BerandaKabar WashliyahMerealisasikan Islam Dalam Kehidupan

Merealisasikan Islam Dalam Kehidupan

ISLAM bukan sekedar konsep, tetapi ia adalah manhaj kehidupan (minhajul hayah) yang dapat diterapkan dengan nyata dalam kehidupan ini sebagaimana yang dahulu pernah diwujudkan di muka bumi oleh Rasulullah SAW dan para sahabat.

Al-Qur’an sebagai wahyu Allah yang menjadi manhaj kehidupan kaum muslimin dan umat manusia. Ia adalah sumber mata air yang segar untuk mewujudkan Islam dalam kehidupan.

Demikian pula dalam merealisasikan Islam dalam kehidupan, Al-Qur’an telah membimbing kita semua tentang hal tersebut.

Adapun langkah-langkah, tahap demi tahap bimbingan Al-Qur’an kepada kaum muslimin dalam merealisasikan Islam, sebagaimana firman Allah di dalam surah Ali Imran, ayat 102-104, adalah sbb. :

  1. Pengokohan Iman, Taqwa, dan keIstiqomahan pada setiap pribadi kita (Quwwatul fardiy), dengan cara melakukan pembinaan pribadi Islami yang terus menerus, berkelanjutan, sepanjang kehidupan (madal hayah).
  2. Berpegang teguh pada tali Allah secara berorganisasi (Quwwatul Jama’ah); mengupayakan dengan mekanisme syuro agar tidak terjadi atau menghindari perpecahan (‘adamut-tafaruq), menguatkan ikatan hati (taliful qulub) yang diupayakan dengan program peningkatan ruhiyyah secara bersama dengan mengamalkan rukun persaudaraan, yaitu ta’aruf, tafahum, dan takaful (saling mengenal, saling memahami, dan saling menanggung). Lalu, membangun persaudaraan (bina’ul ukhuwwah)
  3. Membentuk para da’i ( Takwinud Du’at). Lahirkan para da’i yang sudah teruji komitmennya untuk menjadi barisan para pembela umat. Teruji komitmen dengan berbagai muwashofat yang harus dimiliki para da’i dan sudah teruji, dan selalu siap melakukan amar ma”ruf dan nahyi munkar.

Jadi proses untuk merealisasikan Islam dalam kehidupan dengan melakukan pembinaan diri secara terprogram berkelanjutan dengan “result” nya melahirkan para da’i yang berkomitmen secara nilai dan secara organisasi dengan senantiasa memegang kaedah “nahnu du’at qobla kulli syai’in” (kami adalah para da’i sebelum segala sesuatu yang kami sandang). Sebagai guru, kami bukan sekedar guru pekerja tetapi guru pejuang sebagai da’i; sebagai ekonom, kami bukan sekedar ekonom yang berpikir rugi laba, tetapi ekonom pejuang sebagai da’i yang selalu berupaya memberdayakan umat; sebagai polisi/ militer, kami bukan sekedar polisi/ militer sebagai alat negara tetapi kami adalah polisi/ militer pejuang umat untuk melindungi umat dan rakyat; dan sebagai politisi, kami bukan sekedar politisi yang memiliki jargon “tak ada teman abadi, yang ada kepentingan abadi”, tetapi kami adalah politisi yang da’i yang berjuang untuk membela kepentingan umat, bangsa, dan negara. Harus terus “diremaind” bahwa kita semua “nahnu du’at qobla kulli syai’in”.(kami adalah du’at sebelum segala sesuatu yang kita sandang).

Semoga dengan mengikuti langkah-langkah, tahap demi tahap dari manhaj yang Al-Qur’an bimbing kepada kita semua, umat Islam akan mampu merealisasikan ajarannya secara kaffah dan syumuliyyah , dan menjadikan Islam sebagai rahmatan lil’alamin.

Aamiin yaa Rabbal ‘alamin…
Semoga tulisan ini memberi manfaat bagi kita semua dalam organisasi Al-Washliyah yang kita cintai.

Oleh: Dr. H. Syamsuddin Harun, M.Pd. Ketua PD Al Washliyah Kota Bogor

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille