JAKARTA – Menjadi guru atau tenaga pendidik di Al Washliyah sesungguhnya menjalankan amanah para pendiri Al Washliyah. Karena sebagian besar para pendiri organisasi yang dilahirkan pada 1930 itu merupakan pendidik dan tuan guru. Demikian disampaikan Ketua Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) DKI Jakarta Muhammad Razvi pada Senin 15 Februari 2021 di Jakarta.
Ada tiga amal ittifaq organisasi berlambang bulan sabit bintang lima ini yang telah disepakati para pendiri Al Washliyah. Menurut Razvi semua amal ittifaq Al Washliyah itu ada pada para pendidik.
“Di Al Washliyah itu ada yang disebut dengan Amal Ittifaq atau amal yang telah disepakati sebagai program kerja yang harus terus dijalankan oleh organisasi Al Washliyah,” kata M. Razvi Lubis yang juga seorang guru di SMP Al Washliyah Kayumanis, Jakarta Timur.
Amal yang telah disepakati para ulama Al Washliyah itu, diungkapkannya adalah Bidang Pendidikan, Dakwah dan Amal Sosial. Seorang pendidik itu pasti akan menjalan ketiga hal tersebut. Selain mendidik generasi bangsa, para guru juga selalu berdakwah yaitu mengajak muridnya untuk berbuat baik dan menjalankan ajaran agamanya.
Selain itu, seorang pendidikan pasti memiliki nilai sosial yang tinggi. “Seorang pendidik di Al Washliyah akan selalu dimintakan bantuannya oleh warga sekitar. Sehingga sudah barang tentu para guru dan dosen Al Washliyah selalu melakukan amal sosial di tengah masyarakat,” jelasnya.
Beliau menegaskan, banggalah menjadi guru terutama guru di Al Washliyah karena menjadi guru itu memberikan manfaat bagi orang banyak. Jangan pernah berkecil hati sebagai seorang guru yang minim secara materi. “Mungkin secara materi memang minim tapi insya Allah kehidupannya penuh dengan keberkahan,” imbuhnya.
M. Razvi Lubis pun mengucapat Selamat Milad ke 55 kepada Guru dan Dosen Al Washliyah jatuh pada 15 Februari 2021 inj. Dia mengajak semua pendidik untuk terus berjuang di dunia pendidikan sebagai pilar utama Al Washliyah.
(mrl)