TAKENGON – Musyawarah Daerah (Musda) Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Al Washliyah (PD GPA) Kabupaten Takengon merupakan kekuasaan tertinggi organisasi dalam rangka memilih pengurus baru. Musda juga sebagai penentuan arah kebijakan organisasi untuk tiga tahun ke depan, yang merupakan salah satu tanggung jawab organisasi dari kepengurusan sebelumnya.
Demikian disampaikan Bupati Aceh Tengah melalui Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daetah Kabupaten Aceh Tengah H. Harun Manzola, SE., MM. di Takengon. Menurutnya Musda GPA sangat penting dilaksanakan di samping merupakan salah tanggung jawab kepengurusan sebelumnya juga untuk kaderisasi pengurus serta eksistensi organisasi ke depan.
“Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada panitia karena telah menjalankan amanah organisasi dan salah satu ciri organisasi yang sehat,” kata Harun Manzola di Operation Room Setdakab Aceh Tengah pada Sabtu, 27 Maret 2021.
Dalam kesempatan itu Pemkab Aceh Tengah juga menyampaikan tentang kondisi dunia yang masih dalam penanganan Pandemi. Menurutnya dunia khususnya Indonesia saat ini masih sibuk dengan virus corona mulai dari pencegahan penyebarannya dan dengan giat dilakukan sosialisasi, himbauan teguran salah satunya seperti dengan tetap memakai masker, menjaga jarak dan menjaga etika batuk.
Lebih lanjut dijelaskannya, saat ini sedang dilakukan percepatan proses vaksinasi kepada tenaga medis, ASN dan masyarakat serta pemulihan ekonomi masyarakat. “Untuk itu pemerintah daerah sangat mengharapkan peran aktif Al Washliyah dalam pembangunan dan kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial dan pendidikan dengan tujuan menegakan syariat islam dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” pintanya di hadapan peserta Musda GPA.
Secara resmi Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Tengah ini lalu membuka Musda PD Gerakan Pemuda Al Washliyah Kabupaten Aceh Tengah Periode 2021-2024.
Sementara itu Ketua PD Al Jam’iyatul Washliyah Kabupaten Aceh Tengah Drs. Amry Jalaluddin dalam sambutannya berharap GPA di tangan ketua yang baru bisa berkembang dan dapat berkiprah dengan baik di bidang dakwah, amal sosial, serta menjadi penyejuk di tengah-tengah umat.
Beliau juga mengharapkan pemuda bisa menghidupkan kembali mesin organisasi dengan baik serta mampu bersaing, bersinergi dan mengimbangi pergerakan-pergerakan organisasi di tingkat kabupaten dan nasional.
Sedangkan Ketua Panitia Musda Sunardi Gustiawan SB, M.A.P mengatakan Musda GPA ini pertama kali dilakukan di tingkat kabupaten dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Semua peserta diharuskan mencuci tangan sebelum memasuki tempat acara, menjaga jarak, menggunakan masker dan menjaga etika batuk dan bersin.
Bahkan jumlah peserta pun dibatasi 30 orang yang mewakili unsur Pimpinan Daerah Al Washliyah, unsur Gerakan Pemuda Al Washliyah tingkat Kabupaten dan pengurus Gerakan Pemuda Al Washliyah tingkat kecamatan se Kabupaten Aceh Tengah.
(rilis/mrl)
About Author
