MEDAN – Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Prof. Dr. H. A. Zainul Hamdi, MA mengingatkan kepada seluruh dosen Al Washliyah untuk terus meningkatkan kompetensinya. Menurutnya para dosen itu harus rajin membaca, menulis dan melakukan penelitian.
Hal ini disampaikan Prof. Zainul Hamdi saat memberikan Kuliah Umum dengan Tema Peningkatan Pengelolaan Perguruan Tinggi di Auditorium Udin Syamsuddin – Djalaluddin Lubis Kampus Syekh H. Muhammad Yunus Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah pada Sabtu, 18 November 2023.
Disampaikannya saat ini rata-rata kondisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) sangat memprihatinkan. Hampir semua PTKIS yang berjumlah 788 adalah ‘gurem’. Dari 3669 Prodi yang ada hanya 1,6 persen saja yang unggul. Sementara kondisi dosen pun hampr sama. Dari 22 ribu dosen yang terdaftar di Kemenag, hanya 2,6 persen saja yang memiliki kepangkatan Lektor Kepala. “Kalau kepangkatannya masih Asisten Ahli dan dan Lektor, itu bukan dosen,” katanya memotivasi para dosen yang hadir pada kuliah umum tersebut untuk meningkatkan kepangkatannya.
Oleh karena itu saat ini Kementerian Agama tengah melakukan pembatasan pembukaan PTKIS baru dan prodi baru. Bahkan ia mengusulkan agar PTKIS yang kondisinya memprihatinkan, agar bergabung dengan universitas lain yang kondisinya lebih sehat untuk menjadi fakultas tersendiri.
Dalam kesempatan itu, Beliau juga menyampaikan bahwa direktoratnya memberikan peluang yang besar bagi perguruan tinggi swasta. Anggaran bagi penelitian dosen swasta sudah dialokasikan cukup besar. Tapi sayangnya anggaran tersebut kurang dimanfaatkan oleh para dosen PTKIS. “Dosen gak pernah baca, gak pernah penelitian, gak bisa nulis makalah. Lalu disuruh membimbing mahasiswa untuk buat makalah. Bagaimana nanti hasilnya itu,” katanya.
Untuk itu Prof Zainul mengharapkan kepada seluruh pimpinan dan dosen perguruan tinggi Al Washliyah tetap semangat dan menjaga niatnya dalam mengelola perguruan tinggi. Menurutnya bila sudah berniat untuk berjuang membesarkan kampus, jangan lagi surut dan berubah. “Kalau sudah berniat menjadi pahlawan pendidikan, jangan berubah jadi pengemis. Yang dari awal sudah berniat jadi pejuang jangan berubah menjadi mental pengemis,” tegas Direktur Diktis Prof. Zainul tersebut memberikan semangat.
Prof. Zainul juga mengatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya akan memberikan bantuan kepada seluruh dosen untuk meningkatkan kualitasnya. Bahkan beliau berjanji akan memberi sanksi tegas kepada staf di bawahnya yang mempersulit atau melakukan pungli dalam mengurus segala sesuatunya. “Kalau Kopertais menjadi birokrasi yang menghambat maka akan saya bubarkan,” tegasnya di hadapan perwakilan Kopertais yang hadir di acara tersebut.
Sebelumnya Ketua Umum PB Al Washliyah KH. Masyhuril Khamis, MM dalam sambutan selamat datang, mengucapkan terima kasih atas kesediaan Prof. Zainul Hamdi bersilaturahmi dengan pimpinan dan dosen di lingkungan Al Washliyah. Beliau juga mengharapkan kehadiran Direktur Diktis tersebut dimanfaatkan dengan baik para pimpinan dan dosen Al Washliyah.
Ketum juga sempat mengenalkan satu persatu pimpinan perguruan tinggi yang hadir. Hadir Rektor UMN Al Washliyah Dr. H. Firmansyah, MA, Rektor Univa Labuhanbatu Dr. Basyarul Ulya, ME, Wakil Rektor I Univa Medan Dr. M. Riduan Harahap, Ketua STIT Al Washliyah Binjai Dr. M. Baihaqi, MA, Ketua STAI Al Washliyah Banda Aceh Novi dan Ketua STIT Al Washliyah Aceh Tengah.
Kuliah Umum yang dipandu Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah H. Ridwan Tanjung, SH. M.Si itu berlangsung serius tapi santai. Sesekali candaan keluar dari Prof. Zainul yang datang dari Jakarta dan gelak tawa terdengar dari para hadirin.
Hadir dalam acara tersebut dari Jakarta Bendum H. Rizal Naibaho, MM dan Sekretaris MP PB Al Washliyah M. Razvi Lubis, M.Pd. Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UMN Al Washliyah Dr. Hardi Mulyono Surbakti, MAP, Sekretaris Khairil As’adi, Dr. Milhan Yusuf, MA serta undangan lainnya.
(mrl)
About Author
