SAMARINDA – Tanggal 19 Januari 2025 bertepatan dengan 19 Rajab 1446 H, gencatan senjata Hamas-Israel efektif diberlakukan setelah memakan korban jiwa lebih dari 50 ribu orang dalam terpanjang konflik Hamas dengan Israel. Dan pada tanggal yang sama, Pengurus Besar Al Washliyah melantik Pengurus Wilayah Al Washliyah Kalimantan Timur dan juga Pengurus Wilayah Muslimat Al Washliyah setempat.
Acara berlangsug di Aula Dinas Kesehatan, Samarinda, Kalimantan Timur yang dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Kota Samarinda dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samarinda. Turut hadir perwakilan dari Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama. Ketua PW yang baru dilantik adalah ust Ishak Lc, yang merupakan salah satu tokoh masyarakat di kota Samarinda. Pelantikan langsung dipimpin oleh Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.KH. Masyhuril Khamis, SH,MM didampingi oleh Ketua PP Muslimat Al Washliyah, Dra. Nurliati Ahmad, MA dan ketua LKSA PB Al Washliyah, Dr. Nirwan Syafrin Manurung.

Dalam sambutannya, Ketum PB Al Washliyah mengingatkan agar PW Al Washliyah yang baru saja dilantik dapat bersinergi, bekerjasama dan berkolaborasi dengan Ormas, lembaga-lembaga dakwah yang ada di Samarinda, juga bisa membantu pemerintah setempat dalam mendidik dan membangun masyarakat Samarinda.
Selain itu, Masyhuril Khamis juga berpesan agar Pengurus Wilayah (PW) dapat mengembangkan sayap dakwah Al Washliyah dengan membentuk organ-organ Al Washliyah di kota yang dikenal dengan tambang batu baranya ini.

Sementara itu, Ketua PW Al Washliyah Kalimantan Timur, Ishak Ibrahim, menyambut saran Ketum PB tersebut dan berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa melanjutkan perjuangan dakwah yang telah dirintis oleh para tuan guru, pendiri organisasi ini. Ust Ishak sendiri merupakan salah satu alumni Madrasah Qismul Ali Jalan Ismailiyah Medan, Sumatera Utara, sebuah lembaga pendidikan yang berada di bawah Al Washliyah.
Acara dilanjutkan dengan pemberian materi pembekalan oleh Dr. Nirwan Syafrin Manurung. Tema yang disampaikan adalah Umat Islam dalam Pusaran Perubahan Dunia: Apa Peran kita?

Namun Dr. Nirwan mengingatkan bahwa Indonesia saat ini dihadapkan dengan berbagai realitas yang kurang menggembirakan: korupsi merajalela, ketimpangan ekonomi masih sangat besar, kerusakan moral meningkat, rasa keadilan semakin menjauh. Belum lagi, tingkat pendidikan kita yang masih cukup rendah dengan lebih dari 60 persen berpendidikan SMA ke bawah.
Dr. Nirwan memulai dengan membeberkan kondisi dunia hari ini dari mulai isu umat Islam di Gaza dan respon dunia terhadapnya, perang Rusia-Ukraina, hingga jatuhnya pemerintahan diktator Bashar Asad. Dengan dunia yang mengglobal hari ini, tidak ada peristiwa yang tidak berdampak pada kita umat Islam di Indonesia.
Akhirnya, Dr. Nirwan mengingatkan bahwa adalah kewajiban kita untuk menyiapkan generasi tangguh dengan karakter yg disebut Allah dalam Al Maidah:54 memiliki ketauhidan yang kokoh, rendah hati dengan sesama saudara seiman dan tegas terhadap orang kafir, memiliki daya juang, dan tidak baperan.
Tahun 2045 Indonesia genap berumur 100 tahun dan dikatakan sebagai Indonesia Emas. Di tahun yang sama, Indonesia dikatakan memiliki keberuntungan, memiliki bonus demografi, dimana jumlah umur produktif mencapai angka lebih 60 persen.

Ketua PB Al Washliyah Bidang Kajian Al Washliyah ini mengingatkan bahwa inilah tantangan. “Terserah kita, apakah kita berdiam diri saja atau menyahut tantangan tersebut.”
Ia kemudian mengingatkan audien dengan Firman Allah dalam Surah Muhammad ayat 38 dan Al Maidah ayat 54, di mana Allah mengatakan jika kamu berpaling dari jalan Allah, tidak mau memikul tanggung jawab dakwah ini, Allah akan menggantikan kalian dengan generasi baru yang lebih baik. (nsm/sir)