Assalamualaikum Pak Ustad
Mohon izin, dalam pengamatan saya, ada pengguna media sosial yang suka membagikan potongan video ceramah yang provokatif seperti membid’ahkan dan mengkafirkan umat Islam lain yang dianggap berbeda dengan si penceramah. Jika saya perhatikan, pengguna media sosial tersebur rutin membagikan video ceramah yang membid’ahkan dan mengkafirkan muslim lain.
Mohon izin Republika ingin meminta pesan pak ustad, bagaimana sebaiknya orang yang ingin membagikan video ceramah di media sosial?
Bagaimana umat menanggapi amalan dalam ajaran Islam yang tidak sama?
Terimakasih
Jawaban
Sesuatu yang baik sebaiknya di lakukan dengan cara yang baik, sehingga proses dakwah berjalan dengan baik.
Dakwah memang diperlukan keseriusan dan seorang yang berdakwah harus memahami tujuan dan inti suatu dakwah. Jangan sampai seseorang berdakwah bukan untuk kemashlahatan, bukan untuk perbaikan tapi justru membuat perpecahan sesama kita, apalagi kita di lndonesia, yang ghuyub, yang toleran, maka mempublikasikan video atau rekaman-rekaman yang tendensius, provokatif harusnya diminimalis dan baiknya tidak dishare kemana mana, termasuk hal-hal yang furu’iyah dalam fiqh.
Sebenarnya umat Islam Indonesia sudah dewasa, sudah tidak butuh saling membid’ahkan, apakagi mengkafirkan, sebab umat sangat faham akan keberagaman dan tetap saling menghargai antara satu dengan yang lain.
Karenanya kita mengingatkan agar jangan lah sebagian kita memaksakan faham atau pendapat selama masalah tersebut bukanlah menyangkut masalah Aqidah. (****)