JAKARTA – Organisasi Al Jam`iyatul Washliyah [Al Washliyah] menolak rencana kedatangan utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk memajukan HAM Lesbian, gay, bisexual, transgender, queer and intersex (LGBTQI), Jessica Stren ke Indonesia pada 7-9 Desember 2022. Diagendakan Jessica akan bertemua sejumlah pejabat pemerintah dan warga sipil.
Hal itu ditegaskan Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis,SH,MM kepada pers pada Kamis (1/12/2022] sore, “Al Washliyah sebagai Ormas Islam yang sudah berusia 92 tahun di Indonesia ini, dengan tegas menolak kedatangan utusan LGBT ke Indonesia,” tegas Masyhuril Khamis.
Diingatkannya, Al Washliyah bukan berarti tidak menghormati tamu dari negara lain, namun organisasi Al Washliyah yang memiliki pengurus di 33 provinsi di Indonesia, tidak sependapat dan sepaham atas kedatangannya Jessica Stren ke negara ini. Kedatangannya nanti malah akan merusak norma-norma agama dan budaya bangsa Indonesia, yang selama ini secara bersama-sama menjaga persatuan dan merawat moral bangsa.
“Ajaran Islam mengajarkan umatnya untuk menghormati tamu, tapi umat Islam juga tidak bisa menerima tamu kalau tujuannya datang merusak dan meruntuhkan nilai-nili luhur dan agama. Sebaiknya Jessica berpikir panjang dan mengurungkan niatnya untuk menginjakkan kaki ke bumi pertiwi ini,” tegas Masyhuril Khamis, yang juga Ketua Perbaikan Akhlak Bangsa MUI Pusat.
“Ingat, dari enam agama yang diakui di negeri ini, tidak ada satupun yang mentolerir praktik LGBTQ+,” tegas orang nomor satu di jajaran Organisasi Al Washliyah, yang berdiri 30 November 1930 di Kota Medan, Sumatera Utara.
Al Washliyah memiliki ratusan sekolah dan perguruan tinggi, panti asuhan dan majelis taklim binaannya. Kini Al Washliyah telah menyebar ke seluruh pelosok tanah air. Dari Sabang hingga Indonesia Timur, Maluku, NTT dan Papua.
Diperoleh keterangan,pemerintah AS mengatakan utusan khusus AS untuk memajukan HAM LGBTQI+, Jessica Stern, akan melakukan perjalanan ke Vietnam hingga Indonesia. Stern disebut akan menemui pejabat pemerintah setempat dan perwakilan masyarakat sipil.
“Utusan Khusus Amerika Serikat untuk memajukan hak asasi manusia (HAM) LGBTQI+ Jessica Stern akan melakukan perjalanan ke Vietnam mulai tanggal 28 November-2 Desember, ke Filipina tanggal 3-6 Desember dan ke Indonesia 7-9 Desember,” demikian rilis pers di situs pemerintah AS state.gov, seperti dilihat, Rabu (30/11).
AS menyebut Stern akan bertemu dengan pejabat pemerintah serta perwakilan masyarakat sipil di Vietnam, Filipina dan Indonesia. Dia disebut akan mendiskusikan tentang hak LGBTQI+ (lesbian, gay, biseksual, transgender, queer, intersex dan tanda +, mewakili orang yang tidak mengidentifikasi gender atau orientasi seksual). [sir]