JAKARTA – Muktamar XXII Al Washliyah selain menggunakan hybrid juga berbeda dalam memutuskan Ketua Umum PB Al Washliyah yang baru. Ketua Umum PB Al Washliyah periode 2021 – 2026 akan dipilih melalui mekanisme formatur. Keputusan ini diambil dalam sidang Muktamar Al Washliyah di Hotel Sari Pacific Jakarta pada Sabtu 20 Maret 2021.
Pada Muktamar Al Washliyah sebelumnya, pemilihan Ketua Umum PB Al Washliyah dilakukan melalui mekanisme voting atau pemilihan langsung. Namun pada muktamar kali ini para peserta muktamar lebih mengedepankan musyawarah mufakat. Untuk itu diambil keputusan oleh peserta muktamar mekanisme pemilihan Ketua Umum dan personalia PB Al Washliyah melalui formatur.
Peserta Muktamar ke 22 Al Washliyah juga memutuskan jumlah formatur sebanyak 9 orang yang mewakili beberapa unsur kepengurusan. Ada pun 9 unsur formatur tersebut adalah;
1 orang PB Al Washliyah Demisioner, 1 orang Dewan Fatwa, 1 orang Dewan Pertimbangan, 1 orang PP Organisasi Bagian dan 5 orang dari unsur Pengurus Wilayah.
Adapun nama-nama anggota Formatur Muktamar XXII Al Washliyah yang terpilih adalah sebagai berikut:
1. Dr. KH. Yusnar Yusuf, MS (Ketum PB Al Washliyah Demisioner)
2. KH. Tengku Abdul Hamid Usman, Lc, MA (Dewan Fatwa)
3. Prof. Dr. H. Rafiqi Tantawi, MA (Dewan Pertimbangan)
4. Wizdan Fauran Lubus (PP Gerakan Pemuda Al Washliyah)
5. Prof. Dr. H. Farid Wajdi (PW Aceh)
6. Dr. H. Dedi Iskandar Batubara (PW Sumut)
7. R. Akbar Lubis, MH (PW DKI Jakarta)
8. KH. Ahmad Aidin Tamim (PW Jabar)
9. Tuan Guru MS. Udin (PW NTB)
Kepada tim fotmatur diamanahi untuk memilih Ketum PB Al Washliyah, Personalia PB Al Washliyah, Ketua Dewan Fatwa dan Ketua Dewan Pertimbangan.
(mrl)