JAKARTA– Keputusan pembatalan pemberangkatan jemaah calon haji (calhaj) tahun ini sangat berat. Bukan hanya kepada pemerintah, tapi juga organisasi Al Jam`iyatul Washliyah (Al Washliyah), karena organisasi ini mempunyai jemaah.
Hal itu dikemukakan Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis didampingi Sekjen PB Al Washliyah, Dr.H. Amran Arifin di Kantor PB Al Washliyah, Jalan Jenderal Ahmad Yani 41 Rawasari, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2021) petang.
“Kalau disebut keputusan ini berat, tentu berat. Bukan hanya kepada pemerintah, kami yang mengayomi jemaah. Tahun lalu tidak berangkat, tahun ini juga tidak berangkat. Kenyataannya, mereka harus menerima,” jelas Masyhuril Khamis.
Pembatalan pemberangkatan calhaj pada tahun ini, orang nomor satu di PB Al Washliyah ini memastikan ada yang kecewa. Namun sebagai umat Islam hendaknya menyikapi hal tersebut dengan bijak, karena akan ada hikmah di balik itu semua.
Keputusan ini, menurut Masyhuril Khamis, merupakan bagian dari ijtihad pemerintah beserta perangkatnya, DPR dan Presiden Jokowi. Tentulah sudah terlebih dahulu dikonsultasikan dengan kalangan ulama, pimpinan Ormas Islam termasuk Al Washliyah.
Al Washliyah dapat memahami bahwa keputusan ini diambil pemerintah yaitu untuk keselamatan jiwa jemaah. [sir]