Bendum PB Tinjau Bangunan Baru SMP Al Washliyah Kayuringin Bekasi Rp1,4 Miliar

JAKARTA – Bendahara Umum Pengurus Besar Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho, MM meninjau pembangunan baru gedung SMP Al Washliyah yang menelan dana sebesar Rp1,4 miliar. Ruang kelas sebanyak 3 lokasi dan ruangan pendukung, seperti ruang guru, kantor dan toilet di lantai dua bangunan sekolah tersebut.

Peninjauan `dadakan` usai acara buka puasa bersama yang digelar oleh pihak sekolah, hari Kamis 20 Maret 2025/20 Ramadan 1446 H, Bendahara Umum PB Al Washliyah didampingi oleh pimpinan perguruan Al Washliiyah, H.Husen Parinduri, M.Pdi dan Ahmad Febri Fatoni, anggota Pembina Yayasan Al Washliyah Bekasi.

Husen Parinduri menjelaskan bahwa proses pembangunan tiga lokal di lantai dua itu cukup lama, karena terbentur pendanaan. Bangunan yang hampir rampung tersebut ditotal, menelan dana sebesar Rp1,4 miliar. Namun hal itu, kata dia, masih membutuhkan kelengkapan ruang belajar.

Penyelesaian dana bangunan itu merupakan jerih payah semua pihak, termasuk pengurus secara pribadi. Alhamdulillah, kini dapat terwujud meskipun masih butuh uluran tangan dermawan dan organisasi.

Di bagian bawah ruang kelas SMP ini adalah ruang belajar Madrasah Ibtidaiyah.

Kepada Bendum PB Al Washliyah, ustad Husen ini mengemukakan sesuai rencana pada tahun ajaran 2025/2026 ini, ketiga ruang kelas itu sudah data dipergunakan untuk siswa baru SMP Al Washliyah. Kebutuhan yang mendesak, menurut dia, antara lain meja guru 3 unit, lemari 3 unit, whiteboard kaki sebanyak 3 unit, dan infokus, sementara untuk bangku belajar, kata dia, seorang dermawan Al Washliyah telah berjanji segera membantu penyediaannya.

Berdasar pantauan redaksi website ini, tangga ke lantai dua sudah menggunakan keramik, lantai ruangan keramik, ruang guru, kantor dan kamar mandi di lantai dua ini sudah rapi, dan pembatas ruangan sudah oke dan dapat buka-tutup. Demikian juga penerangan (listrik). Hanya tinggal kelengkapan ruang belajar tersebut sebagaimana dikemukakan pengurus.

SMP Al Washliyah Kayuringin, tentunya, menurut Ustad Husen, akan memiliki kiat dan terobosan guna menambh daya tarik masyarakat. SMP tersebut harus memiliki ciri khas yakni penguatan pendidikan agama. Kemudian kegiatan ekskul yang tidak kalah dengan sekolah lain. Meski sekolah negeri banyak di seputaran Kayuringan Jaya Bekasi, tapi kalangan guru tetap optimis bahwa peminat orangtua menyekolahkan anaknya ke perguruan Islam Al Washiyah itu semakin meningkat dari tahun ke tahun.

“Sekarang sudah ada 40 orang calon murid yang terdaftar,” kata Ustad Husen.

Selain itu, pihak SMP dan perguruan Al Washliyah memberi kemudahan kepada alumni Madrasah Ibtidaiyah Al Washliyah setempat melanjutkan pendidikan ke SMP Al Washliyah. Dengan cara membebaskan uang gedung dan biaya SPP selama 6 bulan, serta menjalin komunikasi yang baik dengan kepala SDN di sekitarnya. “Khusus kepada alumni Madrasah Ibtidaiyah Al Washliyah diberi kemudahan tidak bayar SPP selama 6 bulan dan tidak dikenakan uang gedung,” tambah Ahmad Febri Fatoni.

Fasilitas pendukung lain, bangunan masjid yang dibiaya oleh dermawan Al Washliyah senilai Rp1,5 miliar. Lokasinya persis berhadapan dengan gedung SMP dan Ibitidaiyah. Masjid menjadi sentral pembinaan akhlak murid yang dilakukan oleh pendidik. (sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *