MEDAN – Dr. KH. Masyhuril Khamis, SH., MM sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah di undang secara langsung oleh Gubernur Sumatera Utara Bapak Edy Rahmayadi untuk memberikan tausiyah pada acara Nuzulul Qur’an dan Silaturahim Gubernur Sumatera Utara bersama Qori-qori’ah, Hafizh-hafizhah dan Guru-guru Agama Islam se-Sumatera Utara.
Acara ini di inisiasi oleh Dinas Pendidikan Sumatera Utara yaitu Dr. H. Asren Nasution beliau juga sebagai Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Provinsi Sumatera Utara.
Hadir di antaranya Ketua Umum Pengurus Besar Al Jamiyatul Washliyah (PB Al Washliyah) Masyhuril Khamis, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Dr. H. Asren Nasution, Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas S Sitorus, OPD Sumut lainnya, serta para pelajar peserta MTQ jenjang SMA dan SMK se-Sumut.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta kepada para Kepala Sekolah, guru, qori-qoriah SMK/SMA se-Sumut untuk tetap menjunjung tinggi kedisiplinan. Karena disiplin merupakan modal awal untuk meraih apa yang dicita-citakan.
“Sikap dan perilaku disiplin merupakan modal utama dalam meraih cita-cita,” ucap Edy Rahmayadi yang hadir bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis pada acara Ramadan Berbagi 1444 H di Halaman Masjid Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (7/4)
Menurut Edy Rahmyadi selain disiplin, tingkah laku, kebersihan, serta kerapian dalam berpakaian juga harus dijaga, karena cara berpakaian ini juga menentukan martabat sebagai seorang manusia.
“Kita sebagai contoh, dengan menjaga disiplin, menjaga tingkah laku, dan cara bagaimana kita berpakaian, memiliki sebuah nilai pribadi tersendiri sebagai manusia,” ujar Edy Rahmayadi.
Sementara Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) Masyhuril Khamis dalam tausiyahnya yang bertemakan “Ahsan” (lebih baik, terbaik) mengatakan karena makna hakekat Alquran diturunkan untuk membuat manusia menjadi ahsan. “Jadi kalau baca Quran baca, perkataan harus dilakukan dengan ahsan,” jelasnya.
Sebagai Qori beliau juga merasakan bagaimana denyut nadi para pecinta Al-Qur’an yang selalu senang membaca Al-Qur’an, ungkapnya lagi.
Oleh karenanya beliau meminta para Huffazh, Qori wajib meningkatkan kemampuan terutama penguasaan bahasa arab dan bahasa asing lainnya.
Selain itu, disampaikan juga, Sumut harus membuat gerakan 4G, yakni pertama Gemar Membaca Alquran untuk meningkatkan pemahaman membaca Alquran dengan baik dan benar, kedua Gerakan menghapal Alquran, ketiga Gerakan mengerti Alquran, dan yang keempat Gerakan berprilaku Alquran. “Karena akhlak itu tidak diucapkan, akhlak itu diteladankan dan juga dicontohkan,” ujarnya. (luthfi)