Menghargai Para Pendahulu dan Senior, Menyongsong HUT Al Washliyah Ke 91

BAGIAN PERTAMA

OLEH H. Abdul Muni’m SH.MH.

PADA tanggal 30 Nopember tahun 2021, Al Washliyah akan memperingati ulangtahunnya memasuki usia ke 91, sembilan tahun lagi usia Al Washliyah sudah mencapai satu abad. Kita ucapkan selamat kepada seluruh Warhga Al Washliyah, sembari mengucapkan terima kasih kepada para aktifis terdahulu maupun yang sedang aktif bergiat pada saat ini, karena merekalah organisasi Islam buah hati umat Islam ini masih berdiri tegak, dan semakin menunjukkan kemajuan-kemajuan sesuai dengan kadar kemampuan yang dimilikinya. Semoga Allah menerima amal baik yang mereka perjuangkan.

Tulisan ini akan dibagi menjadi tiga bagian yaitu; bagian pertama Mengenang Masa Lalu Al Washliyah, bagian kedua melihat masa kini dan bagian ketiga memandang masa mendatang. Masa lalu mengisahkan tentang peran dan perjuangan para pendahulu, masa kini melihat apa yang dikerjakan oleh para aktifis yang sedang berjuang dilapangan, dan yang akan datang melihat  apa yang terjadi sebagai efek dari hasil perjuangan masa lalu dan masa kini,  terutama dalam rangka mempersiapkan usia Al Washliyah mencapai satu abad.

Mengenang Masa Lalu Al Washliyah

Sudah menjadi tradisi turun temurun, pada saat merayakan ulang tahun Al Washliyah, salah satu acara penting  adalah melakukan ziarah ke makam para mujahid Al Washliyah yang sudah meninggal dunia  mengunjungi bersilaturrahim kepada  mereka yang masih hidup dan yang sudah sepuh di daerah masing-masing di seluruh Indonesia. Kegiatan itu bertujuan untuk memberi penghormatan dan mengenang jasa para mujahid Al Washliyah pada masalalu menjadi landasan untuk berjuang dan melangkah ke depan.

Acara ini menunjukkan suatu tradisi akhlak mulia warga Al Washliyah yang selalu rendah hati dan selalu menghargai orang yang lebih tua. Sebab merekalah Al Washliyah hingga saat ini ada. Keadaan hari ini merupakan  efek dari apa yang sudah dilakukan pada masa lalu oleh orang-orang terdahulu, diharapkan generasi muda turun temurun tidak meninggalkan tradisi ini selamanya.

Ada beberapa katagori dari orang-orang terdahulu. Dari segi keberadaannya ada yang masih hidup dan ada yang sudah meninggal dunia. Dari segi peranannya ada sebagai pendiri, ada juga sebagai pelanjutkan perjuangan. Mereka itu orang yang pernah menyediakan sebagian besar waktu dan perhatiannya siang dan malam untuk kemajuan Islam melalui wadah Al Washliyah.

Mereka telah mengorbankan tenaga, harta, dan pikirannya. Mereka telah meletakkan nilai-nilai dasar perjuangan Al Washliyah. Untuk mempersatukan dan memberi kepastian dalam berorganisasi, mereka menetapkan dalam berqidah beraliran ahlussunnah waljamaah dan dalam bersyariah mengutamakan mazhab imam Syafii. Mereka  telah membuat format apa yang menjadi dasar dan tujuan organisasi Al Washliyah, mereka menciptkan lambang dan atribut serta warna khas Al Washliyah sebagai identitas dalam penampilannya. Apa-apa yang dikerjakan saat ini sebagian besar adalah  pengulangan dari apa yang pernah dilakukan mereka pada masa lalu.

Mengenang Tokoh Pendiri Al Washliyah

Para pendiri suatu organisasi selalu mendapat tempat kehormatan tersendiri dalam organisasi. Nama mereka sering disebut, foto mereka selalu dipajang, sejarah perjuangannya selalu dibicartakan. Itu tak lain  karena merekalah sebagai pencetus ide dan pembuat gagasan. Dari merekalah bermula organisasi ini ada yang dulu sebelumnya tidak ada. Seandainya mereka tidak punya ide dan gagasan atau tidak merealisasikan idenya, maka organisasi itu tentu tidak akan pernah ada.

Jasa mereka luar biasa, mereka  telah memberi arti yang besar bagi kehidupan manusia di bumi Nusantara Indonesia, bagi warga AL Washliyah maupun untuk bangsa Indonesia. Sudah banyak orang menikmati hasil dari perjuangan melalui amal ittifaq AL Washliyah. Dibidang pendidikan sudah banyak yang mendapatkan pekerjaan yang baik karena memiliki sertifikat pendidikan. Dibidang dakwah banyak orang yang tercerahkan dalam menghadapi dan manjalani kehidupan  beragama dan berbangsa untuk dunia dan akhirat. Dibidang amal sosial banyak orang yang membutuhkan terbantu dan menjadi kuat dan bersemangat dalam kahidupannya.

Mereka aktif  untuk menegakkan kebenaran dan mencegah kebatilan. Mereka ada pada tiga zaman yang penting yaitu; saat memperjuangkan kemerdekaan, saat mempertahankan kemerdekaan dan saat memulai pembangunan. Mereka  ikut meletakkan landasan dasar-dasar perjuangan bangsa dan negara Indonesia dan ikut serta menjaga persatuannya.

Usia Al Washliyah sudah hampir satu abad,  semua  pendiri Al Washliyah kini sudah tiada, mereka telah  mendahului kita. Diantara mereka ada yang  dikenal dengan sebutan  tiga serangkai yaitu; alm Haji Arsyad Thalib Lubis, alm Haji Abdurrahman Syihab, dan satu lagi alm Ismail Banda (diplomat RI). Ismail Banda tidak dapat diziarahi makamnya karena beliau meninggal pada saat pesawat yang ditompanginya jatuh di Tehran saat menjalankan tugas sebagai diplomat dan tidak diketahui dimana makamnya. Kadang dilakukan juga mengunjungi keluarga tokoh pendiri membawa bingkisan sebagai penghormatan atas perjuangan keluarga mereka dimana mereka juga secara langsung atau tidak langsung ikut berkorban.

Selain berziarah ke makam para tokoh Al Washliyah,  biasanya dilanjutkan dengan mengadakan acara doa arwah bersama di tiap-tiap daerah mengirimkan doa  kepada semua tokoh dan warga Al Washliyah yang telah berjasa  berjuang membesarkan Al Washliyah, sekaigus memberi santunan kepada anak yatim dan fakir miskin untuk meneruskan tradisi para tokoh masa lalu.

Bentuk penghormatan lain adalah mengadakan seminar tentang perjalanan hidup dan perjuangan para tokoh Al Washliyah, dibuat buku tentang riwayat hidupnya dan diseminarkan, ada diantaranya diperjuangkan sebagai pahlawan nasional seperti almarhum Arsyad Thalib Lubis yang sedang dalam proses, dikumpulkan di perpustakaan hasil karya tulisnya jika ada.  Selain itu untuk mengenang mereka  perlu dipatrikan namanya pada gedung-gedung penting, baik di gedung perkantoran maupun gedung sekolah dan Perguruan Tinggi, dijadikan  nama masjid, diperjuangkan agar nama mereka dapat menjadi nama jalan di jalan-jalan utama di berbagai kota untuk menjadi peringatan dan contoh teladan atas kebaikan mereka.

Perlu ditampilkan fotonya pada tempat-tempat tertentu dan diushakan jika mampu membuat museum untuk dapat mengumpulkan catatan dan foto-foto serta benda-benda bersejarah sebagai bukti dan tanda yang dapat memberi gambaran secara umum tentang  perjalanan organisasi dan perjuangan para tokoh yang pernah bergiat didalamnya.  

Yang lebih penting lagi dari semua itu adalah apa yang menjadi cita-cita luhur dari mereka yang dijadikan landasan perjuangan yang dikukuhkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi AL Washliyah tetap dipertahankan, diperjuangkan  dan dilanjutkan. Mereka telah menetapkan organisasi ini beraliran ahlussunnah waljamaah yang dikenal dengan aliran Sunny, mengutamakan mazhab Syafii, mengedepankan persaudaraan dan persatuan umat yang dikenal dengan ukhuah Islamiah dan bergiat disegala lapangan dengan patuh setia kepada ajaran Islam.

Salah satu yang membuat keseganan orang terhadap suatu organisasi diantaranya karena ada sosok tokoh pendiri orgnisasi yang dikagumi, sering dimunculkan dalam pembicaraan, baik dalam bentuk pemikiran dan cita-cita maupun foto kenangan dan tulisan hasil karya mereka. Biasanya sosok tokoh pendiri itu ditampilkan sebagai orang yang memiliki kelebihan tertentu, ucapannya yang bernilai sering dijadikan rujukan dan ia tampil sebagai contoh terbaik pada zamannya.

Mengenang Tokoh Pelanjut Perjuangan Al Washliyah

Pada saat-saat berulang tahun, selain mengenang para tokoh pendiri organisasi, perlu juga dikenang perjuangan para tokoh pelanjut perjuangan organisasi dari satu geberasi ke generasi lain, ini sering terlupakan karena  orang selalu fokus mengenang pemimpin masa lalu sebatas pendiri saja. Paling tidak setiap 25 tahun ada generasi pelanjut silih berganti. Kalau dipakai standard ini berarti tokoh Al Washliyah pada saat ini sudah berada pada generasi keempat.

Tokoh pelanjut perjuangan organisasi adalah para tokoh yang berjuang sesudah generasi pendiri organisasi hingga saat ini. Mereka sering terlupakan mungkin karena jumlahnya sangat banyak, mereka bukan hanya orang yang pernah menjabat sebagai ketua saja, tapi orang-orang yang  gigih bergiat dan berjuang dalam berbagai posisi masing-masing dan berjuang pada zamannya.

Mereka para pelanjut itu  ada  pada posisi tengah diantara pendiri dengan orang yang sedang aktif saat ini. Generasi pelanjut ini menjadi penghubung mata rantai kelanjutan jalannya organisasi dari zaman berdirinya hingga zaman sekarang, mereka bergiat dari satu periode ke periode lain. Diantara mereka ada yang terkenal dan ada yang biasa biasa saja. Mereka juga banyak yang membuat dan menghasilkan karya-karya dizamannya dan didaerah dimana ia tinggal dan berjuang. Mereka adalah guru dan instruktur bagi generasi berikutnya.

Kalau diperhatian, para aktifis yang sedang bergiat melanjutkan perjuangan, selalu tertumpu dan lebih fokus kepada pendiri organisasi saja, akibatnya generasi pelanjut sebagai generasi tengah yang melanjutkan perjuangan Al Washliyah sering terlupakan, padahal peranan mereka tidak kalah penting. Bayangkan jika para pelanjut perjuangan tidak ada, maka organisasi itu sudah terhenti pada periode pendirinya saja, dan banyak organisasi yang mengalami keadaan seperti itu.

Organisasi Al Washliyah yang kini berusia 91 tahun hingga saat ini masih eksis, tidak lain karena ada andil dan jasa besar dari para pelanjut perjuangan yang melanjutkan kegiatan organisasi secara estafet berkesinambungan dari masa ke masa hingga saat ini. Banyak diantara mereka yang sudah meninggal dunia dan ada juga yang masih hidup. Para pelanjut perjuangan yang masih hidup adalah para senior yang dulu pernah aktif bergiat berjuang dalam wadah organisasi, diantara mereka ada yang sudah sepuh.

Para senior yang masih hidup itu ada yang masih masuk dalam struktur organisasi tapi ada juga yang sudah diluar struktur organisasi, meski mereka yang berada diluar struktur organisasi tapi mereka masih tetap menjadi keluarga besar Al Washliyah secara kultural. Mereka masih merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari keluarga besar Al Washliyah dan bergiat dimana dia berada, selalu  dengan bangganya mengenalkan dirinya sebagai keluarga besar Al Washliyah. Karena itu jangan lupa mengundang mereka saat-saat acara besar terutama acara HUT Al Washliyah. Nama-nama mereka mestinya ada dalam buku inventaris organisasi, tidak hanya sebatas dalam ingatan dari orang ke orang saja.

Nama mereka juga dapat diabadikan dalam sejarah jika sudah dibuat bukunya, jika buku sehjarahnya tidak ada maka nama-nama tokoh pendahulu tersebut tidak tercatat, hanya ada dalam ingatan dan kenangan, lama-lama  bisa hilang begitu saja ditelan zaman dan orang yang baru tidak lagi mengenalnya.

Pernah diantara rekan-rekan senior curhat pada saya, mereka masih merasa bagian dari keluarga besar Al Washliyah, karena mereka tidak ada dalam struktur organisasi sering dilupakan oleh orang-orang yang sedang bergiat di organisasi pada saat ini, mereka tidak lagi diundang dalam acara-acara penting, mungkin diantaranya ada yang mengenalnya tapi melupakannya, namun ada juga yang sudah tidak mengenalnya lagi, atau kadang memang sudah terlupakan.

Orang-orang yang sedang bergiat punya kewajiban untuk mengenal mereka dan menghdirkan mereka terutama pada saat acara-acara hajatan besar dan memberi tempat yang wajar agar mereka merasa tetap diposisikan sebagai anggota kehormatan, sebagai sesepuh, sebagai penasehat, sehingga tetap terjaga silaturrahimnya dengan para penerus sebagai adik dan anak-anaknya.

Ada juga kecenderungan beberapa aktifis yang sedang bersemangat dalam menggiatkan organisasi merasa  hal-hal masa lalu sudah tidak penting lagi. Dalam pandangannya masa lalu sudah berlalu, masa sekarang yang paling utama, orang seperti ini lupa bahwa dia adalah generasi pelanjut. Jika disadari, sesungguhnya dia  adalah pendatang baru yang sedang meneruskan perjuangan para pendahulunya. Para senior atau sesepuh itu dulu juga pernah bergiat sebagaimana yang dilakukan pada saat ini,  bahkan mungkin diantaranya ada yang lebih besar lagi pengorbanannya.

Menghargai para senior dari waktu ke waktu pada organiasi adalah suatu tradisi dan kemustian. Jika menghargai para senior dan sesepuh tidak menjadi perhatian, dihawatirkan bisa terjadi akan mudah juga melupakan orang-orang terdhulu termasuk para pendiri organisasi. Para senior itu selalu ada dari satu periode ke periode yang lain, ada di organisasi induk Al Washliyah dan ada juga di organisasi bagian yang lain seperti di Muslimat, GPA, APA, IGDA, IPA, HIMMAH, HIMCA. Mereka adalah orang yang telah mengantarkan organisasi ini hingga bisa tetap eksis sampai saat ini. Pada gilirannya suatu ketika orang yang bergiat pada saat ini juga akan bergeser posisinya menjadi generasi pelanjut dan bisa juga akan berada diluar struktur organisasi.

Para aktifis organisasi saat ini sedang bergiat di organisasi hendaknya tidak boleh lupa dan lalai untuk memberi respek dan perhatian kepada mereka pendahulunya, termasuk kepada para senior dan sesepuh yang masih hidup. Apa yang dikerjakan para aktifis hari ini sesungguhnya sudah pernah dikerjakan oleh mereka pada masa lalu, orang-orang yang bergiat saat ini justru  banyak meniru apa yang sudah dicontohkan oleh orang-orang terdahulu.

Bentuk respek Pengurus organisasi Al Washliyah kepada pendahulu selalu diujudkan pada saat-saat ulang tahun Al Washliyah. Bagi yang sudah meninggal dunia akan diziarahi kuburannya sesuai dengan kesempatan yang ada di daerah masing-masing. Bagi para senior yang masih hidup selalu diundang untuk menghadiri acara ulang tahunnya atau diundang saat acara-acara penting terutama pada acara serermoni, kadang dikunjungi rumahnya. Kepada orang-orang tertentu kadang diberikan hadiah sebagai penghargaan atas jasa-jasanya memajukan organisasi Al Washiyah dari kemampuan yang dimilikinya, apakah ia sebagai aktifis, Dai, seniman, Muballigh, Qori, Guru, Dosen, para donator yang senantiasa memberi dukungan dana dan pihak lainnya.

Apa Yang Mereka Cari Dalam Perjuangannya?

Al Washliyah digerakkan oleh para aktifis organisasi, oleh kaum Bapak dan kaum Ibu, oleh para pelajar dan Mahasiswa, para pemuda dan pemudi, guru dan dosen, para cendikiawan, bersama-sama dengan para tokoh masyarakat,  bekerjasama dengan pemerintah dan organisasi Islam lainnya. Saat berjuang penuh kenangan suka dan duka, sungguh indah jika dikenang.

Mereka adalah  orang-orang yang peduli dan aktif dalam berjuang untuk menghidupkan syiar Islam, meninggikan kalimah Allah, membangun aqidah Islam sebagai ujud dari hubungan antara manusia dengan Allah, menyebar ilmu pengetahuan sebagai alat untuk membangun hubungan manusia dengan Allah, membangun hubungan manusia dengan sesama manusia dan membangun hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya. Mereka juga berupaya untuk membangun kemakmuran umat dan menjaga kehalalan rezki yang didapatkan.

Apa yang terjadi saat ini dengan segala hasil yang telah dicapai organisasi menggambarkan betapa hebat dan besarnya perhatian, perjuangan dan pengorbanan mereka terdahulu, sehingga warisannya dapat melahirkan manusia-manusia yang tangkas dalam berjuang, peduli terhadap lingkungan sekitarnya, selalu hadir dan aktif di tengah-tengah masyarakat, orang orang yang cinta agama, cinta ilmu dan persahabatan, menjaga kebersihan dan kesucian diri, orang-orang yang berpengetahuan, memiliki keterampilan, melahirkan  guru, dosen dan ulama yang senantiasa tampil untuk mengawal akhlak bangsa khususnya warga Al Washliyah.

Apa sesungguhnya yang mereka cari sehingga mereka selalu gigih dalam berjuang siang dan malam rela berkorban, tak kenal lelah berdakwah dan membangun kesejahteraan umat agar maju dan tidak tertinggal pada zamannya masing-masing. Mereka berkorban jiwa dan raga, berkorban harta dan waktu,  bahkan perasaan, selalu berbagi waktu dengan  keluarga dan kegiatan bisnisnya untuk bisa bergiat di organisasi, mereka berjuang bersama rekan-rekan seperjuangannya.  Tujuan mereka tidak lain adalah untuk mencari Ridho Allah SWT semata, dan berharap kiranya dari hasil perjuangannya Allah meridhoinya dan akan memasukkannya kelak ke dalam sorga Jannatun naim.

Kita doakan,  kiranya para pejuang dan aktifis Al Washliyah terdahulu yang sudah meninggal dunia,  akan dilapangkan Allah dalam kuburnya, diterima amal baik dan perjuangannya. Bagi yang masih hidup kiranya Allah menjaga kesehatannya,  selalu digembirakan dalam kehidupannya, dimurahkan rezekinya, dijaga akhlaknya,  dan selalu istiqomah dalam aqidah dan perjuangannya. Amin ya mujibassailin.[]

Penulis adalah Anggota Majelis Dakwah PB Al Washliyah, Anggota MUI Pusat, mantan diplomat Senior RI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *