MENYAMBUT datangnya bulan Suci Ramadhan 1444 H, Pengurus Dewan Fatwa Pengurus Besar Al Washliyah mengajak umat Islam mempersiapkan diri sebagai berikut:
- Memperkuat iman dan taqwa, Sebab seorang yang berpuasa karena iman dan mengharapkan pahala dan ridha dari Allah akan diampunkan dosa-dosanya yang terdahulu (Muttafaq Alaih).
“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (Hadits Riwayat Imam al Bukhari nomor 38 dan Imam Muslim nomor 760)
- Memperkuat ilmu pengetahuan, khususnya ilmu tentang ibadah di bulan Ramadhan, baik ilmu tauhid, ilmu fiqh, ilmu akhlak, ilmu hikmah, dan lainnya. Sebab dalam bulan Ramadhan ada ibadah-ibadah tertentu yaitu ; puasa, tarawih, zakat fitrah, membaca Al-Qur’an, dan sebagainya. Agar ibadah kita berhasil, maka perkuatlah dengan ilmu dari para ulama.
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
“Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu,” (HR Ahmad).
- Menjaga kondisi fisik, Sebab berpuasa membutuhkan fisik yang prima. Berikhtiar untuk menjaga fisik adalah keniscayaan. Jangan berbuat zhalim terhadap fisik, seperti mengonsumsi berlebihan atau sebaliknya seperti membatasi secara ketat terhadap apa yang dihalalkan dalam Agama. Untuk itu pedomanilah nilai-nilai puasanya Rasulullah SAW.
- Jika masih ada qadha puasa tahun lalu yang belum dilaksanakan, maka tunaikanlah qadha tersebut di bulan Syakban.
أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 184)
Demikian beberapa hal nasehat penting yang perlu dipersiapkan terkait Ramadhan 1444 H yang sudah di ambang pintu. Semoga Allah menyampaikan kita ke bulan yang penuh kemuliaan ini dan meraih banyak kebaikan yang ada di dalamnya. Biidznillah. (yazid/rilis)
Dr. Imam Yazid, MA (Sekretaris Dewan Fatwa PB Al Washliyah)