BerandaMajelisPanti Asuhan Washliyah Siap Terima Bocah Curi Kotak Amal Masjid Untuk Makan

Panti Asuhan Washliyah Siap Terima Bocah Curi Kotak Amal Masjid Untuk Makan

JAKARTA – Bocah yang dituduh mencuri kotak amal untuk makan di Aceh Utara, yang videonya sempat viral belakangan ini,  telah menjadi perhatian kalangan pimpinan tertinggi Organisasi Islam Al Jam`iyatul Washliyah (Al Washliyah).

Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr.H.Masyhuril Khamis, menugaskan PW dan PD Al Washliyah Aceh dan Aceh Utara, serta pengurus majelis,  untuk mengecek ke lapangan dan sekaligus silaturahmi kepada orangtua bocah tersebut. Menurut Masyhuril Khamis, panti asuhan Al Washliyah yang dikelola organisasi Islam ini, di mana pun berada akan siap mendidik dan menerima bocah tersebut.

“Panti asuhan Al Washliyah siap mendidik dan menerimanya,” kata Masyhuril KHamis menanggapi pemberitaan media massa seputar bocah tersebut, Senin (31/5/2021).

Khamis menginstruksikan pimpinan Al Washliyah dan pengurus majelis yang membidangi penanganan sosial dan pendidikan untuk mengumpulkan data dan informasi lengkap, termasuk kebutuhan mendasar terhadap bocah dan orangtuanya. Karena itu diperlukan koordinasi terpadu di lapangan, termasuk dengan instansi pemerintahan. Sehingga bentuk bantuan yang nantinya akan diberikan Al Washliyah tepat guna.

Al Washliyah sebagai organisasi Islam, kini sudah berusia 90 tahun. Lebih tua dari usia Kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang berkantor pusat di kawasan Rawasari Jakarta Pusat ini bergerak di bidang pendidikan, dakwah dan sosial. Sementara lembaga pendidikannya sudah menyebar di nusantara, terutama di Sumatera Utara, Aceh dan daerah lainnya.

VIDEO VIRAL

Sebuah video yang merekam seorang bocah laki-laki diikat di leher dan kedua tanganya ke belakang viral di media sosial, Rabu (26/5/2021). Leher bocah tersebut diikat dengan tali nilon warna kuning oleh seorang pria.

Sementara kedua tangannya diikat ke belakang dengan tali warna biru. Lalu bocah tersebut diseret seperti hewan disaksikan warga dan rekan sebayanya. Bocah tersebut terlihat tak berkutik diperlakukan tak manusiawi.

Video berdurasi 15 detik tersebut direkam di Desa Ceumpeudak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara.

Kapolsek Tanah Jambo Aye AKP Ahmad Yani membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia mengatakan bocah tersebut mengambil uang kotak amal di masjid untuk makan. Hal tersebut terpaksa ia lakukan karena ayahnya sedang sakit dan tak bisa bekerja.

Setelah mencuri, uang tersebut digunakan untuk beli makan ia dan ayahnya. Sementara sisanya diberikan kepada pamannya. Mengetahui hal tersebut, paman pelaku mengembalikan seluruh uang yang diambil oleh keponakannya.

“Ayahnya sakit dan dirawat di rumah. Pelaku membeli makanan untuk dirinya dan ayahnya. Sisanya diberikan ke pamannya. Paman bocah ini menggenapkan uang Rp 1,5 juta sesuai isi celengan masjid itu dan sudah diserahkan,” kata Ahmad. Ahmad mengatakan polisi juga telah mendatangi pelaku yang mengikat leher bocah tersebut.
Bakhtiar M Johan, Kepala Urusan Pembangunan di Desa Ceumpedak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara. Menurut Ahmad antara pelaku Bachtiar dan keluarga bocah sepakat untuk tidak memperpanjang kasus tersebut.

MINTA MAAF
Bakhtiar mengaku meminta maaf atas tindakannya menyeret bocah yang diduga mencuri kotak amal. Permohonan maaf itu disampaikan Bakhtiar lewat rekaman video berdurasi 30 detik. Dalam video permintaan maaf, pria ini beralasan bahwa aksi kekerasan itu sebagai bentuk terapi kejut bagi bocah itu. “Saya meminta maaf kepada semua orang yang keberatan atas aksi itu,” kata Bakhtiar, Jumat (28/5/2021).

Kapolsek Tanah Jambo Aye AKP Ahmad Yani mengemukakan polisi sudah mendatangi pelaku Bakhtiar dan kedua belah pihak sepakat tidak memperpanjang kasus itu. “Paman bocah itu dan ayahnya sepakat berdamai dengan Bakhtiar. Diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Ahmad.

Menurut Ahmad, bocah tersebut mencuri uang dari kotak amal masjid untuk membeli makanan. Ayah bocah itu sedang sakit dan tak bisa bekerja. “Ayahnya sakit dan dirawat di rumah. Pelaku membeli makanan untuk dirinya dan ayahnya. Sisanya diberikan ke pamannya. Paman bocah ini menggenapkan uang Rp 1,5 juta sesuai isi celengan masjid itu dan sudah diserahkan.

Sejumlah pengurus Al Washliyah di Jakarta dan daerah menyatakan keprihatinannya atas apa yang dialami bocah tersebut. Peristiwa ini sekaligus tamparan mental kepada aparat pemerintah dan pimpinan organisasi keagamaan. Ternyata masih ada warga Indonesia yang miskin dan mengalami hal serupa, yang hal itu  perlu mendapat perhatian pemerintah dan lembaga sosial, termasuk Al Washliyah. [***/sir]

About Author

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
KakekHijrah「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」 pada Nonton Film Porno Tertolak Sholat dan Do’anya Selama 40 Hari
M. Najib Wafirur Rizqi pada Kemenag Terbitkan Al-Quran Braille