PARUNG PANJANG – Warga Desa Jagabaya, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengharapkan pimpinan organisasi Al Jam`iyatul Washliyah (Al Washliyah) segera membuka kegiatan belajar-mengajar Madrasah Al Washliyah di wilayahnya, karena warga sangat membutuhkan lembaga pendidikan agama untuk anak-anak mereka.
Hal itu terungkap saat perwakilan Majelis Pendidikan PB Al Washliyah mengantar sejumlah barang dan perlengkapan gedung madrasah di desa tersebut, “Warga di sini sangat membutuhkan madrasah atau lembaga pendidikan agama,” kata Mukti, tokoh dan penanggungjawab gedung Madrasah Al Washliyah, Senin (13/3/2023) kemarin.
Menurut Mukti, gedung sebanyak dua lokal itu telah dibangun Al Washliyah pada awal Covid-19 melanda tanah air, sehingga proses dan kelanjutannya terkendala untuk sementara waktu. Sekarang, kata dia, warga mendesak agar Al Washliyah segera memfungsikan ruang belajar-mengajar tersebut, sebab anak usia dini dan sekolah sangat mendambakan pendidikan agama.
“Di sekitar ini tidak ada sekolah agama,” ucap Mukti.
Perguruan agama, seperti diniyah, pendidikan anak usia dini [PAUD], ibtidaiyah [SD] yang berbingkai ajara Islanm, menurut Mukti, sangat tepat dan sungguh diharapkan oleh kalangan orangtua di sekitar itu, apalagi lokasi madrasah itu stretegis dan di tengah dua perkampungan.
Nuansa desakan dan harapan itu juga tersirat pada saat tim Majelis Pendidikan PB Al Washliyah dan Sekretariat PB Al Washliyah mengunjungi lokasi. Di sepanjang jalan yang dilalui, warga menyatakan kegembiraannya apabila Al Washliyah segera mengoperasikan sarana pendidikan agama di lahan milik pewakif Hj Aisyah di Desa Jagabaya tersebut. “Kapan pak madrasahnya ini dibuka?,” tanya warga.
Berdasar pantauan website washliyah [kabar washliyah.com dan washliyah.or.id], lokasi tersebut berada di tengah lahan kosong dan persawahan. Kondisi fisik bangunan masih kokoh meski sudah 3 tahun belum dimanfaatkan.
Info menyebutkan di tingkat pimpinan, madrasah itu segera dibuka. Setidaknya pada bulan Ramadhan 1444 Hijriyah ini, sudah ada kegiatan di lokasi. Warga setempat juga diminta ikut menjaga, merawat dan memelihara bangunan madrasah. Karena sekolah itu pada hakikatnya dibangun untuk kepentingan warga muslim di desa tersebut.
Drs.H.Rivai Harahap, M.Pd, anggota Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, menyerahkan sejumlah barang bangunan, instalasi listrik dan sebagainya kepada warga melalui Mukti, penanggungjawab madrasah. [rilis/sir]