SERANG – Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah c/q Majelis Pendidikan, Pengurus Wilayah Al Washliyah Provinsi Banten dan Pengurus Daerah Kabupaten Serang, segera melanjutkan pembangunan Madrasah Diniyah Al Washliyah di Kampung Curuq Tomo, Desa Harundqng, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Termasuk penyelesaian pembangunan Musholla Al Washliyah yang lokasinya berdekatan dengan madrasah.
Hal tersebut terungkap dalam kunjungan kerja Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM beserta istri, Hj Cut Nia Helfira ke lokasi pembangunan madrasah dan musholla pada Kamis, 27 Juli 2023/9 Muharram 1445 H lalu. Turut serta dalam rombongan Ketua Umum, antara lain Sekjen PB Al Washliyah, Dr.H.Amran Arifin MM,MBA, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho,MM, Ketua PB Al Washliyah Bidang Kader, Kolonel Caj (Purn) Drs.H.Muhammad Zaid,MM, Ketua PW Al Washliyah Banten, KH Sulaiman Effendi, M.Ag, H.Endin, pewakaf tanah dan bangunan.
Menurut H Endin, surat-surat pemilikan tanah dan bangunan madrasah serta mushola itu telah diserahkannya kepada PB Al Washliyah pada periode kepemimpinan Ketua Umum PB Al Washliyah, saat itu dijabat oleh Dr.H.Yusnar Yusuf, pada suatu acara di Yogyakarta dan Pondokgede, Jakarta Timur. Mengenai kegiatan di Madrasah Diniyah tersebut telah berlangsung, seperti kegiatan belajar mengajar diniyah. Namun muridnya tercatat 20 orang. H. Endin berharap Al Washliyah dibawah kepemimpinan Dr.H.Masyhuril Khamis,SH,MM dapat menyelesaikan proses pembangunan madrasah dan mushola di tempat itu, karena warga sekitar membutuhkan adanya sarana pendidikan agama.
Haji Endin warga Binuang, Serang, mengaku punya lahan dan bangunan di Kampung Curug Tomo, Desa Harundang. Berbekal kepercayaannya terhadap pimpinan Al Washliyah, maka lahan dan bangunan itu diwakafkannya kepada Al Washliyah. “Bangunannya sudah begini, tinggal melanjutkan,” ucap H.Endin yang turut mendampingi Ketua Umum PB di lokasi.
Berdasar pantauan, rencananya bangunan dua lokal akan dijadikan 4 lokal. Bangunan belum diplaster semen, lantai tanah belum dikeramik. Harus dilengkapi dengan plafon bagian atas, jendela dan pintu serta selasar bangunan. Kekurangan lain, belum ada kamar mandi untuk murid dan guru, sumur juga belum ada, termasuk aliran listrik ke madrasah itu.
Luas bangunan 18 X 8 meter dan bisa dibagi menjadi 4 ruang belajar, ditambah satu ruangan untuk guru. Sekarang ini sudah ada kegiatan Madrasah Diniyah dengan 20 orang murid, 4 tenaga pendidik. Halaman madrasah perlu dirapikan atau diurug dan dicoblok/dicor. Bangunan madrasah ini berbatasan dengan sawah milik H.Endin, pewakif tanah dan bangunan.
Setelah itu, hanya Berjarak beberapa meter dari madrasah, sudah berdiri bangunan mushola yang bernama Musholla Al Washliyah. Menurut Udi, tokoh dan warga Kampung Curuq Tomo, mushola tersebut sudah dimanfaatkan warga sekitar, akan tetapi masih membutuhkan tempat wudhuk pria dan wanita serta gudang tempat penyimpanan karpet dan lain-lainnya.
Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM berterima kasih dan syukurnya atas kepercayaan pewakif kepada organisasi Al Washliyah. Karena itu, pengurus Al Washliyah dimintanya untuk menjaga kepercayaan seperti ini. Khusus untuk madrasah diniyah dan musholla wakaf H Endin menurut orang nomor satu di Ormas Al Washliyah ini, akan segera melanjutkan penyelesaian pembangunan. Ustad Masyhuril Khamis mengimbau kaum berada, kalangan donator serta jemaah Al Washliyah dalam dan luar negeri, dianjurkan berinfaq untuk bekal akhirat kelak. Kini, Al Washliyah telah open donasi dan dapat dikirim melalui Rekening BSI (Bank Syariah Indonesia) Nomor 7193954132 a/n Alzis Al Washliyah. [sir]