PERGELARAN akbar Kemah Nasional (Kemnas) Pramuka atau Pandu Al Washliyah pada tanggal 8-10 Nopember 2024 di Kempa 2 Buperta Cibubur, Jakarta, yang digagas PB Al Washliyah, semakin dekat dan semakin membahana, di mana KSB PB Al Washliyah serta anggota lainya, akan berikhtiar secara optimal mempersiapkan kerja besar ini, guna mensukseskan Kemnas Pramuka Al Washliyah.
Dikutip dari Khabarwashliyah 3/10/24 KSB PB Al Washliyah pun sudah meninjau lokasi Kemnas Pramuka Al Washliyah, sekaligus rapat panitia pusat di Kempa 2 Buperta, Cibubur, Jakarta, yang dihadiri Ketua Umum PB. Al Washliyah, KH. Dr. Masyhuril Khamis, SH. MM.
Perhelatan Kemnas Pramuka Al Washliyah tahun 2024, hal ini menyegarkan ingatan kita kembali kepada sejarah yang termaktub pada tinta emas ke-washliyahan dimana mulai dibentuknya Pandu Al Washliyah oleh para perintis atau pelopor Pramuka/Pandu Al Washliyah.
Pandu Al Washliyah Mulai Dibentuk
Dikutip dari buku Al Jam’iyatul Washliyah 1/4 Abad, menerangkan, “pada tanggal 8-9 Mei 1940 bertempat di Perguruan Al Washliyah Jalan Padang Bulan atas inisiatif Adam Usman ditunjuklah an. Kwartier Besarnya sebagai berikut: Ketua: Adam Usman. Sekretaris I, II: Dja’far Nasution & O.K. Barion. Bendahara: M. Din. Anggota-Anggota: M.Jusuf SI, Umar Ja’cub dan A.M. Hasjim. Dan sebagai Pemimpin Umumnya ditetapkan sdr. Umar Ja’cub.”
Adapun pembentukan ini adalah hasil pembicaraan Adam Usman yang waktu itu menjadi Sekretaris Harian di Al Jam’iyatul Washliyah cabang Medan, dengan tuan-tuan H. Abd. Rahman Syihab dan Udin Syamsuddin, masing-masing Ketua dan Sekretaris PB. Al-Jam’iyatul Washliyah. Di kantor PB. Al-Jam’iyatul Washliyah di Westenenk straat Medan. Dimana pada sebelumnya telah banyak Cabang dan Ranting Al Washliyah mengusulkan agar Pandu Al Washliyah itu segera dibangunkan [dibentuk]. Tanggal inilah resmi dari Pandu Al Washliyah walaupun dalam organisasi Al Washliyah barulah pada Kongres ke III tanggal 11-14 Januari 1941 di Medan diresmikan adanya Pandu Al Washliyah dalam lingkungan Pemuda Al Washliyah.
Pandu Al Washliyah Pasukan Ikhlas
Di dalam buku Al Washliyah 1/4 Abad juga menjelaskan bahwa,”Sejak 1933 di Medan telah dibangunkan organisasi Barisan Pandu Islam yang antara lain dipimpin oleh Adam Usman, H. Abu Bakar Ja’cub dan Umar Ja’cub Nasution. Organisasi ini mengadakan suatu kepanduan yang dinamakan “A.P.I,” [Anak Pandu Islam] di bawah pimpinan Mansur Mamin dan Umar Ja’cub Nasution. Diwaktu Pandu Al Washliyah dibangunkan kepada organisasi ini telah ditawarkan agar dapat bergabung Pandu Al Washliyah, tapi tidak berhasil, hanya pemimpin-pemimpinnya seperti Adam Usman dan Umar Ja’cub direlakan untuk memimpin Pandu Al Washliyah.
Selanjutnya “pada pemerintahan Jepang dimana keadaan demikian hebatnya, oleh Pandu Al Washliyah hal penggabungan itu dirundingkan kembali. Persesuain diperdapat, maka pada Konperensi Pandu Al Washliyah di Siantar, Sumatera Utara, diresmikanlah penggabungan itu dan API [Anak Pandu Islam] dengan ikhlas menukar arti API itu menjadi Al Washliyah Pasukan Ikhlas”.
Pandu Al Washliyah Zaman Ber-Zaman
Dalam catatan buku Al Washliyah 1/4 Abad pada halaman: 295 menyebutkan, “Sesuai dengan lagu perjuangannya yang diakhiri dengan kalimat “Hiduplah Al Washliyah Zaman Ber-Zaman” maka Pandu Al Washliyah kini, terus melaksanakan cita-citanya untuk memimpin anak-anak dan pemuda Islam agar mereka menjadi ummat yang patuh dan taat kepada agamanya.
Pandu Al Washliyah yakin bahwa usaha-usaha itu akan berhasil sedikit banyaknya dan itu adalah merupakan sumbangan bagi ketinggian agama, bangsa dan tanah air. Pandu Al Washliyah tetap menjaga hubungan baik dengan semua organisasi terutama oraganisasi kepanduan, dimana perlu mengadakan kesatuan usaha bersama-sama dengan suatu pokok pendirian asal tidak melanggar dasar dan cita-cita Al Washliyah”
Selamat menyongsong perhelatan akbar Kemnas Al Washliyah 2024, Semoga Sukses… “Hiduplah Al Washliyah Zaman Ber-Zaman”.
Aswan Nasution
Pemerhati Al Washliyah, dari Mataram-NTB.