MEDAN – Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.H.Masyhuril Khamis SH,MM mengajak warga Al Washliyah untuk menabung di BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) Al Washliyah. Bank milik Al Washliyah itu harus mendapat dukungan organisasi dan warga Al Washliyah dengan cara menabung serta menanam saham di BPRS tersebut.
Hal itu dikemukakan Ketua Umum PB Al Washliyah pada acara reuni akbar Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (Al Washliyah) tahun 1970-1980 an di Universitas Al Washliyah (Univa) Medan, pada hari Ahad, 24 November 2024/22 Jumadil Ula 1446 H.
Menurut Masyhuril Khamis, selama 19 tahun bank tersebut milik perorangan, namun sejak tiga tahun lalu BPRS Al Washliyah telah milik Al Washliyah. BPRS ini beberapa hari lalu memperingati Ulangtahunnya yang diselenggarakan di satu hotel di Kota Medan, untuk membuktikan bahwa BPRS Al Washliyah mampu bersaing dengan yang lain.
Ketua umum PB Al Washliyah meminta BPRS Al Washliyah membuka counter di setiap kampus Al Washliyah maupun di daerah lain guna memudahkan pelayanan. “Saya mengajak semuanya untuk menabung di bank Washliyah,” kata orang nomor satu di Washliyah ini.
Selain BPRS Al Washliyah, Masyhuril Khamis juga memaparkan program Koperasi Jasa Attijaroh di bidang travel umroh serta program Al Washliyah Zakat, Infaq dan Sadaqoh (Alzis). Hal ini menurut dia, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga Al Washliyah. Segenap kader, pengurus dan warga Washliyah diharapkan semakin gencar mempromosikan program dan kampus-kampus Al Washliyah sehingga dikenal masyarakat luas.
Pada acara reuni akbar tersebut, Ketua Umum PB Al Washliyah bersama istri, Hj.Cut Nia Helfira Nampak hadir. Turut mendampingi Ketua Umum, yang datang khususnya dari Jakarta, antara lain Senior HIMMAH, Prof.Dr.H.Abdul Rahman Dahlan, MA, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rizal Naibaho, MM, Ketua PB Al Washliyah Bidang Kader, Kolonel Purn Drs. H. Muhammad Zaid, MM, Anggota PB Al Washliyah, H.Gunawan Tarigan, S.Pdi, Rektor Univa Medan, Dr.H. M.Jamil, Wakil Rektor, Dr.H.Akmal Samosir, PW HIMMAH Sumatera Utara dan lainnya.
Khusus kepada HIMMAH, Ketua Umum PB Al Washliyah mengingatkan bahwa HIMMAH itu dulu dikenal masyarakat dengan program dakwahnya. Pada era kepemimpinan HIMMAH di tangan Masyhuril Khamis sewaktu kuliah di IAIN Sumatera Utara (Kini UIN). Tidak ada istilah hari libur kuliah di kalangan HIMMAH, karena di akhir pekan, kader HIMMAH berdakwah di pinggir kota Medan atau ke daerah lain sekitar Sumatera Utara. “Himmah dikenal dengan dakwahnya, bukan dengan unjukrasanya,” kata Masyhuril Khamis.
Pada sesi dialog, Masyhuril Khamis memaparkan sejarah pengembangan organisai Al Washliyah ke luar pulau Sumatera, seperti ke Pulau Jawa, Indramayu,Cirebon serta Tasikmalaya, Jawa Barat, Badui, Lebak Banten dan kota-kota besar lainnya. Kini Al Washliyah sudah berada di 34 provinsi dan 9 Perwakilan Luar Negeri (PPLN) Al Washliyah, dan sejumlah masjid.
Saat ini, Al Washliyah tengah membangun kampus di Serang, Provinsi Banten, akan tetapi terhenti sementara karena terhadang moratorium pemerintah untuk mendirikan perguruan tinggi agama dan swasta. (sir)