MAKKAH – Menjelang pelaksanaan Wukuf di Arafah pada Jumat 8 Juli 2022, sebanyak 782 petugas kesehatan haji mendapat tausyiah dari delegasi Amirul Hajj tahun 1443 H, di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di kawasan Makkah Al Mukarromah, Arab Saudi, Senin 4 Juli 2022, pagi waktu Saudi.
Ratusan petugas kesehatan itu nampak duduk bersila mendengarkan tausyiah dari beberapa anggota Amirul Hajj, yang mendapat amanah bertugas pada tahun ini. “Hari ini kami juga memberikan tausyiah di sini di hadapan bapak Sekjen Kementerian Kesehatan,” jelas Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, yang juga anggota Amirul Hajj tahun 1443 H.
Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, menilai petugas kesehatan haji merupakan garda terdepan untuk membantu dan melayani kesehatan jemaah, sehingga jemaah haji Indonesia dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji dengan sehat dan sempurna. Karena itu, petugas kesehatan haji, menurut Masyhuril Khamis, yang juga dai terkenal ini, adalah perbuatan ahsan [lebih baik], bukan sekadar baik, akan tetapi akan mencapai perbuatan yang lebih baik.
Tugas yang diemban oleh petugas haji ini, lanjut Masyhuril Khamis, akan memperoleh haji double [ganda] pahala. Karena ibadah haji telah dapat pahala, dan melayani serta merawat jemaah haji juga dapat pahala. “Ibadah haji mereka double pahala, Aamin ya Allah,” tegasnya.
PENGAWASAN DPD
Sehari sebelumnya, Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ikut melakukan proses pengawasan pelaksanaan haji 2022. Beberapa isu seputar haji mereka gali selama kunjungan ke Arab Saudi. “Terimakasih kami sudah diterima Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah. Tadi banyak pertanyaan oleh Komite III, semua sudah dijawab dan direspon dengan baik,” kata Evi Apita Maya, ketua rombongan anggota Komite III usai menggelar pertemuan dengan Kepala Daker Makkah Muhammad Khanif, sebagaimana dikutip dari laman kemenag.
Pengawasan haji kali ini, DPD mengirimkan tujuh anggotanya, di antaranya Evi Apita Maya (ketua rombongan); Misharti (perwakilan Riau); Sum Indra (Jambi); Jihan Nurlela (Lampung); Zuhri M. Syazali (Bangka Belitung); Habib Zakaria Bahasvim (Kalsel); dan Iskandar Muda Baharudin Lopa (Sulbar).
“Kami juga akan melihat langsung ke lapangan,” ujar anggota DPD perwakilan Nusa Tenggara Barat ini.
Informasi awal yang mereka dapatkan, jemaah haji Indonesia mengaku puas dengan layanan yang diberikan. Katering haji tiga kali sehari, layanan bus sholawat 24 jam; hingga hotel yang bagus menjadi catatan penting pelaksanaan haji kali ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam kesempatan kali ini, para anggota DPD juga menanyakan alasan pemerintah terpaksa tidak mengambil jatah kuota haji tambahan.
Zuhri M. Syazali, perwakilan DPD dari Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, informasi terkait 10 ribu tambahan kuota haji sempat menjadi isu publik di Indonesia. “Kami bisa menghargai keputusan pemerintah. Semua sudah terjadi ini sebagai catatan saja ke depan,” ujar Zuhri M. Syazal. [kemenag/sir]