Pendiri Al Washliyah HM Arsyad Thalib Lubis Resmi Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional

MEDAN – Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengusulkan Syekh Haji Muhammad Arsyad Thalib Lubis untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional. Syekh HM Arsyad Thalib Lubis sangat layak untuk diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.

Demikian dikatakan Ketua TP2GD yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Dr. Ir. Hj. R Sabrina usai menggelar sidang kajian untuk pengusulan gelar Pahlawan Nasional atas nama HM Arsyad Thalib Lubis, di Hotel Le Polonia, Jalan Sudirman Medan, Kamis 01 April 2021.

Menurut Sabrina, HM Arsyad Thalib Lubis selain mendirikan organisasi Al Jam’iyatul Washliyah yang berdiri sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1930, beliau juga merupakan tokoh yang gigih dalam dunia pendidikan, selain itu beliau juga dikenal sebagai penulis.

Menurutnya jasa ulama kelahiran Stabat, Oktober 1908 itu tidak dapat dipisahkan dari sejarah tradisi keulamaan di Provinsi Sumut. Bersama Al Washliyah beliau turut memperjuangkan kemerdekaan, menjaga stabilitas masyarakat dan meningkatkan pendidikan di Sumut. Hal tersebut merupakan keinginan umat dan berbarengan dengan cita-cita bangsa dalam mencerdaskan rakyat.

Pahlawan Nasional HM Arsyad Thalib Lubis
Foto: Ketua Panitia Pengusul Gelar Pahlawan Nasional HM Arsyad Thalib Lubis, Dr. H. Dedi Iskandar Batubara berjas hijau foto bersama dengan Ketua dan Anggota TP2GD Provinsi Sumut.

Selaku Ketua TP2GD, Sabrina mengimbau agar panitia pengusul menyiapkan dokumen dengan sebaik mungkin. “Perhatikan hasil paparan hari ini, kita bukan berdebat untuk menjatuhkan, tapi saling memberikan masukan agar berkas yang kita usulkan lengkap sesuai persyaratan yang diminta,” terangnya.

Sementara itu Ketua Panitia Pengusul Gelar Pahlawan Nasional HM Arsyad Thalib Lubis, Dr. H. Dedi Iskandar Batubara menyampaikan, ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, HM Arsyad Thalib Lubis memiliki pendirian yang teguh dalam memfatwakan mati syahid hukumnya bagi para pahlawan yang gugur dalam pertempuran melawan kolonial Belanda. Beliau menganjurkan untuk berjihad dan memberikan dana yang besar dalam perlawanan terhadap penjajah Belanda.

“Karena keberaniannya itu, beliau beberapa kali ditahan oleh Belanda, beliau ditangkap oleh penjajah pada tanggal 23 Maret 1949 dan dipenjarakan sebagai tahanan politik di penjara Suka Mulia Medan,” ujar Dedi, yang juga merupakan Ketua PW Al Washliyah Sumut.

Pahlawan Nasional HM Arsyad Thalib Lubis
Foto: Ketua TP2GD yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Dr. Ir. Hj. R Sabrina foto bersama dengan panitia pengusul gelar Pahlawan Nasional HM Arsyad Thalib Lubis.

Untuk diketahui, HM Arsyad Thalib Lubis merupakan anak ke empat dari tujuh bersaudara, ayahnya bernama Lebai Thalib Lubis bin Haji Ibrahim Lubis, Ibunya bernama Kuyon binti Abdullah, Kakeknya Ibrahim Lubis yang berasal dari Tapanuli Selatan.

Pada awalnya, HM Arsyad Thalib Lubis mendapat pendidikan dari ayahnya yang sebagai ulama Stabat. pendidikan dasar ditamatkan di Sekolah Rakyat Stabat, Madrasah Islam (Ibtidaiyah) Stabat (1917-1920), Madrasah Islam (Tsanawiyah) Binjai (1921-1922), kemudian pada tahun 1923 dilanjutkan ke Kota Tanjung Balai Asahan.

Sejarawan Universitas Negeri Medan (Unimed), Dr. Phil. Ichwan Azhari, MS mengatakan bahwa Sumut beruntung punya tokoh intelektual seperti HM Arsyad Thalib Lubis. Ia melawan penjajah dengan kekuatan tulisan.
“Beliau banyak menulis buku, tercatat ada 40 buku yang sudah ditulisnya, kalau bisa semua cover judul bukunya juga ikut dilampirkan, biar penguji di Jakarta juga tahu karya-karya beliau,” tambahnya.

(mrl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *