JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah Dr. KH. Yusnar Yusuf , MS mengatakan Al Jam’iyatul Washliyah dalam perjalanan organisasinya sudah melalui beberapa fase. Di fase awal berdirinya, Al Washliyah bergerak dalam bidang pendidikan. Berdiri pada tahun 1930 yang bertepatan dengan tanggal 30 November di Maktab Islamiyah Tapanuli di Medan, Al Washliyah mulai memperkenalkan diri.
Pada fase kedua kata Yusnar dimulai ketika Al Washliyah diamanahi oleh Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) pada 1941 untuk membentuk Zending Islam Indonesia (ZII). Melalui Zending Islam ini Al Washliyah mulai berdakwah menyiarkan Islam ke tanah Batak.
Selanjut adalah fase bergerak pada bidang amal sosial dengan mendirikan panti asuhan yang merawat anak yatim dan fakir miskin. Al Washliyah terus berkembang dengan bantuan dari umat. Di awal berdirinya Al Washliyah belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah. “Karena ketika Al Washliyah berdiri, negara belum ada,” kata KH. Yusnar.
Lebih lanjut Ketum PB Al Washliyah mengatakan organisasi ini bergerak dalam bidang pendidikan, dakwah dan amal sosial. “Sejak awal berdirinya hingga saat ini Al Jam’iyatul Washliyah tetap mengedepakan pendidikan sebagai pilar utama pengembangan organisasi,” ucap KH. Yusnar Yusuf di sela-sela sambutanya dalam acara pembukaan Muktamar Al Washliyah.
Dalam kesempatan itu, KH.Yusnar Yusuf mengatakan bahwa lahirnya Al Washliyah jauh sebelum Indonesia merdeka, untuk itu beliau meminta kepada Presiden Jokowi menganugerahi Pahlawan Nasional kepada salah satu pendiri Al Washliyah Syekh HM. Arsyad Thalib Lubis. Karena jasa-jasanya yang begitu besar kepada bangsa dan negara melalui Al Washliyah.
(mrl)