spot_img
BerandaKabar WashliyahKesan Lilis Satriah Ikut Pelatihan Sertifikasi Pembimbing Haji & Umrah Wanita di...

Kesan Lilis Satriah Ikut Pelatihan Sertifikasi Pembimbing Haji & Umrah Wanita di Bandung

JEMAAH haji tahun 2023 sebanyak 65 persen terdiri dari perempuan dan lansia, sehingga dibutuhkan pembimbing wanita yang lebh banyak. Di sisi lain banyak permasalahan wanita yang memerlukan penagangan khusus oleh pembimbing wanita. Berdasarkan latar belakang tersebut Kementrian Agama dibawah Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag bekerjasama dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung menyelenggarakan sertifikasi Pembimbing haji Wanita dengan tujun menyiapkan pembimbing ibadah haji wanita yang professional.

Pelatihan tersebut diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari berbagai organisasi Islam seperti Muslimat NU, fatayat Nu, MUI, Persisitri, Al Irsyad, Matlaul Anwar dan salah satunya adalah Muslimat Al Washliyah. Saya mendapat tugas dari Ketua PB Al Jami’iyatul Washliyah melalui Ketua PP Muslimat Al Washliyah, untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Pelatihan dilaksanakan di Hotel Sakti Bandung seyogyanya berlangsung dari tanggal 1 Maret sampai dengan 8 Maret 2023, namun dipadatkan menjadi hanya 6 hari saja, sehingga kegiatan full dari mulai pukul 04.00 sampai pukul 23 .00 WIB.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini harus memenuhi persyaratan seperti membawa surat tugas dari lembaga yang mengutus, sudah pernah melaksanakan ibadah haji, sudah pernah menjadi pembimbing manasik haji, berusia antara 35 sampai dengan 56 tahun dan minimal Pendidikan S1.

Hari pertama tiba di hotel peserta langsung chek in kamar, lalu mengikuti pretest dan wawancara. Tepat pukul 20.00 WIB dilaksanakan pembukaan oleh Rektor UIN SGD Bandung.

Peserta mendapat pembekalan berbagai materi antara lain: (1) Kebijakan Pelatihan sertifikasi pembimbing manasik Haji dan Umroh,(2) Fiqih haji wanita, (3) Strategi dan metodologi Bimbingan manasik haji di Tanah air dan di Tanah suci, (4) Character building Pembimbing Haji, (5) Tradisi dan kultur sosial Arab, (6) Bahasa Arab Praktis, (7) Fiqih Ibadah haji, (8) Psikologi Komunikasi, (9) Manajemen Pembimbing haji, (10) Tugas dan Fungsi Pembimbing haji,(11) Hikmah filosofi Ibadah Haji, (12) Problematika penyelenggaraan ibadah haji dan umroh, (13) Kebijakan Pengawasan Keuangan Haji dan Umroh, (14) Integritas Pembimbing manasik haji dan umroh,(15) Kompetensi Psikologis dan Profesional Pembimbing haji dan umroh, (16) Perjalanan Haji dan pengenalan Situs Islam dan Sirah Nabawiyah, (17) Moderasi Islam dalam kontek ibadah haji dan umroh, juga dilengkapi dengan (19) Praktik manasik haji dan umrah, serta (20) Micro Guiding manasik haji.

Setiap harinya kegiatan dimulai dengan salat Subuh berjamaah lalu kuliah subuh dan olahraga. Untuk pelaksana kegiatan Salat Subuh dan olahraga, pelaksanaanya oleh peserta pelatihan, masing masing dibagi tugas menjadi MC, Iqomah, kultum,imam salat dan intruktur senam. Dalam kegiatan tersebut saya mendapat tugas di hari kedua mengisi kuliah subuh.

Setiap selesai menyimak materi dari narasumber peserta wajib membuat resume dan dikumpulkan pada setiap akhir pembelajaran setiap malamnya, keesokan harinya sudah terpampang nilai resume dari setiap narasumbe. Demikian juga nilai pretest dan wawancara di hari kedua sudah terpampang di papan pengumuman, sehingga kita bisa mengetahui kemampuan awal setiap peserta.

Pada sesi akhir kegiatan juga dilaksanakan posttest untuk mengentahui kemampuan akhir setelah mengikuti pelatihan, juga diadakan pemilihan sepuluh peserta terbaik, Allhamdulillah saya termasuk peserta terbaik keempat. Semua peserta dinyatakan lulus walaupun ada 3 orang yang dinyatakan lulus bersyarat.

Allhamdulillah bersyukur kepada Allah karena bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan gratis, banyak ilmu yang didapat dari pelatihan tersebut, meskipun ada sedikit ganjalan karena ternyata peserta dari ormas lain, jumlahnya lebih dari satu, ada yang 9 orang, ada 11 orang, ada 8 orang ada juga yang satu orang seperti halnya dari Al Washliyah yang hanya mendapat jatah satu orang, sehingga muncul pertanyaan kenapa jumlah peserta tidak dibagi rata secara adil setiap ormas.

Ganjalan lainnya adalah kebijakan yang tidak konsisten dari panitia. Pada awal pelatihan ditetapkan aturan bahwa peserta harus mengikuti secara full, ketidakhadiran satu sesi saja menyebabkan ketidaklulusan, tapi ternyata dihari kedua, hari ketiga bahkan ada peserta yang baru masuk. Demikian juga tentang batasan usia peserta terdapat beberapa peserta yang usianya di atas 56 tahun, juga mengenai persyaratan harus sudah pernah melaksanakan ibadah haji tapi ternyata ada beberapa peserta yang belum haji.

Hal lain yang menjadi sorotan adalah kegiatan pelatihan sertifikasi pembimbing haji wanita ini, semua pesertanya wanita, tapi narasumber dan moderatornya tidak ada seorang pun wanita. Sehingga sebagai wanita kami berharap selalu ada prosentase porsi untuk wanita berkiprah dalam bidang apa pun termasuk dalam penyelenggaraan pelatihan pembimbing haji. Semoga kedepan penyelenggaraannya bisa lebih baik lagi.

Dr. Hj. Lilis Satriah, M.Pd.
PP Muslimat Al Washliyah

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille