ACEHTAMIANG – Umat Islam harus jeli dengan gerakan yang ingin merusak sendi-sendi keberagamaan. Sendi-sendi keberagamaan yang sering dirusak melalui pemurtadan dan memecah belah umat. Demikian disampaikan Ketua Umum PB Al Washliyah Dr. KH. Masyhuril Khamis, MM saat tausiyah dalam acara Dzikir Akbar yang diselenggarakan Majelis Dzikir Ar Ridha Al Washliyah PD Aceh Tamiang, Minggu 04 April 2021 di Kampung Teluk Kemiri, Kecamatan Bendahara.
Terkait kondisi tersebut, Kiyai Masyhuril meminta Al Washliyah Aceh Tamiang untuk terus berdakwah khususnya ke masyarakat di perkampungan. Masyarakat di kampung sangat rentan terhadap pemurtadan. “Sudah saatnya Al Washliyah untuk mengelorakan dakwahnya ke desa-desa terutama di bulan Ramadhan ini,” pinta KH. Masyhuril Khamis di hadapan jamaah.
Acara Dzikir Akbar yang dilaksanakan Majelis Dzikir Ar Ridha Al Washliyah yang dibentuk PD Al Washliyah Aceh Tamiang itu dihadiri Bupati Aceh Tamiang dan sekitar 1000 jamaah. Lokasi dzikir kali ini berjarak sekitar 30 km dari Kota Kuala Simpang. Ketum PB Al Washliyah juga mengapresiasi majelis yang sudah berdiri sejak 29 September 2009 yang dipimpin Drs. H. Buyung Arifin, MM., MBA tersebut.
Sementara itu Bupati Aceh Tamiang H. Mursil mengapresiasi keberadaan Majelis Dzikir Ar Ridho Al Washliyah. Menurutnya majelis seperti ini merupakan senjata yang akan membuat kabupaten yang dipimpinnya menjadi berkah. Sebenarnya, ditambahkan Bupati, kegiatan dakwah seperti ini mesti dilakukan kawan-kawan di setiap daerah, terutama oleh ibu Muslimat Al Washliyah.
Dia melihat, kegiatan dakwah yang diterapkan majelis dzikir ini merupakan warisan para ulama Al Washliyah. “Dulu ada wirid akbar dan lain-lain, sehingga gairah ber-Washliyah akan hidup lagi, dan itu warisan kebiasaan ulama Al Washliyah,” katanya.
(mrl)