JAKARTA – Heboh, Paskibraka putri/Muslimah diduga melepas jilbab saat tugas upacara 17 Agustus mengundung reaksi beragam, termasuk dari Ormas Islam Al Washliyah.H. Syamsir Bastian, Sekretaris PB Al Washliyah/Majelis Kader PB Al Washliyah di Jakarta, Rabu 14 Agustus 2024/9 Shafar 1446 H menyatakan apabila hal itu benar sangatlah memprihatinkan dan langkah mundur membangun akhlaq anak bangsa.Apabila hal itu benar, sebaiknya pemprov atau pemkab/kota segera menarik pulang Paskibraka yang bersangkutan.Selengkapnya pernyataan pers sebagai berikut:
SIARAN PERS PASKIBRAKA PUTRI DIDUGA TERPAKSA LEPAS JILBAB, WASHLIYAH: JIKA TERBUKTI TARIK PULANG KE DAERAH ASAL Mencermati isu dan informasi yang berkembang di media sosial belakangan ini, Pengurus Besar Al Washliyah melalui Majelis Kader Pengurus Besar Al Washliyah menyatakan dan sekaligus mendesak :
- Pihak Badan Pembinaan Ideologi dan Pancasila (BPIP) diminta pertanggungjawabannya sekaligus segera melakukan klarifikasi atas dugaan paskibraka putri/muslimah yang melepas jilbabnya atas unsur keterpaksaan. Hal itu tidak sesuai dengan norma keberagaman dan peraturan yang diterapkan sebelumnya, termasuk oleh lembaga TNI dan POLRI yang membolehkan personel wanita nya mengenakan jilbab/penutup kepala.
- Kepada Paskibraka muslimah diminta memberikan penjelasan sebab musababnya kenapa sampai melepas jilbab saat pengukuhan dan melaksanakan tugas upacara 17 Agustus 2024. Apakah ada unsur terpaksa setelah tandatangan surat pernyataan.
- Kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah yang mengirim anggota paskibraka ke tingkat nasional yang diduga terpaksa melepas jilbab, harus segera melakukan evaluasi dan memgambil tindakan. Apalagi ada unsur keberatan orangtua Paskibraka itu sendiri dengan cara menarik pulang ke daerah asal. Demikian pernyataan ini diperbuat untuk mejadi perhatian semua pihak sehingga suasana tetap kondusif.
Jakarta, 14 Agustus 2024 M/ 9 Shafar 1446 H
PENGURUS BESAR AL JAM’IYATUL WASHLIYAH.
Syamsir Bastian.
Sekretaris Majelis Kader PB Al Washliyah