Oleh: H. Abdul Mun’im, SH., MH
DUKA cita yang mendalam kembali menyelimuti warga Al Washliyah dengan berpulangnya tokoh senior, sesepuh, aktifis Al Washliyah Drs. H. Yahya Tanjung Bin Usman Tanjung pada hari Senin tanggal 18 Oktober 2021/11 Rabiul Awal 1443 H, pukul 12.00 di rumah duka jalan Persamaan Gang Persatuan No. 31 Medan. Almarhum tutup usia 83 tahun 10 Bulan.
Penguburan direncanakan pada hari Selasa pagi tanggal 19 Oktober 2021 di Pekuburan Muslim Kedai Durian. Drs.H.Yahya tanjung yang saya ketahui dikenal sebagai tokoh senior Al Washliyah hingga akhir hayatnya. Almarhum aktif di Al Washliyah sejak muda, aktif diberbagai organisasi di lingkungan Al Washliyah.
Almarhum pernah menjabat sebagai Rektor UNIVA 1994 – 1999. Di lingkungan Pengurus Besar Al Washliyah almarhum pernah menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Al Washliyah 2015 sd 2020. Diberi kehormatan sengaja diundang khusus untuk ikut meletakkan batu pertama pembangunan Gedung PB Al Washliyah di Jakarta. Hampir setiap kali pertemuan besar Al Washliyah almarhum selalu hadir. Innalillahi wainna Ilaihi Roji’un.
Saya sebagai warga Al Washliyah yang sudah bergabung di Al Washliyah mulai usia 9 tahun (1969), sudah lama mengenal keluarga Tanjung yang menjadi penyambung berlangsungnya perjalanan sejarah Al Washliyah di masanya masing-masing. Keluarga Tanjung yang saya ketahui ada 9 orang bersaudara ini pada umumnya sangat dikenal di kalangan warga Al Washliyah, mereka dikenal keluarga yang menjadi aktifis dan pejuang Al Washliyah termasuk diantaranya anak dan cucu mereka.
Keluarga Tanjung ini cukup istimewa di kalangan Al Washliyah mengingat mereka termasuk keluarga besar yang aktif membesarkan Al Washliyah. Diantara 9 orang Tanjung bersaudara yang cukup dikenal diantaranya; H. Anas Tanjung (Ulama), Adam Usman Tanjung, Hubban Usman Tanjung, Hamidah Tanjung (Muslimat Al Washliyah di Kabupaten Karo), M. Soleh Tanjung (Al Washliyah di Kota Bandung), Daim Tanjung (Guru SMAN III Medan). Haji Usman Tanjung, ayah dari Tanjung bersaudara ini tinggalnya di dekat Masjid Gang Bengkok, tempat berdirinya Al Washliyah, sudah dikenal pada masanya sebagai imam masjid Gang Bengkok yang tak asing lagi di Medan ditunjuk oleh Sultan.
Kenangan terakhir saya dengan Almarhum Yahya Tanjung
Kenangan terakhir saya dengan Almarhum Drs H. Yahya Tanjung dari serangkaian pertemuan yang pernah terjadi sebelumnya, beberapa bulan yang lalu melakukan kontak telpon berlangsung selama lebih dari dua jam melalui bantuan PR III UMN Dr. Anwar Sadat. Pada saat itu almarhum masih terlihat semangatnya yang berapi-api dalam bercerita tentang memperjuangkan dan membesarkan Al Washliyah dari zaman ke zaman yang dilaluinya.
Pada saat kontak telpon tersebut, saya meminta nasehat dan penjelasan tentang perjalanan Al Washliyah yang almarhum ketahui, saat itu kami sedang membahas kemungkinan akan membuat buku sejarah satu abad Al Washliyah yang pernah saya gagas. Kami berencana untuk melakukan pertemuan tatap muka untuk melanjutkan pembicaraan, namun Allah sudah lebih dahulu menjemput almarhum.
Selamat jalan wahai tokoh Senior Al Washliyah Drs. Haji Yahya Tanjung, Mujahid Islam Al Washliyah, jasamu akan tetap kami kenang, semoga Ilahi ampuni dosamu, menerima jerih payahmu dalam memajukan Islam melalui wadah Al Washliyah yang menjadi amal baikmu dan jannah yang indah insya Allah telah menunggumu.[]
Penulis adalah Anggota Majelis Dakwah Pengurus Besar Al Washliyah 2021-2026.