Bagian Pertama
Oleh: Abdul Mun’im
SIAPA pemimpin Al Washliyah yang baru? Meski waktu Muktamar sudah dekat tapi belum ada tanda-tanda kuat siapa bakal jadi calon pemimpin Al Washliyah yang resmi yang sudah mencalonkan diri untuk periode 2021-2025.
Jangan main asal, saat ini Al Washliyah sedang berada di puncak usia menjelang satu abad. Al Washliyah memerlukan pemimpin yang visioner dan share vision.
Sebagai pemimpin visioner, pemimpin harus memiliki visi yang jelas, baik visi organisasi maupun visi pribadi sebagai pemimpin. Visi pribadi harus sesuai dengan visi organisasi yang telah disepakati.
Seorang pemimpin semestinya hafal apa yang menjadi visinya, maupun yang dituju dan ingin dicapai dalam menjalankan kepemimpinannya minimum pada satu periode yang diamanahkan selama 5 tahun ke depan bahkan visinya bisa menjangkau 10 tahun mengantarkan Al Washliyah sampai usia satu abad, bisa membawa organisasi sejajar dengan organisasi lain yang sudah maju.
Pemimpin yang share vision adalah pemimpin yang selalu menjelaskan kepada stakeholdersnya (pihak terkait organisasi), apa yang menjadi tujuan organisasi dan apa yang mau dikerjakan selama satu petiode 5 tahun.
Apa yang menjadi visi organisasi dan visi pribadinya agar sama-sama dipahami, dan semua pihak jadi ikut menyesuaikan diri dengan drap langkah yang sama untuk mencapai cita-cita dan tujuan organisasi.
Kita tahu era ini adalah era globalisasi, bagaimana membuat organisasi Al Washliyah terhubung dan bisa berada di panggung dunia internasional. Kita ada di era millennial, bagaimana membuat Al Washliyah bisa hadir berdampingan dengan style anak muda millennial. Kita ada di era industri 4.0. Bagaimana Al Washliyah bisa hidup dengan teknologi serba digital, robotik, les cabel dan menggunakan multi media sosial yang terus berkembang.
Yang terlambat akan tergilas. Karena itu kombinasi SDM dalam susunan personalia antara senior dan junior jadi suatu kebutuhan dan keharusan.
Kalau sayang sama Al Washliyah, ingin melihat Al Washliyah lebih maju, jangan memilih pemimpin yang memiliki visi seperti biasa saja. Harus punya konsep baru dengan tetap memegang teguh nilai-nilai dasar agama dan kebiasaan-kebiasaan yang ada yang sudah baik.
Nabi Berpesan agar kita hidup menyesuaikan diri dengan zamannya. Dalam sebuah Hadits nabi Muhammad berpesan; “Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya”.
Karena itu tinggalkan pemimpin yang berkampanye ingin dipilih hanya dengan pencitraan, tapi sesungguhnya dia tidak memenuhi kualifikasi dan kapasitas untuk memimpin di era ini sesuai kebutuhan.
Tinggalkan pemimpin yang bertindak korup, dia dipilih dengan cara menabur uang sogokan. Jangan ikut merusak Al Washliyah karena kita memilih pemimpinnya diberi uang melalui petugasnya atau langsung, tapi pilihlah pemimpin yang dapat dipercaya, pengemban amanah yang setia, jujur, adil dan bawaannya bersaudara.[]
Cara Memilih Pemimpin
Bersambung.
Penulis adalah Ketua MDK PB Al Washliyah dan Wakil Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat.