JAKARTA – Ketua Penyelenggara Muktamar XXII Al Jam’iyatul Washliyah Dr. H. Ahmad Doli Kurnia, S.Si, M.T, bersyukur Muktamar Al Washliyah bisa terselenggara. Meski dalam kondisi Pandemi Covid-19, perhelatan akbar lima tahunan ini bisa terwujud. Demikian dikatakannya dalam sambutan pembukaan Muktamar XXII Al Washliyah di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat pada 19 Maret 2021.
Seharusnya, menurut Doli, pelaksanaan muktamar dilakukan pada 2020 lalu, karena Virus Korona yang melanda Indonesia bahkan dunia akhirnya muktamar ditunda. Namun gelaran muktamar akhirnya bisa dilaksanakan dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Dijelaskannya, kondisi Covid-19 yang masih melanda tidak menyurutkan PB Al Washliyah untuk menggelar muktamar. Untuk itu Panitia Penyelenggara terus berkoordinasi dengan Pengurus Besar, Dewan Fatwa dan Dewan Pertimbangan untuk acara pertemuan seluruh pengurus Al Washliyah secara nasional dan internasional.
Lebih lanjut dikatakannya, Muktamar ke 22 Al Washliyah menjadi muktamar dengan nuansa baru, karena dalam pelaksanaanya, acara ini menggunakan pola hybrid. Sistem hybrid adalah paduan antara Daring dan Luring. Pola ini terbilang baru untuk warga Al Washliyah, karena kondisi pandemik yang masih melanda.
“Masa sulit seperti ini tidak menghentikan kami untuk melanjutkan roda organisasi, walaupun Covid melanda. Peserta juga ditegaskan agar tetap menjaga Protokol Kesehatan agar pelaksanaan Muktamar ini berjalan dengan baik dan lancar,” ucap Doli yang juga Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
(mrl)