JAKARTA – Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia pada tahun 2022 ini memperbolehkan umat Islam menunaikan ibadah haji. Selama dua tahun terakhir di masa Pandemi Covid-19 pelaksanaan ibadah haji ke Tanah Suci ditiadakan. Hal ini untuk mencegah penularan dari virus yang mematikan tersebut.
Pada tahun ini umat Islam Indonesia kembali dipersilahkan menunaikan ibadah haji. Ribuan kaum muslimin Indonesia akan beribadah di tanah suci di tahun ini. Terkait hal tersebut Pemerintah Indonesia membentuk pemimpin delegasi haji atau Amirul Hajj. Adapun yang menjadi Amirul Hajj adalah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dibantu beberapa anggota.
Ormas Islam Al Washliyah kembali diminta menjadi anggota Amirul Hajj. Bersama pimpinan Ormas yang lainnya Al Washliyah turut dalam keanggotaan Amirul Hajj. Adapun dari Al Washliyah yang menjadi anggota Amirul Hajj adalah KH. Masyhuril Khamis yang merupakan Ketua Umum PB Al Washliyah.
Ada sekitar empat pimpinan Ormas Islam yang masuk dalam struktur Amirul Hajj 2022. Tidak hanya unsur Ormas Islam yang menjadi anggota Amirul Hajj, unsur pemerintah juga turut didalamnya. Jumlah anggota Amirul Hajj tahun ini ada 13 orang.
Berikut ini susunan Amirul Hajj pada Penyelenggaran Haji 1443H/2022 M: Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama RI (Amirul Hajj), Zainut Tauhid Sa’adi Wamenag RI (Naib Amirul Hajj), Muhammad Hilal Al Aidid dari Nahdlatul Ulama (Naib Amirul Hajj), Agus Taufiqurrahman dari Muhammadiyah (Naib Amirul Hajj), Ali Hasan Bahar dari UIN Jakarta (Sekretaris).
KH. Masyhuri khamis Ahmad Kasim dari Al Washliyah (Anggota), Arif Fachruddin dari MUI (Anggota), Uyun Kamiluddin dari Persatuan Islam (Anggota), Faisol Nasar dari Al Irsyad (Anggota), Nizar dari Kementerian Agama (Anggota), Mohammad Mukri Wiryosumarto dari UIN Raden Inten Lampung (Anggota), Muhammad Khoirul Muttaqin dari Kementerian Koordinator PMK (Anggota), Oscar Primadi dari Kementerian Kesehatan (Anggota).
Delegasi Amirul Hajj dijadwalkan akan bertugas memimpin misi haji Indonesia di Arab Saudi dari 28 Juni sampai 19 Juli 2022. Seperti dilansir Kementerian Agama melalui laman webnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan pembentukan dan pemberangkatan Amirul Hajj bertujuan membantu memberikan masukan kepada pemerintah dalam mengelola dan menata manajemen penyelenggaraan ibadah haji, utamanya hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi. Amirul Hajj juga menjadi representasi peran serta masyarakat. Diharapkan Amirul Hajj dapat menyapa, menggali masukan, dan berkomunikasi langsung dengan jemaah haji selama di Saudi.
Dikatakan Menag, pemerintah telah berupaya maksimal dalam mempersiapkan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia. Namun demikian, pengawasan atas pelayanan yang diberikan petugas tetap harus dilakukan.
“Mungkin ini pengalaman pertama bagi jemaah melaksanakan ibadah haji atau bahkan mungkin banyak juga jemaah yang baru kali ini keluar Indonesia. Kita terus menekankan kepada para petugas di lapangan untuk serius dalam menjalankan tugasnya memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah. Kami selalu berpesan agar petugas memastikan jemaah terlayani dengan baik,” tutur Menag Yaqut.
(mrl)