SAYA buka pesan whatssapp yang masuk siang itu, Selasa 11 Juni 2024. Betapa terkejut dan masyhgul hati ini ketika membaca pesan tersebut. Pesan itu mengabarkan bahwa Bang Wizdan telah tiada. Seakan tidak percaya dengan kabar yang ada, akhirnya saya langsung telepon balik teman saya pemberi kabar tersebut untuk memastikan kebenarannya.
Dan ternyata memang benar, Bang Wizdan telah tiada. Beliau telah meninggal di tanah suci Makkah Al Mukarromah, pada hari Senin 10 Juni 2024 lalu/3 Zulhijjah 1445 H. Beliau ternyata ‘pergi’ dalam keadaan bertugas sebagai petugas Haji dari organisasi Al Washliyah, dan akhirnya dimakamkan di kota suci tersebut. Masya Allah.
Saya tidak tahu, apakah amalan istimewa yang selalu diamalkan oleh almarhum senior saya di organisasi Pengurus Besar (PB) Al Washliyah ini selama masa hidupnya, sampai-sampai Allah Ta’ala memberikan keistimewaan kepada beliau, sehingga beliau diwafatkan di tanah suci tersebut, dalam keadaan mulia pula, yaitu berniat melaksanakan ibadah Haji dan berada dalam keadaan tugas membantu para jamaah tamu Allah yang akan menunaikan ibadah Haji pula.
Saya yang tadinya merasa sangat bersedih dengan kabar kepulangan beliau, entah mengapa malah menjadi merasa sangat bahagia, dikarenakan mengetahui bahwa bang Wizdan berpulang dalam keadaan yang insya Allah husnul khotimah, di tanah suci yang Allah Ta’ala dan Rasul-Nya sucikan, serta dalam keadaan yang tidak menyulitkan bagi keluarga dan sahabat-sahabatnya. Masya Allah….Allahu Akbar.
Ya, dalam kehidupan ini, sejatinya kita dihadapkan kepada dua nasihat yang utama, yaitu nasihat yang pandai berbicara, dan nasihat yang diam saja. Adapun nasihat yang pandai berbicara adalah Al Qur’anul Kariim, sedangkan nasihat yang diam saja adalah kematian.
Jadi, kematian adalah sebuah keniscayaan yang harus kita hadapi, seperti keniscayaan nasihat Al Qur’an yang harus kita jalankan di dalam kehidupan ini. Dan kita hanya bisa berharap dengan berdoa agar kematian kita nantinya berada dalam keadaan husnul khotimah dan berada di daerah yang penuh dengan keberkahan.
Selamat jalan abangaanda Wizdan Fauran Lubis. Dua nikmat yang besar telah abang dapatkan di penghujung hidup abang. Abang wafat dalam keadaan husnul Khotimah, dan kota suci Madinah Al Munawarroh sebagai tempat kepergian dan makam abang.
Dalam hadis dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Salallahu’alaihi wassalam bersabda,
مَنِ اسْتَطَاعَ أَنْ يَمُوتَ بِالْمَدِينَةِ فَلْيَفْعَلْ، فَإِنِّي أَشْفَعُ لِمَنْ مَاتَ بِهَا
“Siapa yang bisa memilih mati di Madinah, silahkan dia lakukan. Karena aku akan memberi syafaat bagi mereka yang mati di Madinah.” (HR. Ahmad 5437, Turmudzi 4296 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Kami semua di sini mendoakan abanganda Wizdan, semoga Allah Ta’ala mengampuni semua dosa dan kesalahan bang Wizdan, dan mendapatkan kenikmatan alam kubur, serta mendapatkan syafaat dari Rasulullah Salallahu’alaihi wassalam. Aamiin ya Rabb.
Kami semua di sini juga berdoa, semoga kami diwafatkan dalam keadaan husnul Khotimah dan juga diwafatkan di antara dua kota suci, Makkah Al Muqarromah dan Madinah Al Munawarroh, dan juga mendapatkan syafaat dari Rasulullah Salallahu’alaihi wassalam. Aamiin ya Allah ya Rabbal’alamiin.
Doa dari sahabatmu, bang
HJ. Faisal.