BerandaKabar WashliyahDoa Ayah di Hari Ibu, Mari Berjuang Bersama Nak…

Doa Ayah di Hari Ibu, Mari Berjuang Bersama Nak…

MESKIPUN hari ini adalah Hari Ibu, tetapi izinkan ayahmu yang berbicara kepadamu ya, nak…karena tadi ibumu sudah mengizinkan ayah untuk berbicara kepadamu.

Satu tahun kembali berlalu, nak…

Ayah dan ibumu ini sangat bangga melihatmu tumbuh dari tahun ke tahun, bahkan sampai di masa remajamu tahun inipun, kami masih bisa melihat wajah lucu mungilmu, ketika engkau kami timang-timang dahulu.

Alhamdulillah, kini engkau telah tumbuh dalam keadaan sehat, dan menjadi anak yang kami banggakan.

Meskipun engkau tahu, bahwa kami orangtuamu tidak bisa memberikan kehidupan yang mewah dan berlebih selama ini, tetapi kami tetap berusaha untuk memberikan kehidupan yang normal, kehidupan yang bersih, dan kehidupan yang cukup kepadamu.

Dan dalam kecukupan itu, kami tetap ingin engkau memiliki semangat yang lebih, nak…..

Semangat dalam menuntut ilmu di tempat kuliahmu saat ini…agar engkau menjadi tumbuh menjadi manusia di atas rata-rata nilai manusia itu sendiri.

Kami tentunya tidak akan bersusah payah untuk menguliahkanmu, jika kami hanya ingin engkau tumbuh menjadi manusia yang biasa-biasa saja.

Dalam keadaan apapun, kami ingin engkau tumbuh sebagai manusia yang memiliki nilai keimanan yang lebih jernih, mempunyai pemikiran dan wawasan yang lebih luas dan terbuka, dan memiliki akal yang lebih berdayaguna demi kebermanfaatan diri untuk agamamu, untuk dirimu sendiri dan kebermanfaatan diri untuk orang lain di sekitarmu.

Kami rela bekerjakeras untuk membiayai semua keperluan kuliahmu, nak… semua kebutuhan yang engkau inginkan, demi mendapatkan banyak ilmu sebagai bekal untuk mencapai asa dan citamu, dan juga sebagai bekal untuk mendapatkan penghidupan yang lebih layak, yang selalu engkau idam-idamkan.

Kami rela menantang terik matahari di tengah pematang sawah, untuk mendapatkan hasil panen yang terbaik, untuk bekal ongkos kuliahmu sehari-hari, nak….

Kami rela melawan angin, hujan, dan badai di jalanan, demi mendapatkan rezeki untuk keperluan pendidikanmu saat ini, nak….

Kami juga rela menjadi pesuruh dan pelayan para atasan kami di kantor, demi untuk melihat engkau berhasil mendapatkan pendidikan yang tertinggi, nak….

Tetapi yang pasti, engkau tidak perlu tahu semua pengorbanan kami sebagai orangtuamu, karena engkau adalah amanah Tuhan yang harus tetap kami jaga, yang harus tetap kami sayang, dan harus tetap kami angkat derajatmu dengan ilmu.

Hidup akan terasa sangat mudah bagi mereka yang berilmu, nak….dan pasti akan terasa sulit bagi mereka yang tidak memiliki ilmu, sehingga mereka tidak tahu bagaimana caranya untuk menjalani hidup dalam kebermanfaatan.

Nak….kami sadar bahwa kami tidak akan bisa mewarisi harta yang banyak setelah kami pergi dari dunia ini, tetapi hanya bekal ilmu yang dapat kami wariskan kepadamu, dan semoga dengan ilmu yang engkau miliki, engkau bisa membahagiakan kami di alam sana, dengan lantunan doa – doamu kelak. Bukan dengan doa – doa yang kosong, tetapi dengan doa – doa yang penuh pemahaman.

Semua rintangan yang engkau hadapi saat ini dalam menuntut ilmu, sesungguhnya adalah didikan alam untuk memberikan pelajaran tentang berbagai kesulitan hidup yang harus engkau atasi kelak, sebagai bekal untuk mengasah instingmu, agar engkau dapat tumbuh menjadi menjadi manusia yang lebih berakal.

Dan jangan pula engkau lupakan, nak…..dengan ilmu yang engkau dapatkan kelak, gunakan juga untuk mengatakan bahwa yang benar adalah benar, dan yang salah adalah salah. Karena kebenaran akan mendatangkan rahmat dan ridho Allah Ta’alla jika orang-orang berilmu tetap mengatakannya dan mempertahankannya, apapun resikonya.

Tetapi jika kebenaran telah dikalahkan oleh kesalahan dan kebodohan, hanya karena orang-orang yang berilmu takut untuk mengatakan kebenarannya tersebut, disebabkan karena takut terhadap resikonya, maka adzab Allah Ta’alla pasti akan datang, dan keberkahan-Nya pasti akan tercabut dari kita, anakku.

Tahan semua hawa nafsu jiwa mudamu terhadap hal-hal yang akan menjerumuskan dirimu ke dalam hal yang sia-sia.

Hormati dan patuhi juga semua nasihat dan ilmu yang engkau terima dari guru-gurumu, dosen-dosenmu, karena sesungguhnya nasihat dan ilmu yang mereka berikan kepadamu merupakan perpanjangan nasihat dari kami sebagai orangtuamu, yang tidak mampu kami utarakan kepadamu, karena kebodohan kami semata.

Datanglah kepada kami orangtuamu, datanglah kepada guru-gurumu, para dosen yang selalu akan memberikan solusi yang terbaik untuk semua masalahmu, nak…..

Kami yakin, saatnya akan tiba nanti, tahun dimana engkau akan memberikan senyummu yang paling indah, ketika engkau telah lulus dari kuliahmu saat ini, dan semoga kami masih memiliki kesempatan untuk dapat menyaksikan senyummu itu, nak…..

Kini, mari kita berjuang bersama lagi untuk satu tahun kedepan ya, nak…

Semoga Allah Ta’alla memberikan kesehatan dan kekuatan dan kesabaran yang berlebih kepada kita semua……Aamiin ya Rabb.

Dari ayah dan ibumu……

Jakarta, penghujung tahun ini, 22 Desember 2024

H.J.Faisal

Dosen Sekolah Pacasarjana Prodi MMPI UNIDA Bogor
Sekretaris Majelis Riset dan Digitalisasi PB Al Jam’iyatul Washliyah
Director of Logos Institute for Education and Sociology Studies (LIESS)
Pemerhati Pendidikan dan Sosial
Anggota PJMI

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille