 Keluarga Washliyah Kena Banjir di Manado, Muslimat Sulut Buka Posko

MANADO – Sebanyak 13 keluarga Pengurus Al Washliyah Sulawesi Utara (Sulut) terkena dampak banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Sulawesi Utara. Bencana alam ini, menurut laporan Ketua Pengurus Wilayah Al Washliyah Sulawesi Utara, H.Muhammad Qadri Yusuf SE, bencana tersebut terjadi sejak hari Jumat 21 Maret 2025/21 Ramadan 1446 H.

Hingga hari ini, Sabtu 22 Maret 2025/22 Ramadan 1446 H Kawasan Kota Manado masih diguyur hujan lebat. Akibatnya, sejumlah jalanan, rumah ibadah dan perumahan penduduk terendam banjir, dengan ketinggian bevariasi dan terparah setinggi orang dewasa.

Berdasar foto dan video yang dikirimkan ke grup pengurus, akibat banjir dan tanah longsor melanda wilayah tersebut, kota Manado dinyatakan sebagai kota darurat banjir dan longsor. Petugas Tim SAR, BPBD, TNI dan Polri sudah dikerahkan ke lokasi untuk membantu warga korban banjir dan membersihkan puing dan tanah longsor yang menimbun badan jalan.

“Kota Manado darurat banjir dan longsor sejak tanggal 21 Maret 2025, hingga saat ini kondisi hujan lebat terus menerus mengguyur mengakibatkan banjir merata di kota Manado sekitarnya masih terjadi,” tulis Muhammad Qadri di grup Whatsaap pengurus Washliyah.

Ia melaporkan data sementara sebanyak 13 orang pengurus Al Washliyah terdampak. “Sungguh ujian dari Allah ketika jamaah sedang menjalankan ibadah puasa dan menjelang Lebaran Idul Fitri.”

Menurut Qadri, PW Al Washliyah Sulut bersama Muslimat Al Washliyah membuka posko kemanusiaan untuk membantu Pengurus dan jamaah yang mengalami musibah. “Sekarang ini kebutuhan darurat makanan buat berbuka dan sahur, air minum, pakaian dan kebutuhan buat wanita, balita dan lansia,” jelasnya. (sir)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *