MEDAN –Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al-Jam’iyatul Washliyah, Dr. H Masyhuril Khamis MM berada di Kota Medan, Sumatera Utara, bertepatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-94 Al Washliyah. Beliau menegaskan membangun Indonesia yang majemuk ini bukanlah persoalan ringan.
Tidak bisa hanya melibatkan satu atau dua Ormas Islam saja, atau hanya menyerahkan kepada partai politik tertentu. Alangkah baiknya, pengambil kebijakan negara memberikan perhatian yang sama kepada ormas-ormas Islam, agar pembangunan ke depan lebih harmonis.
“Al Washliyah bukanlah organisasi yang baru lahir kemarin, usia Al Washliyah, tentu lebih tua dari usia partai politik yang ada di Indonesia ini. Namun sayang, pendiri dan pejuang Al Washliyah belum satu pun memperoleh gelar pahlawan nasional, dari dahulu sampai sekarang,” ujar Masyhuril Khamis dalam amanatnya saat apel akbar peringatan HUT ke-94 Al Washliyah di Lapangan Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan, Sumatera Utara, pada hari Sabtu 30 November 2024/27 Jumadil Ula 1446 H.
Masyhuril mengingatkan kalangan dosen, guru, para pemuda, mahasiswa dan pelajar Washliyah jangan hidup bersantai ria dan bermalas-malasan. “Terus lah bergerak dan berkolaborasi dengan organisasi kemasyarakatan lain. Tunjukkan bahwa kader Al Washliyah mampu bersaing di segala bidang. Mari kita bangun dan bina anak bangsa ini menuju Indonesia emas 2045. Al Washliyah berjuang bukan untuk golongan, tapi untuk kepentingan umat semata,” serunya.
Di awal pidatonya, Masyhuril menegaskan bahwa Al Washliyah bukanlah organisasi lokal atau kedaerahan. Al Washliyah sudah mendunia dan udah berada di mana-mana. Keberadaan Al Washliyah telah menjangkau 34 wilayah provinsi, 7 pengurus perwakilan luar negeri (PPLN) Al Washliyah. “Al Washliyah memiliki ratusan aset berupa lahan dan gedung sekolah, madrasah, perguruan tinggi, masjid dan badan usaha yakni bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Al Washliyah di Kota Medan, Sumatera Utara.
“Al Washliyah bukanlah organisasi yang baru lahir kemarin, usia Al Washliyah, tentu lebih tua dari usia partai politik yang ada di Indonesia ini. Namun sayang, pendiri dan pejuang Al Washliyah belum satu pun memperoleh gelar pahlawan nasional, dari dahulu sampai sekarang,” ujar Masyhuril.
Dalam pidatonya, Masyhuril Khamis mengingatkan kembali bahwa Al Washliyah lahir atas perjuangan dan pemikiran visioner oleh kaum pelajar di Kota Medan, Sumatera Utara pada Tahun 1930. Yang membuktikan bahwa Al Washliyah sebagai organisasi Pendidikan, Sosial, Dakwah dan Ekonomi umat dimotori oleh kaum pelajar.
Adapun Pejuang dan Pendiri Al Washliyah, antara lain Allahuyarham H. Abdurrahman Syihab, H. Ismail Banda, H. Muhammad Arsyad Thalib Lubis, Adnan Nur Lubis, Yusuf Ahmad Lubis dan Ulama Syekh H. Muhammad Yunus, yang memberi nama Al Jam`iyatul Washliyah yang disingkat dengan nama Al Washliyah.
“Para pendiri dan pejuang Al Washliyah telah memberi kontribusi yang cukup besar terhadap pembangunan bangsa Indonesia,” ungkap Masyhuril.
“Bukti sejarah yang sangat monumental adalah dengan berdirinya sekolah atau madrasah di era penjajahan kolonial belanda. Ini bukti sejarah bahwa Al Washliyah cinta Indonesia, anti kebodohan, anti penjajahan dan cinta kemerdekaan, bukan organisasi yang perlu dicurigai,”lanjutnya.
Masyhuril mengingatkan para kader dan Washliyin, seharusnya lebih maju berpikir dan bertindak. Tampil terdepan membela dan melindungi umat, turut aktif mencegah terjadinya kerusakan akhlaq anak bangsa, ikut aktif memberantas judi online, membasmi jaringan peredaran narkoba,dari perkotaan sampai ke pedesaan.
“Terakhir, saya mengajak saudara-saudara menuju satu abad Al Washliyah, serta menghadapi tantangan dan kemajuan dunia global. Mari kita perkuat ketahanan ekonomi keluarga Al Washliyah, melalui gerakan menabung di BPRS Al Washliyah, gerakan Zakat, Infaq Dan Sadaqah melalui ALZIS (Al Washliyah, Zakat, Infaq Dan Sadaqah), gerakan membeli dan menjual dari Washliyah untuk Washliyah, menggerakkan koperasi organisasi, berdakwah terus tanpa batas, memberi perhatian yang baik terhadap kemajuan generasi muda Al Washliyah, sebagai pelanjut kepemimpinan Al Washliyah dan kepemimpinan bangsa,” imbau Masyhuril.
Apel akbar Peringatan HUT ke-94 Al Washliyah di Lapangan Univa Medan berlansgung hikmad. Kegiatan ini mengusung tema: “Menyongsong Satu Abad Al Washliyah, Tingkatkan Peran Dan Kolaborasi Organisasi Menuju Indonesia Emas 2045”
Apel akbar yang dipimpin Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah Dr KH Masyhuril Khamis MM selaku Pembina Upacara didampingi Wakil Ketua PB Al Washliyah Dr H Ismail Efendy MSi, turut dihadiri pengurus Pimpinan Wilayah dan Organisasi bagian Al Washliyah Sumatera Utara, Rektor Univa Prof Dr HM Jamil MA, Kabiro Univa Akmal Samosir S.Ag SH MH, civitas akademika, para kepala sekolah, ribuan mahasiswa dan pelajar lingkungan Univa Medan.
Selain apel akbar, perayaan hari jadi juga diisi dengan pawai akbar. Di penghujung acara, Ketua Umum PB Al-Washliyah Dr KH Masyhuril Khamis MM didampingi Ketua PB Al Washliyah Dr H Ismail Efendy MSi bersama jajaran civitas akademika Univa Medan melepas balon bersama. (**/sir)