PANDEGLANG – Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM meletakkan patu pertama pembangunan Madrasah Al Washliyah, di Kampung Banteng, Desa Bojen, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada hari Sabtu 15 Maret 2025/15 Ramadan 1446 H. Lokasi pembangunan madrasah ini bersebelahan dengan bangunan Masjid Al Washliyah, Kampung Banteng, Bojen.
Setelah Ketua Umum PB Al Washliyah, berturut-turut meletakkan batu pembangunan, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho MM, Ketua PB Al Washliyah Bidang Dakwah, H.Anas Abdul Jalil, MA, Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA), H.Aminullah Siagian. Hadir pada acara tersebut di antaranya, Ketua Umum PP Muslimat Al Washliyah, Dra.Hj Nurliati Ahmad, MA beserta jajaran Muslimat, tim Al Washliyah Zakat, Infaq dan Sedekah (Alzis), Ketua PW Al Washliyah Provinsi Banten, Dr.KH Sulaiman Effendi, M.Pdi, PW GPA Provinsi Banten, PW HIMMAH DKI, pengurus masjid dan lainnya.
Acara silaturahmi dan bakti sosial Ramadan ini berlangsung atas kerjasama PB Al Washliyah, PP Muslimat, PP GPA, PW Al Washliyah Provinsi Banten, PP GPA Provinsi Banten, HIMMAH DKI, ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Al Washliyah, bazar, santunan anak Yatim dan duafa di sekitar masjid.
Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM, mengemukakan sesuai akad dengan pewakif bahwa tanah di sekitar masjid diperuntukkan sarana pendidikan agama. Maka harus segera dibangun Madrasah Ibtidaiyah, sebab pewakif telah menyiapkan lokasi di samping masjid.
Peletakan batu pertama pada 15 Ramadan, menurut Masyhuril Khamis, sangat tepat dan harus terus berlanjut. Sementara disain atau rencana gambar bangunan dapat menyusul kemudian sebagaimana diharapkan. Yang penting, kata dia, aktifitas pembangunan di lapangan sudah dimulai. Satu bata demi satu bata naik menjadi bangunan madrasah. Karena itu, pondasi bangunan ini, dimintanya, harus kokoh untuk menyiapkan bangunan kelak dapat dibangun bertingkat.
Masyhuril Khamis menyambut positif warga sekitar, yang memiliki rasa kebersamaan yang cukup tinggi. Masjid Al Washliyah yang dibangun tahun 2018 lalu, kini bangunannya semakin luas dan sudah berkali-kali direnovasi. Hal itu berkat kebersamaan warga atau jemaah masjid. “Masjid ini sudah berkali-kali renovasi,” kata Masyhuril Khamis memuji pengurus masjid.
Dijelaskannya, saat ini PB Al Washliyah tengah membangun Masjid di Alor Nusa Tenggara Timur (NTT) serta pembangunan tempat wudhu di dua masjid di wilayah Manggarai Timur, NTT. Di daerah ini, menurut Masyhuril Khamis, umat Islam minoritas, namun sikap gotong royong warga di wilayah NTT membangun sarana ibadah cukup bagus.
Mengenai pembangunan madrasah Al Washliyah Kampung Benteng, Desa Bojen ini, Pengurus Besar Al Washliyah memberikan dana bantuan bersifat stimulant sebesar Rp10 juta, dan pada kesempatan itu, dengan dimotori PB Al Washliyah dan Al Washliyah Zakat, Infaq dan Sedekah (Alzis) membuka donasi spontan dan terkumpul sekitar 100 zak semen.
BAKTI SOSIAL
Pada kegiatan ini, Pimpinan Pusat Muslimat Al Washliyah menggelar kegiatan bakti sosial, berupa butik gratis, penyerahan bantuan alat tulis dan lemari belajar untuk murid TPA (Taman Pendidikan Al Qur’an) Masjid Al Washliyah, Kampung Banteng, Bojen.
Rombongan PB Al Washliyah pada sorenya, berbuka puasa Bersama warga dan Jemaah masjid. Kemudian dilanjutkan dengan Salat Maghrib dan Isya berjemaah. Setelah itu Salat Tarawih berjemaah dengan imam salat, H.Anas Abdul Jalil, MA, sedangkan penceramah adalah Dr.KH.Sulaiman Efendi, Ketua PW Al Washliyah Banten.
Sekitar pukul 21.00 Wib, rombongan melanjutkan perjalanan ke Ponpes Manahijussadat, Kampung Serdang, Dusun Pasarkeong, Kecamatan Cibadak, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Namun pada kegiatan sahur bareng di ponpes, Ketua Umum PB Al Washliyah tidak dapat ikutserta, karena terlebih dulu bertolak ke Jakarta dari Bojen menggunakan mobil pribadi untuk mengikuti acara berikutnya. (sugeng/sir)